Anda di halaman 1dari 4

Etiologi Gangguan Kesadaran

Lesi Supratentorial

Lesi infratentorial

Gangguan difus (gangguan metabolik)

Kekurangan 02

Glukosa

Gangguan sirkulasi darah

Toksin

Menilai Kesadaran
Cara Penilaian Kesadaran Secara Kualitatif :

Kompos mentis
keadaan sadar penuh, menyadari seluruh asupan dari panca indera
(aware / awas) dan bereaksi secara optimal terhadap seluruh ransangan
baik luar maupun dari dalam (arousal / waspada).

Apatis
keadaan penurunan kesadaran yang paling ringan, dimana penderita
tampak segan berhubungan dengan sekitarnya dan tampak acuh tak acuh.

Delirium
keadaan dimana terjadi disorientasi dan salah tafsir terhadap stimulus yang
disertai dengan rasa takut, iritabilitas, ofensif, curiga, dan agitasi. Sering
terjadi pada pengkonsumsi alkohol.

Letargi
penumpulan kesadaran (obtundasi) yaitu keadaan dimana tingkat
kesadaran penderita masih bangun tetapi kesadaran diri menurun yang
ditandai dengan perlambatan reaksi psikologik dan penambahan jumlah jam
tidur (sering mengantuk).

Somnolen (drowsiness / clouding of consciuness)


mengantuk dan mata cenderung menutup, tetapi masih dapat dibangunkan
dengan perintah dan masih dapat menjawab pertanyaan walaupun sedikit
bingung, gelisah dan orientasi terhadap sekitar menurun.

Stupor / sopor
keadaan penurunan kesadaran yang lebih dalam dibanding somnolen dan
lebih ringan dari koma, dimana penderita masih dapat dibangunkan dengan
ransang kuat sekali baik dengan ransang nyeri maupun suara keras, tetapi
kembali tidak sadar ketika tidak diransang lagi.

Semikoma / soporokoma
keadaan penurunan kesadaran yang ditandai dengan mata tetap tertutup
meskipun diransang secara kuat, hanya dapat mengerang tanpa arti dan
gerakan motorik hanya gerakan primitif.

Koma
enurunan kesadaran yang paling rendah yang ditandai dengan ransang
apapun tidak responsif baik membuka mata, bicara maupun reaksi motorik.

Cara Penilaian Secara Kuantitatif


Glasgow Coma Scale (GCS)
E (4) = Eye opening
E4 membuka mata sendiri dengan baik (spontan)
E3 membuka mata jika ada ransangan suara (dipanggil)
E2 membuka mata jika ada ransangan nyeri
E1 tidak membuka mata terhadap segala ransangan
M (6) = Motoric response
M6 bekerja sesuai perintah (gerakan normal)
M5 dapat melokalisir ransangan sensorik dikulit (raba)
M4 Gerakan tidak teratur pada saat ransangan nyeri tetapi tidak dapat melokalisir letaknya (withdrawal)
M3 menjauhi ransangan nyeri, dengan gerakan fleksi
M2 pada saat diransang, ekstensi spontan
M1 tidak ada gerakan terhadap ransangan
Mx apabila tidak dapat di nilai
V (5) = Verbal response
V5 berorientasi baik (bicara normal)
V4 bingung (bisa mmebentuk kalimat tetapi kacau)
V3 bisa bentuk kata tapin tidak bisa bentuk kalimat
V2 mengeluarkan suara tidak ada arti (groaning)
V1 tidak bersuara
Keterangan :
Skor 15 : kompos mentis
Skor 11 14 : letargi
Skor 8 11 : stupor / sopor
Skor < 8 : koma

Anda mungkin juga menyukai