Anda di halaman 1dari 31

Risalah dan Nidaat Ke-1

RISALAH BUAT PARA IKHWAH MUJAHIDIN


YANG SUDAH BEBAS DARI PENJARA
THOGHUT

1|Risalah Buat Mantan Masjunin

Risalah dan Nidaat Ke-1

2|Risalah Buat Mantan Masjunin

Risalah dan Nidaat Ke-1


Dari hamba Allah yang Faqir terhadap rahmat-Nya
Abdullah Muridus Syahadah
Kepada para ikhwan mujahidin yang sudah bebas
dari penjara thoghut hafidzokumullah.

Bagaimana kabar antum sekalian wahai para ikhwah


mujahidin yang sudah keluar dari penjara thoghut?
Semoga antum semua dalam kebaikan dan
keistiqomahan. Sebagaimana firman Allah Taala:


Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: Tuhan
kami ialah Allah Kemudian mereka meneguhkan
pendirian mereka, Maka malaikat akan turun kepada
3|Risalah Buat Mantan Masjunin

Risalah dan Nidaat Ke-1


mereka dengan mengatakan: Janganlah kamu takut dan
janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka
dengan jannah yang Telah dijanjikan Allah kepadamu.
(QS. Fushshilat: 31).
Dalam menerangkan ayat ini syaikhul Islam Ibnu
Taimiyyah

berkata tentang istiqomah:

Teguh (tegar) diatas kecintaan kepada Allah dan diatas


ibadah kepada-Nya, dan tidak menoleh (berpaling) ke
kanan dan ke kiri.
Itulah hakikat Istiqomah yang benar. Semoga kita
semua tetap istiqomah fie sabilillah ini walau pun
kita sudah dipenjara dan mengalami berbagai
macam siksaan dari thoghut. Penjara bukanlah
pengakhir dari ibadah kita fie sabillah, akan tetapi
penjara adalah titik tolak awal untuk melangkah lagi
dalam perjalanan fie sabilillah demi menggapai salah
satu dari dua kebaikan Kemenangan atau
Kesyahidan. Karena dengan inilah Allah akan
mengetahui orang-orang yang benar dan dusta.
Sebagaimana firman Allah:

4|Risalah Buat Mantan Masjunin

Risalah dan Nidaat Ke-1





Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan: Kami Telah beriman, sedang mereka
tidak diuji lagi? Dan Sesungguhnya kami Telah menguji
orang-orang yang sebelum mereka, Maka Sesungguhnya
Allah mengetahui orang-orang yang benar dan
Sesungguhnya dia mengetahui orang-orang yang dusta.
(QS. Al Angkabut: 2-3)
Dan Allah Taala berfirman:


Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga,
padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang
berjihad di antara kalian dan belum nyata orang-orang
yang sabar. (QS. Ali Imron: 142).

5|Risalah Buat Mantan Masjunin

Risalah dan Nidaat Ke-1


Maka jika kita berhenti dari jalan sabilillah ini maka
sama saja kita telah berhenti untuk berjalan menuju
Jannah. Bukankah begitu?
Ikhwah fillah yang ana cintai
Kita pernah sama-sama merasakan pahitnya hidup
dibawah cengkraman thoghut, kita telah sama-sama
merasakan sakitnya disiksa oleh thoghut, dan kita
telah sama-sama mengalami suasana tegang saat
diintrogasi thoghut, kita pernah sama-sama
mengalami pengapnya dan sempitnya hidup di
dalam sel terali besi thoghut.
Kita telah sama-sama merasakan perasaan tertekan,
takut dan bahkan hampir-hampir murtad dari Dien
ini lantaran menghadapi ujian ini. Memang ana
rasakan ujian ini cukuplah berat dan sakit. Yang
terkadang menjadikan hati kita lemah dan loyo.
Dalam salah satu nasihat yang disampaikan oleh
ustadz Asy syahid

