Disusun Oleh:
ABDUL MUMIN
106018200727
ABSTRAK
Abdul Mumin. NIM: 106018200727. Peranan Kepala Sekolah Dalam
Rangka Meningkatkan Profesionalisme Guru di SDI Al-Ihsan Bambu Apus
Pamulang. Skripsi Program Strata 1 Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta 2011.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang peranan kepala sekolah
dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru yang meliputi enam aspek,
yaitu: peran kepala sekolah sebagai leader, peran kepala sekolah sebagai
motivator, peran kepala sekolah sebagai supervisor, peran kepala sekolah sebagai
inovator, peran kepala sekolah sebagai manajer, dan peran kepala sekolah sebagai
edukator. Penelitian ini dilakukan di SDI Al-Ihsan Bambu Apus Pamulang pada
bulan januari februari 2011.
Penelitian ini merupakan penelitian yang menggunakan metode deskriptif
kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru dan staff karyawan
SDI Al-Ihsan Bambu Apus Pamulang. Dalam penelitian ini penulis menggunakan
sampel guru yang mengajar di SDI Al-Ihsan sebanyak 20 orang.
Hasil penelitian menunjukan bahwa: pelaksanaaan peran kepala sekolah di
SDI Al-Ihsan berjalan dengan cukup baik dalam hal ini peran kepala sekolah
dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru sangat dominan. Pemberdayaan
tenaga pengajar (peningkatan profesionalisme guru), karyawan, peningkatan
sarana pembelajaran, pengawasan terhadap proses belajar mengajar yang
kesemuanya dapat berjalan dengan cukup baik, ditentukan melalui peran kepala
sekolah yang meliputi ke enam dimensi tersebut diatas.
Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi bahan informasi
dan masukan bagi pihak sekolah yang menjadi tempat penelitian, para civitas
akademika, para mahasiswa, para pengajar terutama dalam rangka memberikan
motivasi
kepada
mahasiswa
agar
pendidikannya.
iv
senantiasa
meningkatkan
prestasi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang
telah memberikan rahma dan hidayah-Nya kepada penulis, sholawat dan saam
semoga tercurah keharibaan junjungan Alam Nabi Muhammad SAW beserta
keluarga dan sahabatnya.
Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari banyak pihak yang telah
membantu dan memberikan dukungan dan moril maupun materil kepada penulis
dalam rangka menyelesaikan skripsi ini, ole karena itu sudah sepantasnya penulis
mengucapkan terima kasih dan salam hormat yang setingi-tingginya kepada:
1. Prof. Dr. H. Dede Rosyada, MA. Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan
Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Rusydi Zakaria, M.Ed., M.Phil, Ketua Jurusan Kependidikan Islam
Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Bapak Drs. Muarif SAM, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen
Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta.
4. Ibu Prof. Dr. Hj. Zurinal, MA. pembimbing penulisan skripsi yang telah
banyak meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk membimbing penulis
dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan yang telah
memberikan ilmu dan wawasannya kepada penulis, baik secara teoritis
maupun praktis selama penulis berada diperkuliahan.
6. Pengurus dan karyawan perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
perpustakaan Fakultas Ilmu Tarbiyah Dan Keguruan, yang telah menyediakan
buku-buku dan sumber data kepustakaan lainnnya, sehingga dapat membantu
kelancaran dalam studi kepustakaan.
7. Seluruh Staff Jurusan/Program Studi Kependidikan Islam/Manajemen
Pendidikan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
8. Ayahanda tercinta Alm. H. Hasid semoga ini menjadi bagian dari amal ibadah
almarhum, Ibunda tercinta Hj. Konik, kakak-kakaku tercinta yang telah
memberikan bimbingan, dukungan dan kasih sayang kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini.
9. Bapak Drs. Agus Sunardi kepala sekolah Al-Ihsan dan seluruh guru-guru
serta staf SDI Al-Ihsan Bambu apus yang telah membantu memberikan
kesempatan penulis untuk melakukan penelitian di SDI Al-Ihsan.
