Anda di halaman 1dari 7

24

BAB III
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian
ini adalah suatu bentuk kajian yang bersifat reflektif oleh pelaku tindakan.
Dalam prosedur pelaksanaannya dilakukan dengan proses pengkajian berdaur
yang terdiri dari empat tahap yaitu: merencanakan, melakukan tindakan,
mengamati, evaluasi dan refleksi.
B. Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan bulan Juli sampai September 2014 pada
semester ganjil tahun pelajaran 2014/2015 bertempat di kelas IV SDN 8
Angata.
C. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 8 Angata. Peneliti
memilih SDN 8 Angata sebagai tempat melakukan Penelitian Tindakan Kelas,
karena peneliti telah lama mengajar di sekolah tersebut sehingga peneliti dapat
merasakan secara langsung permasalahan yang ada pada proses pembelajaran.
Jumlah siswa kelas IV SDN 8 Angata sebanyak 27 orang, masing-masing
terdiri dari 14 orang siswa perempuan dan 13 orang laki-laki.

25

D. Faktor-Faktor Yang Diteliti


Untuk menjawab permasalahan penelitian, ada beberapa faktor yang
diteliti. Faktor-faktor itu adalah sebagai berikut:
1. Faktor hasil belajar, yaitu melihat hasil belajar siswa setelah proses
penerapan pembelajaran kooperatif tipe TGT pada materi Pemerintahan
Desa dan Kecamatan.
2. Faktor guru, yaitu mengamati guru menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT pada pembelajaran PKn materi Pemerintahan Desa
dan Kecamatan di kelas IV SDN 8 Angata.
3. Faktor siswa, yaitu melihat aktivitas siswa dalam proses pembelajaran
kooperatif tipe TGT materi Pemerintahan Desa dan Kecamatan.
E. Desain Penelitian
Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang
melakukan proses pengkajian berdaur atau bersiklus dari berbagai kegiatan.
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan terdiri dari 2 (dua) siklus. Tiap
siklus dilaksanakan indikator yang ingin dicapai setiap faktor yang akan
diselidiki. Menurut Wardani (2004:212) bahwa langkah dalam PTK
merupakan satu daur atau siklus yang terdiri dari: (1) perencanaan (planning),
(2) pelaksanaan tindakan (action), (3) observasi dan evaluasi (observation and
evaluation), (4) refleksi (reflection).
Proses pelaksanaan Penilaian Tindakan Kelas ini dapat digambarkan
pada bagan berikut.

26

Pelaporan

Gambar 3.1 Bagan Alur Penelitian Tindakan Kelas (Wardani, 2003:32)


Secara rinci prosedur penelitian tindakan kelas setiap siklus adalah
sebagai berikut:
1. Perencanaan
Adapun yang dilakukan pada tahap ini adalah:
1) Membuat

skenario

pembelajaran

berupa

rencana

pelaksanaan

pembelajaran (RPP) materi pokok Pemerintahan Desa dan Kecamatan


dengan model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
2) Membuat/menyiapkan media/alat bantu berupa lembar observasi
keaktifan dan partisipasi aktif siswa dalam kegiatan pembelajaran.

27

3) Mendesain alat evaluasi berupa penilaian hasil belajar (produk) untuk


mengetahui hasil yang dicapai siswa setelah mengikuti kegiatan
pembelajaran.
2. Implementasi Tindakan
Kegiatan
melaksanakan

yang
skenario

dilaksanakan
pembelajaran

pada

tahap

dengan

tindakan

yaitu

menerapkan

model

dilaksanakan

untuk

pembelajaran kooperatif tipe TGT.


3. Observasi dan Evaluasi
Kegiatan

observasi

pada

siklus

ini

mendapatkan informasi bagaimana kemampuan guru dalam membimbing


dan memfasilitasi siswa dalam kegiatan proses pembelajaran. Observasi
dilakukan oleh guru pengamat dengan menggunakan lembar observasi
aktivitas guru dan aktivitas siswa selama kegiatan pembelajaran.
Pelaksanaan evaluasi pada siklus ini untuk mendapat informasi sejauh
mana pemahaman siswa terhadap materi yang diajarkan. Evaluasi
dilaksanakan dengan penilaian tes tertulis dalam bentuk esai tes.
4. Analisis dan Refleksi
Peneliti berdiskusi dengan pengamat (observer) untuk merefleksi
hasil observasi dan evaluasi yang dilakukan. Refleksi dilakukan untuk
mengkaji apa yang telah dan belum dicapai, selanjutnya menetapkan
langkah-langkah perbaikan tindakan pada siklus berikutnya. Hasil refleksi
menjadi dasar untuk melakukan revisi atau modifikasi pada tindakan siklus
berikutnya.

