1. The source:
energi Infra Red yang dipancarkan dari sebuah benda hitam menyala.
Balok ini melewati melalui logam yang mengontrol jumlah energi yang
diberikan kepada sampel.
2. Interoferometer:
3. Sampel:
4. Detector:
5. Computer:
Keramik kalsium silikat yang disintering pada suhu 1000 o C terlihat adanya
ikatan O-Si-O pada rentang bilangan gelombang 800-600 cm -1, serta
terdapat ikatan Ca-O lemah pada bilangan gelombang 563,43 cm -1 dan
432,24 cm-1. Tidak terdapatnya ikatan lain selain ikatan antara atom Ca, Si,
dan O menunjukkan bahwa bahan dasar yang digunakan tidak mengandung
kontaminan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil
FTIR pada suhu sintering 1000o C terdapat gugus fungsi Ca-O dan Si-O-Si
sebagai pembentuk keramik. Sehingga kegunaan dari penggunaan metode
FTIR ini antara lain adalah sebagai mendeteksi ada atau tidaknya bahan
campuran lain pada suatu bahan melalui analisa pada gugus fungsi dari
bahan tersebut
Contoh 1. deasetilasi khitin dari kulit udang
Gambar 1. Spektrum FT-IR Khitosan hasil deasetilasi khitin dari kulit udang
Derajat deasetilasi khitosan dapat ditentukan dengan spektrum FT-IR seperti yang terdapat pada
Gambar 1.Penentuan derajat deasetilasi khitosan dapat dilakukan dengan membandingkan
absorbansi C=O (karbonil) dari gugus asetil dan absorbansi N-H dari gugus amina
(Robert,1992). Amina (N-H) menunjukkan serapan yang jelas pada 3000-3700 cm-1 d9iri
absorpsi CH. Karbonil menunjukkan serapan yang kuat pada 1640-1820 cm-1. Nilai absorbansi
dapat
diketahui dengan menggunakan persamaan A = 2 log %T. Serapan N-H terdapat pada panjang
gelombang () 3444,6 cm-1 dengan transmitan (% T) sebesar 11% sehingga diperoleh absorbansi
sebesar 0,96, sedangkan serapan untuk C=O terdapat pada panjang gelombang 1658,7 cm-1
dengan transmitan sebesar 42% sehingga diperoleh absorbansi sebesar 0,38. Berdasarkan data di
atas diperoleh derajat deasetilasi khitosan sebesar 70,23%.daya serap membran khitosan, hal ini
disebabkan oleh sifat PVP yang hidrofilik, dan penambahan pori akibat terbentuknya ikatan
silang, namun ketika komposisi melebihi 0,1:2 (g/g) daya serap membran menjadi turun. Hal ini
disebabkan karena komposisi PVP menjadi lebih besar sehingga mengganggu interaksi antara
khitosan dengan fenol, karena yang sangat berperan pada adsoprsi adalah khitosan.
Bensin merupakan senyawa yang tersusun dari rantai hidrokarbon mulai dari C7 sampai dengan
C11 yang dapat mempunyai susunan rantai lurus maupun aromatik. Salah satu rumus kimia
bensin Dari rumus tersebut kemungkinan
kemungkinan vibrasi yang dapat terjadi adalah uluran dan tekukan CH dari gugus alkil atau
alkana, sedangkan dari rumus aromatik memberikan kemungkinan uluran C=C cincin aromatik
dan vibrasi dari gugus lain yang mungkin timbul. Dalam menganalisa spektrum inframerah dari
sampel bensin, pembahasan yang pertama lakukan adalah pada kerangka karbon. Karena bensin
tersusun atas rantai hidrokarbon sehingga dalam spektrum inframerah bensin akan
muncul berbagai macam penyerapan yang ditimbulkan oleh adanya ikatan karbon.
Dalam menentukan sifat-sifat dari kerangka karbon dalam molekul organik dengan spektroskopi
inframerah perlu diperhatikan bahwa gugus aromatik sangat
mudah dideteksi dari serapan CC str dan CH def, gugus alkena sangat mudah
dideteksi dari serapan C=C str kecuali jika aromatik juga ada. Alkana dapat dideteksi dari
serapan-serapan CH str dan CH def. Sedangkan alkuna sangat mudah didetaksi dari serapan
CC str dan CH str. Pada spektrum bensin tersebut
kerangka karbon dapat langsung dilihat pada daerah bilangan gelombang 3000 2700 cm-1 yang
merupakan karakteristik penyerapan untuk gugus alkana dan alkil. Kedua serapan CH str dan
CH def dalam gugus alifatik jenuh ditandai dengan serapan yang sangat kuat dan jarang
menemui kesukaran dalam menentukan serapan-serapan tersebut. Kenampakan yang paling
umum dari serapan CH str adalah munculnya tiga buah pita kuat di bawah 3000 cm-1. Pada
spektrum di atas ketiga pita tersebut adalah pada bilangan gelombang 2923,9, 2958,4 dan 2869,9
cm- 1. Pita dengan intensitas penyerapan paling kuat yaitu pada bilangan gelombang 2923,9 cm-
1 disebabkan oleh adanya penyerapan dari gugus CH2, yaitu dari dari jenis uluran taksimetri
CH2(VasCH2). Dalam cara tersebut dua buah ikatan CH saling memanjang tidak bersamaan
atau tidak sefase, sehingga mempunyai momendipol listrik dan aktif dalam spektrum inframerah.