Makin tinggi temperatur gas ideal makin besar pula kecepatan partikelnya.
Tekanan merupakan ukuran energi kinetik persatuan volume yang dimiliki gas.
Temperatur merupakan ukuran rata-rata dari energi kinetik tiap partikel gas.
Persamaan gas ideal (P V = nRT) berdimensi energi/usaha .
Energi dalam gas ideal merupakan jumlah energi kinetik seluruh partikelnya.
Contoh:
1. Berapakah kecepatan rata-rata dari partikel-partikel suatu gas dalam keadaan normal, jika massa
jenis gas 100 kg/m3 dan tekanannya 1,2.105 N/m2?
Jawab:
PV = 2/3 Ek
PV = 2/3 . 1/2 . m v2 = 1/3 m v2
v2 = (3PV)/m = (3 P)/(m/V) = 3P/
Persamaan PV = RT jelas untuk gas ideal dengan jumlah mol gas n = 1. Jadi kita ubah persamaan
tersebut menjadi:
P V + V P = R T (cara differensial parsial)
15 . V + 25. 1/10 = R . 0 AV = -25 /15.10 = -1/6 cm3/menit
Jadi perubahan volume gas tiap menit adalah 1/6 cm3,dimana tanda (-) menyatakan gas menerima
usaha dari luar (dari sekelilingnya).
Hukum I Termodinamika
1. Hukum ini diterapkan pada gas, khususnya gas ideal
PV = n R T
P . V + -V . P = n R T
2. Energi adalah kekal, jika diperhitungkan semua bentuk energi yang timbul.
3. Usaha tidak diperoleh jika tidak diberi energi dari luar.
4. Dalam suatu sistem berlaku persamaan termodinamika I:
Q = U+ W
Q = kalor yang diserap
U = perubanan energi dalam
W = usaha (kerja) luar yang dilakukan
DARI PERSAMAAN TERMODINAMIKA I DAPAT DIJABARKAN:
1. Pada proses isobarik (tekanan tetap) P = 0; sehingga,
W = P . V = P (V2 - V1) P. V = n .R T
Q = n . Cp . T
U-= 3/2 n . R . T
AU = 3/2 n . R . T
U = 0 Q = W = nRT ln (V2/V1)
4. Pada proses adiabatik (tidak ada pertukaran kalor antara sistem dengan
sekelilingnya) Q = 0 Berlaku hubungan::
PV = konstan = Cp/Cv ,disebut konstanta Laplace
5. Cara lain untuk menghitung usaha adalah menghitung luas daerah di bawah garis
proses.
Gbr. Isobarik
Gbr. Isotermik
Gbr. Adiabatik
3. Untuk gas monoatomik (He, Ne, dll), energi dalam (U) gas adalah
U = Ek = 3/2 nRT = 1,67
4. Untuk gas diatomik (H2, N2, dll), energi dalam (U) gas adalah
Suhu rendah
(T 100K)
U = Ek = 3/2 nRT
= 1,67
Suhu sedang
U = Ek =5/2 nRT
= 1,67
Suhu tinggi
U = Ek = 7/2 nRT
= 1,67
Cp-CV=R
(T > 5000K)
Hukum II Termodinamika
Tidak mungkin membuat suatu mesin yang bekerja secara terus-menerus serta rnengubah semua kalor
yang diserap menjadi usaha mekanis.
T1 > T2, maka usaha mekanis:
W = Q1 - Q2
= W/Q1 = 1 - Q2/Q1 = 1 - T2/T1
Mesin Carnot
Dalil :
Dari semua motor yang bekerja dengan
menyerap kalor dari reservoir T1 dan
melepaskan kalor pada reservoir T2 tidak
BC ; DA = adiabatik
AB ; CD = isotermik
Mesin Carnot terdiri atas 4 proses, yaitu 2 proses adiabatik dan 2 proses isotermik. Kebalikan dari
mesin Carnot merupakan mesin pendingin atau lemari es. Mesin Carnot hanya merupakan siklus
teoritik saja, dalam praktek biasanya digunakan siklus Otto untuk motor bakar (terdiri dari 2 proses
adiabatik dan 2 proses isokhorik) dan siklus diesel untuk mesin diesel (terdiri dari 2 proses
adiabatik, 1 proses isobarik dan 1 proses isokhorik).
Contoh:
1. Selama proses isokhorik (v = 1 m3), gas menerima kalor 1000 kalori sehingga tekanan berubah
sebesar 814 N/m2. Hitunglah perubahan energi dalam gas selama proses tersebut ?
Jawab:
Proses isokhorik: V = 0 sehingga W = P . V = 0
Q = U + W 1000 = U + 0
Jadi perubahan energi dalam gas = 1000 kalori =1000 x 4.186 J = 4186J
2. Gas diatomik pada suhu sedang 200C dan tekanan 105 N/m2 bervolume 4 lt. Gas mengalami
proses isobarik sehingga volumenya 6 liter kemudian proses isokhorik sehingga tekanannya 1.2 x 105
N/m2. Berapakah besar perubahan energi dalam gas selama proses tersebut ?
Jawab:
PV = n R T P V + V P = n R T
Proses A - B (P = 0):
P V = n R T = 105 . 2.10-3 = 200 J
UBC = 5/2 n R T = 500 J (diatomik 200C)
Proses :B - C (V = 0):
V P = n R T = 6.10-3.0,2. 105 = 1120 J
UBC = 5/2 n R T = 300 J (diatomik 200C)
Jadi U total = UAB + UBC = 800 J
3. Bila suatu gas dimampatkan secara isotermik maka tentukanlah tekanan, energi dalam danusaha
yang dilakukan oleh gas!
Jawab:
Gas dimampatkan berarti volume gas bertambah kecil (AV < 0)
Proses gas secara isotermik berarti T = 0
Jadi: PV = C P = C/V
Karena volume gas bertambah kecil maka tekanan gas akan bertambah besar. Kenaikan tekanan gas
ini disebabkan oleh makin seringnya molekul-molekul gas menumbuk dinding tempatnya (jarak tempuh
molekul gas makin pendek) bukan karena kecepatannya yang bertambah.
U=3/2 n R T
Karena proses isotermik (T= 0), maka perubahan energi dalam sama dengan nol (U - 0). Berarti
energi dalam gas tidak berubah.
Q = U + W W = P V
Karena U = 0 maka Q = W, berarti kalor yang diserap gas seluruhnya diubah menjadi usaha gas.
Karena volume gas bertambah kecil (V < 0) maka usaha yang dilakukan gas negatif( W < O), berarti
gas menerima kerja dari luar.
3. Sebuah mesin Carnot yang menggunakan reservoir suhu tinggi sebesar 1000K mempunyai efisiensi
sebesar 50%. Agar efesiensinya naik menjadi 60%, berapakah reservoir suhu tinggi harus dinaikkan ?
Jawab:
= 1-T2/T1 0,5 = 1 T2/1000 T2 = 500K
Apabila efesiensinya dijadikan 60% (dengan T2 tetap), maka
= 1 - T2/T1 0,6 =1 - 500/T2 T1= 12.50 K