28

F. Data dan Teknik Pengumpulan Data


1. Data
Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas IV SDN 8 Angata dan guru
PKn dalam melaksanakan pembelajaran PKn dengan model pembelajaran
kooperatif tipe TGT. Jenis data penelitian ini adalah data primer dan data
sekunder yang terdiri dari:
a. Data sekunder diperoleh melalui observasi terdiri dari kegiatan
observasi

untuk

mengamati

aktifitas

siswa

dan

guru

dalam

pembelajaran PKn materi Pemerintahan Desa dan Kecamatan dengan


model pembelajaran kooperatif tipe TGT.
b. Data primer diperoleh melalui tes hasil belajar PKn siswa kelas IV
SDN 8 Angata pada materi Pemerintahan Desa dan Kecamatan.
2. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dari hasil tindakan yang dilakukan dengan cara sebagai
berikut.
a. Observasi, yaitu melakukan observasi terhadap aktifitas mengajar guru
dan aktifitas belajar siswa pada model pembelajaran kooperatif tipe
TGT.
b. Tes hasil belajar yaitu melakukan tes formatif kepada siswa setelah
proses pembelajaran PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe
TGT.

29

G. Teknik Analisis Data


Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah statistik deskriptif
untuk menghitung rerata perolehan nilai siswa, persentase ketuntasan
individual, presentase ketuntasan klasikal, persentase keberhasilan aktivitas
mengajar guru dan persentase keberhasilan aktivitas belajar siswa yang dicapai
setelah proses pembelajaran berlangsung.pada setiap siklus. Data diuraikan
secara deskriptif, yang selanjutnya dideskripsikan sesuai tujuan penelitian.
Teknik analisis data tersebut dirumuskan sebagai berikut.
1. Menentukan nilai rerata

xi
n

Ket.

n
X

:
:

Jumlah siswa secara keseluruhan


Nilai rerata yang diperoleh siswa

xi :

Jumlah nilai yang diperoleh setiap siswa


(Suparno, 2008: 81)

2. Menentukan ketuntasan belajar


% Tuntas

Ket.

fi x100%
n

Jumlah siswa secara keseluruhan


fi : Jumlah siswa pada kategori ketuntasan belajar
(Usman dan Setiawati, 1993: 139)

3. Menentukan Keberhasilan Aktivitas Mengajar Guru


Keberhasilan Aktivitas Mengajar Guru (KAMG) dapat dilihat dari
keterlaksanaan skenario pembelajaran, dengan rumus sebagai berikt.
% KAMG
Dimana:

Jumlah Skor Perolehan Guru


x100%
Jumlah Skor Maksimum

30

K
A
M
G

=
=
=
=

Keberhasilan
Aktivitas
Mengajar
Guru

(Ahmad Rohani:2004:120)

4. Menentukan Keberhasilan Aktivitas Belajar Siswa


Keberhasilan aktivitas belajar siswa (KABS) dihitung berdasarkan
skor perolehan siswa dibagi jumlah skor maksimum dikalikan dengan
seratus persen.
% KABS

Jumlah Skor Perolehan Siswa


x100%
Jumlah Skor Maksimum

Dimana:
K
A
M
G

=
=
=
=

Keberhasilan
Aktivitas
Mengajar
Guru

(Ahmad Rohani:2004:122)

H. Indikator Kinerja
Indikator keberhasilan penelitian terdiri atas indikator keberhasilan
aktivitas mengajar guru, aktivitas belajar siswa dan pemahaman konsep PKn
siswa. Aktivitas mengajar guru dikatakan berhasil, jika keberhasilan aktivitas
mengajar guru mencapai lebih 80%, aktivitas belajar siswa dikatakan berhasil
jika persentase keberhasilan aktivitas belajar siswa mencapai lebih dari 80%.
Siswa dikatakan telah memahami konsep PKn yang diajarkan, apabila
minimal 85% siswa telah memperoleh nilai minimal 70 sesuai dengan kriteria
ketuntasan minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah.

Anda mungkin juga menyukai