A. Defenisi
Banyak senyawa organik menyerap radiasi pada daerah tampak dan ultra violet darispektrum
elektromagnetik. Bila senyawa menyerap radiasi pada daerah tampak dan ultra violet maka
elektron akan tereksitasi dari keadaan dasar ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Senyawa organik juga menyerap radiasi elektromagnetik pada daerah infra merah.Radiasi
infra merah tidak mempunyai energi yang cukup untuk mengeksitasi elektron tetapi dapat
menyebabkan senyawa organik mengalami rotasi dan vibrasi. Bila molekul mengabsorpsi
radiasi infra merah, energi yang diserap menyebabkan kenaikan dalamamplitudo getaran
atom-atom yang terikat itu. Jadi molekul ini berada dalam keadaanvibrasi tereksitasi. Radiasi
infra merah dengan frekuensi kurang dari 100 cm-1atau dengan panjanggelombang lebih dari
100 m diserap oleh molekul organik dan dikonversi ke dalam energi rotasi molekul. Bila
radiasi infra merah dengan frekuensi dalam kisaran 10000 sampai 100cm -1 atau dengan
panjang gelombang 1 sampai 100 m diserap oleh molekul organik dan dikonversi ke dalam
energi vibrasi molekul.Keadaan vibrasi dari ikatan terjadi pada keadaan tetap, atau
terkuantisasi, tingkat-tingkat energi. Panjang gelombang eksak absorpsi oleh suatu tipe ikatan
tertentu, bergantungpada macam getaran dari ikatan tersebut. Oleh karena itu, tipe ikatan
yang berlainan (C-H, C-C, O-H, dan sebagainya) menyerap radiasi infra merah pada panjang
gelombang karakteristikyang berbeda. Namun hanya vibrasi yang menghasilkan perubahan
momen dwikutub saja yang teramati di dalam infra merah.
B. Jenis Vibrasi
Terdapat dua jenis vibrasi molekul yaitu vibrasi ulur (stretching) dan tekuk
(bending).Vibrasi ulur adalah pergerakan atom yang teratur sepanjang sumbu ikatan antara
dua atomsehingga jarak antara atom dapat bertambah atau berkurang. Contoh vibrasi ulur ,
yaitu uluransimetri dan asimetri. Vibrasi tekuk adalah pergerakan atom yang menyebabkan
perubahan sudut ikatan antaradua ikatan atau pergerakan dari sekelompok atom terhadap
atom lainnya. Contoh dari vibrasitekuk adalah scissoring, wagging, twisting, dan rocking.
Dari keempat vibrasi tekuk, vibrasi scissoring dan rocking terletak pada satu bidang
sedangkan vibrasi wagging dan twisting terletak di luar bidang. Tanda + dan - pada vibrasi
twisting menunjukkan arah tegak lurusdengan bidang, + arahnya ke muka, dan - arahnya ke
belakang.Suatu ikatan dalam sebuah dapat menjalani pelbagai macam vibrasi. Oleh karena
itu
suatu ikatan tertentu dapat menyerap energi pada lebih daripada satupanjang gelombang.
Misal, suatu ikatan O-H menyerap energi pada kira-kira 3330 cm-1(vibrasi ulur). Selain itu
ikatan O-H juga menyerap pada kira-kira 1250 cm-1 (vibrasi tekuk).Frekuensi vibrasi ulur
dapat didekati atau dihitung dengan menggunakan rumus Hooke.Dalam hal ini dua buah
atom beserta ikatan kimia dianggap sebagai suatu isolator harmoniksederhana yang terdiri
dari dua massa yang dihubungkan dengan suatu per (spring).
Hukukm Hooke menyatakan bahwa hubungan antar frekuensi isolasi, masa atom dan
konstanta gaya ikatan adalah sebagai berikut:
C. Senyawa karbonil
Salah satu puncak absopsi dalam spektrum infra merah yang paling terbedakan ialah
puncak yang disebabkan oleh vibrasi uluran karbonil. Puncak absorpsi ini merupakan puncak
yang kuat yang dijumpai dalam daerah 1640-1840 cm-1.Gugus karbonil merupakan
bagiandari sejumlah gugus fungsional. Posisi eksak dariabsorpsi karbonil, posisi pita-pita
absorpsi lain dalam spektrum infra merah, dan teknik teknik spektral lain (terutama NMR)
mungkin diperlukan untuk mengidentifikasi gugus fungsionalitu. Posisi absorpsi C=O untuk
aldehida, keton, asam karboksilat dan ester dicantumkan dalam Tabel.
