Anda di halaman 1dari 35

HYDROGEN ATOM SPECTRUM

Cahaya yang dihasilkan oleh atom-atom gas hidrogen


dan dianalisa dengan spektrometer membentuk
spektrum garis yaitu terdiri warna merah (656 nm)hijau (486 nm)-biru (434 nm)-ungu (410 nm).
TEORI KUANTUM MAX PLANCK
Tahun 1900 Max Planck mengajukan teori kuantum
yang pada dasarnya merupakan gagasan tentang
partikel gelombang, menurut Max Planck radiasi
elektromagnet bersifat diskrit, terdiri dari paket-paket
kecil (kuanta) atau partikel.
Gagasan Max Planck ini bertentangan dengan teori
fisika klasik yang menganggap radiasi elektromagnet
sebagi gelombang kontinu, tidak merupakan partikel.

Einstein mendukung gagasan max Planck dan menamai


partikel radiasi tersebut dengan foton. Setiap foton
mempunyai energi tertentu yang bergantung pada
frekuensi atau panjang gelombangnya.
E=hxf

atau E = h x

E = energi radiasi
h = tetapan Planck = 6,63 . 10-34 J det
makin besar panjang gelombang makin kecil
energinya.
Diantara sinar tampak, sinar ungu mempunyai
energi terbesar.

Sample Problem
1. Garis merah dari spektrum gas hidrogen mempunyai
panjang
gelombang 656 nm, Hitunglah:
a. energi dari 1 foton
b. energi dari 1 mol foton sinar merah tersebut.
( h = tetapan Planck = 6,63 . 10-34 J det )
2. Manakah yang mempunyai energi lebih besar, sinar
merah atau sinar
biru? Jelaskan.
3. Tentukan energi dari satu foton sinar biru dalam
spektrum gas hidrogen
yang panjang gelombangnya 486 nm. Tentukan pula
energi dari satu mol foton sinar tersebut.

Jawab:
Energi radiasi bergantug pada frekuensi atau panjang gelmbang
dengan rumus E = h x c/
a. Energi 1 foton, E = 6,63. 10-34 j det x 3 x108 m det-1
656 x 10-9 m
= 3,01 x 10-19 J
b. Energi 1 mol foton = 6,02x 1023 foton x 3,01 x 10-19 J foton-1
= 1,81 x 105 J

Bohrs Atomic Model


Berdasarkan teori atom Rutherford dan teori
kuantum Planck, Bohr mengajukan postulat
tentang model atom, yaitu:
a.Elektron-elektron
dalam
suatu
atom
mengelilingi inti pada lintasan tertentu yang
disebut lintasan stasioner. Pada lintasan ini,
elektron tidak menyerap atau melepaskan
energi.
b. Elektron akan melepaskan energi
(berupa foton) jika elektron tersebut
berpindah ke lintasan yang lebih rendah
tingkat energinya, dan elektron akan
menyerap energi jika berpindah ke lintasan
dengan tingkat energi lebih tinggi (lintasan
lebih luar).

The total energy of electron in each orbit is as follows

13,6
En
eV
2
n
Energy levels of electron
n = 1 -13,60 eV
n = 2 - 3,40 eV
n = 3 - 1,51 eV
n = 4 - 0,85 eV
n = 5 - 0,54 eV
n = 6 - 0,38 eV
n = 7 - 0,28 eV
n = ~ - 0 eV

Perpindahan electron dari kulit dalam ke kulit luar


disebut eksitasi (excitation) elektron menyerap
energi
Perpindahan elektron dari keadaan eksitasi ke
keadaan semula disebut transisi elektron
memancarkan energi.
Energi yang diserap atau dipancarkan dalam bentuk
foton atau cahaya, dirumuskan :
E=hxf

atau E = h x

E= E

final

- Einitial

Sample problem
1.An electron of hydrogen atom is in transition from the 2nd to the 1st
shell, determine:
a. the energy released (dilepas)
b. the frequency of photon emitted
Solution

E= E

13,6
En
eV
2
n
final

- Einitial

The frequency of photon


E = h x
= E / h = -1,63 x 10-18 J / 6,63 x 10-34 Js
= 2,45 x 1015 Hz

Bohrs atomic models has several weakness:


a. Bohrs atomic models can only explain hydrogen
atom while many electrons atoms cannot be explained
using the Bohrs atomic model.
b. The Bohrs atomic theory cannot explain to
occurrences (pengaruh) in chemical bonds
c. The Bohrs atomic theory cannot explain the effect
of magnetic field to an atomic spectrum.

