Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK
SPEKTROFOTOMETRI

Oleh
HIKMAH SUCIATI
05111003002
KELOMPOK 8

PROGRAM STUDI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
INDRALAYA
2012

I. PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Spektrofotometri dapat digunakan untuk menganalisis konsentrasi suatu zat di dalam
larutan berdasarkan absorbansi terhadap warna dari larutan pada panjang gelombang tertentu.
Metode spektrofotometri memerlukan larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya.
Larutan standarnya terdiri dari beberapa tingkat konsentrasi mulai yang rendah sampai
konsentrasi tinggi (Khopkar,2003).
Spektrum cahaya tampak dan warna-warna komplementer :
Panjang Gelombang (nm)
Warna
Warna Komplementer
400-435
Violet
Kuning-hijau
435-480
Biru
Kuning
480-490
Hijau-biru
Oranye
490-500
Biru-hijau
Merah
500-560
Hijau
Ungu
560-580
Kuning-hijau
Violet
580-595
Kuning
Biru
595-610
Oranye
Hijau-biru
610-750
Merah
Biru-hijau
Spektrofotometri merupakan metode analisis yang didasarkan pada absorpsi radiasi
elektromagnet. Cahaya terdiri dari radiasi terhadap mana mata manusia peka, gelombang dengan
panjang berlainan akan menimbulkan cahaya yang berlainan sedangkan campuran cahaya
dengan panjang-panjang ini akan menyusun cahaya putih. Cahaya putih meliputi
seluruh spektrum nampak 400-760 mm. Spektrofotometri ini hanya terjadi bila terjadi
perpindahan elektron dari tingkat energi yang rendah ke tingkat energi yang lebih
tinggi (Ali,2005).
Keuntungan utama pemilihan metode spektrofotometri ini adalah bahwa metode ini
memberikan metode sangat sederhana untuk menetapkan kuantitas zat yang sangat
kecil. Spektrofotometri menyiratkan pengukuran jauhnya penyerapan energi cahaya oleh suatu
sistem kimia itu sebagai suatu fungsi dari panjang gelombang radiasi, demikian pula pengukuran

penyerapan yang menyendiri pada suatu panjang gelombang tertentu. Analisis spektrofotometri
digunakan suatu sumber radiasi yang menjorok ke dalam daerah ultraviolet spektrum itu. Dari
spektrum ini, dipilih panjang-panjang gelombang tertentu dengan lebar pita kurang dari 1
nm(Sastrohamidjojo,1999).
Adapun jenis-jenis spektrofotometri, yaitu :
1. Spektrofotometri Infra Merah
Spektrofotometri Infra Red atau Infra Merah merupakan suatu metode yang mengamati
interaksi molekul dengan radiasi elektromagnetik yang berada pada daerah panjang gelombang
0,75 1.000 m atau pada Bilangan Gelombang 13.000 10 cm-1.
2. Spektrofotometri Raman
Interaksi Radiasi Elektro Magnetik (REM) .Apabila media transparan tersebut
mengandung hanya partikel dengan ukuran dimensi atom (permukaan 0,01 A2) maka akan terjadi
percikan radiasi dengan intensitas yang sangat lemah. Radiasi hamburan tersebut dikenal dengan
hamburan Rayleigh.
3. Spektrofotometri Fluorescensi dan Fosforescensi
Suatu zat yang berinteraksi dengan radiasi, setelah mengabsorpsi radiasi tersebut, bisa
mengemisikan radiasi dengan panjang gelombang yang umumnya lebih besar daripada panjang
gelombang radiasi yang diserap. Fenomena tersebut disebut fotoluminensi yang mencakup dua
jenis yaitu fluoresensi dan fosforesensi. Fluoresensi terjadi dalam selang waktu lebih pedek
daripada fosforesensi.
4. Spektrofotometri Resonansi Magnetik Inti
Metode baru sebagai anggota baru teknik soektroskopi yang diberi nama Nuclear
Magnetic Resonance (NMR). Para ilmuwan di Indonesia mempopulerkan metode ini dengan
nama spektrofotometer Resonansi Magnet Inti (RMI). Spektrofotometri RMI sangat penting
artinya dalam analisis kualitatif, khususnya dalam penentuan struktur molekul zat organik.
B.

Tujuan
Tujuan praktikum kali ini adalah untuk mempelajari cara menentukan konsentrasi suatu zat
dalam larutan berdasarkan nilai absorbansi yang diukur dengan menggunakan spektrifotometer.