Semoga jasa baik mereka diterima Allah SWT. dengan pahala yang
berlipat ganda. Amiin. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca pada umumnya dan penulis khususnya.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
Lembar Pernyataan........................................................................................... i
Pengesahan Pembimbing Skripsi ..................................................................... ii
Pengesahan Dosen Penguji .............................................................................. iii
Abstrak ............................................................................................................ iv
Kata Pengantar ................................................................................................ v
Daftar Isi .......................................................................................................... vi
Daftar Tabel .................................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 5
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Tentang Peran Kepala Sekolah ...................................... 6
1. Pengertian Peranan Kepala Sekolah ........................................ 6
2. Tipologi Kepemimpinan ........................................................ 7
3. Peranan Kepala Sekolah .......................................................... 12
B. Profesionalisme Guru .................................................................... 15
1. Pengertian Profesionalisme ..................................................... 15
2. Profesionalisme Keguruan ...................................................... 16
3. Bentuk Kompetensi Guru Dalam Mengajar Di Sekolah ......... 20
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kepala sekolah memegang suatu peranan yang sangat penting dalam
mempengaruhi dan mengarahkan semua personil sekolah yang ada, agar dapat
bekerja sama dalam usaha pencapaian tujuan organisasi sekolah. Tidak kalah
pentingnya adalah produktivitas organisasi sekolah sebagaimana yang tampak
dalam bentuk efektivitas dan efisiensi pengelolaannya serta kualitas dan kuantitas
dari lulusannya, banyak ditentukan oleh adanya suatu kedisiplinan kerja yang
tinggi dalam penampilan kerja atau kinerja (work performance) dari para
personil sekolah. Kinerja guru-guru dalam suatu wujud pelaksanaan tugas
mendidik dan mengajar para peserta didiknya, sangat banyak juga ditentukan atau
dipengaruhi oleh adanya motivasi kerja mereka. Perilaku kepemimpinan yang
efektif dari kepala sekolah sangat menentukan atau sangat mempengaruhi kinerja
guru-guru.
Kepala sekolah memiliki peran sebagai pemimpin di sekolahnya yang
bertanggung jawab untuk memimpin proses pendidikan di sekolah, berkaitan
dengan peningkatan mutu SDM, peningkatan profesionalusme guru, karyawan
dan semua yang berhubungan dengan sekolah di bawah naungan kepemimpinan
kepala sekolah.
kemampuan
itu.
Rumusan
tersebut
menunjukkan
bahwa
organisasi
yang
kompleks.
Studi
keberhasilan
kepala
sekolah
menunjukkan bahwa kepala sekolah adalah seseorang yang menentukan titik pusat
dan irama suatu sekolah. Bahkan lebih jauh studi tersebut menyimpulkan bahwa
Keberhasilan sekolah adalah keberhasilan kepala sekolah.2
Peranan kepala sekolah sebagai pemimpin mencerminkan tanggung jawab
kepala sekolah untuk menggerakkan seluruh sumber daya yang ada di sekolah,
sehingga lahir etos kerja dan produktivitas yang tinggi dalam mencapai tujuan.
Fungsi kepemimpinan ini amat penting sebab disamping sebagai penggerak juga
berperan untuk melakukan kontrol segala aktifitas guru (dalam rangka
meningkatkan professional mengajar), staf dan siswa dan sekaligus untuk meneliti
persoalan-persoalan yang timbul dilingkungan sekolah.3
Kepala sekolah harus memiliki visi dan misi, serta strategi manajemen
pendidikan secara utuh dan berorientasi kepada mutu. Strategi ini dikenal dengan
Manajemen Mutu Terpadu (MMT), yang telah popular dalam dunia bisnis dan
industri dengan istilah Total Quality Management (TQM). Strategi ini merupakan
1
dalam
kelompoknya
semaksimal
mungkin.
