Anda di halaman 1dari 9

Disusun oleh :

Masalah status gizi kurang di daerah Majalaya


Raka Febrian

Rina Irmawati
Siska Marsely
Sri Rahayu
IIC

Analisa situasi
A. Kondisi saat ini
Gizi merupakan aspek terpenting dari Indeks
Pembangunan Manusia, para practitioner
menempatkan gizi sebagai pondasi dari beberapa
bidang seperti pendidikan, kesehatan, politik, sosial,
ekonomi, gender, dan hak-hak asasi. Dengan
peranan gizi yang multi dimensi dan lintas sector,
maka seharusnya dukungan untuk bidang gizi ini
besar. Berdasarkan data IPM, Indonesia menempati
urutan 111 untuk tingkat gizi dan kualitas SDM
nya.Oleh karena itu, jika ingin meningkatkan tingkat
IPM Indonesia di mata dunia, diperlukan kesadaran
dari semua pihak dan semua sector serta upaya
khusus untuk menopang penanganan masalah gizi.
Di daerah majalaya terdapat sekitar 25 %
masyarakat di daerah tersebut pada usia balita

B. Permasalahan/ Trend dan


Issue
-Kurangnya pengetahuan tentang
gizi
-Tingkat ekonomi yang kurang
-Tingkat pendidikan rendah
-Kurangnya perhatian dari orang tua

C. Perencanaan Strategi

a. Tujuan
kegiatan advokasi gizi ini tidak lain adalah untuk
memperoleh dukungan dan komitmen dalam upaya
perbaikan gizi masyarakat yang merupakan hak
setiap warga negara Indonesia yang wajib dipenuhi
baik berupa kebijakan yang pro rakyat, dana,
bantuan sarana dan prasarana, kemudahan,
tindakan riil, dan segala bentuk dukungan sesuai
kondisi yang ada.
Menurunnya angka gizi kurang pada usia balita di
daerah majalaya pada usia balita
Meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi di
daerah majalaya

b. Target
Adapun target yang ingin dicapai yakni
kesadaran masyarakat akan pentingnya gizi,
khususnya keluarga sebagai target utama untuk
merubah perilaku KADARZI. Penyediaan
anggaran untuk program gizi, perubahan
perilaku masyarakat menuju gizi seimbang,
perbaikan status gizi masyarakat, dan komitmen
para pengambil keputusan untuk bersama-sama
memecahkan masalah gizi di majalaya.
Sasarannya pembuat kebijakan kepala desa, RW,
RT dan masyarakat secara umum.

c. Hasil yang diharapkan


Untuk melihat keberhasilan advokasi
ini, ada beberapa indicator yakni
output berupa keterlibatan, dukungan
dan kesinambungan yang diberikan
oleh sasaran advokasi yang
diimplementasikan kedalam action,
dukungan dana, sarana, dan
kemudahan. Salah satu contoh
keberhasilan advokasi gizi ini adalah
dukungan dari kepala desa daerah
majalaya kepada keluarga yang
ekonominya menengah ke bawah untuk
menjadi keluarga yang sadar gizi baik
dari segi materi maupun non materi.

D. Pelaksanaan Kegiatan
a. Lobi Politik
-Memberikan penjelasan tentang program yang
akan dilaksanakan kepada kepala desa.
b. Negosiasi
-Melakukan musyawarah bersama kepala desa
mengenai program yang akan dilaksanakan.
-Melakukan musyawarah bersama masyarakat
terkait.

c. Media Massa
-Memasang pamflet-pamflet.
-Memberikan informasi dengan menampilkan videovideo tentang masalah yang sedang terjadi.

Oleh karena konsep perubahan yang terjadi pada


individu dan masyarakat juga dipengaruhi oleh
kebijakan maupun perubahahn organisasi, dan politik
bahkan faktor ekonomi, maka lingkungan yang
mendukung perubahan prilaku menjadi penting. Oleh
karena itu, advokasi sebagai salah satu strategi
promosi kesehatan untuk mendukung perubahan
perilaku individu maupun masyarakat menjadi penting.
Advokasi pada hakekatnya adalah bekerja dengan dan
organisasi untuk membuat suatu perubahan, suatu
proses dimana orang terlibat dalam proses pembuatan
keputusan yang mempengaruhi kehidupan mereka.
Dengan demikian, advokasi menjadi suatu
pengetahuan maupun keterampilan yang akan sangat
membantu bagi mereka yang berkecimpung dalam
bidang ksehatan masyarakat.karena masalah ksehatan
perlu juga memberoleh perhatian dari para pembuat
keputusan terkait diluar bidang ksehatan, maka
advokasi masalah kesehatan sendiri bagi hal layak di
luar kesehatan juga menjadi salah satu tugas yang
harus dilakukan dalam bidang promosi kesehatan.

Thanks For Your Attention

Anda mungkin juga menyukai