Nama Mahasiswa
Stambuk
: C120 05 283
Nama Pasien
: Tn. A.
Usia
: 15 Tahun
Diagnosa Medis
: Tumor otak
Tindakan Operasi
: trepanase
: 12 hari
Tanggal Masuk
: 31 oktober 2007
Tanggal Pengkajian
: 12 november 2007
A. PENGKAJIAN PRIMER
A
: Jalan nafas tidak paten, apnea, obstruksi (+), sputum (+) agak banyak + darah
yang keluar dari mulut, batuk (-), ronchi (+)
: Tampak ekspansi dada (+), RR. 12x/menit, reguler, kuat, simetris kiri/kanan,
pernafasan dada , penggunaan otot bantu pernafasan (-), terpasang ETT,
terpasang ventilator SIMV Ps.10, PEEP. 5, SPO2. 99%, tidal volume 300ml
: TD: 77/36 mmHg, N = 118x/i, reguler, teraba denyutan lemah, akral hangat,
Capillary refil time > 3 detik , sianosis (-), tanda-tanda perdarahan (+), drain
(+), ada lebab pada pelipis dan leher kanan
: GCS tersedasi
B. PENGKAJIAN SEKUNDER
Riwayat Penyakit :
Klien masuk RS dengan keluhan kedua bola matanya tidak bisa melihat, dialami sejak satu bulan
terakhir. Awalnya penglihatan kabur kemudian tidak dapat melihat sama sekali.
Riwayat sakit kepala sejak kurang lebih 5 bulan yang lalu, klien muntah-muntah ketika
mengalami sakit kepala, tidak ada riwayat kejang dan trauma. Pasien tidak dapat berjalan sejak
satu minggu terakhir, napsu makan menurun, penurunan berat badan satu bulan terakhir.
o Conjungtiva anemis (+), arteri radialis : lemah, tekanan vena jugularis : tidak meninggi.
o Ukuran jantung: tidak diketahui
o Suara jantung S1 dan S2 tidak diketahi
o Capillary Refilling Time: 7 detik
c. System Syaraf (B3)
o GCS tersedasi ( E2M2V1)
o Nerfus cranial
o Gaster: nyeri tidak dapat dikaji dan gerakan peristaltik menurun, distensi abdomen (-), tidak
tampak massa, kulit abdomen pucat, pada perkusi didapatkan hipotimpani
o BAB (+), konsistensi encer, warna kuning
f. system kulit kelamin
o Anus: Tidak lecet dan Hemoroid: tidak ada
o Vagina : tampak ada tumor pada labio minor
g. System MuskuloSkeletal-Integumen (B6)
o Kepala: Bentuk kepala: mesocephal, edema (+), ada luka bekas operasi bagian
Kanan,drain (+)
o Vertebrae; Scoliosis tidak dikaji, Gerakan: tidak dapat dikaji
o Kaki : edema
o Tampak edema anasarka
D. PSIKOSOSIAL
Terjadi perubahan mental keluarga pada saat awal klien didiagnosa menderita penyakit tumor
pada kepala, dan berbagai pengobatan telah dilakukan sesuai dengan anjuran pada medis hingga
akhirnya keluarga pasrah melihat perkembangan klien selama dirawat di ICU, dimana keadaan
klien semakin memburuk.
E. PEMERIKSAAN PENUNJANG
Tanggal 29 oktober 2007
CT Scan
Kesannya tumor otak frontal bagian kanan, ukuran 6,24 x 4,53 cm, mendesak garis tengah dan
ventrikel lateralis kiri, edema sekitarnya.
