Anda di halaman 1dari 8

BAB III

METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan metode korelasional
yaitu suatu metode yang menjelaskan hubungan diantara dua variabel. Penelitian
koresional bertujuan untuk menentukan ada tidaknya hubungan antar variabel dan
seberapa jauh hubungan kedua variabel tersebut. Hubungan yang dicari itu disebut
korelasi. Dalam penelitian sosial sering berhubungan dengan variabel atribut, yaitu
variabel yang tidak dapat kita kendalikan. Dua variabel mungkin berkorelasi tanpa
berkaitan secara kasual. Kita dapat melihat kemungkinan adanya variabel lain. Jadi
syarat berhubungan sebenarnya X dan Y tidak terpenuhi. Studi korelasional sering
juga digunakan mengukur reabilitas dan validitas. Membandingkan hasil pertama dan
kedua atau menghitung korelasi berbagai variabel yang jadi komponen konstruk.

B. Lokasi Penelitian
Suatu penelitian harus memiliki lokasi penelitian yang jelas dan dalam
penelitian ini penulis menentukan lokasi penelitian di SMA/SMU Eria Medan yang
terletak di jalan Sisingamangaraja No. 178 Medan-Indonesia.
Berdasarkan analisa penulis melalui data dokumentasi dan wawancara dengan
kepala sekolah yang berketepatan pada tanggal 9 maret 2012, maka dapat diketahui
bahwa SMA/SMU Eria medan didirikan pada tahun 1981 dan telah terdaftar di
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik indonesia.

Adapun latar belakang berdirinya SMA/SMU Eria Medan yaitu dalam rangka
mengisi Pembangunan Nasional di Bidang Pendidikan usaha mencerdaskan
kehidupan anak bangsa untuk menciptakan manusia Indonesia yang seutuhnya, yang
berahlaq, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT, Nusa Bangsa dan Negara.

Melalui pendidikan sumber daya manusia yang berkualitas dapat diarahkan


dan dikembangkan sehingga mampu mengemban misinya menciptakan dan
mempersiapkan generasi penerus yang memiliki IMTAQ yang kokoh dan IPTEK
yang berwawasan sesuai dengan harapan kita bersama.
Tujuan pendidikan SMA/SMU Eria Medan yaitu membentuk manusia yang
beriman, berahlaq, bertaqwa, percaya pada diri sendiri, berdisiplin, bertanggung
jawab, cinta tanah air, memajukan dan mengembangkan ilmu pengetahuan menuju
terwujudnya masyarakan utama, adil dan makmur.
1. Keadaan Guru dan Murid
Dalam suatu lembaga pendidikan guru adalah suatu komponen yang sangat
penting dalam melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran, dimana tujuan
pendidikan akan dapat tercapai apabila seseorang guru benar-benar mempunyai
kreadibilitas dan dedikasi yang baik dalam menjalankan tugasnya, demikian juga
dalam lembaga pendidikan juga akan berjalan lancar harus ada yang di didik yaitu
siswa.
2. Sarana dan Prasarana
Berdasarkan dari hasil penelitian penulis, diperoleh keterangan bahwa sarana dan
prasarana yang dimiliki SMA/SMU Eria Medan sudah memadai. Di mana sarana
dan prasarana adalah faktor yang terpenting dalam melaksanakan program
pendidikan, Apalagi sarana dan prasana tersebut tersedia dengan baik dan
memadai akan lebih menunjang terhadap keberhasilan dalam pencapaian tujuan
pendidikan. Tabel dibawah berikut penulis sajikan gambaran sarana dan prasarana
yang dimiliki SMA/SMU Eria Medan.

Tabel 3.1
Sarana dan Prasarana SMA/SMU Eria Medan
No. Sarana dan Prasarana

Jumlah /Unit

Keterangan

01
02
03
04
05
06
07
08
09
10
11
12
13
14
15
16
17
18

Mushola
Kantor Kepala Sekolah
Ruang Guru
Ruang TU
Ruang BP/BK
Ruang Teori/Kelas
Laboratorium/IPA
Laboratorium Komputer
Ruang Perpustakaan
Koperasi/Toko
Meja Belajar
Bangku Belajar
Lemari
Papan Tulis
Gudang
Halaman/Lapangan Bola Kaki
Kamar Mandi/WC Guru
Kamar Mandi/WC Murid

1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
6 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
1 ruang
79 unit
151 unit
3 unit
6 unit
1 ruang
1 ruang
1 ruang
2 ruang

Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik
Baik

C. Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan dengan cara melakukan wawancara langsung kepada
Siswa/Siswi SMA/SMU Eria Medan. Adapun penelitian dilaksanakan selama sebulan
yaitu dari bulan januari 2012 sampai bulan februari 2012.
D. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah Siswa/Siswi SMA/SMU Eria Medan tahun
ajaran 2011/2012
Dari uraian di atas, maka yang menjadi subjek penelitian ini adalah
SMA/SMU Eria Medan.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi

Menurut Nawawi (2003;25) menyebutkan bahwa populasi adalah totalitas


semua nilai yang mungkin, baik hasil menghitung, maupun pengukuran kuantitatif
maupun kualitatif dari karakteristik tertentu mengenai sekumpulan objek yang
lengkap dan jelas. Dalam hal ini penulis mengambil populasi dari seluruh siswa
SMA/SMU Eria Medan sebanyak 889 siswa.
Tabel 3.2
Jumlah Siswa/Siswi SMA/SMU Eria Medan
Tahun Pembelajaran 2011/2012
NO
1
2
3

Kelas
I
II
III
JUMLAH

Jumlah Siswa
324 Siswa
381 Siswa
384 Siswa
1089 Siswa

2. Sampel
Menurut Arikunto (2000;10) bahwa sebagian atas wakil dari populasi yang di
teliti. Dimana penelitian sampel apabila kita bermaksud menggenarelasikan hasil
dari penelitian sampel.
Penarikan sampel adalah dari jumlah populasi penelitian hasilnya akan digunakan
sebagai alat untuk menarik kesimpulan. Teknik penarik sampel dilakukan dengan
menggunakan rumus Taro Yamane :

Maka :

Maka dengan demikian sampel penelitian ini adalah berjumlah 92 orang yang
terdiri dari Siswa/Siswi SMA/SMU Eria Medan; Penarikan sampel ini menggunakan
teknik purposive sampling
Berdasarkan penarikan sampel diketahui bahwa :
1. Kelas I siswa SMA/SMU Eria Medan yang dijadikan sampel sebanyak :

2.Kelas II siswa SMA/SMU Eria Medan yang dijadikan sampel sebanyak :

3. Kelas III siswa SMA/SMU Eria Medan yang dijadikan sampel sebanyak :

F. Teknik Pengumpulan data


Adapun teknik yang digunakan untuk memperoleh data adalah dengan cara
sebagai berikut:
1. Penelitian kepustakaan (Library Research), yaitu dengan mengumpulkan datadata atau literatur serta sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian;
2. Penelitian lapangan (Field Research), yaitu mengumpulkan data lapangan yang
dilakukan dengan kuisioner yaitu dengan melakukan penyebaran angket kepada
mereka yang ditetapkan sebagai sampel penelitian skripsi.
G. Teknik Analisis Data
Untuk mengetahui korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat dalam
penelitian ini, maka digunakan metode analisis kwantitatif dengan menggunakan
Pearson Product Moment Corelation.

Dengan demikian data dan fakta yang diperoleh di lokasi penelitian dilakukan
dengan cara mengumpulkan,mengklasifikasi dan mengintresprestasikan dua data
berhubungan dengan masalah yang dihadapi, dimana data dan fakta digambarkan dan
dijelaskan sebagaimana adanya dengan menggunakan perhitungan Pearson Product
Moment Corelation yakni :

Dalam hal ini :


r = nilai korelasi Pearsn Product Moment
X =Variabel bebas
Y =Variabel terikat
N =Jumlah sampel
Dari hasil perhitungan tersebut akan menentukan kemungkinan-kemungkinan
sebagai berikut:
a. Jika nilai r > 0 hubungan linier positif, artinya dengan kenaikan variabel yang satu
akan di ikuti dengan kenaikan variabel yang lain,
b. Jika nilai r < 0 berhubungan linier negatif, artinya kenaikan variabel yang satu
akan di ikuti dengan penurunan variabel yang lain.
Untuk menguji tingkat signifikan hubungan antara kedua variabel maka
digunakan uji t, yaitu :

Pada taraf signifikan 5% dan dengan kebebasan (dk) = n 2, maka dapat dilihat
uji pengujian hipotesis penelitian dan melihat signifikan variabel bebas dengan
variabel terikat dengan ketentuan :

Jika harga t hitung > t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak

Jika harga t hitung < t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima

H. Kerangka Konsep
Menurut Rahkmat (2001:12) bahwa konsep adalah abtraksi yang dibentuk dengan
menggenarelasikan hal-hal khusus.
Konsep adalah pengambaran secara tepat fenomena yang hendak di teliti, yakni
istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,
keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat ilmu sosial (Nawawi, 2003:57).
Jadi kerangka teori adalah hasil pemikiran yang rasional dalam menguraikan rumusan
hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah yang diuji kebenarannya.
Pembahasan konsep dalam penelitian ini tidak saja untuk menghindari salah
maksud dalam memahami konsep penelitian dalam penelitian, tetapi batasan konsep
diperlukan untuk penjabaran variabel penelitian maupun indikator variabel.
1. Operasional Konsep
Bedasarkan kerangka teori dan konsep diatas, maka untuk memecahkan masalah
operasional variabelnya adalah sebagai berikut :

Kerangka Teoritis
Variabel X (Youtube)

Tabel 3.3
Operasionalisasi Konsep
Konsep Operasional
Variabel Y (pembentuk Prilaku Sosial)

a. Jenis tontonan

a. Motif

b. Lama tontonan

b. Faktor pembentuk kepribadian sosial


c. Bentuk dan jenis prilaku sosial

2. Defenisi Operasional
Defenisi operasional merupakan unsur yang memberitahukan bagaimana caranya
mengukur suatu variabel (nawawi 2003:46). Dengan kata lain Defenisi Operasional
adalah suatu informasi ilmiah atau semacam petunjuk pelaksanaan bagaimana caranya
mengukur sebuah variabel. Maka variabel-variabel dalam operasionalisasi dalam
penelitian ini didefenisikan sebagai berikut :

1. Variabel X : youtube adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video)
populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton, dan berbagi klip video
secara gratis.
Youtube terdiri dari :
a. Jenis tontonan adalah jenis pertunjukan (gambar hidup, wayang orang, dan
sebagainya yang di tonton).
b. Lama tontonan adalah waktu yang digunakan untuk melihat atau menonton
pertunjukan atau gamber.
2. Variabel Y : Prilaku sosial yang terdiri dari :
a. Motif pribadi, yaitu untuk mengekstensi diri karna kebutuhan dan keinginan
mengenai gaya hidup remaja.
b. Faktor pembentuk prilaku sosial yaitu : merupakan sifat relatif untuk
menanggapi orang lain dengan cara-cara yang berbeda-beda.
c. Bentuk dan jenis prilaku sosial adalah karakter atau ciri kepribadian yang
dapat teramati ketika seseorang berintraksi dengan orang lain.

Anda mungkin juga menyukai