Anda di halaman 1dari 15

BAB II

KONDISI OBYEKTIF LOKASI

2.1 Deskripsi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang


2.1.1 Nama dan Sejarah RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
Sebelum perang dunia ke II, RSUD Dr. Saiful Anwar (pada waktu itu
bernama rumah sakit Celaket), merupakan rumah sakit militer KNIL, yang pada
pendudukan Jepang diambil alih oleh Jepang dan digunakan sebagai rumah sakit
tentara, sementara untuk umum digunakan rumah sakit Sukun yang ada di bawah
Kotapraja Malang pada saat itu, tahun 1947 (saat clash II), karena keadaan bangunan
yang lebih baik dan lebih muda, serta untuk kepentingan militer. Rumah sakit Sukun
diambil alih oleh pendudukan dan dijadikan rumah sakit militer, sedangkan rumah
sakit Celaket dijadikan rumah sakit umum.
Pada tanggal 14 September 1963, Yayasan Perguruan Tinggi Jawa Timur
(IDI) membuka Sekolah Tinggi Kedokteran Malang dan memakai rumah sakit
Celaket sebagai tempat praktik (Program Kerjasama STKM-RS Celaket tanggal 23
Agustus 1969). Tanggal 2 Januari 1974, dengan surat keputusan Menteri Pendidikan
dan Kebudayaan RI No. 001/0/1974, Sekolah Tinggi Kedokteran Malang sekarang
dijadikan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya Malang, dengan rumah sakit
Celaket sebagai tenpat praktik.
Pada tanggal 12 November 1979, oleh Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Jawa Timur, rumah sakit Celaket diresmikan sebagai rumah sakit Dr. Saiful Anwar.
Selanjutnya, menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 51/Menkes/SK/II/1979
tanggal 22 Februari 1979, menetapkan Dr. Saiful Anwar sebagai tempat rujukan.
Pada bulan April 2007 dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI
No.673/MENKES/SK/VI/2007 RSUD Dr.Saiful Anwar ditetapkan sebagai rumah
sakit kelas A.Pada tanggal 30 Desember 2008 ditetapkan sebagai Badan Layanan
Umum

dengan

Keputusan

No.188/439/KPTS/013/2008.

Gubernur

Privinsi

Jawa

Timur

2.1.2

Status

1. Kepemilikan
RSUD Dr. Saiful Anwar adalah rumah sakit umum Kelas A milik Pemerintah
Daerah Provinsi Jawa Timur.
2. Kedudukan
Berdasar pada Perda Nomor 23 Tahun 2002 tentang organisasi dan tata kerja
rumah sakit Provinsi Jawa Timur, RSUD Dr. Saiful Anwar ditetapkan sebagai unsur
penunjang pemerintahan provinsi setingkat dengan badan yang menyelenggarakan
sebagian urusan di bidang pelayanan kesehatan. Dipimpin oleh seorang kepala yang
disebut Direktur, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui
Sekretaris Daerah. Berdasar Perda Jawa Timur No. 11 Tahun 2008 tanggal 21
Agustus 2008 tentang organisasi dan tata kerja rumah sakit provinsi Jawa Timur
status kelembagaan RSUD Dr. Saiful Anwar ditetapkan sebagai lembaga teknis
daerah setingkat badan dengan struktur organisasi struktural terdiri dari Direktur, 4
Wakil Direktur, 7 Bidang dengan 14 Seksi dan 3 Bagian dengan 9 Subbagian.
Sedangkan organisasi non struktural terdiri dari 24 organisasi Staf Medis Fungsional
dan 21 Instalasi. Di samping itu, terdapat beberapa Komite yang membantu tugastugas Direktur.
3.