Mengikutsertakan
dan
karena
itulah,
upaya
kepala
sekolah
dalam
peningkatan
C. Pembatasan Masalah
Mengingat luasnya bahasan objek yang akan diteliti, maka masalah
dibatasi pada peranan kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru
yang meliputi pada peranana kepala sekolah sebagai leadership, motivator,
supervisor, innovator, manajer, dan edukator.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan
masalah yang akan diteliti adalah: Bagaimana peranan kepala sekolah dalam
meningkatkan profesionalisme guru dari segi dimensi leadership, motivator,
supervisor, innovator, manajer, dan edukator.
E. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan rumusan masalah penelitian diatas, maka tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menjelaskan tentang peran kepala
sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SDI Al-Ihsan Bambu
Apus Pamulang.
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi kepala sekolah dapat dijadikan acuan untuk mengetahui
bagaimana peran kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme
guru di SDI Al-Ihsan.
2. Dapat dijadikan dorongan bagi para guru untuk menjadi guru yang
profesional dan untuk meningkatkan kualitas kerja dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar.
3. Bagi peneliti dapat bermanfaat memberikan informasi yang aktual
dalam mengembangkan diri sendiri serta mengetahui peranan kepala
sekolah dalam meningkatkan profesionalme guru yang ada di SDI AlIhsan Bambu Apus Pamulang Tangerang Selatan.
BAB II
LANDASAN TEORI
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), Ed. III,
Cet. 4, h. 854.
3
Veithzal Rivai dan Sylviana Murni, Education Management; Analisis Teori dan Praktik
(Jakarta: PT. RajaGrafindo, 2009), h. 745.
4
Wahyu Sumidjo, Kepemimpinan Kepala Madrasah, Tinjauan Teoritis dan
Permasalahannya, Jakarta, Raja Grafindo Persada, 1999, h. 88
demikian
ada
beberapa
keuntungan
dari
10
mempertimbangkan
kesanggupan
serta
kemampuan
kelompoknya.
8
11
itu
setiap
orang
harus
dimanfaatkan
dengan
12
mengikutsertakannya
dalam
semua
kegiatan
organisasi.
kepala
sekolah
memiliki
tanggungjawab
ganda
yaitu
10
95.
11
13
yang
bersifat
pencatatan,
penyusunan
dan
dan
pengawasan,
meningkatkan
kemauan
tenaga
14
mencari
gagasan
baru,
mengintegrasikan
setiap
kegiatan,
untuk
memotivasi
para
12
15
B. Profesionalisme Guru
1. Pengertian Profesionalisme
Komarudin (2000:205) mengemukakan bahwa professional berasal
dari bahasa latin yaitu profesia, yang mengandung arti, pekerjaan,
keahlian, jabatan, jabatan guru besar. Sedangkan Javis (1983)
menjelaskan profesional dapat diartikan bahwa seorang yang melakukan
suatu tugas profesi juga sebagai seorang ahli (expert) apabila dia secara
spesifik memperolehnya dari belajar.14
Menurut Dr. Nana Sudjana, 1988 menyatakan bahwa kata
profesional berasal dari kata sifat berarti pencaharian dan sebagai kata
benda yang berarti orang yang mempunyai keahlian seperti ini guru,
dokter dan sebagainya. Dengan kata lain pekerjaan yang bersifat
profesional adalah pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh mereka
yang khusus dipersiapkan untuk itu dan bukan pekerjaan yang dilakukan
oleh mereka yang karena tidak dapat memperoleh pekerjaan itu.15
Dalam kamus umum bahasa Indonesia, profesionalisme diartikan
sebagai mutu, kualitas, yang merupakan ciri suatu profesi atau orang
14
hlm.198.
15
hlm. 14.