Asam karboksilat mempunyai gugus karboksil yang paling mudah dideteksi karena
adanya C=O uluran serta menunjukkan absorpsi lebar dari O-H uluran yang sangat
terbedakan(distinctive), yang mulai pada sekitar 3300 cm-1dan miring ke dalam pita absorpsi
CH alifatik. Mengapa OH karboksil mempunyai spektrum melebar yang berbeda dari
spektrum OH alkohol ialah karena asam karboksilat membentuk dimer berdasarkan ikatan
hidrogen.Selain itu spektrum asam karboksilat mempunyai dua pita absorpsi dari C-O uluran
dan O-Htekuk yang muncul berturut-turut dekat 1320-1210 cm -1dan 1440-1395 cm-1. Salah
satukarakteristik dari vibrasi O-H tekuk dalam asam karboksilat dengan struktur dimer
terjadipada frekuensi dekat 920 cm-1.Ester mempunyai pita absorpsi kuat dar vibrasi C=O
uluran dan C-O uluran. Pita absorpsi C=O terjadi pada frekuensi dekat 1740 cm-1,sedangkan
pita absorpsi C-O dijumpai dalam daerah sidikjari 1300-1110 cm-1 Pita ini kadang-kadang
sukar untuk ditandai. Namun pita C-O ini kuat dan dalam beberapa hal, dapat digunakan
untuk membedakan antara ester dan keton.Aldehida biasanya dapat dibedakan dari keton
oleh pita absorpsi C-H uluran. Aldehida menunjukkan dua pita uluran karakteristik untuk C-
H aldehida (tepat di sebelah kanan pitaCH alifatik) pada 2900-2800 cm -1serta 2800-2700 cm-
1
Kedua pita ini runcing, tetapi lemah, dan pita pada 2900 cm-1dapat tersembunyi oleh
absorpsi yang tumpang-tindih dari ikatanCH alifatik. Sedangkan vibrasi C=O uluran terjadi
dekat 1740-1720 cm-1 Anhidrida asam karboksilat menunjukkan dua pita absorpsi yang
berasal dari vibrasi asimetrik dan simetri C=O uluran pada frekuensi 1810 dan 1760 cm-
1
Pemecahan pita terjadikarena ikatan rangkap pada ikatan karbonil-oksigen mengalami
resonansi. Dalam hal ini pitafrekuensi yang tinggi adalah C=O simetri. Keton mempunyai
spektra senyawa karbonil yang tersederhana. Keton alifatk jenuh mempunyai frekuensi pada
1715 cm-1Metil keton memberikan absorpsi karakteristik yang sangat kuat pada frekuensi
dekat 1400 cm-1Amida menunjukkan pita absorpsi karbonil yang dikenal dengan pita amida I.
Letak frekuensi absorpsi dipengaruhi oleh keadaan senyawa berupa padat atau cair (ikatan
hidrogen). Amida primer mempunyai dua pita N-H uluran yang berasal dari simetri dan
asimetri N-H uluran. Amida sekunder hanya mempunyai satu pita N-H uluran.
Kebanyakan senyawa aromatik menunjukkan tiga dari empat kemungkinan pita C=C
uluran yaitu pada frekuensi 1450 cm-1dan dua pita pada frekuensi dekat 1600 cm-1. Vibrasi
C-H uluran aromatik dan alkena pada frekuensi di atas 3000 cm-1 sedangkan C-H uluran
alkanapada frekuensi di bawah 3000 cm-1.Alkuna mudah dideteksi karena ada pita absorpsi
C=C uluran yang lemah pada frekuensi dekat 2200 cm-1 terdapat bersama C-H uluran yang
kuat pada frekuensi dekat 3300 cm-1.Alkana sederhana menunjukkan empat pita absorpsi C-
H uluran yaitu asimetri CH3 dan CH2 di mana masing-masing mempunyai sepasang pita pada
frekuensi yang lebih rendah.Trans alkena sering dapat dibedakan dari isomer cis. Trans
alkena menunjukkan pitaabsorpi pada frekuensi 970 cm-1sedangkan isomer cis pada frekuensi
sekitar 700 cm-1.Berikut ini akan diberikan contoh spektrum dari berbagai golongan senyawa
organik serta interpretasinya:
1. Spektrum infra merah golongan asam karboksilat Asam etanoat
Asam etanoat mempunyai struktur sebagai berikut:
O
CH3-C—O-H
Dari struktur di atas dapat diketahui bahwa senyawa tersebut terdiri dari ikatan-ikatan
sebagai berikut:
a. Ikatan rangkap karbon-oksigen, C=O
