Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN TETAP TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH

(PENGOLAHAN AIR DENGAN MEMBRAN KERAMIK)

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
NAMA
: 1. ARSY ROSYADI
2. ASTRID AMELIA
3. DEBBY SHABELLA KENCANA PUTRI
4. DESY YULIANI
5. DINDA MEILIANTO
6. EMENDA PUTRI GIRA GINTING
7. SEPTIYANI RIKAYANTI
KELAS
: 2 KD
INSTRUKTUR :Hilwatulisan, S.T., M.T

JURUSAN TEKNIK KIMIA


PROGRAM STUDI TEKNIK KIMIA (DIII)
POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA
2015/2016
PENGOLAHAN AIR DENGAN MEMBRAN KERAMIK

1. TUJUAN
Menentukan efisiensi penyisihan air dengan proses filtrasi menggunakan membran
keramik
2. ALAT DAN BAHAN YANG DIGUNAKAN
2.1 Bahan yang digunakan :

Unit pengolahan air membran keramik


Air demineral
Air sungai

2.2 Alat yang digunakan :

Stopwatch
Beaker glass plastik
pH meter
konduktometer
pengaduk
spatula
pipet ukur
bola karet

3. DASAR TEORI
Untuk memperoleh air bersih yang layaj dikonsumsi diperlukan suatu cara yang baik.
Salah satu metode alternatif lain yang digunakan adalah filtrasi (penyaringan) dengan
memanfaatkan teknologi membran, khususnya membran keramik dengan media filtrasi
menggunakan zeolit. Hal ini dapat membantu persediaan air bersih yang dapat dikonsumsi,
metode ini juga dapat diterapkan didaerah perdesaan yang berada ditepi sungai ataupun sumber
air lainnya.
Membran didefinisikan sebagai suatu media berpori berbentuk seperti tabung atau film
tipis, bersifat semifermiabel yang berfungsi untuk memisahkan partikl dengan ukuran molecular
(spesi) dalam suatu sistem larutan. Spesi yang memiliki ukuran yang lebih besar dari pori
membran akan tertahan sedangkan spesi dengan ukuran yang lebih kecil dari pori membran akan
lolos melalui pori membran. Filtrasi membran dapat menyaring polutan / kontaminan yang tidak
diinginkan berdasarkan ukuran partikelnya. Sederhananya jika ukuran pori-pori membran harus
lebih kecil dari itu.

Membran terdiri dari 2 jenis yaitu porous membran dan non-porous membran. Aplikasi
dari non- porous membran sudah banyak digunakan di indonesia, salah satunya membran yang
terbuat dari plastik polikarbonat untuk memproduksi air bersih yang dibuat oleh seorang ahli
membran kelas dunia yang bernama Dr. I Gede Wenten. Ia membuat sendiri membran filter yang
telah diaplikasikan di NTT untuk mengkonversikan air limbah dan air hujan menjadi air minum,
lainnya yaitu mengubah air sungai menajdi air minum tanpa zat kimia apliksi PT. PERTAMINA
UP II. (HTTP.www.pemurnian air minum wenten.pdf).
Porous membran jenis membran inorganik seperti membran keramik menggunakan media
filter dalam pengolahannya. Media filter yang digunakan adalah pasir, kerikil, ijuk, lempung,
arang dan bentonit (alam atau sintetik).
Membran didefinisikan sebagai suatu media berpori berbentuk seperti tabung atau film
tipis, bersifat semifermiabel berfungsi untuk memisahkan partikel dengan ukuran molecular
(spesi) dalam suatu sistem larutan. Spesi yang memiliki ukuran yang lebih besar dari pori
membran akan tertahan sedangkan, spesi dengan ukuran yang lebih kecil dari pori memnran akan
lolos melalui pori membran.
Jenis-jenis membran berdasarkan jenis pemisahan dan strukturnya, membran dapat dibagi
menjadi 3 kategori : (Wahyu Hidayat, 2007)
Membran Sweep (berupa cairan atau gas) digunakan untuk membawa permeate hasil
pemisahan.

Porous membrane. Pemisahan berdasarkan atas ukuran partikel dari zat-zat yang akan
dipisahkan. Hanay partikel dengan ukuran tertentu yang dapat melewati membran
sedangkan sisanya akan tertahan. Berdasarkan klasifikasi mesopores (2-50nm), dan
micropores (<2nm). Porous membrane digunakan padda microfiltration dan

ultrafiltration.
Non-porous membrane. Dapat digunakan untuk memisahkan molekul dengan ukuran
yang sama, baik gas maupun cairan. Pada non-porous membrane, tidak terdapat pori
seperti halnya porous membrane. Perpindahan molekul terjadi melalui mekanisme
difusi. Jadi molekul terlarut didalam membran, baru kemudian berdifusi melewati

membran tersebut.
Carrier membrane. Pada carriers membrane, perpindahan terjadi dengan bantuan
carrier molecule yang mentransportasikan komponen yang diinginkan untuk melewati

membran. Carrier molecule memiliki afinitas yang spesifik terhadap salah satu
komponen sehingga pemisahan dengan selektivitas yang tinggi dapat dicapai.
Proses

pemisahan

dengan

membran

dapat

tercapai

karena

membran

mempunyai kemampuan untuk memindahkan atau memissahkan suatu komponen dari suatu
campuran umpan dengan lebih mudah dari komponen lain. Hal ini disebabkan perbedaan sifat
fisik dan kimia antara membran dengan komponen yang dapat dilewatkan.
Upstream merupakan sisi umpan yang terdiri dari bermacam-macam molekul (komponen)
yang akan dipisahkan, sedangkan down stream adalah sisi permeat yang merupakan hasil
pemisahan. Pemisahan ini terjadi karena adanya gaya pendorong (drivng force) yang berupa
perbedaan gaya gerak listrik, perbedaan temperatur, perbedaan konsentrasi dan perbedaan
tekanan.
Kinerja membran atau efisiensi membran ditentukan oleh dua parameter yaitu fluks dan
rejeksi (penolakan). (Mulder, 1996).

Fluks volum (Jv)

Fluks didefinisikan sebagai zat yang dapat menembus membran tiap satuan luas membrane
per satuan waktu. Fluks demikian dapat dinyatakan sebagai fluks volum (Jv) yang dinyatakan
sebagai berikut :

Jv =

v
At

Dimana :
Jv

= fluks volum

= luas permukaan

= volum permeat

= Waktu

Fluks volume dihitung berdsarkan grafik volume permeat vs waktu dari tiap-tiao tumpuhan.

Rejeksi

Rejksi menunjukkan besarnya kandungan garam yang tertahan pada permukaan membrane
yang tidak menembus membrane dinyatakan sebgai berikut :

R= 1

Cp
100
Cf

Dimana :
R

= Rejeksi (%)

Cp

= konsentrasi solute dalam permeat ( ppm)

Cf

= konsentrasi solute dalam umpan (ppm)

Jika konsentrasi rejeksi yang diperoleh cukup besar (100%) air bersih yang diperoleh cukup
murni (hampir tidak mengandung kadar garam).
Membran keranik, material berpori sebagai komposit dengan komponen pertama adalah
bagian padat dan komponen kedua adlaah fassa udara didalam pori. Keramik yang digunakan
sebagai membran memiliki pori dengan rentang ukuran antara 1 m hingga mendekati 1 mm.
Rentang ukuran tersebut termasuk dalam kategori liquid phase pore atau spatial pore (atau
disebut juga macropore).
4. PROSEDUR KERJA
1.
Menyiapkan sampel lumpur
2.
Melarutkan lumpur, lalu menyaringnya
3.
Memasang membran pada modul membran
4.
Mengalirkan umpan yang berupa limbah cair dari tangki umpann modul membran dan
5.
6.
7.

kembali ke tangki umpan


Mengatur tekanan yang diinginkan
Menampung permeat yang dihasilkan
Melakukan analisi pada umpan dan hasil pengolahan dengan mengukur pH, TDS

5. DATA PENGAMATAN
Menggunakan alat membran mikrofiltrasi
air keruh

3L

TDS

Volume ( ml )

Waktu ( detik )

100

11

Penentuan TDS sebelum dan sesudah di

200

20

proses oleh membran

300Sebelum
4001000,1

26
Sesudah
33 189

14,7

7,99

6. PERHITUNGAN
Membran
Diketahui :
d luar
= 6,3 cm
d dalam = 3,5 cm
tebal membran (h)
= 1,2 cm
r membran
(d luar d dalam) + tebal membran = ( 6,3 cm 3,5 cm) + 1,2 cm
= 2,8 cm + 1,2 cm
d = 4 cm
r = 2 cm
Jawab :
(d luar d dalam) = 2r ( r + h)
= 2 x 3,14 x 2 ( 2 + 25,4 )
= 12,56 ( 27,4)
= 344, 144 cm2

Mentukan volume 100ml dengan waktu 11 detik


Jv = V
At
=

100 ml
344,144 cm2 x 11 s

= 0,0264 ml/cm2s

Mentukan volume 200ml dengan waktu 20 detik


Jv = V
At
=

200 ml
344,144 cm2 x 20 s

= 0,0290 ml/cm2s

Mentukan volume 300ml dengan waktu 26 detik


Jv = V
At
=

300 ml
344,144 cm2 x 26 s

= 0,0335 ml/cm2s

Mentukan volume 400ml dengan waktu 33 detik


Jv = V
At
=
400 ml
344,144 cm2 x 33 s
= 0,0352 ml/cm2s

Menentukan Rejeksi = ( 1-Cp/Cf ) x 100 %


= ( 1- 189/1000,1 ) x 100 %
= 1000,1 189 x 100 %
1000,1
= 81 %

6. ANALISA PERCOBAAN
Dari percobaan yang telah dilakukan dapat dianalisa bahwa fungsi membran adalah untuk
memisahkan material berdasarkan ukuran dan bentuk molekul, menahan komponen dari umpan
yang mempunyai ukuran yang lebih besar dari pori-pori membran dan melewatkan komponen
yang mempunyai ukuran yang lebih kecil dari membran. air yang harus digunakan tidak terlalu
keruh, karena dapat menyebabkan alat cepat rusak. Pada percobaan ini kami membuat air keruh
dari tanah liat yang dilarutkan ke dalam 3 L air.
Air keruh tersebut bertujuan sebagai sampel. Setelah itu sampel tersebut disaring
menggunakan alat membran keramik. Hingga air keruh tersebut menjadi jernih dan bersih.
Pada percobaan yang dilakukan didapatkan nilai TDS sebelum proses oleh membran sebesar
1000,1 dan setelah diproses oleh membran sebesar 189. Air keruh yang belum diproses akan
disaring melewati pori-pori membran sehingga akan menghasilkan air yang lebih jernih dan
bersih.
7. KESIMPULAN
Setelah melakukan percobaan pengolahan air dengan membran keramik maka
disimpulkan bahwa :
-

Membran adalah suatu media berpori berbentuk seperti tabung atau film tipis, bersifat
semifermiabel yang berfungsi untuk memisahkan partikl dengan ukuran molecular (spesi)

dalam suatu sistem larutan.


- fungsi membran adalah untuk memisahkan material berdasarkan ukuran dan bentuk
molekul, menahan komponen dari umpan yang mempunyai ukuran yang lebih besar dari
pori-pori membran dan melewatkan komponen yang mempunyai ukuran yang lebih kecil
-

dari membran.
Semakin tinggi tekanan (Psi) yang terjadi maka semakin rendah pula nilai TDS,

konduktivitas yang didapat, begitu pula sebaliknya


Penyaringan terbaik menggunakan tekan yang menggunakan tekanan yang tidak terlalu

tinggi
Hasil pengukuran kekeruhan
1. Turbiditi yang belum disaring dengan membran = 1000,1 NN
2. Turbiditi yang sudah disaring dengan membran = 189 NN

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet penuntun praktikum Teknik Pengolahan Limbah pengolahan air dengan membran
keramik Politeknik Negeri Sriwijaya 2016

GAMBAR ALAT

Gelas kimia

Kaca arloji

Termometer

spatula

erlenmeyer

pengaduk

gelas ukur

Anda mungkin juga menyukai