Disusun oleh :
Talitha Bea Amanda
1102010276
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Dalam RSUD Pasar Rebo
Pembimbing :
dr. Agung Fabian C., Sp. PJ. FIHA
SMF JANTUNG
RSUD PASAR REBO JAKARTA
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS YARSI
AGUSTUS 2015
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI............................................................................................................. 1
I.1 IDENTITAS......................................................................................................................2
I.2 ANAMNESIS....................................................................................................................2
I.3 PEMERIKSAAN FISIK...................................................................................................3
I.4 PEMERIKSAAN PENUNJANG......................................................................................4
I.5 RESUME...........................................................................................................................6
I.6 DIAGNOSIS KERJA........................................................................................................6
I.7 DIAGNOSIS BANDING..................................................................................................6
I.8 PEMERIKSAAN ANJURAN...........................................................................................6
I.9 PENATALAKASAAN......................................................................................................6
I. 10 PROGNOSIS..................................................................................................................7
II. TINJAUAN PUSTAKA INFARK MIOKARD NON ST-ELEVASI (NSTEMI)......................8
I. STATUS PASIEN
I.1 IDENTITAS
Nama
Jenis kelamin
Pekerjaan
Agama
Alamat
Masuk RS IGD
Ruang Rawat
Keluar RS
Tgl. Pemeriksaan
No. RM
: Tn. B
: Laki-Laki
: Pensiunan
: Islam
: Jln. Ciracas
: 5 Agustus 2015
: Flamboyan
: 10 Agustus 2015
: 9 Agustus 2015
: 2015-638167
I.2 ANAMNESIS
A. Autoanamnesis/ Alloanamnesis
Autoanamnesis
B. Keluhan Utama
Nyeri pada ulu hati sejak 4 jam SMRS
C. Keluhan Tambahan
Nyeri menjalar ke dada bagian atas, terasa sesak dan tangan kiri terasa lemas
D. Riwayat Penyakit Sekarang
Os datang ke IGD RSUD Pasar Rebo dengan keluhan nyeri pada ulu hati yang
dirasakan sejak 4 jam SMRS. Nyeri dada dirasa seperti tertimpa beban berat dan
menjalar sampai ke bahu kiri serta tidak menghilang dengan istirahat. Os berkata
bahwa rasa nyeri yang dirasakan sudah ada sejak lebaran tahun ini, namun karena
sebelumnya os tidak pernah sakit,os mengabaikan hal ini. Os mengaku ketika
muda memiliki kebiasaan merokok dan sampai sekarang masih menyukai
makanan yang berlemak.
E. Riwayat Penyakit Terdahulu
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat penyakit darah tinggi disangkal pasien
Riwayat penyakit gula disangkal
Riwayat kolesterol tinggi disangkal pasien
Riwayat penyakit maagh diakui pasien
Riwayat asma disangkal pasien.
F. Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat penyakit jantung disangkal
Riwayat penyakit darah tinggi disangkal
Riwayat penyakit gula disangkal
Riwayat kolesterol tinggi disangkal
Kesadaran
: Compos mentis
Tanda Vital:
Respirasi : 20x/m
Nadi
: 80x/m
Suhu
: 36 0C
Tekanan Darah : 140/90 mmHg
Paru-paru:
Inspeksi : Bentuk dada normal, pernapasan simetris dalam keadaan statis dan
dinamis, retraksi napas (+).
Palpasi : Tidak teraba kelainan dan massa pada seluruh lapang paru. Fremitus
taktil dan vocal statis dan dinamis kanan kiri.
Perkusi : Sonor di kedua lapang paru
Auskultasi: Suara napas vesikuler, ronkhi (-/-), wheezing (-/-).
Jantung
detik, Kompleks QRS durasi 0,06 detik amplitudo 0,20 detik, Segmen ST
depresi I aVL V5-6 , Gelombang T normal.
Kesan: Sinus rhythm dengan iskemia di inferolateral
Hasil
229
Satuan
ng/L
Nilai rujukan
<50 : masih mungkin IMA
50 - 2000: mungkin IMA
> 2000 : sangat mungkin
IMA
Hasil
H24
L8.8
L30
Satuan
mm/jam
g/dL
%
10^3/
H12.90 L
L4.1
juta/L
H774
ribu/L
L73
fL
L22
pg/mL
L30
g/dL
H9
%
L0
%
L17
%
133
mg/dL
45
mg/dL
62
mg/dL
129
mg/dL
6.8
mg/dL
H126
mg/dL
Leukosit
Eritrosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Eosinofil
Neutrofil batang
Limfosit
Kolestrol Total
Kolestrol HDL
Kolestrol LDL
Trigliserida
Asam Urat
Glukosa Puasa
Glukosa 2 Jam
PP
H166
mg/dL
Nilai rujukan
<15
13.2 - 17.3
40 - 52
3.80 - 10.60
4.4 - 5.9
150 - 440
80 - 100
26 - 34
32 - 36
1.0 - 3.0
3.0 - 5.0
25 - 40
<200
30 - 63
<130
40 -155
2.0 - 7.0
70 - 125
< 140
Foto simetris, dengan kualitas baik, inspirasi maksimal, skapula di luar paru,
terdapat marker. CTR >50%.