b. Ikatan tunggal karbon-oksigen, C-O
c. Ikatan oksigen-hidrogen, O-H
d. Ikatan karbon-hidrogen, C-H
e. Ikatan tunggal karbon-karbon, C-C
Ikatan karbon-karbon mempunyai pita absorpsi yang terjadi pada frekuensi dalam jangkauan
yang luas didalam 'Area sidik jari' sehingga sangat sulit untuk membedakan spektrum infra-
merahnya. Ikatan tunggal karbon-oksigen juga mempunyai pita absorpsi dalam 'Area sidik
jari', yang berkisar antara 1000 - 1300cm-1, tergantung pada molekul yang mempunyai
ikatan tersebut Ikatan lainnya yang sangat berguna adalah ikatan O-H. Pita absorpsi ini
muncul pada frekuensi yang berbeda-beda, tergantung pada kondisi lingkungannya. Ikatan
ini akan sangat mudah dikenali dalam sebuah asam karena akan menghasilkan pita absorpsi
yang sangat luas pada daerah sekitar 2500-3300 cm-1.. Spektrum infra-merah untuk asam
etanoat dapat diilihat
Pada spektrum ini puncak serapanoleh O-H hilang sama sekali. Puncak serapan pada
frekuensi 1740 cm-1.menunjukkankeberadaan ikatan rangkap C=O. Puncak serapan pada
daerah 1000-1300cm-1.Menunjukkan adanya ikatan tunggal C-O. Beberapa tabel data ada
yang memutuskan bahwa penyerapandari 1230-1250 adalah karena ikatan C-O pada sebuah
etanoat.
4. Spektrum infra-merah golongan keton Propana
Spektrum ini sangat mirip dengan spektrum infra-merah etiletanoat atau ester. Karena
tidak ada puncak serapan yang disebabkan oleh ikatan O-H, dan karena adanya puncak
serapan kuat yang disebabkan oleh ikatan C=O pada daerah sekitar 1700cm-1
5. Spektrum infra-merah golongan asam hidroksil Asam 2-hidroksipropanoat (asam
laktat)
Pada spektrum infra merah senyawa 1-aminobutana tampak pita serapan kembar pada
daerah sekitar 3100-3500 cm-1yang menunjukkan adanya ikatan N-H. Pita kembar ini
merupakan karakteristik dari amina primer. Selain itu ikatan N-H ini diperkuat dengan
adanya pita serapan pada daerah sekitar 1620 cm-1yang merupakan pita vibrasi tekuk dari
ikatan N-H. Selain itu pita serapan menengah sampai lemah pada daerah sekitar 1250-1020
cm-1merupakan pita vibrasi uluran dari ikatan C-N.
Spektrofotometri inframerah (IR) merupakan salah satu alat yang dapat digunakan
untuk menganalisa senyawa kimia.Spektra inframerah suatu senyawa dapat memberikan
gambaran dan struktur molekul senyawa tersebut.Spektra IR dapat dihasilkan dengan
mengukur absorbsi radiasi,refleksi atau emisi di daerah IR.Daerah inframerah pada spektrum
Daerah inframerah sedang (4000-400 cm-1) berkaitan dengan transisi energi vibrasi dari
molekul yang memberikan informasi mengenai gugus-gugus fungsi dalam molekul
yang lebih baik. Daerah inframerah dekat (12.500-4000cm-1) yang peka terhadap vibrasi
overtone (Schechter,1997).
Terdapat dua macam vibrasi,yaitu vibrasi ulur dan tekuk.Vibrasi ulur merupakan
suatugerakan berirama di sepanjang sumbu ikatan sehingga jarak antar atom akan bertambah
atau berkurang. Vibrasi tekuk dapat terjadi karena perubahan sudut-sudut ikatan antara
ikatan-ikatan pada sebuahatom(silversteinetal,1986).
7. Spektrum IR
Instrumen ini memisahkan frekuensi tunggal energi yang dipancarkan oleh sumber
IR.Hal ini dicapai dengan penggunaan prisma atau gratting.Prisma IR bekerja seperti prisma
sinar tampak yang memisahkan sinar tampak menjadi warna warna (frekuensi) Sebuah
gratting merupalam elemen dispersif yang lebih moderen yang memisahkan frekensi energi
IR dengan lebih baik .Detektor mengukur jumlah energi setiap frekuensi yang dilewatkan ke
sample yang kemudian menghasilkan spektrum sebagai grafik antara intensitas terhadap
frekuensi .