Rumah Sakit kelas A


RSUD Dr. Saiful Anwar adalah rumah sakit kelas A berdasarkan Surat

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 673/Menkes/SK/VI/2007 pada bulan April


2007. Saat ini selain sebagai wahana pendidikan kepaniteraan klinik madya Fakultas
Kedokteran Universitas Brawijaya, juga Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS
I) Bedah, IPD, OBG, IKA, Paru Jantung, Mata, THT, Patologi Klinik, Emergency
Medicine, Kulit, Kelamin, Neurologi, Radiologi. Selain itu, berbagai instansi
pendidikan baik pemerintah maupun swasta bekerjasama dengan RSUD Dr. Saiful
Anwar antara lain: Akademi Keperawatan, D3/D4 Gizi, Akademi Kebidanan,
Pendidikan Profesi Farmasi, dan berbagai institusi pendidikan lainnya. Tanggal 20
Januari 2011, RSUD Dr. Saiful Anwar telah ditetapkan sebagai rumah sakit

pendidikan

utama

Akreditasi

dari

Kementerian

Kesehatan

RI

No.

123/Menkes/SK/I/2011.
4.

Terakreditasi
Sejak Maret tahun 2000, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang terakreditasi penuh

untuk 12 jenis pelayanan. Pada tahun 2005, terakreditasi penuh tingkat lengkap untuk
16 jenis pelayanan berlaku 1 Februari 2005 s/d 1 Februari 2008 dan diperbarui
dengan sertifikat ISO 9001: 2000 yang berlaku 12 Juni 2009 dan telah diperbarui
dengan sertifikat ISO 9001: 2008.
5.

Wilayah Rujukan
Wilayah rujukan RSU dr. Saiful Anwar meliputi 10 wilayah Kota/ Kabupaten,

yaitu : Kota/ Kabupaten Malang, Kota Batu, Kota/ Kabupaten Pasuruan, Kota/
Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Lumajang dan Kota/ Kabupaten Blitar.

2.1.3 Visi, Misi, dan Motto


1. Visi
Visi RSSA adalah menjadi rumah sakit kelas dunia pilihan masyarakat.
2. Misi
1. Menciptakan tata kelola rumah sakit yang baik melalui penataan dan perbaikan
manajemen yang berkualitas dunia, profesional, dan akuntabel.
2. Menyelenggarakan palayanan kesehatan rumah sakit yang dapat memenuhi
kebutuhan dan keinginan masyarakat melalui pengembangan sistem pelayanan
yang terintegrasi dan komprehensif.
3. Menyelenggarakan pendidikan dan penelitian kesehatan melalui pengembangan
mutu pendidikan dan penelitian berkualitas internasional.
4. Meningkatkan sumber daya manusia melalui pemenuhan tenaga yang terlatih dan
terdidik secara profesional.

3. Motto
Motto RSSA adalah Kepuasan dan Keselamatan pasien adalah Tujuan
Kami.

2.1.4 Fasilitas Pelayanan


Pelayanan kesehatan yang ada di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang terdapat
beberapa jenis unit pelayanan, yaitu :
1. Instalasi Rawat Inap
2. Instalasi Rawat Jalan
3. Instalasi Pelayanan Darurat Medis
4. Instalasi Radiologi
5. Instalasi Rehabilitasi
6. Pelayanan Terintegrasi
Sedangkan instalasi yang dimiliki terdiri dari :
1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi Laboratorium Klinik
3. Instalasi Gizi
4. Instalasi Kedokteran Forensik
5. Instalasi Laboratorium Patologi
6. Instalasi Pemeliharaan Sarana
Sebagai rumah sakit tipe A pendidikan, RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
memiliki fasilitas pendidikan sebagai berikut :
1. Fakultas Kedokteran
2. Akademi Keperawatan (AKPER)
3. Akademi Gizi (AKZI)
4. Sekolah Perawat Kesehatan
2.1.5 Instalasi Penyehatan Lingkungan
Instalasi Penyehatan Lingkungan merupakan salah satu Instalasi Penunjang Medis
yang mempunyai tugas pokok melaksanakan pengelolaan aspek lingkungan fisik,
kimia, dan biologis rumah sakit sehinggga tercipta kondisi lingkungan rumah sakit
yang memenuhi standar sanitasi, baku mutu lingkungan serta mencegah terjadinya

pencemaran lingkungan. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut Instalasi


