kronik
Talitha bea amanda
1102010276
Kepanitraan klinik kulit & kelamin
RSUD Pasar Rebo
Periode 5 januari 7 februari 2015
PEMFIGOID BULOSA
Definisi
Penyakit
autoimun
kronik
yang
ditandai
oleh
adanya
bula
subepidermal
yang
besar
dan
berdinding tegang, pada pemeriksaan
imunopatologik
ditemukan
C3
(komponen komplemen ke-3) pada
epidermal basement membrane zone
Etiologi
Autoimunitas adalah penyebabnya,
tetapi penyebab yang menginduksi
produksi autoantibodi pada pemfigoid
bulosa masih belom diketahui
Patogenesis
Gejala klinis
Tempat predileksi:
Ketiak
Lengan bagian fleksor
Lipat paha
Jika bula-bula pecah terdapat daerah erosif yang luas, tetapi
tidak bertambah seperti pemfigus vulgaris
Imunologi
Pada pemeriksaan imuno flouresensi
terdapat endapan IgG dan C3 tersusun
seperti pita di basement membrane
zone
Diagnosis banding
Pemfigus vulgaris
Dermatitis herpetiformis
Pengobatan
Non medikamentosa
Cara perawatan kulit berlepuh
Menjaga nutrisi
Konseling genetik
Medikamentosa
Prednison 40-60 mg/hari, jika ada perbaikan diturunkan perlahan
Sitostatik (azatioprin) 50-150mg/hari atau 1-3mg/kgBB
DDS (diaminodifenilsulfon) 200-300mg/hari
Dikombinasikan (untuk mencegah e.s dari kortikosteroid sistemik) dengan
Tetrasiklin 3x500 mg/hari
Niasinamid 3x500 mg/hari
Jika tetrasiklin merupakan kontraindikasi untuk pasien maka diberikan
eritromisin
Prognosis
Kematian jarang dibandingkan dengan
pemfigus vulgaris, dapat terjadi remisi
spontan
DERMATITIS
HERPETIFORMIS
Definisi
Penyakit yang menahun dan residif,
ruam bersifat polimorfik terutama
berupa vesikel, tersusun berkelompok
dan simetrik serta disertai rasa amat
gatal
Etiologi
Belum diketahui dengan pasti
Gejala klinis
Tempat predileksi
Punggung
Sakrum
Bokong
Ekstensor lengan atas
Sekitar siku
lutut
Kelainan intestinal
Pada lebih dari 90% kasus DH didapati
spektrum histopatologik yang menunjukkan
enteropati sensitif terhadap gluten pada
yeyenum dan ileum. Kelainan dapat bervariasi
dari infiltrat mononuklear (limfosit dan sel
plasma) di lamina propia dengan atrofi vli
yang minimal hingga sel-sel epitel mukosa
usus halus yang mendatar. Sejumlah 1/3
kasus disertai steatorea. Dengan diet bebas
gluten kelainan tersebut akan membaik
Pemeriksaan laboratorium
Pada
daerah
tepi
terdapat
hipereosinofilia dapat melebihi 40%.
Demikian pula di cairan vesikel atau
bula terdapat banyak eosinofil (2090%)
Imunologi
Ig yang dominan adalah IgA yang
terdapat
pada
papil
dermal
berbentuk granular di kulit sekitar
lesi dan kulit normal, hal ini
merupakan tes yang baku untuk
menegakkan diagnosis DH juga
terdapat C3 . Pada DH terdapat
predsposisi
genetik
berupa
ditemukan HLA-B8 pada 85% kasus
dan HLA-DQw2 pada 90% kasus
Diagnosis banding
Pemfigus vulgaris
Pemfigus bulosa
Chronic Bulous Diseases of Childhood
Pengobatan
Preparat sulfon yaitu DDS
(diaminodifenilsulfon) 200-300
mg/hari
Jika kurang efektif, dosis dapat
dianikkan
Pilihan kedua sulfapiridin 1 - 4 gr/hari
Prognosis
Sebagian besar penderita akan
mengalami DH yang kronis dan residif
TERIMAKASIH