REALIBILITAS
INSTRUMEN
Yusuf Alam Romadhon
Validitas
Validitas Penelitian
Validitas penelitian adalah derajat
kebenaran kesimpulan yang ditarik
dari sebuah penelitian, baik
penelitian yang bertujuan menguji
hipotesis atau mengestimasi
kekuatan hubungan variabel atau
efek intervensi, yang dinilai
berdasarkan metode penelitian yang
digunakan, keterwakilan sampel
penelitian, dan sifat populasi asal
Validitas Pengukuran
Validitas pengukuran merupakan
pernyataan tentang derajat kesesuaian
hasil pengukuran sebuah alat ukur
(instrumen) atau pengukuran dengan apa
yang seharusnya akan diukur oleh peneliti
Pengukuran variabel harus benar (valid)
agar diperoleh data yang valid
Validitas pengukuran menentukan
validitas penelitian
Reliabilitas pengukuran
intra & antarpengamat
Konsistensi
internal item-total,
belah
Content
paroh,KR-20,
relevance
Cronbach
Face
validity
(outer look
validity)
Content validity
Criterion
validity
(bandingkan dgn
gold standard)
Construct
validity
(theoretical
validity)
Relevansi
teoretis,
penilaian
kualitatif
Dimensi Validitas
Pengukuran
Validitas
Validitas
Validitas
Validitas
Isi
Muka
Konstruk
Kriteria
Validitas Isi
Dimensi Struktural
Network
Trust
Norms of
reciprocity
2
3
Associations
Dimensi Kognitif
x
x
x
Validitas Muka
Validitas muka (face validity)
merujuk kepada derajat kesesuaian
antara penampilan luar alat ukur dan
atribut-atribut variabel yang ingin
diukur.
Contoh, jika alat ukur merupakan
kuesioner, maka item-item
pertanyaan dalam kuesioner harus
dapat dipahami oleh subjek
penelitian dengan benar.
Validitas Konstruk
Validitas Konvergen
Validitas konvergen (convergent validity) merujuk
kepada derajat kesesuaian antara atribut hasil
pengukuran alat ukur dan konsep-konsep teoretis
yang menjelaskan keberadaan atribut-atribut dari
variabel tersebut.
Contoh, jika berdasarkan teori, kecemasan
ditandai oleh bukti-bukti adanya telapak tangan
berkeringat, takhikardia, gerakan mondar-mandir,
dan kesulitan memusatkan perhatian, maka
sebuah alat ukur kecemasan dikatakan memiliki
validitas konvergen apabila berkorelasi dengan
bukti-bukti tersebut
Validitas Diskriminan
Validitas diskriminan (discriminant validity)
merujuk kepada derajat ketidaksesuaian
antara atribut-atribut yang seharusnya tidak
diukur oleh alat ukur dan konsep-konsep
teoretis tentang variabel tersebut.
Contoh, jika teori patofisiologi menyatakan
bahwa kecemasan tidak dimanifestasikan
dalam bentuk tingkat kebotakan kepala
(alopecia), maka pengukuran yang memiliki
validitas diskriminan seharusnya tidak
berkorelasi dengan tingkat kebotakan kepala
Validitas Kriteria
Validitas Sewaktu
Validitas sewaktu (concurrent
validity, simultaneous validity)
merujuk kepada kesesuaian hasil
pengukuran antara suatu alat ukur
dan alat ukur ideal (standar emas)
pada waktu yang sama.
Validitas Prediktif
Validitas prediktif (predictive validity,
prognostic validity) merujuk kepada
kesesuaian antara hasil pengukuran alat
ukur sekarang dan hasil pengukuran
standar emas di masa mendatang.
Berbeda dengan validitas sewaktu, hasil
pengukuran standar emas dalam validitas
prediktif belum tersedia saat ini,
melainkan baru diketahui beberapa waktu
mendatang
Penilaian Validitas
Pada umumnya validitas isi, validitas
muka, validitas konstruk dinilai
secara subjektif dan kualitatif oleh
pakar (validity by assumption)
Validitas kriteria dan pada sebagian
kecil kasus validitas konstruk bisa
dinilai secara kuantitatif
Negatif
Total
Pengukuran
Positif
TP
FP
TP+FP
Negatif
FN
TN
FN+TN
TP+FN
FP+TN
Total
TN
Reliabilitas
Contoh Stabilitas
Sebuah alat timbang berulang kali
mengukur 5kg 0kg dari bobot bayi,
sedang alat timbang lainnya mengukur
5kg 4kg dari bobot bayi yang sama
Bisa disimpulkan bahwa pengukuran
dengan alat timbang pertama lebih
stabil daripada alat timbang kedua.