Komponen spektrometer dispersif sama dengan spektrometer serapan sinar tampak/ultra
unga .Perbedaan terletak pada lokasi pemegang sampel.Pada SS sinar tampak /ultra
ungu,kuvet terletak antara monokromator dan detektor untuk menghindari dekomposisi
fotokimia yang dapat terjadi apabila terapapar pada sumber cahaya.Sedangkan pada SS infra
merah .pemegang sampel terletak antara sumber cahaya dan monokromator karena pada
rasiasi inframerah tak terdapat cukup energi untuk mengakibatkan terjadinya dekomposisi
fotokimia.Hal ini tentu merupakan keuntungan karena gangguan radiasi dapat diminimalkan
oleh monokromator.
G. Spektrofotometer FTIR
Spektrofotometer FTIR 8300/8700 merupakan salah satu alat yang dapat digunakan untuk
identifikasi senyawa, khususnya senyawa organik, baik secara kualitatif maupun kuantitatif.
Analisis dilakukan dengan melihat bentuk spektrumnya yaitu dengan melihat puncak-puncak
spesifik yang menunjukan jenis gugus fungsional yang dimiliki oleh senyawa tersebut.
Sedangkan analisis kuantitatif dapat dilakukan dengan menggunakan senyawa standar yang
dibuat spektrumnya pada berbagai variasi konsentrasi.
Ikatan yang lebihkuat dan atom yang lebih ringan menghasilkan frekuensi yang lebih
tinggi. Semakin kuatsuatu ikatan, makin besa renergi yang dibutuhkan untuk meregangkan
ikatan tersebut.Frekuensi vibrasi berbanding terbalik dengan massa atom sehingga vibrasi
atom yang lebih berat terjadi pada frekuensi yang lebih rendah
( Bruice,2001).
H. INSTRUMENTASI SPEKTROFOTOMETRI INFRA MERAH
Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang
mengamati interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah
panjang gelombang 0,75 – 1.000 µm atau pada Bilangan Gelombang 13.000 – 10 cm-1.
Radiasi elektromagnetik dikemukakan pertama kali oleh James Clark Maxwell, yang
menyatakan bahwa cahaya secara fisis merupakan gelombang elektromagnetik, artinya
mempunyai vektor listrik dan vektor magnetik yang keduanya saling tegak lurus dengan arah
rambatan.
Saat ini telah dikenal berbagai macam gelombang elektromagnetik dengan rentang
panjang gelombang tertentu. Spektrum elektromagnetik merupakan kumpulan spektrum dari
berbagai panjang gelombang. Berdasarkan pembagian daerah panjang gelombang pada Tabel
1 dan Gambar 2, sinar infra merah dibagi atas tiga daerah, yaitu:
Sebuah alat pendetektor yang diletakkan di sisi lain senyawa tersebut akan
menunjukkan bahwa beberapa frekuensi melewati senyawa tesebut tanpa diserap sama sekali,
tapi frekwensi lainnya banyak diserap. Berapa banyak frekuensi tertentu yang melewati
senyawa tersebut diukur sebagai 'persentasi transmitasi' (percentage transmittance).
Persentasi transmitasi dengan nilai 100 berarti semua frekuensi dapat melewati
senyawa tersebut tanpa diserap sama sekali. Pada kenyataannya, itu tidak pernah terjadi,
selalu akan ada penyerapan, walaupun kecil, mungkin transmitasi sebesar 95% adalah yang
terbaik yang bisa anda peroleh. Transmitasi sebesar 5% mempunyai arti bahwa hampir
semua frekuensi tersebut diserap oleh senyawa itu. Tingginya penyerapan seperti ini akan
membuat kita mengerti tentang ikatan-ikatan yang ada dalam senyawa tersebut.