- Mukhlas Abu

Zaid rohimahullah dalam salah satu ceramahnya


ketika di LP Batu Nusakambangan Cilacap Jawa
Tengah, beliau mengatakan dengan menyitir
kesimpulan yang diambil dari nasehat syekh Al

6|Risalah Buat Mantan Masjunin

Risalah dan Nidaat Ke-1


Maqdisi hafidzohullah: Orang yang dipenjara itu akan
terbentuk menjadi tiga kelompok:
Pertama: Orang yang tetap istiqomah dan semakin kuat
imannya dengan ujian ini. Dan ia akan melanjutkan jihad
fie sabilillah setelah ia bebas nanti
Kedua: Orang yang futur (loyo/patah semangat) untuk
berjihad kembali. Karena takut ujian ini menimpanya
kembali
Ketiga: Orang yang murtadz karena menjadi Anshorut
Thoghut (Antek-antek Thoghut) dan berbalik memusuhi
jihad dan mujahidin. Habis perkataan beliau
rohimahullah-.
Wallahu alam bish showab kita termasuk dalam
kelompok
yang
mana?
Yang
mengetahui
jawabannya adalah kita sendiri setelah Allah
Taala. Bukankah begitu? Semoga kita semua
termasuk dalam golongan yang pertama. Amien
Ikhwah fillah yang ana cintai
Ibarat kita sedang mendaki gunung yang tinggi lagi
terjal, maka kita baru berjalan sampai di pertengahan
jalan, lalu jalan setapak yang kita lalui itu longsor
dan kita terbawa oleh longsoran tanah tersebut dan
7|Risalah Buat Mantan Masjunin

Risalah dan Nidaat Ke-1


harus tersungkur ke dalam jurang yang amat dalam.
Pasti hati kita cukup melemah dan bimbang antara
dua pilihan Apakah terus melanjutkan pendakian
ke puncak, ataukah turun dan pulang? Apalagi
perbekalan dan akomodasi semakin menipis.
Begitu juga dengan kita, setelah kita bebas dari
penjara, orang di sekitar kita membiarkan dan atau
mencuekkan kita, bahkan tidak sedikit diantara kita
mendapatkan sambutan dengan muka masam dan
senyum kecut dari kalangan sebagian kaum
muslimin terhadap kita, bahkan dari kalangan para
ikhwah yang dahulu kenal baik dengan kita.
Sementara dari pihak thoghut semakin mengawasi
dan memantau kegiatan kita, apalagi bagi para
ikhwah yang bebas dengan jalan PB (pembebasan
bersyarat), dan diantara ikhwah kita ada yang
terfitnah dengan embel-embel menjadi Bani Abbas
(Anak buah Nashir Abbas) dan menjadi Anak
buah Thoghut, dan lain sebagainya. Tidak sedikit
yang diuji dengan ekonomi yang pas-pasan, bahkan
malah sempit dan kekurangan, sementara tuntutan
kebutuhan hidup mendesak dan menuntut setiap
hari untuk dipenuhi. Dan berbagai macam lagi
romantika dan riak-riak ujian menerpa kita sehingga
membuat hati kita sedikit kendur semangat untuk
melanjutkan jalan sabilillah ini.
8|Risalah Buat Mantan Masjunin

Risalah dan Nidaat Ke-1


Dan di antara ikhwah ada yang mempunyai
perasaan bahwa setelah dia keluar dari penjara dia
tidak akan dipercaya lagi dan atau tidak akan
dipakai lagi oleh para ikhwah yang masih tetap
berjalan fii sabilillah ini, karena dianggap sudah
kotor dan tidak steril. Dan berbagai macam perasaan
yang dapat melemahkan keyakinannya. Yang pada
akhirnya menjadikan sebagian ikhwah itu pasif
dalam urusan sabilillah ini. Wallahu alam bish
showab dengan kindisi antum?
Ikhwah fillah
Ana bukanlah orang yang terbaik di antara antum
sekalian, dan ana bukanlah orang yang paling kuat
menghadapi siksaan dan introgasi thoghut, dan ana
bukanlah orang yang paling berani dalam urusan fie
sabilillah ini. Ana hanyalah sebagai salah satu dari
saudara-saudara antum yang ingin mengamalkan
firman Allah Taala:


Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan
9|Risalah Buat Mantan Masjunin

Risalah dan Nidaat Ke-1


mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya
mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya
menetapi kesabaran. (QS. Al-Ashr: 1-3).
Dan ana hanyalah salah satu dari kalangan ikhwah
antum yang ingin mengajak antum untuk tetap
menyambung perjalanan ini dan masuk di dalam
kelompok orang-orang yang menunggu-nunggu
salah satu dari Dua kebaikan. Sebagaimana firman
Allah:



Katakanlah: Tidak ada yang kalian tunggu-tunggu bagi
kami, kecuali salah satu dari dua kebaikan1. Dan kami
menunggu-nunggu bagi kalian bahwa Allah akan
menimpakan kepada kalian azab (yang besar) dari sisiNya, atau melalui tangan kami. Sebab itu tunggulah,
Sesungguhnya kami menunggu-nunggu bersama kalian.
(QS. At Taubah: 52).

. yaitu mendapat kemenangan atau mati syahid

10 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


Dan firman Allah Taala:


Di antara orang-orang mukmin itu ada orang-orang
yang menepati apa yang Telah mereka janjikan kepada
Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. dan di
antara mereka ada (pula) yang menunggu- nunggu dan
mereka tidak merobah (janjinya). (QS. Al Ahzab: 23).
Imam Ahmad rohimahullah berkata: Telah bercerita
kepada kami Hasyim bin Al Qosyim, bercerita
kepada kami Sulaiman bin Al Mughiroh dari Tsabit,
ia berkata: Pamanku Anas bin Nadhir rhodhiyallahu
diketahui tidak ikut dalam perang Badar bersama
rosulullah

. Maka risaulah hati Anas bin

Nadhir, dan beliau berkata: Pertama kali (peperangan)


yang disaksikan oleh rosulullah shollallahu alaihi
wasallam aku telah absen darinya, seandainya
Allah mempertemukan aku pada peperangan nanti
bersama rosulullah shollallahu alaihi wasallam,
sungguh benar-benar Allah Azza Wa Jalla akan
melihat apa yang akan aku perbuat. Maka beliau pun
ikut serta dalam peperangan Uhud bersama rosulullah
11 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


shollallahu alaihi wasallam, lalu beliau menjumpai Saad
bin Muadz rodhiyallahu anhu kemudian Annas
rhodhiyallahu anhu berkata kepada Saad: Wahai Abu
Amru!
Di
manakah
aroma
Jannah
itu?
Sesungguhnya aku menciumnya ada di balik Uhud.
Saad Berkata: Kemudian (Anas) membunuh mereka
musuh- Saad berkata: Terdapat di jasad Anasdelapan puluh Sembilan sabetan pedang dan
tusukan panah. Maka berkatalah saudara perempuan
Anas yaitu bibiku yang bernama Robi binti Nadhir: Aku
tidak dapat mengenali saudara laki-lakiku kekuali
ujung jari-jemarinya
Tsabit berkata: Maka turunlah ayat ini Di antara
orang-orang mukmin itu ada orang-orang yang
menepati apa yang Telah mereka janjikan kepada
Allah; Maka di antara mereka ada yang gugur. Dan
di antara mereka ada (pula) yang menunggu-nunggu
dan mereka tidak merobah (janjinya). (Lihat Tafsir
Ibnu Katsir: 3/575-576).
Akhie fillah
Jika Anas bin Nadhir sangat menyesal atas
ketertinggalan beliau pada perang Badar sehingga
beliau ingin sekali berperang pada peperangan yang
selanjutnya. Maka bagaimana dengan kita? Kita
sudah ikut bersama-sama dalam amaliyah jihadiyah
12 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