QUANTUM MECHANICS THEORY


The Bohrs atomic theory was developed and corected by other
scientists and finally there obtained (diperoleh) a modern atomic
theory known as quantum mechancs theory. The followings are
explanations about the quantum mechanics theory initiated (diawali)
by de Broglie wave and Heisenberg uncertainty principle.
Teori Kuantum Modern memiliki tiga dasar:
1. Sifat gelombang materi yang dikembangkan oleh De Broglie (1924)
2. Persamaan gelombang yang dikembangkan oleh Schrodinger (1927)
3. Prinsip ketidakpastian yang dikembangkan oleh Heisenberg (1927).
1. Tahun 1923 seorang fisikawan Perancis, Louis De Broglie
mengusulkan bahwa semua partikel (tidak hanya foton)
mempunyai sifat gelombang dan partikel.
De Broglie menghitung bahwa setiap partikel mempunyai panjang
gelombang yang sama dengan konstanta plank (h) yang dibagi
dengan momentum partikel (p).

h
p

h
m.v

= wavelength of particle (m)


h = Plancks constant = 6,63 x 10-34 Js
m = mass of particle (Kg)
v = speed of particle (m/s)

SOAL:
1. Tentukan panjang gelombang electron yang bergerak dengan
kecepatan 6 x 107 m/s dengan massa elektron 9,11 x 10-31 Kg,
Tentukan pula radiasidengan panjang gelombang tersebut ada
di daerah ....
2. Tentukan panjang gelombang bola tenis yang bergerak dengan
kecepatan 200 Km/detik dan masa bola 20 gram, tentukan pula
apakah termasuk spektrum elektromagnet gerak bola terserbut.

2. Heisenberg Uncertainty Principle


Adanya sifat partikel dari cahaya (gelombang elektroemagnetik) dan
sifat gelombang dari partikel menyebabkan adanya ketidakpastian
dalam pengukuran besaran-besaran, seperti momentum dan posisi
partikel.
Berdasarkan prinsip tumbukan dalam tinjauan mekanika klasik, maka
pada tumbukan antara foton dan electron akan diperoleh
ketidakpastian pengukuran momentum yang mempunyai harga
sekurang-kurangnya sama dengan momentum foton, yaitu

p = momentum uncertainty

x
x = position uncertainty (ketidakpastian posisi)
Berdasarkan hal tersebut warner Heisenberg (fisikawan Perancis)
merumuskan sebuah prinsip yang dikenal dengan ketidakpastian
Heisenberg atau prinsip ketidaktentuan.
In this case, the Heisenberg uncertainty principle prescrible that It is
impossible to measure or to specify the momentum and the position of a
particle simultaneously with unlimited precision:. Or in other words The
measurement of momentum and position of a particle simultaneously
always results in an uncertainty which is never less than plancks
constant.

3. Schrodingers Wave Function


Berdasarkan gagasan de Broglie dan prinsip ketidakpastian
Heisenberg Erwin Schrodinger mengajukan pendapat bahwa apabila
elektrom mempunyai sifat gelombang.
Maka tentu elektrom mempunyai fungsi gelombang yang menyatakan
keadaan elektron tersebut.
Karena elektron mempunyai fungsi gelombang, maka menurut
Schrodinger electron pada atom tidak mengorbit inti, tetapi lebih
bersifat sebagai gelombang yang bergerak pada jarak tertentu dan
dengan energi tertentu di sekeliling inti.
Model atom Schrodinger terbukti lebih tepat dan berdasarkan model
ini, para ahli fisika tidak lagi mencoba untuk menemukan lintasan
electron dan posisinya dalam sebuah atom, akan tetapi mereka
menggunakan persamaan yang menggambarkan gelombang electron
tersebut untuk menemukan daerah dimana electron paling mungkin
ditemukan.

MODEL ATOM MEKANIKA KUANTUM


Menurut Bohr, elektron beredar mengitari inti menurut suatu orbit
berbentuk lingkaran dengan dengan jari-jari tertentu.
Hal ini tidak sesuai dengan fakta bahwa gerakan elektron menyerupai
gelombang elektromagnet.
Gelombang tidak bergerak menurut suatu garis melainkan menyebar
pada suatu daerah tertentu.
Tahun 1927 Erwin Schrodinger ahli matematika dari Rusia mengajukan
teori atom yg disebut teori atom mekanika kuantum. Menurut teori ini,
kedudukan elektron dalam atom tidak dapat ditentukan dengan pasti;
yang dapat ditentukan adalah probabilitas menemukan elektron sebagai
fungsi jarak dari inti atom.
Daerah dengan probabilitas terbesar menemukan elektron disebut
orbital.
Orbital digambarkan berupa awan yang tebal tipisnya menyatakan besar
kecilnya kebolehjadian menemukan elektron didaerah tersebut.
Bentuk awan dan tingkat energi orbital diperoleh dari persamaan
gelombang dari elektron.