Penyehatan Lingkungan mempunyai fungsi :
1. Melakukan kegiatan pengawasan dan pengendalian terhadap sumber
pencemaran.
2. Melakukan kegiatan pengawasan terhadap faktor lingkungan fisik, kimia, dan
biologis serta radiasi rumah sakit.
3. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang sanitasi /
kesehatan lingkungan, dan lingkungan hidup.
4. Mengkaji, merencanakan dan mengembangkan sanitasi dan kesehatan
lingkungan rumah sakit.
5. Pengawasan pengelolaan kebersihan umum rumah sakit ( House Keping ).
6. Pengelolaan upaya kesehatan dan keselamatan kerja.
1. Visi IPL
Visi IPL adalah menjadikan lingkungan rumah sakit yang sehat, bersih, dan asri.
2. Misi IPL
Misi IPL adalah melaksanakan penyehatan lingkungan rumah sakit dengan upaya
pengelolaan dan pemantauan lingkungan rumah sakit secara komprehensif serta
menjadi satuan kerja yang mampu menciptakan mutu kesehatan lingkungan
rumah sakit yang memenuhi standar.
3. Tujuan IPL
Tujuan IPL adalah meningkatkan profesionalisme manajemen penyehatan
lingkungan rumah sakit untuk mewujudkan mutu kesehatan lingkungan rumah
sakit yang memenuhi persyaratan kesehatan dalam rangka memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di lingkungan rumah sakit.
4. Sasaran IPL
Sasaran IPL adalah meningkatkan mutu pengelolaan dan pamantauan lingkungan
rumah sakit, melalui penyediaan kelengkapan fasilitas sanitasi, sarana fisik ruang
bangunan, dan halaman rumah sakit yang memenuhi persyaratan kesehatan
lingkungan sehingga tidak mengganggu masyarakat di sekitar rumah sakit.

5. Kebijakan IPL
Kebijakan IPL adalah semua upaya peningkatan kesehatan lingkungan rumah
sakit dilaksanakan secara bertahap sesuai ketentuan dan perundang-undangan
yang berlaku serta ketersediaan sumber daya dengan prinsip efektif dan efisien.
6. Tugas Pokok IPL
Instalasi penyehatan lingkungan dipimpin oleh seorang kepala yang tugas
pokoknya mengkoordinir penyelenggaraan kegiatan penyehatan lingkungan
rumah sakit dan berada di bawah koordinasi dan bertanggung jawab kepada
Direktur rumah sakit melalui Wakil Direktur Penunjang Pelayanan.

2.1.5 Struktur Organisasi Personalia dan Deskripsi Tugas RSUD Dr. Saiful
Anwar Malang
Berdasarkan surat Keputusan Direktur RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang
tanggal 31 Januari 2011 Nomor : 065 / 0888 / 302 / 2011 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Instalasi di Lingkungan RSUD. Dr. Saiful Anwar Malang, di bawah ini bagan
struktur organisasi IPL tahun 2012.

STRUKTUR ORGANISASI INSTALASI PENYEHATAN LINGKUNGAN


RSUD Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
TAHUN 2012
DIREKTUR
RSUD.Dr.SAIFUL ANWAR MALANG

WAKIL DIREKTUR PENUNJANG


PELAYANAN

KEPALA
INSTALASI PENYEHATAN LINGKUNGAN
EDWIN YUNUS NASIBU, ST

KOORDINATOR
PELAYANAN

KOORDINATOR
ADMINISTRASI

SUKOYO

MARMO

KEPALA URUSAN
PENGELOLAAN
LIMBAH

KEPALA URUSAN
PENYEHATAN
LINGKUNGAN

KEPALA URUSAN
PEMANTAU MUTU

ANNISAH, SKM

RUDY SUTIJO PRAMONO

HARYONO DJUNI S.

PENGANGGUNG JAWAB
PELAYANAN
PENGELOLAAN LIMBAH
CAIR

PENGANGGUNG JAWAB
PELAYANAN PENYEHATAN
AIR

PENGANGGUNG JAWAB
PELAYANAN PEMANTAUAN
MUTU LINGKUNGAN
(BIOLOGI)
MASFIYATI, ST

MOCH. B. WICAKSONO

RUDI SUTIJO P.

PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN
PENGELOLAAN LIMBAH
PADAT MEDIS

PENANGGUNG JAWAB
PENGAWASAN
DEKONTAMINASI,
PENGAMANAN RADIASI &
TEMPAT PENCUCIAN LINEN

SUGIYANTO, ST

HARIONO DJUNI SASMITO

PENANGGUNG JAWAB
PELAYANAN
PENGELOLAAN LIMBAH
PADAT (UMUM)

PENGANGGUNG JAWAB
PENYEHATAN
PENGENDALIAN VEKTOR &
BINATANG PENGGANGGU

KEPALA URUSAN
PERENCANAAN &
UMUM

KEPALA URUSAN
KEUANGAN

KEPALA URUSAN
RUMAH TANGGA

SULIYANTO

MASFIYATI, ST

SILVI PUSPITA SARI, S.AB

PENGADMINISTRAS
I UMUM
KEPEGAWAIAN
PRAMU PIMPINAN
PRAMU KANTOR,
CARAKA

PENGANGGUNG JAWAB
PELAYANAN PEMANTAUAN
MUTU LINGKUNGAN (FISIKA
& KIMIA)
HARYONO DJUNI S.

ANNISAH, SKM

SULIYANTO

PENGANGGUNG JAWAB
PENYEHATAN RUANG /
BANGUNAN & HALAMAN
HERI SUCAHYONO

PENANGGUNG JAWAB
KESEHATAN &
KESELAMATAN KERJA
RUDI SUTIJO P.

Gambar 2.1 Struktur organisasi IPL tahun 2012

PENGANGGUNG
JAWAB
PKRS
SULIYANTO

PEMEGANG KAS
PENGADMINISTRAS
I KEUANGAN

PENGADMINISTR
ASI SARANA &
PRASARANA

2.2 SARANA PRASARANA DAN KETENAGAAN


A. Penyehatan Ruang Bangunan dan Halaman
1). Luas lahan

= 83.426,54 m2

2). Luas bangunan lantai I

= 54.936,07 m2

3). Luas seluruh banguna

= 77.565,98 m2

4). Jumlah ruangan/ bangunan

= 90 buah

5). Jumlah KM / WC

= 328 buah

6). Jumlah westafel

= 428 buah

7). Luas selasar

= 15.426,16 m2

8). Luassaluran air/ got/ pagar

= 1.939,11 m2

9). Luas halaman, jalan aspal dan tempat parkir

= 18.796,15 m2

10). Luas taman

= 8.758,96 m2

Penyehatan ruang bangunan dan halaman dilaksanakan oleh tenaga Instalasi


Penyehatan Lingkungan (IPL) dan tenaga cleaning service, dengan 3 (tiga ) orang
tenaga kebersihan halaman dan taman dan cleaning service dari pihak swasta /
rekanan dari rumah sakit.
Alat alat yang digunakan yaitu :

Sapu ijuk dan sapu lidi

Penadah sampah

Alat pel (timba, slaber)

Desinfektan

Pembersih kaca

Kereta taman

Alat pemotong rumput

APD ( baju kerja, sarung tangn, sepatu boot, topi kerja, masker)

B. Pengendalian Serangga, Tikus dan Kucing


Pengendalian vektor adalah kegiatan yang bertujuan untuk menekan
kepadatan serangga dan tikus dan bunatang pengganggu lainnya. Beberapa penyakit