Moh. Uzer Usman, Menjadi Guru Profesional, (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2002),
16
perkembangan
sejalan
dengan
dinamika
kehidupan.17
Melihat beberapa definisi di atas maka profesionalisme dapat
diartikan sebagai mutu atau kualitas, yang merupakan ciri dari suatu
profesi atau orang yang melakukan suatu tugas profesi atau jabatan
profesional bertindak sebagai pelaku untuk kepentingan profesinya dan
juga sebagai ahli (expert) apabila ia secara spesifik memperoleh keahlian
dari belajar.
2. Profesionalisme Keguruan
Guru adalah salah satu faktor yang mempengaruhi kualitas
pendidikan. Betapa pun bagusnya sebuah kurikulum (official), hasilnya
sangat bergantung pada apa yang dilakukan guru di luar maupun di
16
17
18
Soetjipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan, (Jakarta: Rineka Cipta, 2004) h. 42-43.
18
keguruan
meliputi
kompetensi
kepribadian,
19
(bidang
studi)
yang
akan
diajarkan,
serta
penguasaan
memilih
metode
yang
tepat,
serta
mampu
20
20
21
22
Pupuh Fathurrohman dan M. Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: PT.
Refika Aditama, 2007). h. 44-46.
23
Ibid.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian yang ingin dicapai penulis adalah untuk mengetahui
peran kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru di SDI AlIhsan Bambu Apus Pamulang Tangerang Selatan.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di lembaga pendidikan SDI Al-Ihsan Bambu
Apus Pamulang Tangerang. Sedangkan waktu penelitian ini dilaksanakan
pada bulan Januari Februari 2011.
C. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam pembahasan skripsi ini adalah deskriptif
kuantitatif yaitu metode yang meneliti dan menemukan informasi yang
seluas-luasnya tentang variabel
22
23
24
a. Editing
Pada tahap ini penulis mengecek kelengkapan dan kebenaran
pengisian angket agar terhindar dari kesalahan/ kekeliruan dalam
mendapatkan informasi sehingga data yang diperoleh akurat.
b. Skoring
Penulis memberikan skor terhadap butir-butir pertanyaan yang
terdapat pada angket. Butir jawaban yang terdapat dalam angket ada
empat, yaitu selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah maka
skor yang diberikan yaitu: 4 untuk Selalu, 3 untuk Sering, 2 untuk
Kadang-kadang, dan 1 untuk Tidak pernah.
c. Tabulating
Setelah diketahui skor setiap indikatornya maka seluruh data tersebut
ditabulasikan dalam sebuah tabel untuk kemudian diketahui hasil
penghitungannya.
2. Teknik Analisis Data
Untuk menganalisis variabel yang diteliti digunakan teknik analisis
secara deskriptif, dengan menggunakan rumusan sebagai berikut:
25
P=
X 100%
N
P
: Persentase Jawaban
100 %
rata-rata
digunakan
perhitungan
sederhana
dengan
Husaini Usman, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta, PT. Bumi Aksara, 2009), h. 43.
Hartono, Statistik Untuk Penelitian, (Yogyakarta: PT. Pustaka Pelajar, 2004), h. 29-30
26
maka skor total yang diperoleh yaitu 120, dan termasuk dalam kategori Sangat
Baik.
G. Definisi Konseptual dan Operasional
1. Definisi Konseptual
Peran kepemimpinan kepala sekolah dalam penelitian ini adalah
memperlihatkan bagaimana kemampuan peran kepala sekolah sebagai
pemimpin di lembaga pendidikan yang bersangkutan.
2. Definisi Operasional
Peran kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme guru
disini adalah meliputi kemampuan sebagai leader, kemampuan
supervisor, kemampuan motivator, kemampuan sebagai innovator,
kemampuan sebagai manajer, dan kemampuan sebagai edukator.
Untuk
mengetahui
peran
kepala
sekolah
dalam
rangka
Tabel 2
Soal pertanyaan Dimensi Peran Kepala Sekolah
Dalam Rangka Meningkatkan Profesionalisme Guru
27
Variabel
Peran
Dimensi
1. Sebagai Leader
Indikator
Jumlah
Butir
soal
Memiliki
1,2,3,
4
Kepemimpinan
dalam menentukan
kepribadian yang
Kepala Sekolah
dan melaksanakan
mencerminkan
dalam
kebijakan
pemimpin
Meningkatkan
pendidikan
No.