Laboratorium
Hasil :
normal
o GDS
: 62 mg/dl
140 mg/dl
o WBC
: 10,5 x 103/mm3
4,0 10,0.103/mm3
o RBC
: 3,03 x 106/mm3
4,00 6,00.106/mm3
o Albumin
: 1,6 gr/dl
o HBg
: 9,2 gr/dl
o HCT
: 27,5%
37,0 48,0 L%
o PLT
: 139 x 103/mm3
4,00 6,00.106/mm3
o HCT : 33,6 L%
37,0 48,0 L%
o PLT : 18 X 103/mm3
o WBC : 1140.103/mm3
o GDS : 38 mg/dl
Tanggal 13 november 2007
4,0 10,0.103/mm3
140 mg/dl
o PLT
: 13 X 103 /UL
o GDS
: 96 mg/dl
: 10,3 gr/dl
o HCT
: 30,4 %
: 4 X 103 /UL
o GDS
: 118 mg/dl
G. ALAT-ALAT
o Ventilator
o Sering pump
o Infuse set
o NGT
o ETT
o Gudel
o Kateter
o Monitor
H. KLASIFIKASI DATA
Data subjektif
Keluarga mengatakan pasrah melihat
perkembangan klien selama dirawat di
ICU, dimana keadaan klien semakin
memburuk.
Data objektif
GCS tersedasi
Jalan nafas tidak paten
Apnea
Obstruksi (+)
Sputum (+) agak banyak + darah yang
keluar dari mulut,
Ronchi (+)
Tampak ekspansi dada (+)
RR.12x/menit
Penggunaan otot bantu pernafasan (+)
Terpasang ETT
Terpasang ventilator SIMV Ps.10,
PEEP. 5, SPO2. 99%, tidal volume 300
TD: 77/36 mmHg
N = 118x/i
Pupil = mios is
Edema anasarka
TD: 77/36 mmHg
MAP = 50
N = 118x/i
S = 37,80C.
Urin 109,87 cc/jam
Warna urine: kuning pekat, bau : biasa
Poliuri
Tachikardi
: 10,5 x 103/mm3
: 9,2 gr/dl
HCT
: 27,5%
PLT
: 139 x 103/mm3
I.
ANALISA DATA
No
1.
Data
Ds : Do :
Jalan nafas tidak paten
Etiologi
Problem
Edema serebral
Respon local dan umum pada cedera
Perubahan metabolik
Apnea
Obstruksi (+)
Peningkatan TIK
pernafasan (+)
Terpasang ETT
Terpasang
ventilator
N = 118x/i
Penurunan kemampuan menelan dan
respon batuk
GCS tersedasi
Resiko aspirasi
Bersihan jalan napas tak efektif
Apnea
Obstruksi (+)
Sputum (+) agak banyak
+ darah yang keluar dari
mulut,
Ronchi (+)
Tampak ekspansi dada
(+)
Edema serebral
Respon local dan umum pada cedera
Perubahan metabolik
Peningkatan TIK
Aliran Darah Otak Menurun
RR.12x/menit
Penggunaan otot bantu
pernafasan (+)
Terpasang ETT
Terpasang
Menurun
ventilator
iskemik jaringan
Depresi pusat pernapasan
S = 37,80C.
3.
GCS tersedasi
Ds : Do :
GCS tersedasi
Pupil = mios is
Penurunan daya
gangguan
Perubahan perfusi
jaringan serebral
Edema anasarka
Jalan nafas tidak paten
Apnea
Obstruksi (+)
Ronchi (+)
Tampak ekspansi dada
(+)
RR.12x/menit
Penggunaan otot bantu
pernafasan (+)
Terpasang
Perdarahan
Edema serebral
Respon local dan umum pada cedera
Perubahan metabolik
ventilator
Peningkatan TIK
N = 118x/i
MAP = 50
S = 37,80C.
Menurun
Tachikardi
Adanya
pembedahan
iskemik jaringan
kepala
AGD tidak ada
memberi efek pada pusat
HB =11,3 L.g/dl
CRT > 3 detik
Hematoma pd bagian
4.
dan
Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
tubuh
Kesadaran Menurun
Ds : Do :
GCS tersedasi
BB = 50 kg
Terpasang NGT
Peristaltik menurun
Konjungtiva
dan
Resiko cedera
alveolus / emfisema
5.