penting yang dapat disebarkab/ditularkan oleh vektor antara lain demam berdarah,
malaria, disentri, disamping itu gigitan serangga dapat juga menjadi picu timbulnya
alergi. Jenis serangga dan binatang pengganggu serta lokasinya :
Serangga, meliputi:
a. Lalat, di TPS belakang Incinerator, DKP, dan belakang Dapur Gizi
b. Kecoak, di Bak kontrol air limbah dan lokasi kumuh tertentu
c. Nyamuk, di samping ruangan perawatan/ halaman yang kumuh
Binatang pengganggu, meliputi:
a. Tikus, di ruangan/ gudang tertentu
b. Kucing, di sekitar dapur Gizi dan dapur ruangan perawatan dan kantin rumah
sakit.
C. Pengawasan Dekontaminasi (Disinfeksi dan Sterilisasi)
Pengawasan dekontaminasi (disinfeksi dan sterilisasi) Pemantauan mutu alat
instrument (ILLS, OK. Sentral, OK. IRD, OK. THT, OK. Mata, dll.)
Untuk pemeriksaan mutu lingkungan, tersedia:
1. Laboratorium kesehatan lingkungan di gedung IPAL.

Volume air sampler

Mikrobiological air sampler

Lux meter

Higro meter

Kebisingan (SLM)

Kereta angkut alat

Glass ware

Lidi swab, dll

2. Tenaga pemeriksa (Analis Laborat Kesling.) sebanyak 2 (dua) orang dari


tenaga Sanitasi, 1 (satu) orang teknik kimia, dan 1 (satu) orang laboran.
3. Reagensia pemeriksaan mutu lingkungan.
D. Pengawasan Pengelolaan Pencucian Linen ( Laundry )
Pemantauan mutu linen (laundry) dan air bersih (ILSS).

E. Pengawasan Higiene dan Sanitasi Makanan Minuman


Pemantauan mutu makanan dan minuman serta air bersih (Instalasi Gizi,
Pavilyun dan salah satu ruangan).
F. Pengelolaan Limbah ( Padat, Cair dan Gas )
Limbah merupakan sisa hasil dari suatu kegiatan. Limbah rumah sakit adalah
semua limbah yang dihasilkan dari kegiatan rumah sakit. Limbah harus dikelola
dengan baik agar tidak mencemari lingkungan. Menurut Permenkes no 1204 th 2004
mengenai Persyaratan Lingkungan Rumah Sakit, RS wajib melakukan pengelolaan
limbah. Pengelolaan limbah yang baik akan mengurangi dampak penularan penyakit
dan efek negatif dari alat / bahan yang digunakan dalam mendukung kegiatan di
Rumah Sakit. Pengelolaan limbah terbagi atas limbah padat dan limbah cair. Limbah
padat terbagi atas limbah padat umum ( non medis ) dan limbah padat medis.
Sumber dan Komposisi Sampah Padat di RSUD Dr. Saiful Anwar Malang
(Medis dan Non Medis) dari ruangan yang menghasilkan sampah padat medis dan
non medis sekaligus adalah ruang Bedah Sentral, Poliklinik, Instalasi Gawat Darurat
(IGD), Radiology, Rehabilitasi Medik, Unit Perawatan Intensif atau Intensive Care
Unit (ICU), Patologi, Ruang Jenazah, Laboratorium, Rawat Inap, Pavilyun,
Poliklinik, dan Instalasi Farmasi. Sedangkan sumber sampah non-medis saja adalah
Ruang Tunggu, Instalasi Dapur/Gizi, Kantin, Kantor Administrasi, dan halaman
Rumah Sakit.
1. Pengolahan limbah padat medis dan umum

Incinerator (alat pembakar sampah medis), di sebelah utara IPAL.


(Kapasitas = 600 Kg/ 4 jam dengan BBM solar sekitar 150 /hari)

Tong sampah umum sebanyak 144 buah

Tong sampah medis sebanyak 107 buah

Kotak sampah medis di luar ruangan khusus sebanyak = 8 buah (IRD=2, R


IKA=1, R13=1, R19=1, R18=1, R OK Sentral=1)

TPS (Tempat Pembuangan Sampah Sementara) di baratnya Incinerator,


seluas = 50 m2 (untuk sampah umum dan sampah taman)

Untuk pengelolaan limbah padat (sampah) tersedia:


1. Container sampahumum

= 2 buah

2. Incenerator

= 2 buah

3. Tenaga pengangkut sampah

= 7 orang

4. Tenaga operator Incinerato

= 1 orang

5. Kereta sampah umum

= 12 buah

6. Kereta sampah medis

= 6 buah

7. Alat pelindung diri (APD)

Masker, topi, sarung tangan,

seragam kerja, sepatu karet, dll.


