yang melibatkan spesies invasif telah ditemukan dan mekanisme yang menentukan kesuksesan
spesies invasif ini belum dipahami secara pasti.[4]
Daftar isi
1 Zonasi
o 1.1 Zona litoral/ekosistem perairan dalam
o 1.2 Zona neritik/ekosistem pantai pasir dangkal
o 1.3 Zona oseanik
2 Lihat pula
3 Referensi
5 Pranala luar
Zonasi
Laut merupakan wilayah yang sangat luas, lebih kurang dua pertiga dari permukaan bumi.
Wilayah ekosistem laut sangat terbuka sehingga pengaruh cahaya Matahari sangat besar. Daya
tembus cahaya Matahari ke laut terbatas, sehingga ekosistem laut terbagi menjadi dua daerah,
yaitu daerah laut yang masih dapat ditembus cahaya Matahari, disebut daerah fotik, daerah laut
yang gelap gulita, disebut daerah afotik. Di antara keduanya terdapat daerah remangremang
cahaya yang disebut daerah disfotik.[2]
Berdasarkan jarak dari pantai dan kedalamannya ekosistem laut dibedakan menjadi zona litoral,
neritik, dan oseanik. Secara vertikal kedalaman dibedakan menjadi epipelagik, mesopelagik,
batio pelagik, abisal pelagik, dan hadal pelagik.[2]
mineralnya terjadi karena gerakan air dalam pantai ke tengah laut pada lapis atas. Perpindahan
air ini digantikan oleh air dari daerah yang terkena cahaya, sehingga terjadi perpindahan air dari
lapis bawah ke atas.[1]
Zona oseanik
Zona oseanik merupakan wilayah ekosistem laut lepas yang kedalamannya tidak dapat ditembus
cahaya Matahari sampai ke dasar, sehingga bagian dasarnya paling gelap. Akibatnya bagian air
dipermukaan tidak dapat bercampur dengan air dibawahnya, karena ada perbedaan suhu. Batas
dari kedua lapisan air itu disebut daerah Termoklin, daerah ini banyak ikannya.[2]
Lihat pula
Biologi laut
Habitat laut
Ekosistem perairan
Ekosistem darat
Referensi
1.
2.
3.
4.
Barange M, Field JG, Harris RP, Eileen E, Hofmann EE, Perry RI and Werner F (2010)
Marine Ecosystems and Global Change Oxford University Press. ISBN 978-0-19955802-5
Boyd IL, Wanless S and Camphuysen CJ (2006) Top predators in marine ecosystems:
their role in monitoring and management Volume 12 of Conservation biology series.
Cambridge University Press. ISBN 978-0-521-84773-5
Pranala luar
Morfologi dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harafiah, morfologi berarti 'pengetahuan
tentang bentuk' (morphos).Morfologi adalah ilmu bahasa yang mempelajari mengenai
pembentukan kata. Berikut beberapa ilmu yang menggunakan nama morfologi:
Morfologi (linguistik), adalah satu bidang ilmu linguistik yang mengkaji tentang
pembentukan kata ataumorfem-morfem dalam sesuatu bahasa.
Morfologi (biologi), ilmu yang mempelajari tentang bentuk organisme, terutama hewan
dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya.
Geomorfologi, ilmu yang mempelajari tentang batuan dan bentuk luar bumi.