ini yang menyebabkan kita dipenjara-, tidakkah kita
ingin melanjutkan amaliyat-amaliyat jihadiyah
kembali seperti shahabat Anas bin Nadhir
rhodhiyallahu anhu, hingga kita mendapatkan
syahadah? Ibarat kita sedang mengarungi lautan,
maka kita sudah berada di tengah-tengahnya,
apakah kita hendak kembali ke belakang? Ataukah
kita tetap akan melanjutkan perjalanan?
Akhie fillah
Seperti telah kita fahami bersama bahwasanya
makna jihad dimaksud adalah
Memerangi orang-orang kafir dalam rangka
meninggikan kalimah Allah. Kalau para mujahidin
memberikan pengertian Jihad dengan keterangan
yang simple Menghilangkan nyawa musuh dari
raganya atau Memisahkan leher musuh dari
badannya. Itulah jihad yang kita maksud di sini.
Adapun hukum jihad hari ini telah sama-sama kita
fahami juga, bahwa hukumnya adalah fardhu ain.
Yaitu satu kewajiban yang setiap indivudu mukmin
harus
melaksanakannya,
dan
bagi
yang
meninggalkannya maka ia berdosa. Oleh karena itu
kita semua dituntut untuk berjihad sesuai
kemampuan kita. Maka barangsiapa yang mampu
13 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


malakukan amaliyat jihadiyah dengan sendirian
maka silahkan ia beramal dengan ayat:



Maka berperanglah kamu pada jalan Allah, tidaklah
kamu dibebani melainkan dengan kewajiban kamu
sendiri[@]. Kobarkanlah semangat para mukmin (untuk
berperang). Mudah-mudahan Allah menolak serangan
orang-orang yang kafir itu. Allah amat besar kekuatan dan
amat keras siksaan(Nya). (QS. An-Nisa: 84).
Keterangan ayat :
[@]

Perintah berperang itu harus dilakukan oleh

nabi Muhammad

. Karena yang

dibebani adalah diri beliau sendiri. Ayat Ini


berhubungan dengan keengganan sebagian besar
orang Madinah untuk ikut berperang bersama nabi
ke Badar Shughra. Maka turunlah
ayat

Ini

yang

memerintahkan

supaya

14 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

nabi

Risalah dan Nidaat Ke-1


Muhammad

pergi berperang

walaupun sendirian saja.2


Jika antum merasa mampu malakukan amaliyat
jihadiyah dengan sendirian, dan target serta jalan
yang ditempuh dibenarkan oleh syariat, maka
lakukanlah jihad itu dengan sendirian di bawah
barokah Allah Subhanahu wa Taala. Dan tidak ada
yang mengetahui apa yang antum lakukan kecuali
Allah Taala. Dan ini akan lebih mensukseskan
kepada program dan menjaga keamanan.
Namun jika kita tidak mampu melaksanakan
faridhoh ini dengan sendirian, maka kita harus
menggabungkan diri dengan Tandzim (Jamaah)
Jihad. Yang ana maksud Tandzim Jihad di sini
adalah satu tandzim yang programnya 100% untuk
melaksanakan amaliyat jihadiyah, bukan hanya
membuat program amaliyat jihadiyah dikarenakan
menyambut serangan yang dibuat oleh musuh di
daerah yang disitu terjadi konflik. Maka dengan itu
kita beramal sesuai dengan firman Allah:

. (Lihat dalam Al Quran dan terjemahnya).