I.5 RESUME
Os datang ke IGD RSUD Pasar Rebo dengan keluhan nyeri pada ulu hati yang
dirasakan sejak 4 jam SMRS. Nyeri dada dirasa seperti tertimpa beban berat dan
menjalar sampai ke bahu kiri serta tidak menghilang dengan istirahat. Pada
pemeriksaan ditemukan TD 140/90 mmHg, pada pemeriksaan fisik ditemukan bahwa
batas jantung os membesar pada batas kiri, pada pemeriksaan penunjang ditemukan
EKG Sinus rhythm iskemia di inferolateral (EKG 5 Agustus 2015), pada hasil lab
menunjukkan adanya peningkatan troponin T 229mg/dL dan pada foto rotgen terlihat
bahwa os cardiomegali dengan CTR > 50%.
I.6 DIAGNOSIS KERJA
NSTEMI
I.7 DIAGNOSIS BANDING
2. Tirah baring
3. Diet (rendah garam, rendah lemak, dan rendah kolestrol)
Medikamentosa
o IGD:
IVFD RA/ 12 jam
Clopidogrel 1x75
Aspilet 1x 80
Isosorbid 5mg SL
Bisoprolol 1x2,5
o CVCU:
Clopidogrel 1x75
Aspilet 1x80
Amlodipin 1x5
Isosorbid 3x5
Bisoprolol 1x2,5
Sinvastatin 1x10
Kendaron 2x200
Lactulac 1x15cc
Arixtra 1x2,5
Lasix 2x1
Ranitidine 2x1
Cefoperazone 2x1
o Bangsal:
Clopidogrel 1x75
Aspilet 1x80
Amlodipin 1x5
Isosorbid 3x5
Bisoprolol 1x2,5
Sinvastatin 1x10
Kendaron 2x200
Lactulac 1x15cc
Alprazolam 1x0,5
Arixtra 1x2,5
Lasix 2x1
Ranitidine 2x1
Cefoperazone 2x1
I. 10 PROGNOSIS
Ad vitam
Ad functionam
Ad sanationam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad bonam
II. TINJAUAN PUSTAKA INFARK MIOKARD NON ST-ELEVASI
(NSTEMI)
Angina pektoris tidak stabil (UA) dan infark miokard akut tanpa elevasi ST
(NSTEMI) diketahui merupakan suatu kesinambungan
dengan kemiripan
patofisologi dan gambaran klinis sehingga pada prinsispnya penatalaksanaan
keduanya tidak berbeda. Diagnosis NSTEMI ditegakkan jika pasien dengan
manifestasi klinis UA menunjukkan adanya peningkatan biomarker jantung.5
8
Gejala yang paling sering dikeluhkan adalah nyeri dada, yang menjadi salah
satu gejala yang paling sering didapatkan pada pasien yang datang ke IGD,
diperkirakan 5,3 juta kunjungan/ pertahun. Kira kira 1/3 darinya disebabkan oleh
UA/NSTEMI, dan merupakan penyebab tersering kunjungan tersering ke RS pada
penyakit jantung. Angka kunjungan RS untuk pasien dengan UA/NSTEMI semakin
meningkat sedangkan untuk angka infark miokard dengan elevasi ST (STEMI)
menurun.5
Nyeri dada dengan lokasi khas substernal atau kadang kala di epigastrium
dengan ciri seperti diperas, perasaan seperti diikat, perasaan terbakar, nyeri tumpul, rasa
penuh, berat atau tertekan, menjadi presentasi gejala yang sering ditemukan pada
NSTEMI. Analisis berdasarkan gambaran klinis menunjukkan bahwa mereka yang
10
memiliki gejala dengan onset baru angina berat/terakselerasi memiliki prognosis lebih
baik dibandingkan dengan yang memiliki nyeri pada waktu istirahat. Walaupun gejala
khas rasa tidak enak di dada iskemia pada NSTEMI telah diketahui dengan baik, gejala
seperti dispneu, mual, diaforesis, sinkop atau nyeri di lengan, epigastrium, bahu atas,
atau leher juga terjadi dalam kelompok yang lebih besar pada pasien pasien berusia
lebih dari 65 tahun.5
II.2.3 FAKTOR RISIKO
Merokok
Tekanan darah tinggi
Tingginya kadar kolestrol
Diabetes
atau
resistensi
insulin
Radioterapi pada bagian dada
Gaya hidup yang malas 9
11
Non Medikamentosa
1. Pemberian oksigen
2. Tirah baring
3. Diet (berdasarkan AHA rendah garam, rendah lemak, dan rendah
kolestrol) sangat direkomendasikan.8
Medikamentosa
1. Terapi antiiskemia
2. Terapi antiplatelet/ antikoagulan
3. Terapi invasif (katerisasi dini/revaskularisasi)
4. Perawatan sebelum meninggalkan RS dan sesudah perawatan RS.5
Dikutip dari Amsterdam et al. Guideline for the Management of
Patients With Non-ST-Elevation Acute Coronary Syndromes: Executive
Summary
Angina tidak stabil, NSTEMI dan STEMI memiliki manifestasi yang berbeda
beda.