II. TINJAUAN PUSTAKA


Spektrofotometri merupakan suatu metoda analisa yang didasarkan pada pengukuran
serapan sinar monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombamg spesifik
dengan
menggunakan
monokromator
prisma
atau
kisi
difraksi
dengan
detektor fototube ( Underwood,2001).
Spektrofotometer adalah alat untuk mengukur transmitan atau absorban suatu sampel
sebagai fungsi panjang gelombang. Sedangkan pengukuran menggunakan spektrofotometer ini,
metoda yang digunakan sering disebut dengan spektrofotometri (Basset,1994).

Spektrofotometri dapat dianggap sebagai perluasan suatu pemeriksaan visual dengan


studi yang lebih mendalam dari absorbsi energi. Absorbsi radiasi oleh suatu sampel diukur pada
berbagai panjang gelombangdan dialirkan oleh suatu perkam untuk menghasilkan spektrum
tertentu yang khas untuk komponen yang berbeda (Khopkar, 2003).
Absorbsi sinar oleh larutan mengikuti hukum Lambert-Beer, yaitu :
A = log ( Io / It )
= abc
Keterangan : Io = Intensitas sinar datang
It = Intensitas sinar yang diteruskan
a = Absorptivitas
b = Panjang sel/kuvet
c = konsentrasi (g/l)
A = Absorban
Spektrofotometri merupakan bagian dari fotometri dan dapat dibedakan dari filter
fotometri sebagai berikut :
1. Daerah jangkauan spektrum
Filter fotometr hanya dapat digunakan untuk mengukur serapan sinar tampak (400-750
nm). Sedangkan spektrofotometer dapat mengukur serapan di daerah tampak, UV (200-380 nm)
maupun IR (> 750 nm).
2. Sumber sinar
Sesuai dengan daerah jangkauan spektrumnya maka spektrofotometer menggunakan
sumber sinar yang berbeda pada masing-masing daerah (sinar tampak, UV, IR). Sedangkan
sumber sinar filter fotometer hanya untuk daerah tampak.
3. Monokromator
Filter fotometere menggunakan filter sebagai monokrmator. Tetapi pada spektro
digunakan kisi atau prisma yang daya resolusinya lebih baik.
4. Detektor
- Filter fotometer menggunakan detektor fotosel
- Spektrofotometer menggunakan tabung penggandaan foton atau fototube.
Komponen utama dari spektrofotometer yaitu :
1. Sumber cahaya
Untuk radisi kontinue :
Untuk daerah UV dan daerah tampak :
Lampu wolfram (lampu pijar) menghasilkan spektrum kontiniu pada gelombang 3202500 nm.
Lampu hidrogen atau deutrium (160-375 nm)
Lampu gas xenon (250-600 nm)
Untuk daerah IR
Ada tiga macam sumber sinar yang dapat digunakan :
Lampu Nerst,dibuat dari campuran zirkonium oxida (38%) Itrium oxida (38%) dan
erbiumoxida (3%)
Lampu globar dibuat dari silisium Carbida (SiC).

Lampu Nkrom terdiri dari pita nikel krom dengan panjang gelombang 0,4 20 nm
Spektrum radiasi garis UV atau tampak :
Lampu uap (lampu Natrium, Lampu Raksa)
Lampu katoda cekung/lampu katoda berongga
Lampu pembawa muatan dan elektroda (elektrodeless dhischarge lamp)
Laser
2. Pengatur Intensitas
Berfungsi untuk mengatur intensitas sinar yang dihasilkan oleh sumber cahaya agar sinar
yang masuk tetap konstan.
3. Monokromator
Berfungsi untuk merubah sinar polikromatis menjadi sinar monokromatis sesuai yang
dibutuhkan oleh pengukuran
Macam-macam monokromator :
- Prisma
- kaca untuk daerah sinar tampak
- kuarsa untuk daerah UV
- Rock salt (kristal garam) untuk daerah IR
- Kisi difraksi
Keuntungan menggunakan kisi :
- Dispersi sinar merata
- Dispersi lebih baik dengan ukuran pendispersi yang sama
- Dapat digunakan dalam seluruh jangkauan spektrum
4. Kuvet
Pada pengukuran di daerah sinar tampak digunakan kuvet kaca dan daerah UV digunakan
kuvet kuarsa serta kristal garam untuk daerah IR.
5. Detektor
Fungsinya untuk merubah sinar menjadi energi listrik yang sebanding dengan besaran
yang dapat diukur.
Syarat-syarat ideal sebuah detektor :
Kepekan yang tinggi
Perbandingan isyarat atau signal dengan bising tinggi
Respon konstan pada berbagai panjang gelombang.
Waktu respon cepat dan signal minimum tanpa radiasi.
Macam-macam detektor : Detektor foto (Photo detector), Photocell, Phototube, Hantaran
foto, Dioda foto,dan Detektor panas.
6. Penguat (amplifier)
Berfungsi untuk memperbesar arus yang dihasilkan oleh detektor agar dapat dibaca oleh
indikator (Hastuti,2007).
III. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
Hasil pada praktium kali ini adalah:
Tabel 1

B.