15 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1




Sesungguhnya Allah menyukai orang yang berperang
dijalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan
mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.
(QS. Ash Shoff: 4).
Ana tidak menentukan tandzim tertentu sebagai
tandzim jihady yang harus kita ikuti dan bergabung
di dalamnya, akan tetapi tandzim mana saja yang
memang secara riel programnya 100 % adalah jihad
maka kita boleh bergabung di dalamnya. Baik
tandzim itu masih kecil keberadaanya, maupun
sudah besar seperti Al Qoidah dan Thaliban.
Namun jika kita ingin lebih menguatkan lagi gelora
jihad dan meng-erhab musuh, maka hendaknya kita
bergabung dengan Tandzim Jihad Al Qoidah dan
atau Thaliban.
Keberadaan kita di dalam tandzim jihady itu adalah
menjadi bagian dari Mata Rantai Jihad, yang
mana Mata Rantai Jihad sangat banyak bentuk
dan perannya. Ibarat Tandzim Jihady itu seperti
halnya MOBIL, maka kita menjadi salah satu
16 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


onderdil mobil yang dapat menjadikan perjalanan
mobil ini lancar. Walaupun keberadaan kita di dalam
mobil itu sebagai pentil di dalam ban, atau menjadi
spion, dan atau menjadi bagian-bagian mobil yang
lainnya.
Dalam rangka mensukseskan teraplikasinya jihad,
maka ada beberapa hal yang harus dipenuhi:
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Target
SDM (Sumber Daya Mujahid)
SDJ (Sumber Dana Jihad)
Sarana dan prasarana
Modus
Target Waktu

Keterangan:
1. Target.
Yang dimaksud Target disini adalah Obyek yang
akan kita Jihady.
Kenapa kita harus menentukan Target dalam
jihad? Karena jika kita mau jihad tanpa adanya
target yang hendak dituju, maka amaliyat jihad
itu tidak akan teraplikasi. Ibarat mau melakukan
perjalanan tanpa ada arah dan tujuan yang jelas
yang hendak dituju. Maka orang tersebut akan
bingung.
17 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


2. SDM (Sumber Daya Mujahid)
Yang dimaksud SDM disini adalah personal yang
akan melakukan amaliyat jihadiyah. Tentunya ini
adalah personal-personal mujahid yang militan.
Jika belum ada personal yang siap maka wajib
bagi kita untuk mengkader calon-calon mujahid
yang siap jadi pelaksana jihad.
Di dalam SDM ini meliputi minimal tiga hal:
Pertama: Pengkaderan
Maksudnya adalah pengkaderan dan pembinaan
dalam rangka mencetak mujahid. Bisa dilakukan
di dalam majlis-majlis talim halaqoh, balai
pendidikan formal seperti mahad, dls. Maka
keberadaan seorang ustadz yang membina kader
mujahid adalah merupakan bagian daripada
mata rantai jihad.
Ibarat Tandzim Jihad ini sebagai senapan M 16,
maka majlis talim dan Mahad itu sebagai
Magazinenya, dan para mutaallim (binaan) dan
para santri menjadi Pelurunya yang siap untuk
ditembakkan. Maka para pengkader mujahid ini
telah masuk ke dalam mata rantai jihad. Berbeda
ketika majlis talim dan atau mahad diadakan
bukan untuk mengkader mujahid. Bahkan
18 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


melarang para mutaallim dan santri untuk
melakukan amaliyat jihadiyah. Dengan alasan
belum waktunya, dan atau bisa membahayakan
kelompok dan mahadnya. Dan lain sebagainya
yang dijadikan alasan untuk tidak berjihad.
Naudzu billahi min dzalik.
Kedua: Anshor
Maksudnya adalah para personal yang siap
menjadi kantong-kantong jihad dan mujahidin,
yang siap menjadi anshor yang menyediakan
tempat berteduh dan bersembunyi dari kejaran
musuh, juga menjadi tempat untuk mengatur
strategi jihad selanjutnya. Maka jika kita tidak
mampu menjadi pelaku langsung dalam jihad ini,
maka keberadaan kita dalam anshor ini menjadi
mata rantai jihad ini.
Oleh karena itu, kita buat barometer dalam
pentamhisan (penyaringan) orang untuk masuk
ke sebuah Tandzim itu bukan karena telah
menyelesaikan materi taklim yang ditentukan,
dan atau telah mensepakati untuk masuk ke
tandzim tersebut. Akan tetapi tamhis yang
dilakukan adalah salah satunya dengan
menjadikan ikhwah tersebut menjadi anshor. Jika
dia siap maka dia lulus, dan jika dia belum siap
19 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