Kesadaran menurun
Intake kurang dari kebutuhan
tubuh
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Ds : Do :
GCS tersedasi
Terpasang ETT sejak
masuk ICU 31 oktober07
Terpasang ventilator
SIMV Ps.10, PEEP. 5, SPO2.
99%, tidal volume 300 sejak
tanggal 31 oktober07
Post op trepanse
Kesadaran menurun
Gagal napas
pasang ETT
pasang ventilator
resiko cedera alveolus / emfisema
J.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Bersihan jalan napas tak efektif B/D Penumpukan sekret pada jalan napas
2. Pola napas tak efektif B/D depresi pusat pernapasan
3. Perubahan perfusi jaringan serebral B/d edema cerebral
4. Perubahan Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d kesadaran menurun
5. Resiko cedera alveolus / emfisema berhubungan dengan ventilasi mekanik, endotakeal
Hari /
tgl / jam
Senin
12-11- 07
Diagnosa keperawatan
Tujuan
Intervensi
Jalan
napas
efektif1.
dengan kriteria:
R= 14-20 x/m
tidak terdapat sekret
2.
pada jalan napas
klien dapat bernapas
dengan kanul nasal
Mempertahankan kebersihan
jalan napas, suction jika perlu,
beri oksigen sebelum suction.
3. Memberi posisi baring
semifowler
4. Memberi oksigen sesuai
kebutuhan
Pern
apnea,
kemungki
pernapasa
Me
oksigen ke
Mem
Meni
ventilator
2.
Senin
12-11- 07
Pern
apnea,
kemungki
pernapasa
Me
oksigen ke
Mem
Mem
dalam bat
CO2 35-45
(+)
RR.12x/menit
Meni
ventilator
3.
Senin
12-11- 07
Ting
terbaik ad
Meng
Men
Gag indik
Gan
terjadi aki
Ada
(+)
RR.12x/menit
Penggunaan otot bantu
pernafasan (+)
respirasi
otak
Indik
Terpasang
ventilator
Mem
S = 37,80C.
MAP = 50
Tachikardi
Adanya
saksen dap
HB =11,3 L.g/dl
CRT > 3 detik = 7detik
4.
Hematoma pd bagian
pelipis & leher Urin 109,87
cc/jam
Warna urine: kuning
BB = 50 kg
Albumin 1, 6 gr/dl
Peristaltik menurun
dan
mulut
sachet
vasodilata
dalam mem
Menc
baik pada
Ds : Do :
GCS tersedasi
membran mukosa
pucat
Kelemahan
Fung
Konjungtiva
meningkat
meningkat
Me
pembedahan
kepala
AGD tidak ada
Senin
12-11- 07
Suh
Me
toleransi p
Mer
mengident
tergantung
Mer
status gisi
5.
Senin
12-11- 07
Tek
menyebab
emfisema
mekanik,
endotakeal
yangditandai dengan:
Ds : Do :
GCS tersedasi
Terpasang ETT sejak
masuk ICU 31 oktober07
Terpasang ventilator
SIMV Ps.10, PEEP. 5, SPO2.
99%, tidal volume 300 sejak
tanggal 31 oktober07
Deng
intervensi
Deng
menghind
ventilator
Menc
Men
saluran pe
Catatan Perkembangan
Hari/tangga
No.
Dx.
Jam
Implementasi
08.301.
08.352.
Kep
Senin
12-1107
1.
11.13
1.
Senin
12-1107
2.
08.30
2.
Evaluasi
08.35
11.13
1.
Senin
12-1107
3.
08.50
2.
09.08
3.
09.09
4.
14.10
5. Mengobservasi TTV
Hasil :
R= 30x/i, HR= 82x/i, TD= 114/69
mmHg,
10.00
14.30
6.
08.35
7.
09.05
Mengobservasi TTV
Hasil :
R= 39x/i, HR= 117x/i, TD= 78/42
mmHg, MAP= 54, urin 83cc/jam,
ventilator tipe SIMV SPO2 92%, FiO2
60%
Mengobservasi adanya
periorbital
hasil :
odema
pada
palpebra,
ekstremitas bawah
edema
kedua
09.50
2.