5,6,9
7,8
Melakukan
10,11,
pengawasan
12,
Kepala sekolah
Profesionalisme
memiliki
Guru
kemampuan
pengetahuan
terhadap tenaga
kependidikan
2. Sebagai supervisor
dalam rangka
Mampu Memahami
visi misi
mengarahkan tenaga
kependidikan
Perhatian kepala
sekolah terhadap
3.
Sebagai motivator
dalam rangka
15,16
19,18,
Membangun
lingkungan kerja
kinerja guru
yang kondusif
Mendorong guru
untuk selalu
berpartisipasi dalam
sebagai Inovator
kinerja guru
meningkatkan
4. Kepala sekolah
13,14
penyelenggaraan
28
dalam
melaksanakan
program pendidikan.
17
20,21,
22
guru melalui
23,24,
kerjasama
25
Penambahan
strategi
wawasan tentang
kepemimpinannya
pembelajaran
5. Kepala sekolah
Menjalin hubungan
sebagai manajer
yang harmonis
dalam
dengan lingkunagn
mengendalikan
sekolah
kepemimpinan
disekolah
Memberdayakan
Memberikan
26,27
Kepala sekolah
28,29,
meningkatkan
30
kesempatan guru
6. Sebagai educator
untuk meningkatkan
untuk
profesinya dan
meningkatkan
mendorong
profesionalisme
keterlibatan guru
tenaga pendidik
dalam setiap
kegiatan
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Obyek Penelitian
1. Sejarah berdirinya SDI AL-Ihsan Bambu Apus Pamulang
SDI
Al-Ihsan
berdiri
pada
tahun
1974,
namum
dalam
pelaksanaannya baru pada tahun 1989 sekolah ini berjalan. SDI Al-Ihsan
Bambu Apus pamulang adalah sekolah yang memiliki akreditasi A
(unggul), sekolah yang dalam pengelolaannya ini bertujuan mencetak
generasi muda yang Shalih dan Shalihah dengan ditunjang wawasan
pengetahuan yang berkualitas.
Sebagaimana halnya dengan kehadiran SDI pada umumnya,
pendirian SDI Al-Ihsan dimaksudkan untuk mencerdaskan masyarakat
melalui pendidikan yang didasarkan pada nilai-nilai keimanan dan
ketakwaan terhadap Allah SWT. Hal itu dilatarbelakangi oleh kenyataan
bahwa budaya masyarakat Bambu Apus Pamulang dan sekitarnya
memang cukup kental dengan nilai-nilai keagamaan Islam, sehingga
kehadiran SDI Al-Ihsan sejalan dengan corak masyarakat Bambu Apus
Pamulang yang religius.