Stabilitas bisa dipandang sebagai
konsistensi eksternal
Reliabilitas pengukuran
intra & antarpengamat
Konsistensi
internal item-total,
belah
paroh,KR-20,
Content
Cronbach
relevance
Face
validity
(outer look
validity)
Content validity
Criterion
validity
(bandingkan dgn
gold standard)
Construct
validity
(theoretical
validity)
Relevansi
teoretis,
penilaian
kualitatif
Korelasi Item-Total
Korelasi item-total (item-total
correlation) menilai konsistensi
internal alat ukur dengan
mengorelasikan masing-masing item
dan total pengukuran, minus item
yang bersangkutan.
Aspek Stabilitas
Stabilitas mencakup:
1. Stabilitas ketika digunakan pada
waktu berbeda (test-retest reliability)
2. Stabilitas ketika digunakan seorang
pengamat pada dua kesempatan
berbeda (intra-observer reliability)
3. Stabilitas ketika digunakan pengamat
berbeda pada kesempatan sama
dengan kondisi yang identik (interobserver reliability
Ukuran Stabilitas
Korelasi (r) Pearson
Intraclass Correlation (ICC)
Kesepakatan Kappa Cohen (K)
Nilai K
Kekuatan kesepakatan
0.40
Buruk
0.41 -
0.75
Sedang
0.76 -
1.00
Baik
Kekuatan kesepakatan
0.20
Buruk
0.21 -
0.40
0.41 -
0.60
Sedang
0.61 -
0.80
Baik
0.81 -
1.00
Sangat baik
Alpha Cronbach
Pilih Ukuran-Ukuran
Reliabilitas
Variabel
Tingkat Pengukuran
Variabel
Atribut
Nilai-nilai
Hubungan
Pendapatan
Rendah
Sedang
Tinggi
Jenis Variabel
Jenis variabel
Kategorikal
Nominal
(Seks, ras)
Ordinal
(Stadium kanker,
kelas sosial)
Kontinu
Interval
(Suhu skala C)
Dependen
(Ca rongga
mulut)
Rasio
(denyut nadi,
elektrolit serum)
Independen
(Merokok)
Variabel Kategorikal
dan Kontinu
Variabel
kategorikal
(diskret)
(Terdapat
kesenjangan antar
nilai)
( Variabel kontinu
(Tidak terdapat
kesenjangan antar nilai)
Jenis Variabel
Menentukan Jenis Data
Pengukuran variabel kategorikal
menghasilkan data kategorikal
Pengukuran variabel kontinu
menghasilkan data kontinu
Dummy Variable
Dummy variable (=indicator variable, design
variable) adalah variabel rekaan yang memiliki
sebuah dari dua kemungkinan nilai kualitatif,
sebuah menunjukkan keberadaan suatu kondisi
(diberi kode 1), lainnya menunjukkan ketiadaan
kondisi itu (diberi kode 0).
Angka 1 dan 0 dalam dummy variable tidak
menunjukkan nilai kuantitatif (dummy artinya
kosong), melainkan kategori.
Angka 1 dan 0 berfungsi sebagai penunjuk,
sehingga disebut indicator variable.
Variabel Dependen
dan Independen
Variabel dependen adalah variabel yang
dihipotesiskan dipengaruhi (dependen)
oleh variabel lain.
Variabel independen adalah variabel
yang dihipotesiskan mempengaruhi
variabel lainnya.
Dapat ditulis sebagai berikut:
Y = a + b1X1
Variabel Dependen
dan Independen
Variabel dependen
Variabel independen
Variabel bebas
Regresan
Regresor
Prediktan
Prediktor
Respons
Stimulus
Endogen
D1
D2
D3
D4
Obese II ( 30 kg/m2)
Variabel Perancu
Variabel Perancu
Urutan kelahiran
(Paparan)
Down syndrome
(Penyakit)
Umur ibu
(Faktor perancu)
Pengubah Efek
(Effect Modifier)
Pengubah efek (effect modifier)
merupakan faktor ketiga yang
memodifikasi (= mengubah)
pengaruh paparan terhadap
penyakit.
Pengubahan efek (effect
modification) disebut juga interaksi
(interaction).
Laki-laki
TDS
Perempuan
Umur
(a) Tidak ada
interaksi
Laki-laki
Perempuan
Umur
(b) Ada interaksi
Terima Kasih