Untuk pengelolaan limbah cair, tersedia:
1. Tempatpengolahan air limbah
2. Tenaga operator IPAL = 3 (tiga) orang
3. Tenaga Pengawas dan Pemeriksa mutu air limbah = 1 (satu) orang (tenaga
Sanitasi)
4. Tenaga pengurasan/ pembersihan jaringan air limbah = 1 (satu) orang tenaga
Instalasi Penyehatan Lingkungan (IPL).
5. APD ( baju kerja, sarung tangn, sepatu boot, topi kerja, masker )
Kantong plastik pelapis dalam bak sampah non medis berwarna hijau, untuk
sampah non medis seperti : kertas, tssue, plastik pembungkus, sisa makanan, daun,
botol minuman, dll . Kantong plastik pelapis dalam bak sampah medis berwarna
kuning, komposisi sampah padat medis dan non -medis yangdihasilkan berbagai
ruangan di RSUD Dr Saiful Anwar Malang diantaranya :
No

Ruangan

Komposisi Sampah

Bedah Sentral

Kapas, verband, kassa, potongan tubuh, jarum suntik,


ampul, spuit, kateter, infuseset, sarung tangan,
masker, seprei, baju operasi

Poliklinik

Kertas, botol plastik, jarum suntik, kapas, potongan


jaringan tubuh

No

Ruangan

Komposisi Sampah

Instalasi Gawat Kapas, kain, baju pasien, seprei, verband, jarum


Darurat

suntik, ampul, kassa, spuit, kateter, set infus, sarung

(IGD)

tangan, masker, sprei

Radiologi

Kertas, film, baju, sarung tangan, spuit, tissue

Rehabilitasi

Kapas, kertas, sarung tangan, masker

Medik
6

Intensive Care Botol infus, kapas, verband, kassa,jaringan tubuh,


Unit (ICU)

jarum suntik, ampul, kassa,spuit, kateter, set infus,


sarung tangan, botol obat

Patologi

Jaringan tubuh,

botol, kapas,

verband, kassa,

potongan tubuh, jarum suntik, ampul, kassa, spuit,


kateter, set infus, sarung tangan, botol obat
8

Ruang Jenazah

Kapas, kain, sarung tangan, masker, potongan tubuh

Laboratorium

Botol, jarum, pipet, gelas obyek, kertas, tissue, kapas

10

Rawat Inap

Botol urine, pembalut, botol infus, sisa makanan, set


infus, kateter, sprei, baju,plastik pembungkus, kasur

11

Pavilyun

Botol infuse, jarum suntik, plastik pembungkus,


verband, kapas, kassa

12

Instalasi

Kertas dan kardus, plastik pembungkus,obat,

Farmasi
13

Ruang Tunggu

Sisa makanan, plastik pembungkus, kertas, botol


plastik

14

Instalasi

Sisa makanan dan bahan makanan, plastik,kertas

Dapur/Gizi
15

Kantin

Plastik, botol bekas minuman, sisa makanan dan


bahan makanan

16

Kantor

Sisa makanan, plastik pembungkus, kertas, alat tulis

Administrasi

kantor, kardus

No

Ruangan

Komposisi Sampah

17

Halaman

Daun, kertas, plastik

Pengelolaan Sampah Medis di RSU Dr. Saiful Anwar Malang


Paramedi
s

Incinerator

Tong
Sampah di
Ruangan

Petugas
Cleaning
Service

Petugas
Pengelola
Sampah

Tong
Sampah di
luar
Ruangan
Tempat
Pembuang
an Akhir

Abu
PPLI
(residu)
Gambar 2.2 Pengelolaan Sampah Medis di RSU Dr. Saiful Anwar Malang

