Anda di halaman 1dari 5

Moderator menutup diskusi dengan menyimpulkan presentase hasil diskusi dari kelompok

II .
1. Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari suatu
tahap ketahap yang lain , dan mengalami perubahan baik emosi , tubuh , minat, pola prilaku
, dan juga penuh dengan masalah masalah .
2. Hal-hal yang bisa dilakukan untuk megatasi kenakalan remaja :
a. Kegagalan orang yang mencapai identitas peran dan lemahnya kontrol diri bisa di cegah atau
di atasi pada prinsipnya keteladanan .
b. Adanya motivasi dari keluarga , guru, teman sebaya , untuk melakukan point pertama .
c. Kemauan orang tua untuk membenahi kondisi keluarga sehingga tercipta keluarga yang
harmonis dan komunikatif dan nyaman bagi remaja .
d. Remaja pandai memilih teman dan lingkungan yang baik serta orang tua memberi arahan
dengan siapa dan dikomunitas mana remaja harus bergaul .
e. Remaja membentuk ketahan diri agar tidak terpengaruh jika ternyata teman sebaya atau
komunitas yang ada tidak sesuai harapan .
. Kesimpulan
Kenakalan remaja adalah perilaku menyimpang dari remaja, yaitu anak
berusia 13-18 tahun yang merupakan masa transisi, adapun itu
merupakan proses belajar dan pengenalan yang baik ataupun buruk. Bagi
seorang dewasa mungkin sesuatu itu dianggap nakal, namun bagi seorang
remaja bisa saja dianggap wajar.

KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan


Faktor yang menyebabkan tawuran remaja
tidak lah hanya datang dari individu siswa
itu sendiri. Melainkan juga terjadi karena
faktor-faktor lain yang datang dari luar
individu, diantaranya faktor keluarga, faktor
sekolah, dan faktor lingkungan. Para pelajar
yang umumnya masih berusia remaja
memiliki kencenderungan untuk melakukan
hal-hal diluar dugaan yang mana
kemungkinan dapat merugikan dirinya

sendiri dan orang lain, maka inilah peran


orangtua dituntut untuk dapat mengarahkan
dan mengingatkan anaknya jika sang anak
tiba-tiba melakukan kesalahan. Keteladanan
seorang guru juga tidak dapat dilepaskan.
Guru sebagai pendidik bisa dijadikan
instruktur dalam pendidikan kepribadian
para siswa agar menjadi insan yang lebih
baik. Begitupun dalam mencari teman
sepermainan. Sang anak haruslah diberikan
pengarahan dari orang dewasa agar mampu
memilih teman yang baik. Masyarakat
sekitar pun harus bisa membantu para
remaja dalam mengembangkan potensinya
dengan cara mengakui keberadaanya. 2.
Saran Dalam menyikapi masalah remaja
terutama tentang tawuran pelajar diatas,
penulis memberikan beberapa saran.
Diantaranya : a. Keluarga sebagai awal
tempat pendidikan para pelajar harus
mampu membentuk pola pikir yang baik
untuk para pelajar. b. Masyarakat mesti
menyadari akan perannya dalam

menciptakan situasi yang kondusif. c.


Lembaga pendidikan formal sudah
semestinya memberikan pelayanan yang baik
untuk membantu para pelajar mengasah
kemampuan dan mengembangkan segala
potensi yang ada didalam dirinya.
1. Cara Bergaul
Dengan bergaul atau punya banyak teman memang akan memberikan kemudahan bagi
kita untuk menjalani hidup, tapi jangan sampai kalian itu salah bergaul. Oleh karena itu
sebelum kita memutuskan berteman dengan orang cari tahu dulu apakah orang yang akan
menjadi teman kita itu akan membawa pengaruh atau dampak baik buat hidup kita
kedepannya.
2. Lingkungan
Ini merepukan peran terbesar orang tua agar anak kita nantinya tidak terjerumus ke dalam
pergaulan bebas, karena jika anak kita di tempatkan atau tinggal di lingkukang yang tidak
baik maka kemungkinan anak kita menjadi tidak baik juga sangat besar, karena
bagaimanapun selain keluarga yang mempengaruhi perkembangan anak adalah
lingkungan.
3. Dilarang Pacaran
Kalau belum cukup umur, lebih baik jangan berpacaran dulu. karena selain menggang
pelajaran, nantinya bisa terjerumus ke hal yang tidak tidak seperti sex bebas yang
nantinya kalau sudah begitu kita bisa kena virus HIV AIDS yang akan membuat umur
kita menjadi lebih singkat, karena sampai saat ini belum ada obatnya untuk penyakit ini.

1. Tugas: Mendiskripsikan masalah


2. Judul: Suka menonton VCD porno (malah menawarkan teman sekelasnya nonton
bareng di rumahnya orang tuapun mendukung/setuju)
3. Latar belakang masalah: Merebaknya pornografi dikalangan remaja Indonesia.
4. Maksud dan Tujuan: Tugas ini diberikan agar kita dapat lebih mengerti mengenai sisi
negatif dari pornografi dan agar kita dapat menghindari perilaku-perilaku pornografi
di lingkungan kita.
5. Uraian:
Seperti yang kita ketahui, pornografi masuk ke wilayah indonesia sekitar abad ke-17,
yang dibawa oleh para pedagang dari Belanda karena ketidak tahuan pedagang pada
masa itu mengenai selera warga setempat.
Dengan munculnya internet, pornografi semakin mudah didapat. Sebagian besar
wirausaha dalam bidang internet yang paling berhasil adalah mereka yang
mengoperasikan situs-situs porno di internet. Demikian pula foto-foto konvensional
dan video porno.
Sebenarnya pornografi ini wajar apabila dilihat oleh orang-orang yang sudah cukup
umur (dewasa). Tapi dengan kemajuan teknologi seperti internet di era sekarang ini
banyak anak muda alias remaja yang salah menggunakan fasilitas-fasilitas tersebut
sebagai sarana untuk melihat/menonton tayangan pornografi tersebut.
6.Penyebab:

Tatacara pergaulan yang kurang baik

Lingkungan bergaul yang senantiasa memberi dampak negatif.

Sikap orang tua yang kurang perduli terhadap perkembangan psikologis


anaknya.

Kurangnya pengawasan orang tua.

Kurangnya iman kepada Tuhan YME sehingga merasa tidak segan/malu dalam
mengerjakan hal-hal negatif.

7. Akibat:

Psikologi anak tersebut menjadi terganggu.

Bisa memacu perilaku Free Sex ( Seks Bebas)

Memberi pengaruh buruk terhadap teman-temannya.

8.Solusi:

Memilih tatacara pergaulan yang baik.

Menanamkan sikap berorientasi pada masa depan.

Memiliki cita-cita sehingga dapat berpacu pada cita-cita tersebut.

Orang tua hendaknya dapat lebih memperhatikan anak-anaknya.

Orang tua juga hendaknya pemperketat pengawasan terhadap pergaulan anakanaknya.

Memperkuat iman

9. Penutup:
Demikian hasil diskripsi permasalahan yang dapat kami rangkum mengenai" Suka
menonton VCD porno ( malah menawarkan teman sekelasnya menonon bareng di
rumahnya orang tuapun setuju/mendukung) Semoga hasil diskusi kami ini dapat
menjadi bahan referensi sehingga dapat menghindarkan kita dari perilaku pornografi
dan seks bebas.

Anda mungkin juga menyukai