Senin
12-1107
4.
09.15
3.
10.10
09.451.
Monitor
ventilator
terhadap
peningkatan tajam pada ukuran
tekanan
Hasil :
Ventilator tipe SIMV SPO2 92%, FiO2
60%, PEEP 5
2.
Senin
12-1107
5.
09.11
09.12
5.
09.10
09.10
1.
2.
Selasa
13-1107
1.
08.15
09.03
2.
09.05
2.
4. Monitor AGD
08.15 hasil :
tidak dapat diperiksa karena tidak
ada ........
yang digunakan untuk
pemeriksaan
08.
35
09.50
GCS tersedasi, klien masih memberi
respon
dengan
mengerutkan
keningnya,
klien
sudah
tidak
mengangkat tangannya (E2M1V1)
Selasa
13-1107
09.052.
08.103.
3.
Hasil :
Tidak ada refleks kornea dan refleks
gag
4.
13.
35
5. Mengobservasi TTV
Hasil :
09.07 R= 15x/i, HR= 100x/i, TD= 74/50
mmHg
Mengobservasi TTV
Hasil :
R= 15x/i, HR= 128x/i, TD= 65/31
mmHg, MAP = 43, ventilator tipe
PCV, SPO2 98%, FiO2 60%, urine
warna merah, pekat 60cc/jam
09.08
6.
Mengobservasi adanya
periorbital:
odema
pada
palpebra,
ekstremitas bawah
edema
kedua
9.
09.10
Menganjurkan
keluarga
agar
menyiapkan darah trombosit untuk
donor
Hasil :
Keluarga mengatakan sedang mencari
darah untuk mendonor.
10.002.
Selasa
13-1107
4.
1.
Monitor
ventilator
terhadap
10.12 peningkatan tajam pada ukuran
tekanan
Hasil :
Ventilator tipe PCV SPO2 98%, FiO2
60%, PEEP 5
2.
09.20
10.14
3. Monitor tekanan mancet tiap 2-4 jam;
pertahankan tekanan mancet 20mmHg
Hasil :
Tahanan mancet diatur tiap 2 jam
10.104.
Selasa
13-1107
5.
1.
09.02
R=10x/i, bunyi ronchi/gargling, irama
2:1
2. Memberi posisi baring semifowler
Hasil :
09.11 Ekspasi
otot-otot
tambahan
pernapasan berkurang
3. Memberi oksigen sesuai kebutuhan
Hasil :
klien mendapat O2 dari ventilator dan
09.14 terpasang pada ETT dengan mode
SIMV, tidal volume 300ml, SPO2
97%, rate 12, PEEP 8, Insp. Press 10
hpa
1.
Rabu
14-1107
1.
2.
1.
14.30
21.00
14.352.
14.05
3.
Hasil :
Tidak ada refleks kornea dan refleks
gag
4. Mengevaluasi keadaan motorik dan
15.03 sensori pasien
Hasil :
Motorik dan sensorik tidak dapat
dinilai karena GCS tersedasi
Rabu
14-1107
3.
5. Mengobservasi TTV
Hasil :
R= 12x/i, HR= 99x/i, TD= 70/47
mmHg
14.32
Mengobservasi TTV
Hasil :
R= 10x/i, HR= 114x/i, TD= 68/35
mmHg, MAP= 46, ventilator tipe
SMIV, SPO2 97%, FiO2 70%, urine
warna merah, pekat 70cc/jam, adanya
21.03 hematoma pada kaki kanan, adanya
bula
6.
7.
14.
33
14.34
14.09
1.
14.35
2.
15.15
3.
21.00
14.05
1.
16.03
2.
tanda
dan
gejala
Rabu
14-1107
4.
14.12
5.
Rabu
14-1107
5.
15.00
21.00
14.10
19.00
19.03