maka dia belum lulus. Sehingga neraca lulus dan
tidak dalam tamhis adalah dalam amal jihad,
bukan dalam lulus test tertulis. Wallahu alam
bish showab
Ketiga: Tim Ilam (Media)
Maksudnya adalah Tim Media yang membantu
menyebarkan kabar mujahidin, yang membela
mujahidin melalui media, baik media cetak
maupun media elektronika. Media yang
mengangkat moral dan harkat martabat
mujahidin, serta media yang menyebarkan
kedzoliman musuh dan kelemahannya. Maka
keberadaan ikhwah yang di Media ini akan
menjadi bagian mata rantai jihad.
3. SDJ (Sumber Dana Jihad)
Yang dimaksud SDJ disini adalah dana yang
diperuntukkan untuk mensukseskan program
jihad. Karena tanpa dana maka jihad tak akan
mungkin dapat terlaksana. Karena akomodasi
mujahid, sarana dan prasarana itu semua
membutuhkan dana.
Bagi ikhwah yang belum mampu berjihad
dengan jiwanya disebabkan karena kelemahan
dan kemampuan-, sementara dia mempunyai
20 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


kelebihan di dalam masalah harta, maka
hendaknya hartanya disalurkan kepada jihad dan
mujahidin.
Karena
jihad
dengan
harta
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
pada urusan jihad. Maka ketika dia telah
mensalurkan hartanya tersebut ke dalam jihad
maka ia telah masuk dalam mata rantai jihad.
4. Sarana dan Prasarana
Yang dimaksud Sarana dan Prasarana di sini
adalah segala sesuatu yang dibutuhkan dalam
oprasi jihad. Seperti silah (persenjataan) dan
barang-barang jihad lainnya (seperti barang
peledak), alat transportasi, dls. Maka jika kita ada
kemampuan untuk membeli dan mengumpulkan
sarana dan prasarana tersebut, maka kita wajib
melakukannya. Jika kita telah melakukan hal ini,
maka kita telah masuk dalam bagian mata rantai
jihad.
5. Modus
Yang dimaksud modus di sini adalah bentuk
amaliyat yang akan dilakukan itu apa? Apakah
dengan cara ightiyalat, ambus, ataukah
pengeboman? Karena jihad itu tidak akan
terlaksana tanpa adanya modus yang dibuat.

21 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


6. Target waktu
Yang dimaksud target waktu di sini adalah
penentuan jangka waktu yang jelas dalam
pemograman jihad. Karena tanpa ada penentuan
batasan waktu, maka akan menjadikan pekerjaan
kita tidak fokus. Pembatasan waktu tidaklah
harga mati. Contoh: Kita mentargetkan waktu
pada amaliyat jihad yang akan kita lakukan itu
membutuhkan waktu dua bulan, ternyata waktu
dua bulan kurang mencukupi, maka kita undur
sampai tiga bulan, dan selanjutnya hingga benarbenar kita siap untuk melakukan amaliyat
jihadiyah. Tapi jika kita tidak pernah
mentargetkan waktu dalam amaliyat jihad, dan
atau mentargetkan waktunya itu menyesuaikan
jumlah yang banyak dan persenjataan yang
lengkap, maka sampai kepala kita beruban belum
ada satu kepala orang kafir pun yang tumbang.
Wallahu alam bish showab.
Inilah beberapa hal yang minimal kita siapkan
dalam program jihad kita. Insya Allah jika kita
jujur dan tapaki program ini, insya Allah
amaliyat Jihadiyah ini akan dapat kita lakukan.
Amien