Persamaan gelombang Schrodinger untuk atom Hidrogen:

2 2
2
8 2 m

.( E V ) 0
2
2
2
2
X
y
Z
h
V = Energi potensial partikel (elektron)
E = Energi total partikel
m = massa partikel
= fungsi gelombang

QUANTUM NUMBERS and ATOMIC ORBITALS


Model atom Bohr suatu model satu dimensi yang menggunakan
sebuah bilangan kuantum untuk menggambarkan distribusi atau
penyebaran electron dalam atom. Informasi itu hanya berhubungan
dengan ukuran orbit electron dalam suatu atom, yang digambarkan
dengan bilangan kuantum n.
Model atom Schrodinger memperbolehkan electron-elektron untuk
menempati ruang tiga dimensi, oleh karena itu untuk menggambarkan
orbital-orbital dimana electron dapat ditemukan dalam atom diperlukan
tiga buah koordinat atau tiga buah bilangan kuantum.
Tiga buah koordinat atau bilangan kuantum yang berasal dari
penyelesaian eksak persamaan gelombang Schrodinger tersebut adalah
bilangan kuantum utama (n), bilangan kuantum azimuth atau bilangan
kuantum anguler (l ) dan bilangan kuantum magnetic (m). Bilanganbilangan kuantum tersebut menggambarkan ukuran, bentuk dan
orientasi orbital dalam atom.

Konfigurasi Elektronik
Sifat-sifat atom dapat dipahami berdasarkan konfigurasi elektronik atau
susunan elektronik atom itu. Konfigurasi electron menggambarkan
penyebaran atau susunan dari elektron dalam atom.
Bilangan Kuantum
Keadaan elektron dalam suatu atom ditentukan oleh 4 macam bilangan
kunantun yaitu :
1. Bilangan kuantum utama (n)
2. Bilangan kuantum azimuth (l)
3. Bilangan kuantum magnetik (m)
4. Bilangan kuantum spin (s)

Bil kuantum utama (n) menyatakan tingkat energi elektron dalam


atom menunjukkan kulit elektron.
Bil kuantum azimut (l) menyatakan bentuk orbital (s, p, d, f )
menunjukkan sub tingkat energi (sub kulit elektron).
Bil kuantum magnetik (m) menyatakan orientasi orbital dalam
atom menunjukan letak elektron dalam ruang.
Bil kuantum spin (s) menyatakan arah rotasi elektron dalam
orbital.
1
jika rotasi elektron sesuai arah jarum jam.
2
1
Harga spin yaitu jika rotasi elektron berlawanan arah jarum jam
2

Harga spin yaitu +

Orbital s maksimal terisi 2 elektron,


Orbital p maksimal terisi 6 elektron
Orbital d maksimal terisi 10 elektron
Orbital f maksimal terisi 14 elektron

Bilangan
Kuantum

Simbol

Nilai

Keterangan

1.

Utama

n=
1,2,3,4 ....

Menyatakan tingkat
energi elektron (nomor
kulit).
Jenis kulitnya K,L,M,N ..

2.

Azimut

=
0,1,2,3,4.
(n-1)

Menyatakan
jenis
sub
kulit tempat elektron
berada (bentuk orbital)
Jenis sub kulitnya
s,p,d,f ..
Sub kulit
s=0
p=1
d=2
f =3

3.

Magnetik

m=
- ..0..+
Atau
m=
..-2,-1,0,1,2..

4.

Spin

s =

- ,

Menyatakan orientasi
orbital dalam atom.
= 0 maka m = 0 saja
= 1 maka m = -1,0,1
= 2 maka m = -2,1,0,1,2 dan seterusnya

Menyatakan arah rotasi


elektron dalam orbital.
Untuk s = - ()
dan s = ()

Arah spin elektron yang searah dengan jarum jam mengarah ke bawah,
sedangkan elektron dengan spin berlawanan dengan jarum jam
mengarah atas.

Bentuk
Orbital
s

Orbital p

Orbital d

Salah satu dari 7 orbital f

Dari keterangan di atas maka jumlah elektron maksimum kulit atom dirumusk
n = kulit yang ke-n
2
max
Untuk menuliskan konfigurasi elektronik suatu atom perlu dicermati
aturan-aturan sebagai berikut :
a. Aturan aufbau
Prinsip Aufbau menyatakan bahwa pengisian sub kulit oleh elektron
selalu dimulai dari sub kulit dengan energi lebih rendah ke sub kulit
dengan energi lebih tinggi. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut :

2n

K
L
M
N
O
P
Q

1s
2s
3s
4s
5s
6s
7s

2p
3p
4p
5p
6p
7p

3d
4d
5d
6d

4f
5f

b. Azas larangan Pauli (prinsip eksklusi Pauli)


Azas larangan Pauli menyatakan tidaklah mungkin dua buah
electron dalam satu orbital mempunyai empat jenis bilangan
kuantum yang sama. Hal ini berarti bahwa satu orbital maksimum
ditempati 2 elektron yang berbeda spinnya.
c. Aturan Hund
Pada atom yang mempunyai sub kulit yang terdiri dari beberapa orbital,
pengisisan elektron, pada orbital berlangsung sedemikian rupa
sehingga masing-masing orbital akan ditempati oleh masing masing
sebuah electron yang arah spinnya sama (setengah penuh) baru
kemudian elektron elektron dalam orbital tersebut membentuk
pasangan elektron penuh.
Contoh konfigurasi elektronik beberapa unsur :
Na : 2. 8. 1
12Mg : 2. 8. 2
13Al : 2. 8. 3
14Si : 2. 8. 4
: 2. 8. 5
15P
11

Anda mungkin juga menyukai