29
30
31
3. Identitas Sekolah
a. Nama Sekolah
: SDI Al-Ihsan
b. Status
: Swasta
c. Alamat Sekolah
d. Jenjang Akreditasi
: A (Unggul)
e. Tanah
: Wakaf
f. Bangunan
: Milik Sendiri
g. Telephon
: (021) 7428430
32
Tabel 3
Sarana dan Prasarana Sekolah
No
Jumlah
Ruang Kelas
16
Ruang Guru
Ruang TU
Ruang Laboratorium
Ruang Ibadah
Ruang Perpustakaan
WC Guru
WC Murid
10
Gudang
11
33
Jumlah
63
60
397
60
57
55
400
66
58
53
59
374
63
60
60
52
384
Tahun
Kelas -
Kelas-
Kelas-
Kelas-
Kelas-
Pelajaran
74
70
65
65
2007/2008
u
79
75
74
2008/2009
70
68
77
72
b. G
u
2006/2007
m
2009/2010
e
r
34
Tabel 5
Keadaan guru SDI Al-Ihsan Bambu Apus pamulang
NO
NAMA GURU
TEMPAT/TGL. LAHIR
LULUS
JABATAN
1999
Kepala Sekolah
Drs. Ai Sopandi
1991
2000
Guru
Idawati, S.Pd
2005
Guru
1987
Guru
1999
Guru
Maimunah, S.Ag
2000
Guru
Ujang Sofyan, SE
2001
Guru
2001
Guru
10
2008
Guru
11
2008
Guru
12
2003
Guru
13
Nurhayati, S.Ag
2005
Guru
14
2005
Guru
15
Jamhuri, M.Pd
1993
Guru
16
Sodikin, S.Pd
2002
Guru
17
Pitria, S.Pd
1998
Guru
18
2008
Guru
35
19
2003
Guru
20
Afianto, S.Pd
2005
Guru
21
2005
Guru
22
Hanifah Hasid
1988
TU/Bendahara
23
Yatiman
1999
Kepala TU
24
Kusnadi
1999
Satpam
36
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
18
90 %
b. Sering
10 %
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
37
selalu. Dilihat dari sikap yang di perankan seorang pemimpin di SDI AlIhsan, maka lembaga yang dipimpinnya bertujuan mengedepankan
transparansi segala kegiatan dan program yang ditetapkan secara
bersama-sama. Berawal dari sikap jujur yang diperankan kepala sekolah
maka diharapkan dapat memotivasi kinerja guru di sekolah sehingga
dapat meningkatkan prestasi siswanya.
Tabel 7
Bertanggung Jawab terhadap Tugasnya
No
2
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
13
65 %
b. Sering
35 %
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
38
Tabel 8
Berani Mengambil Resiko terhadap Keputusan dan Kebijakan
No
3
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
30 %
b. Sering
12
60 %
c. Kadang-kadang
10 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
39
Tabel 9
Keputusan yang Diambil Demi Kepentingan Bersama
No
4
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
20 %
b. Sering
13
65 %
c. Kadang-kadang
15 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
Tabel 10
Memahami Kondisi dan Karakteristik Guru
No
5
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
25 %
b. Sering
30 %
c. Kadang-kadang
45 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
40
Tabel 11
Menerima Masukan Saran dan Kritikan
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
16
80 %
b. Sering
20 %
c. Kadang-kadang
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
No
6
Pilihan
41
Tabel 12
Mengembangkan Visi dan Misinya
No
7
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
20 %
b. Sering
25 %
c. Kadang-kadang
45 %
d. Tidak Pernah
10 %
Jumlah
20
100 %
Pilihan
42
Tabel 13
Melakukan Komunikasi Secara Aktif
No
8
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
12
60 %
b. Sering
25 %
c. Kadang-kadang
15 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
43
Tabel 14
Melaksanakan Program Visi Misi Sekolah dalam Tindakan
No
9
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
15 %
b. Sering
25 %
c. Kadang-kadang
40 %
d. Tidak Pernah
20 %
Jumlah
20
100 %
Pilihan
Melihat data di atas menunjukan bahwa kepala sekolah SDI AlIhsan kadang-kadang melaksanakan program vsi misi sekolahnya, hal ini
terbukti sebanyak 40 % responden menjawab kadang-kadang, sering 25
%, tidak pernah 20 % dan 15 % selalu.
Visi
misi
merupakan
tujuan
utama
dalam
pelaksanaan
44
2. Dimensi Supervisor
Tabel 15
Melaksanakan Pengawasan Proses Belajar di Kelas
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
5%
b. Sering
15
75 %
c. Kadang-kadang
20 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
No
10
Pilihan
belajar
di
kelas
sebagai
upaya
untuk
meningkatkan
45
Tabel 16
Membantu Permasalahan yang Dihadapi Guru dan Mencarikan
Solusinya
No
11
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
15 %
b. Sering
25 %
c. Kadang-kadang
10
50 %
d. Tidak Pernah
10 %
Jumlah
20
100 %
Pilihan
Melihat tabel di atas, menunjukan bahwa kepala sekolah kadangkadang membantu permasalahan yang dihadapi guru dan mencarikan
solusinya. Hal ini dibuktikan dengan 50 % responden menjawab kadangkadang, 25 % sering, 15 % selalu, dan 10 % menjawab tidak pernah.
Peran kepala sekolah untuk membantu permasalahan yang dihadapi
oleh para guru sangat dibutuhkan oleh para guru, dengan tujuan untuk
mencarikan solusinya sehingga tidak mengganggu dari pada pretasi
kinerja guru. Hal inilah yang kadang-kadang dilakukan kepala sekolah
SDI Al-Ihsan yang diperkuat dengan jawaban responden sebanyak 40 %
yang menjawab kadang-kadang.
46
Tabel 17
Membantu Guru dalam Meningkatkan Program Pengajaran
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
15 %
b. Sering
11
55 %
c. Kadang-kadang
30 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
No
12
Pilihan
Dari tabel di atas 55 % responden menjawab sering, 30 % kadangkadang, 15 % selalu dan 0 % tidak pernah. Ini menunjukan bahwa kepala
sekolah sering membantu guru dalam meningkatkan program pengajaran
di kelas.
Kepala sekolah SDI Al-Ihsan pamulang sering membantu guru
dalam meningkatkan program pengajaran. Dalam kapasitasnya sebagai
pemimpin lembaga pendidikan, maka peran kepala sekolah adalah
sebagai konsultan. Dari sikap terbuka kepala sekolah tersebut berarti
kepla
sekolah
telah
profesionalisme guru.
melkukan
fungsinya
sebagai
Pembina
47
Tabel 18
Melaksanakan Pembinaan Konseling Kepada Guru
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
25 %
b. Sering
20 %
c. Kadang-kadang
10
50 %
d. Tidak Pernah
5%
Jumlah
20
100 %
No
13
Pilihan
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
15 %
b. Sering
25 %
c. Kadang-kadang
11
55 %
d. Tidak Pernah
5%
Jumlah
20
100 %
Pilihan
48
Pada tabel di atas menunjukan bahwa kepala sekolah kadangkadang melaksanakan simulasi pembelajaran. Hal ini terbukti dengan
jawaban responden sebanyak 55 % menjawab kadang-kadang, 25 %
sering, 15 % selalu, dan 5 % tidak pernah.
Pelaksanaan simulasi ditujukan agar sebelum pelaksanaan
pembelajaran guru benar-benar memiliki persiapan yang matang,
menguasai materi yang akan disampaikan sehingga pelaksanaan
pembelajaran berjalan dengn baik.
Tabel 20
Kepala Sekolah Meningkatkan Sarana dan Prasarana yang Nyaman
No
15
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
45 %
b. Sering
10
50 %
c. Kadang-kadang
5%
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
49
Tabel 21
Menciptakan Komunikasi dengan Guru dan Masyarakat
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
20 %
b. Sering
25 %
c. Kadang-kadang
40 %
d. Tidak Pernah
15 %
Jumlah
20
100 %
No
16
Pilihan
50
3. Dimensi Motivator
Tabel 22
Kepala Sekolah Meningkatkan Disiplin Kerja Guru
No
17
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
25 %
b. Sering
40 %
c. Kadang-kadang
35 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
51
Tabel 23
Memberikan Penghargaan Kepada Guru yang Berprestasi
No
18
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
45 %
b. Sering
30 %
c. Kadang-kadang
25 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
52
Tabel 24
Memotivasi dengan Melengkapi Fasilitas Pembelajaran
No
19
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
30 %
b. Sering
40 %
c. Kadang-kadang
20 %
d. Tidak Pernah
10 %
Jumlah
20
Pilihan
100
53
4. Dimensi Innovator
Tabel 25
Menjaga Hubungan Kekeluargaan dengan Guru dan Karyawan
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
11
55 %
b. Sering
30 %
c. Kadang-kadang
15 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
No
20
Pilihan
54
Tabel 26
Menjadi Contoh Tauladan dan Panutan Bagi Guru
No
21
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
35 %
b. Sering
11
55 %
c. Kadang-kadang
10 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
10 %
b. Sering
30 %
c. Kadang-kadang
25 %
d. Tidak Pernah
35 %
Jumlah
20
100 %
Pilihan
55
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
25 %
b. Sering
40 %
c. Kadang-kadang
30 %
d. Tidak Pernah
5%
Jumlah
20
100 %
Pilihan
56
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
30 %
b. Sering
45 %
c. Kadang-kadang
25 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
24
mengembangkan
sekolahnya.