22 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


Ikhwah fillah
Adapun nasehat ana yang selanjutnya adalah
marilah kita sama-sama Taliful Qulub (Penyatuan
Hati) sebelum adanya Taliful Amal (Persatuan
Amal), karena kita tidak mungkin dapat bersatu di
dalam amal jika hati kita belum bersatu. Karena
Taliful Qulub itu lebih penting daripada Taliful
Amal, Atau kalau kita bawa kepada amal jamaie
(berjamaah), maka bersatunya hati itu lebih baik
daripada bersatunya dalam satu Jamaah maksudnya
adalah jamaah minal mislimin, bukan jamaatul muslimin
(Khilafah)-. Karena hari ini tidak mungkin kita bisa
bersatu dalam satu jamaah tertentu, kecuali
jamaatul muslimin nanti yaitu Khilafah Islamiyah.
Kenapa kita harus menyatukan hati kita sebelum
bersatu di dalam amal? Karena hati adalah penyatu
amal. Bagaimana mungkin kita dapat berkumpul
dalam satu program jihad dengan baik jika hati kita
berselisih, dan bagaimana kita bisa berkumpul
dalam satu shoff dengan rapi jika hati kita berceraiberai. Yang muncul hanyalah Suudhon, perpecahan
dan permusuhan.
Bersatunya hati yang ana maksud adalah saling
mencintai, saling menyayangi, saling melindungi,
saling membantu, saling menolong dan saling
23 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


merasa senasib dan sepenanggungan dalam urusan
Dien, terkhusus dalam urusan sabilillah. Walaupun
kita tidak berada dalam satu program dan tandzim,
namun jika hati kita telah terikat maka yang muncul
adalah rasa Muawanah (Saling tolong menolong),
Munashoroh (saling menolong) dan Mukafalah
(saling memenuhi satu sama lainnya). Jika ada
kekurangan di fihak satu maka yang satunya saling
memenuhi, jika ada kelemahan di satu fihak maka
satu fihak yang lain menguatkan, jika satu ikhwah
ada yang salah maka ikhwah yang lainnya
mengingatkan dan menasehati.
Hal yang seperti ini telah diterangkan oleh Allah
Taala:


Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara.
sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara
kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya
kamu mendapat rahmat (QS. Al-Hujurot: 10).

24 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


Dan rosulullah

menggambarkan

hubungan orang mukmin dengan orang mukmin


yang lain:

Perumpamaan kaum mu'minin dalam hal kecintaan,


kasih sayang dan rasa simpati mereka, bagaikan satu
tubuh. Apabila satu organ mengeluhkan (rasa sakit),
seluruh tubuh yang lain juga merasakannya dengan
begadang di malam hari dan demam (yang diderita).
(HR. Muslim, Ibnu Hibban, Ahmad dan yang lain
dengan lafazh yang sedikit berbeda)

Seorang muslim adalah saudara seorang muslim. Ia tidak


boleh menzholiminya dan tidak boleh menyerahkannya
(pada musuh) (Muttafaq 'Alayh)

Orang Muslim adalah saudara orang muslim. Ia tidak


boleh mendzoliminya, tidak boleh mencuekkannya dan
tidak boleh menghinannya" (HR. Muslim dan yang
lainnya).