Angina tidak stabil memiliki ciri ciri:
1. Terjadinya kasus baru angina. Walaupun mereda dengan istirahat, jika
baru pertama kali terjadi tetap dihitung tidak stabil
2. Kasus baru angina yang sebelumnya stabil dan kembali timbul walau
dengan kegiatan fisik yang sederhana
3. Gejala angina ketika beristirahat tanpa melakukan kegiatan
NSTEMI:
Gejala angina ketika beristirahat yang merupakan hasil dari nekrosis miokard
yang teridentifikasi dengan meningkatnya biomarker khusus jantung dengan
hasil EKG tidak adanya ST elevasi pada 12 sadapan.10
Sindroma koroner akut (SKA) merupakan suatu sindroma klinis yang terdiri
dari angina pektoris tidak stabil, infark miokard akut (IMA)tanpa elevasi segmen ST
dan IMA dengan elevasi segmen ST. Keadaan ini ditandai dengan ketidakseimbangan
antara kebutuhan oksigen miokard dan kemampuan pembuluh darah koroner
menyediakan suplai oksigen yang cukup untuk metabolisme miokard. Mekanisme
dasar SKA berupa disrupsi plak dan pembentukkan trombus akut pada arteri koroner.4
Gambar 6. Pola perubahan EKG pada IMA dengan elevasi segmen ST, gambar
A, B, C, D, E dijumpai pada IMA dengan onset 12 jam
Infark miokard terjadi jika aliran darah ke otot jantung jantung terhenti
atau tiba tiba menurun sehingga sel otot jantung mati. Sel infark yang tidak
berfungsi tersebut tidak mempunyai respon stimulus listrik sehingga arus yang
menuju daerah infark akan meninggalkan daerah yang nekrosis tersebut dan pada
EKG memberikan gambaran defleksi negatif berupa gelombang Qpatologis dengan
syarat durasi gelombang Q lebih dari 0,04 detik dan dalamnya harus minimal
sepertiga tinggi gelombang R pada kompleks QRS yang sama.4
Gambar 7. Konsep perubaha respirokal pada IMA dengan elevasi segmen ST,
sadapan yang mengahadap daerah infark menunjukkan elevasi segmen ST dan
sadapan yang berlawanan menunjukkan depresi segmen ST
Lo
ka
si
I
M
A
A
nt
eri
or
Lok
asi
elev
asi
seg
men
ST
V3,
V4
P
e
r
u
b
a
h
a
n
r
e
s
p
ir
o
k
al
V
7
,
V
8
,
V
Arteri
koroner
Anteri
koroner kiri
cabang LAD
diagonal
A
nt
er
os
ep
tal
A
nt
eri
or
ek
ste
nti
f
V1,
V2,
V3,
V4
I,
aV
L,
V2V6
A
nt
er
ol
ate
ral
I,
Avl,
V3,
V4,
V5,
V6
Inf
eri
or
II,
III,
Avf
La
ter
al
I,
Avl,
V5,
V6
9
V
7
,
V
8
,
V
9
I,
II
I,
A
v
f
I,
II
I,
A
v
f,
V
7
,
V
8
,
V
9
I,
a
V
L
,
V
2
,
V
3
II
,
II
I,
a
V
Anteri koroner
kiri cabang LAD
diagonal cabang
LAD septal
Arteri
koroner kiri
proksimal
LAD
Arteri koroner
kiri cabang LAD
diagonal dan
cabang
sirkumfleks
Arteri koroner
kanan (paling
sering) cabang
desenden
posterior dan
cabang arteri
koroner kiri
sirkumfleks
Arteri koroner
kiri cabang LAD
diagonal dan
cabang
sirkumfleks
Se
pt
u
m
V1,
V2
Po
ste
rio
r
Ve
ntr
ik
el
Ka
na
n
V7,
V8,
V9
V3
RV4
R
F
V
7
,
V
8
,
V
9
V
1
,
V
2
,
V
3
I,
a
V
L
Arteri
koroner kiri
cabang LAD
septal
Arteri
koroner
kanan/
sirkumfleks
Arteri
koroner
kanan bagian
proksimal
2. Cassar et al. Chronic Coronary Artery Disease: Diagnosis and Management. Mayo
Clinic Proc. 2009. 84 (12): 1130-1146
4. Dharma, Surya. Pedoman Praktis Sistematika Interpretasi EKG. Jakarta: EGC. 2012.
15-24p
5. Harun, Sjaharuddin et al. Infark Miokard Akut Tanpa Elevasi ST. Buku Ajar Ilmu
Penyakit Dalam Jilid II. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing, 2009. 1757-66p
6. Kumar et al. Acute Coronary Syndromes: Diagnosis and Management. Part I. Mayo
Clin Proc. 2009 October. 84(10): 917-938
7. Trisnohadi, Hanafi B. Angina Pektoris Tak Stabil. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam
Jilid II. 5th ed. Jakarta: Interna Publishing, 2009. 1728-40p