Spektrometer infra merah biasanya merupakan spektrometer berkas ganda dan terdiri
dari :
a. Sumber Radiasi
Radiasi infra merah biasanya dihasilkan oleh pemijar Nernst dan Globar. Pemijar
Globar merupakan batangan silikon karbida yang dipanasi sekitar 1200°C, sehingga
memancarkan radiasi kontinyu pada daerah 1-40 µm. Globar merupakan sumber radiasi yang
sangat stabil. Pijar Nernst merupakan batang cekung dari sirkonium dan yttrium oksida yang
dipanasi sekitar 1500°C dengan arus listrik. Sumber ini memancarkan radiasi antara 0,4-20
µm dan kurang stabil jika dibandingkan dengan Globar.
b. Monokromator
Monokromator ini terdiri dari sistem celah masuk dan celah keluar, alat pendespersi
yang berupa kisi difraksi atau prisma, dan beberapa cermin untuk memantulkan dan
memfokuskan sinar. Bahan yang digunakan untuk prisma adalah natrium klorida, kalium
bromida, sesium bromida dan litium fluorida. Prisma natrium klorida paling banyak
digunakan untuk monokromator infra merah, karena dispersinya tinggi untuk daerah antara
5,0-16 µm, tetapi dispersinya kurang baik untuk daerah antara 1,0-5,0 µm.
c. Detektor
http://www.icstation.com/sr505-mini-infrared-motion-sensor-infrared-detector-module-p-
5296.html
Sebagian besar alat modern menggunakan detektor panas. Detektor fotolistrik tidak
dapat digunakan untuk menggunakan infra merah karena energi foton infra merah tidak
cukup besar untuk membebaskan elektron dari permukaan katoda suatu tabung foton.
Detektor panas untuk mendeteksi infra merah yaitu termokopel, bolometer, dan sel
Golay. Ketiga detektor ini bekerja berdasarkan efek pemanasan yang ditimbulkanoleh sinar
infra merah.
d. Daerah Cuplikan
Daerah cuplikan inframerah dapat terdiri dari 3 jenis yaitu cuplikan yang
berbentuk gas, cairan dan padatan. Gaya intermolekul berubah nyata dari bentuk padatan
ke cairan ke gas dan spektrum infra merah biasanya menunjukkan pengaruh dari
perbedaan ini dalam bentuk pergeseran frekuensi. Oleh karena itu, sangat penting untuk
dicatat pada spektrum cara pengolahan cuplikan ynag dilakukan.
e. Sistem Kerja
Sinar dari sumber dibagi dalam 2 berkas yang sama, satu berkas melalui cuplikan
dan satu berkas lainnya sebagai baku. Fungsi model berkas ganda adalah mengukur
perbedaan intensitas antara 2 berkas pada setiap panjang gelombang. Kedua berkas itu
dipantulkan pada ”chopper” yang berupa cermin berputar. Hal ini menyebabkan berkas
cuplikan dan berkas baku dipantulkan secara bergantian ke kisi difraksi. Kisi difraksi
berputar lambat, setiap frekuensi dikirim ke detektor yang mengubah energi panas
menjadi energi listrik.
Jika pada suatu frekuensi cuplikan menyerap sinar maka detektor akan menerima
intensitas berkas baku yang besar dan berkas cuplikan yang lemah secara bergantian. Hal
ini menimbulkan arus listrik bolak-balik dalam detektor dan akan diperkuat oleh
amplifier. Jika cuplikan tidak menyerap sinar, berarti intensitas berkas cuplikan sama
dengan intensitas berkas baku dan hal ini tidak menimbulkan arus bolak-balik, tetapi arus
searah. Amplifier dibuat hanya untuk arus bolak=balik.
Arus bolak-balik yang terjadi ini digunakan untuk menjalankan suatu motor yang
dihubungkan dengan suatu alat penghalang berkas sinar yang disebut baji optik. Baji
optik ini oleh motor dapat digerakkan turun naik ke dalam berkas baku sehingga akan
mengurangi intensitasnya yang akan diteruskan ke detektor. Baji optik ini digerakkan
sedemikian jauh ke dalam berkas baku sehingga intensitasnya dikurangi dengan jumlah
yang sama banyaknya dengan jumlah pengurangan intensitas berkas cuplikan, jika
cuplikan melakukan penyerapan. Gerakan baji ini dihubungkan secara mekanik dengan
pena alat rekorder sehingga gerakan baji ini merupakan pita serapan pada spektrum
tersebut.
Secara singkat sistem kerjanya seperti ini sebuah cuplikan ynag ditempatkan di
dalam spektrofotometer infra merah dan dikenai radiasi infra merah yang berubah
panjang gelombangnya secara berkesinambungan menyerap cahaya jika radiasi yang
masuk bersesuaian dengan energi getaran molekul tertentu. Spektrofotometer infra merah
memayar daerah rentangan dan lenturan molekul. Penyerapan radiasi dicatat dan
menghasilkan sebuah spektrum infra merah. Hadirnya sebuah puncak serapan dalam
daerah gugus fungsi sebuah spektrum infra merah hampir selalu merupakan petunjuk
pasti bahwa beberapa gugus fungsi tertentu terdapat dalam senyawa cuplikan. Demikian
pula, tidak adanya puncak dalam bagian tertentu dari daerah gugus fungsi sebuah
spektrum infra merah biasanya berarti bahwa gugus tersebut yang menyerap pada daerah
itu tidak ada.