profesionalisme
tenaga
pendidik
di
57
Tabel 30
Dalam Mengambil Keputusan Mengutamakan Kepentingan
Bersama
No
25
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
11
55 %
b. Sering
30 %
c. Kadang-kadang
15 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
58
Tabel 31
Mengikut Sertakan Guru dalam Pelatihan dan Seminar Pendidikan
No
26
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
25 %
b. Sering
13
65 %
c. Kadang-kadang
10 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
35 %
b. Sering
25 %
c. Kadang-kadang
30 %
d. Tidak Pernah
10 %
Jumlah
20
100 %
Pilihan
59
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
20 %
b. Sering
45 %
c. Kadang-kadang
30 %
d. Tidak Pernah
5%
Jumlah
20
100 %
Pilihan
60
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
40 %
b. Sering
45 %
c. Kadang-kadang
15 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
sekolah
melalui
kegiatan
pengayaan
dan
perbaikan
61
Tabel 35
Menggerakkan dan Meningkatkan Tim Evaluasi Hasil Belajar
Peserta Didik
No
30
Frekuensi
Prosentase
a. Selalu
25 %
b. Sering
35 %
c. Kadang-kadang
40 %
d. Tidak Pernah
Jumlah
20
100 %
Pilihan
62
Dimensi
Peran
Kepala
Sekolah
Sebagai
Leader
Peran
Kepala
Sekolah
Sebagai
supervisor
Peran
Kepala
Sekolah
Sebagai
motivator
Jumlah
Soal
Skor
575
384
179
176
306
178
Rata-rata
63.8
54.8
59.6
58.6
61.2
59.3
Peran
Kepala
Sekolah
Sebagai
Inovator
Peran
Kepala
sekolah
sebagai
manajer
Peran
Kepala
sekolah
sebagai
edukator
= , ( )
63
peran
kepala
sekolah
dalam
rangka
meningkatkan
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan mengenai peran
kepala sekolah dalam rangka meningkatkan profesionalisme guru, yang
meliputi dimensi peran kepala sekolah sebagai leadership, supervisor,
motivator, inovator, manajer, dan edukator dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Peran kepala sekolah sebagai leadership dalam menentukan dan
menjalankan kebijakan pendidikan, berada pada kategori cukup baik. Ini
terbukti dari hasil penghitungan skor yang mendapat skor 575 dengan
rata-rata 63,8 Kategori cukup baik.
2. Peran kepala sekolah sebagai supervisor dalam mengarahkan tenaga
kependidikan, berada pada kategori cukup baik. Ini terbukti dari hasil
penghitungan skor yang mendapat skor 384 dengan rata-rata 54,8
Kategori cukup baik.
64
65
kepala
sekolah
sebagai
manajer
dalam
mengendalikan
kepala
sekolah
sebagai
edukator
dalam
meningkatkan
masukan
dalam
meningkatkan
peranan
kepala
sekolah
kedepannya. yakni:
a. Hendaknya kepala sekolah yang berperan sebagai sepervisor lebih
meningkatkan mutu sekolah dengan mengembangkan visi misi
sekolah.
66
referensi-referensi
primer,
sehingga
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Kepemimpinan
Kepala
Sekolah
Tinjauan
Teoritik
Dan