pada daerah panjang gelombang lebih besar dari 270 nm.Dugaan ini dipekuat dengan
adanya pita serapan pada spektrum IR yaitu pada 3421,48 cm-1 yang menunjukkan
adanya gugus N-H (1o atau 2o). Serapan oleh vibrasi ulur N-H terletak pada daerah
dekat 3500 cm-1 (Sastrohamidjojo, 1992 dalam Maryanti, 2006).
Karmila (2014) berhasil mengisolasi senyawa golongan steroid dari
daun tumbuhan Melochia umbellate. Hasil isolasi dianalisis dengan UV-Vis untuk
mengetahui panjang gelombangnya. Panjang gelombang maksimum senyawa hasil
isolasi yang terukur pada spektrometri UV-Vis sebesar 283,20 nm dengan absorbansi
0,110 mengindikasi bahwa senyawa ini memiliki ikatan rangkap terkonjugasi yang cukup
panjang. Spektra UV dapat dilihat pada gambar
Sri Benti Etika (2014) berhasil mengisolasi steroid dari daun mengkudu.
Berdasarkan hasil pengukuran spektrofotometer UV didapat serapan maksimum pada
panjang gelombang 203 nm dengan absorban 0,49854, ini menunjukan adanya ikatan
rangkap tak terkonjugasi. Pita serapan ini lebih rendah dari serapan diena
terkonjugasi pada transisi * didaerah 215 230 nm (Silverstein, R.M.1986). Adanya
ikatan rangkap ini juga didukung oleh hilangnya warna orange dari larutan Br 2 /CCl4
ketika ditambahkan senyawa steroid.
Rosyida (2009) berhasil mengekstraksi senyawa tanin dari kayu merbau.
Berdasarkan hasil pengukuran spektrofotometer UV didapat serapan maksimum pada
panjang gelombang 280,5 nm. Absorbansi yang muncul menunjukkan adanya transisi
electron dari ke * yang mengindikasikan adanya gugus kromofor berupa ikatan
terkonjugasi didalamnya. Gugus kromofor yang terdapat dalam tannin adalah
senyawa benzena dengan C=C yang mempunyai elektron . Spektra UV dapat
dilihat pada gambar.
), dan IR jauh (antara 25-1.000 m atau 400-10 cm-1) (Rohman dan Gandjar, 2012).
Absorpsi radiasi IR bersesuaian dengan perubahan energi yang berkisar antara
2-10 kkal/mol. Radiasi pada kisaran energi ini ekuivalen dengan frekuensi vibrasi
ulur dan tekuk ikatan dalam kebanyakan ikatan kovalen molekul (Rohman dan
Gandjar, 2012). Ketika suatu senyawa berinteraksi dengan radiasi IR, maka akan
terjadi vibrasi ikatan-ikatan kovalen pada senyawa tersebut. Hal ini yang kemudian
dijadikan dasar untuk mengidentifikasi gugus fungsi pada suatu senyawa. Sebab
setiap gugus fungsi mempunyai tipe ikatan yang berbeda sehingga tiap gugus fungsi
mempunyai serapan IR yang khas.
Hasil spektrum inframerah menunjukkan bahwa isolat (fraksi F8.1)
kemungkinan mengandung beberapa gugus fungsi seperti O-H stretching 3448,72
cm-1 yang didukung dengan satu pita C-O-H streching pada 1381,03 cm-1. Dua pita
serapan dari gugus C-H aldehid muncul pada 2924,09 dan 2854,65 cm-1 serta gugus
karbonil aldehid C=O pada 1735,9 cm-1. Serapan pada bilangan gelombang 2337,72
cm-1 menunjukkan adanya CN stretching yang didukung berturut-turut gugus N-H
10
alifatik dan C-N alifatik pada 1172,72 dan 1111,00 cm-1. Adanya atom Nitrogen
pada berbagai jenis ikatan ini mencirikan suatu senyawa alkaloid. Hal ini didukung
juga dari data spektropmetri massa dimana Berat Molekul isolat yang ganjil yaitu
393. Berdasarkan aturan Nitrogen bahwa bila Berat Molekul suatu senyawa adalah
ganjil artinya senyawa tersebut pasti mengandung atom nitrogen yang jumlahnya
ganjil, yangmana adanya atom nitogen adalah kharakteristik untuk senyawa alkaloid.
Gugus yang lain adalah C=C alifatik (1558,48 cm-1), C-H alifatik bending (1458,18
cm-1), dan C-O-C stretching (1257,59 cm-1) (Sastrohamidjojo, 1997; Silverstin et
al.,
Gambar 2.4 Spektrum inframerah isolate ( fraksi F8.1) dengan pellet KBr
11
12