Spektrum infra merah mengandung banyak serapan yang berhubungan dengan sistem
vibrasi yang berinteraksi dalam suatu molekul memberikan pita-pita serapan yang
berkarakteristik dalam spektrumnya. Corak pita ini disebut sebagai daerah sidik jari.
1. Alkana
Pita utama yang nampak dalam spektra IR alkana disebabkan oleh stretching C-H di
daerah 2850-3000 cm-1, scissoring CH2 dan CH3 di daerah 1450-1470 cm-1, rocking CH3
pada kurang lebih 1370-1380 cm-1. Dan pita rocking, pada 720-7725 cm-1. Pita- pita ini
tidak dapat dijadikan patokan karena kebanyakan alkana mengandung gugus-gugus ini.
2. Alkena
Vibrasi stretching C-H alkena terjadi pada panjang gelombang yang lebih
pendek daripada C-H alkana. Ingat bahwa ikatan karbon-hidrogen alkena mempunyai sifat
lebih kuat daripada ikatan karbon-hidrogen alkana. Makin kuat ikatan, makin sukar
bervibrasi dan memerlukan energi yang lebih tinggi. Jadi alkena yang mempunyai paling
sedikit satu hidrogen menempel pada ikatan rangkap dua biasanya mengabsorpsi
didaerah 3050-3150cm-1
-1
Bentuk stretching C=C alkena terjadi didaerah 1645-1670cm pita ini sangat jelas
bilahanya satu gugus alkil menempel pada ikatan rangkap dua.Semakin banyak gugu salkil
yang menempel,intensitas absorpsi berkurang karena vibrasi terjadi dengan perubahan
momen dipol yang lebih kecil.Untuk alkena-alkena trisubtitusi,tetrasubsitusi C=C sering
mempunyai intensitas yang rendah atau tidak teramati.
Alkuna ujung memperlihatkan pitastretching C-H yang tajam pada 3300-3320 cm-
1dan bentuk bending C-H yang jelas pada 600-700 cm-1. Stretching C=N pada alkuna ujung
nampak pada 2100-2140 cm-1 dengan intensitas sedang (Gambar 28) untuk stretching
C=C alkuna dalam berupa pita lemah yang terjadi pada 2200-2260 cm-1.
4. Alkil halida
Ciri absorpsi alkil halida adalah pita yang disebabkan oleh stretching C-X. posisi
untuk pita-pita ini adalah 1000-1350 cm-1 untuk C-F, 750-850 cm-1 untuk C-Cl, 500-680
cm-1 untuk C-Br, dan 200-500 cm-1 untuk C-I. Absorpsi-absorpsi ini tidak berguna untuk
diagnosisi.
Alkohol dan eter mempunyai ciri absorpsi infra merah karena stretching C-Odidaerah
1050-1200 cm-1. oleh karena pita-pita ini terjadi di daerah spektrum dimanabiasanya
terdapat banyak pita lain, maka pita-pita tersebut tidak bermanfaat untuk diagnosis. Akan
tetapi stretching O-H alkohol, yang terjadi di daerah 3200-3600 cm-1, lebih berguna. Gambar
29 memperlihatkan spektrum infra merah t-butilalkohol stretching O-H sangat kuat yang
berpusat pada 3360 cm-1.
Ciri absorpsi inframerah aldehid dan keton adalah vibrasi stretching C=O. oleh karena
gugus karbonil polar sekali, strerching ikatan ini menghasilkan perubahan momen dipol yang
cukup besar. Akibatnyastretching karbonil merupakanspektra yang intensitasnya tinggi.Oleh
karena terjadi di daerah spektrum yang umumnya tidak ada absorpsi lain, makastretching
karbonil merupakanmetode yang dapat diandalkan untuk mendiagnosis adanya gugus
fungsional di dalam suatu senyawa.
I. APLIKASI DAN KEGUNAAN SPEKTROFOTOMETRI IR
1. Kesehatan
Gunawan, Budi dan Citra D.A,. 2005. Karakterisasi Spektrofotometri I R Dan Scanning
Electron Microscopy (S E M) Sensor Gas Dari Bahan Polimer Poly Ethelyn Glycol
(P E G). ISSN 1979-6870