Pengelolaan Sampah umum di RSU Dr. Saiful Anwar Malang


Paramedis

Petugas
Pemelihara
Taman

Tempat
Penampun
gan
Sementara

Tong
Sampah
diRuangan
Petugas
Pengelola
Sampah

Dinas
Kebersihan
Kota
Malang

Petugas
Cleaning
Service
Tong
Sampah di
luar
Ruangan

Tempat
Pembuanga
n Akhir

Gambar 2.3 Pengelolaan sampah umum di RSU Dr. Saiful Anwar Malang

2. Pengolahan limbah cair


Limbah cair adalah semua air buangan termasuk tinja yang berasal dari
kegiatan rumah sakit yang kemungkinan mengandung mikroba pathogen, infeksus,
bahan kimia, dan radio aktif, serta darah yang berbahaya bagi kesehatan. Kualitas air
limbah rumah sakit yang akan dibuang ke saluran air perkotaan mengacu pada
persyaratan baku mutu air limbah sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,
yaitu Keputusan Kementerian LH. Nomor 58/ 1995 Tentang Baku Mutu Limbah Cair
Rumah Sakit.

Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), di selatan Incinerator. (Kapasitas =


400 m3/ hari, dengan system aerasi dan lumpur aktif serta khlorinasi)

Bak Pre Treatment (1 buah di selatan dapur Gizi, 2 buah selatan ILSS, 1 buah
barat farmasi central, dan 1 buah di Baratnya parkir bertingkat)

Bakkontrol air limbahdisepanjangsaluran air limbah (244buah)

Saluran air limbah (Ukuran : 8, 6 , dan 4 sepanjang: 2.500 meter)

Saluran air hujan (Terbuka dan yang tertutup, sepanjang: 2.400 meter )

Gambar 2.4 Tempat pengolahan limbah cair


G. Penyehatan Air Bersih
Tenaga penyehatan air bersih sebanyak 5 (lima) orang yaitu 4 (empat) orang
tenaga lapangan dan 1 (satu) orang penanggung jawab lapangan.
Jenis Prainstalasi air bersih dan lokasinya
1. Bak / tandon air bersih

1) Didalam tanah: 11 buah (selatan r. 28, utara dapur gizi, timur ruang 12,
paviliun, hemodialisa, barat ruang ok.sentral, utara posko banpol, utaranya
food center, labolatorium, IPAL, r. 26).
2) Diatas ruang bangunan: 16 buah (Paviliun = 6 buah, IRD = 4 buah, CVCU
= 2 buah, R. 12 = 2 buah, R. Sekretariat = 2 buah. )
2. Jaringan air bersih (pipa galvanis) ( 4 = 816 meter, 3 = 816 meter, 2 =
171 meter ). Hydrant = 45 buah, tersebar disekitar halaman rumah sakit.
H. PengawasanPengamananRadiasi
Jenis Prainstalasi Radiologi dan lokasinya :
1.Alat foto X-ray : 6 buah (di gedung tengah)
2.Alat Gamma Camera : 1 buah (di gedung utara)
3.Alat MRI.( Magnetic Resoinance Imaging) : 1 buah (di gedungutara)
4.Alat CT- Scan : 1 buah (di gedung selatan timur)
5.Alat After Loading : 1 buah (di gedung utara/ timur)
6.Alat Cobalt : 1 buah (di gedung utara)
I. Peningkatan Upaya Promosi Kesehatan Lingkungan
Peningkatan upaya promosi kesehatan masyarakat di Instalasi Penyehatan
Lingkungan (IPL) dilakukan dengan menggunakan model peraga secara langsung
yang dilakukan oleh 10 ( sepuluh ) orang tenaga sanitarian di Instalasi Penyehatan
Lingkungan (IPL). Kegiatan penyuluhan per-orangan maupun kelompok dilakukan
berkala, baik dilingkungan IPL maupun kepada Unit Kerja lainnya.
I. KETENAGAAN
Tenaga di IPL sebanyak 33 orang yang terdiri dari 20 orang tenaga PNS dan 13
orang tenaga kontrak.

Anda mungkin juga menyukai