25 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


Dalam urusan amal jihadi ini dibutuhkan
muawanah antar mujahidin, dan menuntut adanya
Munashoroh antar mujahidin. Berbilangnya tandzim
jihad hari ini tidaklah menjadi persoalan, karena
justru itu akan menyulitkan musuh dalam
mendeteksi dan menengarai tandzim tersebut.
Bersatunya kita adalah di dalam satu kepentingan,
yaitu kepentingan

hingga runtuhlah

kekuasaan musuh dan hancurlah mereka berkepingkeping. Karena kita tidak mungkin bisa
mengumpulkan manusia dalam satu kelompok
kecuali di bawah satu bendera, yaitu Bendera
Daulah Islamiyah atau Khilafah Islamiyah.
Maka barangsiapa yang tidak mau tunduk di bawah
Amirul Mukminin (Kholifah) maka ia diperangi.
Allah Taala berfirman:

Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu dia menjadikan
manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa
berselisih pendapat. (QS. Huud: 118).
Kita akan bersatu dengan karunia Allah di bawah
kepemimpinan
seorang
Amirul
Mukminin
(Kholifah) insya Allah.

26 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


Oleh karena itu hari ini menuntut adanya sel-sel
jihad, satu sel dengan sel yang lain tidak saling
mengetahui program dan personalnya. Yang
menyatukan mereka hanyalah ikatan Iman dan
Amal. Semua berbuat sesuai kemampuan masingmasing di bawah bimbingan wahyu Ilahy. Karena
strategi jihad hari ini adalah Harbul Ishobat
(Perang Gerilya), yaitu perangnya orang lemah
melawan orang kuat, perangnya semut melawan
Gajah. maka dibutuhkan pekerjaan yang serapi
mungkin dan se-silent mungkin. Maka tidak ada
jalan lain kecuali dengan sel-sel jihad.
Kembali kepada urusan Taliful Qulub. Dalam
perjalanan jihad ini hendaknya sel jihad satu dengan
sel jihad lainnya saling menguatkan, bukan saling
melemahkan dan mencari-cari cacat sel yang lain.
Karena dengan kita mencari-cari cacat sel lain,
apalagi kita sebarkan cacatnya, maka dengan
sendirinya kita telah menelikung mujahidin dari
belakang dan membuka pintu fitnah antar
mujahidin. Jika kita melihat sel lain ada cacat maka
marilah kita nasehati, dan jika ada kelalaian maka
marilah kita ingatkan. Jangan sampai perbuatan
yang kita lakukan menyebabkan lemahnya mujahdin
dan menjadikan kuatnya musuh.
27 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


Allah Taala berfirman:


Dan taatlah kepada Allah dan rasul-Nya dan janganlah
kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu
menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah.
Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
(QS. Al Anfal: 46).
Jika ada permasalahan antar mujahidin maka
hendaknya dikembalikan kepada Allah dan
Rosulnya (Kembali kepada syariat Islam).
Allah Taala berfirman:


Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, Maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran)
dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman
kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih
utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An
Nisa: 59).

28 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1


Jangan sampai karena satu kepentingan program
dan tandzim menjadikan kita mencacat ikhwah kita
mujahidin yang lain dan atau tandzim jihad yang
lain. Karena tidak ada mujahid yang sempurna, dan
tidak ada tandzim jihad yang sempurna. Yang ada
kita hanya berlomba-lomba dalam kebaikan.
Ikhwah fillah
Banyak hal sebenarnya ingin ana sampaikan kepada
antum semua. Insya Allah dalam risalah-risalah yang
selanjutnya aka ana sambung.
Tidak ada kepentingan dalam penulisan risalah ini
kecuali hanya kebaikan.

29 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1

Bumi Allah, 5 Februari 2009 M.


9 Shafar 1430 H.

30 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Risalah dan Nidaat Ke-1

Oase

Syekh Mujahid Usamah bin Ladin Hafidzohullah berkata:


Janganlah (engkau anggap) besar keberadaan Amerika.
Sungguh Demi Allah kami telah pukul mereka berulang kali,
dan mereka diserang berkali-kali. Mereka adalah kaum yang
paling pengecut ketika berhadapan (dengan lawannya).

31 | R i s a l a h B u a t M a n t a n M a s j u n i n

Anda mungkin juga menyukai