1.
2.
3.

4.
5.

Pembahasan
Metode spektrofotometri berdasarkan pada pengukuran serapan sinar monokromatis oleh
suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan manokromatror
prisma atau kisidifraksi dan detektor vacuum phototube atau tabung fiti hambpa. Alat yang
digunakan adalah spektrofotometer ,yaitu suatu alat yang digunakan untuk menentukan suatu
senyawa baik secara kuantitatif maupun kualitatif dengan mengukur transmitan ataupun
absorbansi dari suatu cuplikan sebagai fungsi dari konsentrasi. Spektrofotometer menghasilkan
sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer adalah alat pengukur
intensitas cahaya yang ditransmisikan atau diabsorbsi. Kelebihan spektrometer dibanding
fotometer adalah pabjang gelombang dari sinar putih terseleksi dan ini diperoleh dengan alat
pengurai seperti prisma, grating, atau celah optis.
Larutan standar dibuat dengan maksud untuk me,buat kurva standar atau kurva kalibrasi
sehingga nanti akan diperoleh panjang gelombang maksimum dari larutan standar tersebut.
Kenapa panjang gelombang maksimum yang dipilih, hal ini karena di sekitar panjang gelombang
maksimum tersebut, bentuk kurva serapan adalah datar sehingga hukum Lambert-Beer akan
terpenuhi dengan baik dehingga kesalahan yang ditimbulkan panjang gelombang maksimum
dapat diperkecil. Larutan mengnhasilkan warna komplementer yang dapat menyerap cahaya.
Warna-warna ini ditimbulkan oleh adanya panjang gelombang yang dimiliki larutan tersebut.
Setiap warna memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda dengan interval tertentu.
IV.
KESIMPULAN
Kesimpulan pada praktikum kali ini adalah:
Semakin besar nilai absorbansi maka semakin besar pula konsentrasi sampel yang didapat.
Semakin pekat larutan maka semakin besar konsentrasi zat pada larutan tersbut.
Spektrofotometri adalah suatu metode analisis yang berdasarkan pada pengukuran serapan sinar
monokromatis oleh suatu lajur larutan berwarna pada panjang gelombang yang spesifik dengan
menggunakan monokromator prisma atau kisi difraksi dan detector vacuum phototube atau
tabung foto hampa.
Prinsip metode spekrofotometri adalah menganalisis larutan dengan skala kecil.
Kelebihan spektrometer dibandingkan fotometer adalah panjang gelombang dari sinar putih
dapat lebih terseleksi dan ini ndiperoleh dengan alat pengurai seperti prisma, grating, atau celah
optis.

6. Pada fotometer filter berbagai filter dari berbagai warna yang mempunyai spesifikasi
melewatkan trayek panjang gelombang tertentu.
7. Cahaya putih meliputi seluruh spektrum nampak 400-760 mm.
8. Metode spektrofotometri memerlukan larutan standar yang telah diketahui konsentrasinya

DAFTAR PUSTAKA
Ali, M.F. 2005. Handbook of Industrial Chemistry Organic Chemicals. The McGraw-Hill Companies,
Inc. Sydney.
Basset, J. 1994. Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Jakarta: EGC.
Hafni dan Martalius. 2009. Penuntun Praktikum Instrumen Analisis I. Padang. ATIP.
Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Jakarta. PT Gramedia.
Hastuti, Sri, M.Si, dkk. 2007. Buku Petunjuk Praktikum Kimia Analitik Dasar I.
Surakarta : Laboratorium Kimia Dasar FMIPA UNS
Kanginan, Marthen. 2009. Fisika SMA XII. Erlangga. Jakarta.
Khopkar, S.M. 2003. Konsep Dasar Kimia Analitik. Universitas Indonesia. Jakarta.
Pratama, Filli. 2008. Penuntun Praktikum Kimia Analitik. Inderalaya : Jurusan Tekper, FP Unsri.
Sastrohamidjojo, Hardjono. 1992. Spektroskopi Inframerah. Yogyakarta. Liberty Yogyakarta.
Skogg. 1965. Analytical Chemistry. Florida. Sounders College.
Underwood,A.L dan R.A day, J.R. 2001. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai