Pemeliharaan Pemeliharaan merupakan fungsi yang penting dalam suatu perusahaan.
Sebagai suatu usaha menggunakan fasilitas atau peralatan produksi agar
kontinuitas produksi dapat terjamin dan menciptakan suatu keadaan operasi produksi yang memuaskan sesuai dengan rencana. Selain itu, fasilitas atau peralatan produksi tersebut tidak mengalami kerusakan selama dipergunakan sebelum jangka waktu tertentu yang direncanakan tercapai. Pemeliharaan (maintenance), menurut The American Management Association, Inc. (1971), adalah kegiatan rutin, pekerjaan berulang yang dilakukan untuk menjaga kondisi fasilitas produksi agar dapat dipergunakan sesuai dengan fungsi dan kapasitas sebenarnya secara efisien. Ini berbeda dengan perbaikan. Pemeliharaan (maintenance) juga didefenisikan sebagai suatu kombinasi dari berbagai tindakan yang dilakukan untuk menjaga suatu barang dalam, atau memperbaikinya sampai suatu kondisi yang bisa diterima. Di Indonesia, istilah pemeliharaan itu sendiri telah dimodifikasi oleh Kementerian Teknologi (sekarang Departemen Perdagangan dan Industri) pada bulan April 1970, menjadi teroteknologi. Kata teroteknologi ini diambil dari bahasa Yunani terein yang berarti merawat, memelihara, dan menjaga. Teroteknologi adalah kombinasi dari manajemen, keuangan, perekayasaan dan kegiatan lain yang diterapkan bagi aset fisik untuk mendapatkan biaya siklus hidup ekonomis. Hal ini berhubungan dengan spesifikasi dan rancangan untuk keandalan serta mampu-pelihara dari pabrik, mesin-mesin, peralatan, bangunan dan struktur, dan instalasinya.
2.1.1.2 Tujuan Pemeliharaan
Tujuan pemeliharaan yang utama dapat didefinisikan dengan jelas sebagai berikut: 1. Memperpanjang usia kegunaan aset (yaitu setiap bagian dari suatu tempat kerja, bangunan, dan isinya). 2. Menjamin ketersediaan optimum peralatan yang dipasang untuk produksi. 3. Menjamin kesiapan operasional dari seluruh peralatan yang diperlukan dalam kegiatan darurat setiap waktu, misalnya unit cadangan, unit pemadam kebakaran dan penyelamat, dan sebagainya. 4. Menjamin keselamatan orang yang menggunakan sarana tersebut.
2.1.1.2 Jenis-jenis Pemeliharaan (maintenance)
Kegiatan pemeliharaan dibagi kedalam dua bentuk, yaitu pemeliharaan terencana atau terjadwal (planned maintenance) dan pemeliharaan tak terencana atau pemeliharaan tak terjadwal (unplanned maintenance), dalam pemeliharaan darurat (breakdown maintenance). Pemeliharaan terencana (planned maintenance) merupakan kegiatan perawatan yang dilaksanakan berdasarkan perencanaan terlebih dahulu. Pemeliharaan terencana ini terdiri dari pemeliharaan pencegahan (preventive maintenance) dan pemeliharaan korektif (corrective maintenance). 1 Pemeliharaan Terencana (planned maintenance) 2.1.1.1.1 Pemeliharaan Pencegahan (preventive maintenance) Preventive maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan untuk mencegah timbulnya kerusakankerusakan yang tidak terduga dan menentukan kondisi atau keadaan yang menyebabkan fasilitas produksi mengalami kerusakan pada waktu digunakan dalam proses produksi. Preventive maintenance ini sangat efektif digunakan dalam menghadapi fasilitas produksi yang termasuk dalam critical unit. Sebuah fasilitas atau peralatan produksi termasuk dalam critical unit apabila kerusakan fasilitas atau
peralatan
tersebut
akan
membahayakan
kesehatan
atau
keselamatan para pekerja, mempengaruhi kualitas produk yang
dihasilkan, menyebabkan kemacetan pada seluruh produksi, dan modal yang ditanamkan dalam fasilitas tersebut cukup besar atau harganya mahal. Dalam prakteknya, preventive maintenance yang dilakukan oleh suatu perusahaan dapat dibedakan menjadi routine maintenance dan periodic maintenance. Rountine maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari, sedangkan periodic maintenance adalah kegiatan pemeliharaan dan perawatan yang dilakukan secara periodik atau dalam jangka waktu tertentu, misalnya seminggu sekali, setiap sebulan sekali, ataupun setiap tahun sekali. Selain itu kegiatan periodic maintenance juga dapat dilakukan berdasarkan lamanya jam kerja mesin sebagai jadwal kegiatan, misalnya seratus jam sekali, dan seterusnya. Kegiatan periodic maintenance ini jauh lebih berat dari routine maintenance. 2.1.1.1.2
Pemeliharaan Korektif (corrective maintenance)
Pemeliharaan korektif (corrective maintenance) adalah
perawatan yang dilaksanakan karena adanya hasil produk yang tidak
sesuai dengan rencana. Kegiatan ini dimaksudkan agar fasilitas atau peralatan tersebut dapat digunakan kembali dalam operasi, sehingga proses produksi dapat berjalan kembali. 2.1.2.2 Pemeliharaan Tidak Terencana (unplanned maintenance) Pemeliharaan tidak terencana (unplanned maintenance) adalah pemeliharaan yang dilakukan karena adanya indikasi atau petunjuk bahwa adanya tahap kegiatan proses produksi yang tiba-tiba memberikan hasil yang tidak layak. Pemeliharaan Darurat (emergency maintenance) Pemeliharaan Darurat (emergency maintenance) yaitu kegiatan perawatan mesin yang memerlukan penanggulangan yang bersifat darurat agar tidak menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
Di samping pemeliharaan terencana (planned maintenance) yang