A. PENDAHULUAN
Banyak kondisi medis, termasuk seluruh kasus tumor, harus didiagnosis dengan cara
mengangkat sampel jaringan dari pasien guna pemeriksaan patologi. Prosedur ini disebut dengan
biopsi, yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'view of the living. Setiap organ pada
tubuh dapat dibiopsi dengan berbagai teknik.
1
Biopsi adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk mengambil jaringan atau sel-sel dari
tubuh guna pemeriksaan secara mikroskopis. Terdapat berbagai jenis biopsi, adanya yang dapat
dilakukan di poliklinik, dan ada yang perlu dilakukan di kamar operasi. Salah satu langkah yang
paling penting dalam manajemen pasien dengan keganasan adalah mendapatkan dan
menginterpretasikan suatu specimen biopsi yang akurat. Biopsi tidak hanya memberikan
diagnosis tetapi juga membantu memprediksi tingkah laku biologi tumor, yang akan membantu
menentukan jenis dan luasnya pengobatan yang akan dilakukan.
1
Biopsi endometrium adalah suatu prosedur yang dikerjakan untuk mengambil sedikit
jaringan sampel dari lapisan permukaan uterus yang dikenal dengan endometrium. Setelah
dibiopsi maka jaringan endometrium ini akan diperiksa dibawah mikroskop untuk
mengidentiIikasi adanya sel-sel abnormal ataupun mencari adanya pengarug hormon terhadap
perubahan endometrium.
1,2,3
Biopsi endometrium merupakan salah satu prosedur diagnostik yang paling sering dikerjakan
oleh ahli ginekologi, karena prosedurnya yang cepat, aman dan murah untuk mengambil lapisan
endometrium. Biopsi endometrium telah menggantikan D&C (dilatasi dan kuretase) sebagai
langkah awal untuk mengetahui penyebab perdarahan uterus abnormal.
1
Instrument yang digunakanpun telah banyak dikembangkan dapat berupa sikat, kerokan,
abrasi dan juga alat untuk mengaspirasi endometrium.
3
Telah banyak dilakukan modiIikasi terhadap alat biopsi endometrium yang pertama kali
dibuat oleh Novak dan Randall. Kanula yang banyak digunakan saat ini berdiameter 2-4 mm dan
terbuat dari plastik. spirasi endometrium biasanya dikerjakan dengan menggunakan 87inge.
Kanula Pipelle yang terbuat dari polypropylene, Ileksibel dan tipis, sama eIektiInya dengan
instrument yang keras (rigid) dalam mengambil jaringan endometrium.
3
E. PROSEDUR PEMERIKSAAN
Biopsi endometium dikerjakan pada pasien rawat jalan. Sehingga sangat membantu jika pada
pasien diterangkan jika prosedur ini akan menyebabkan adanya kejang rahim (uterine cramping)
dalam waktu singkat saat alat biopsi dimasukan kedalam uterus. Sebelum pemeriksaan pasien
diminta untuk mengosongkan kandung kencingnya terlebih dahulu.
1,3
Sebelum biopsi dilakukan, pemeriksaan bimanual perlu dikerjakan untuk menentukan
besarnya uterus dan arah dari kavum uterus. Kemudian dapat digunakan tenakulum dengan gigi
satu untuk memegang bibir serviks bagian anterior. Kemudian ektoserviks dibersihkan dari
mucus dan bakteri, dimana banyak dokter menggunakan larutan iodin untuk membersikan
ostium serviks.
3
Bila indikasi biopsi endometrium adalah untuk mengevaluasi adanya perdarahan abnormal
dari uterus, maka biopsi harus dikerjakan beberapa daerah kavum uterus. Setidaknya biopsi
dikerjakan pada empat daerah yang terpisah.
3
Penyulit yang sering timbul saat melakukan biopsi adalah adanya stenosis atau spasme
serviks. Untuk mengatasi keadaan ini dapat dilakukan prosedur untuk menghilangkan nyeri dan
megurangi tahanan dengan blok paraservikal menggunakan Xylocaine 1. Sebagai tambahan
dapat diberikan secara endoservikal cairan Lidocaine 2-4. Selain itu pemberian Mepivacaine
2 sebanyak 5 cc yang diinjeksi melalui serviks kedalam uterus akan mengurangi rasa tidak
nyaman pasien. Dilatasi serviks yang tidak menimbulkan nyeri dapat dikerjakan dengan
mengguanakan dilator metal yang kecil.
1,3
ambar 1: Biopsi endometrium dengan kanula aspirasi
. KOMPLIKASI BIOPSI ENDOMETRIUM
Komplikasi jarang timbul. Dimana komplikasi yang tersering adalah terjadinya perIorasi
uterus dengan insiden 1-2 kasus tiap 1000 prosedur. Demikian juga dengan timbulnya inIeksi
dan perdarahan paska tindakan jarang terjadi. Beberapa wanita dapat mengalami reIlex vagal
yang berat saat instrument dimasukan kedalam uterus, namun reIlex vagal ini dapat dicegah
dengan memberikan atropine intravena atau dengan melakukan blok paraservikal. Beberapa ahli
memberikan anti inIlamasi non steroid untuk mengurangi nyeri akibat prosedur ini.
3
G. AKURASI BIOPSI ENDOMETRIUM
Tingkat akurasi biopsi endometrium dalam mendeteksi keganasan cukup tinggi yaitu 95
dibandingkan dengan hasil yang ditemukan saat histerektomi. Bila digabungkan dengan
pemeriksaan ultrasound maka akan menghasilkan sensitivitas 84 dengan spesiIisitas 96.
3
DATAR PUSTAKA
1. Sulaini P, Biopsi, 2006, dalam: Onkologi inekologi: Buku cuan Nasional. Editor: i
FM. ndrijono. SaiIuddin B, Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, hal:
239-52.
2. Lurain JR, Uterine Cancer, 2007, dalam: Berek & Novak`s ynecology, 14
th
ed, editor:
Berek. Jonathan S, Lippincott Williams & Wilkins, hal: 1343-1402.
3. Diagnosis Procedures: Imaging, Endometrial Sampling, Endoscopy: Indication and
Contraindication, Complications, 2001, dalam: Comprehensive ynecology 4
th
ed, editor:
Stenchever M. Droegemueller W. Herbst L. Mishell DR, Mosby Inc, hal: 219-40.