Anda di halaman 1dari 17

KRISIS HIPERTENSI

Pembimbing:
dr.Rendi Asmara, Sp JP

Oleh:
Pandu Nugroho Kanta
G4A013022
Apsopela Sandivera
G4A013018

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
SMF ILMU PENYAKIT DALAM
RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO
2014

PENDAHULUAN

Hipertensi atau tekanan darah tinggi diderita oleh hampir semua golongan
masyarakat di seluruh dunia.

Terdapat sekitar 50 juta (21,7%) orang dewasa Amerika yang menderita


hipertensi, Thailand 17%, Vietnam 34,6%, Singapura 24,9%, Malaysia 29,9%. Di
Indonesia, prevalensi hipertensi berkisar 6-15%.

Menurut perkiraan, sekitar 30% penduduk dunia tidak terdiagnosa adanya


hipertensi (underdiagnosed condition).

Penderita hipertensi yang tidak terkontrol sewaktu - waktu bisa jatuh kedalam
keadaan gawat darurat.

Diperkirakan

sekitar

1-8%

penderita

hipertensi

berlanjut

Hipertensi, dan banyak terjadi pada usia sekitar 30-70 tahun.

menjadi

Krisis

Definisi

Hipertensi merupakan suatu keadaan terjadinya peningkatan


tekanan darah yang memberi gejala berlanjut pada suatu
target organ tubuh sehingga bisa menyebabkan kerusakan
lebih berat.

Krisis hipertensi adalah suatu keadaan klinis yang ditandai


oleh tekanan darah yang sangat tinggi (tekanan darah sistolik
180 mm Hg dan / atau diastolik 120 mm Hg yang
membutuhkan penanganan segera.

Faktor Risiko
Hipertensi
Usia
Ras Afrika-Amerika
Berat Badan Berlebih
Kurang Aktivitas
Konsumsi Tinggi Natrium
Merokok
Sindroma Metabolik

Faktor Resiko Krisis Hipertensi


Penderita hipertensi tidak minum obat atau tidak
teratur minum obat.
Kehamilan
Penderita hipertensi dengan penyakit parenkim
ginjal.
Pengguna NAPZA
Penderita dengan rangsangan simpatis tinggi. (luka
bakar, trauma kepala, penyakit vaskular/ kolagen)

Klasifikasi

Hipertensi darurat (emergency hypertension) : kenaikan


tekanan darah mendadak (sistolik 180 mm Hg dan / atau
diastolik 120 mm Hg) dengan kerusakan organ target yang

bersifat progresif, sehingga tekanan darah harus diturunkan


segera, dalam hitungan menit sampai jam.

Hipertensi mendesak (urgency hypertension) : kenaikan


tekanan darah mendadak (sistolik 180 mm Hg dan / atau
diastolik 120 mm Hg) tanpa kerusakan organ target yang
progresif atau minimal. Sehingga penurunan tekanan darah
bisa dilaksanakan lebih lambat, dalam hitung jam sampai
hari.

JNC 7
Klasifikasi Tekanan Darah

TDS ( mmhg )

TDD ( mmhg )

Normal

< 120

<80

Prahipertensi

120 139

80 89

Hipertensi derajat 1

140 159

90 99

Hipertensi derajat 2

160

100

Gambaran Klinik Hipertensi Emergency


Tabel 2. Gambaran Klinik Hipertensi Emergency
Tekanan

Funduskopi

darah

Status

Jantung

Ginjal

Gastrointestinal

Mual, muntah

neurologi

> 220/140

Perdarahan,

Sakit kepala,

Denyut jelas,

Uremia,

mmHg

eksudat,

kacau,

membesar,

proteinuria

edema

gangguan

dekompensasi,

papilla

kesadaran,

oliguria

kejang.

Patofisiologi

Pemeriksaan Penunjang

1. Pemeriksaan dilakukan dengan memperhatikan penyakit dasarnya,


penyakit penyerta, dan kerusakan target organ.
2. Pemeriksaan

penunjang

rutin

yang

direkomendasikan

sebelum

memulai terapi termasuk elektrokardiogram, urinalisis, elektrolit,


glukosa darah, kalium serum, kreatinin, dan profil lipid ( termasuk
HDL kolesterol, LDL kolesterol, dan trigliserida. Test tambahan
termasuk pengukuran terhadap ekskresi albumin atau albumin/
kreatinin rasio,
3. Pemeriksaan lainnya antara lain foto rontgen toraks, EKG dan CT
Scan.

Tatalaksana
Hipertensi Emergency
Penanggulangan krisis hipertensi diberikan terapi secara bolus
atau

parenteral agar tekanan

darah dapat diturunkan

sesegera

mungkin. Tekanan darah harus diturunkan dalam hitungan menit


sampai jam dengan langkah sebagai berikut:
1.5 menit s/d 120 menit pertama tekanan darah rata-rata diturunkan
20-25%
2.2 s/d 6 jam kemudian tekanan darah diturunkan sampai 160/100
mmHg
3.6-24 jam berikutnya diturunkan sampai < 140/90 mmHg bila tidak ada
gejala iskemia organ

Hipertensi Urgensi
- Tidak memerlukan penurunan
tekanan darah segera sampai
normal dalam waktu observasi
- Oral anti hipertensi bekerja cepat
- Target tidak tercapai, tingkatkan
dosis
- Target tercapai dalam 3-7 hari

Obat-obatan yang
digunakan pada Hipertensi
Urgency
Obat

Dosis

Efek / Lama Kerja

Perhatian khusus

Captopril

12,5 - 25 mg PO;
ulangi per 30 min ;
SL, 25 mg

15-30 min/6-8
Hipotensi, gagal
jam ;
SL 10- ginjal, stenosis arteri
20 min/2-6 jam
renalis

Clonidine

PO 75 - 150 ug,
ulangi per jam

30-60 min/8-16 jam

Hipotensi,
mengantuk, mulut
kering

Propanolol

10 - 40 mg PO;
ulangi setiap 30 min

15-30 min/3-6 jam

Bronkokonstriksi,
blok jantung,
hipotensi ortostatik

Nifedipine

5 - 10 mg PO;
ulangi setiap 15
menit

5 -15 min/4-6 jam

Takikardi, hipotensi,
gangguan koroner

Obat-obatan yang digunakan pada


Hipertensi Emergency
Obat

Dosis

Efek / Lama Kerja

Perhatian khusus

Sodium nitroprusside

0,25-10 mg / kg / menit sebagai

langsung/2-3 menit setelah infus

Mual, muntah, penggunaan

infus IV

jangka panjang dapat


menyebabkan keracunan tiosianat,
methemoglobinemia, asidosis,
keracunan sianida.
Selang infus lapis perak

Nitrogliserin

500-100 mg sebagai infus IV

2-5 min /5-10 min

Sakit kepala, takikardia, muntah, ,


methemoglobinemia;
membutuhkan sistem pengiriman
khusus karena obat mengikat pipa
PVC

Nicardipine

5-15 mg / jam sebagai infus IV

1-5 min/15-30 min

Takikardi, mual, muntah, sakit


kepala, peningkatan tekanan
intrakranial; hipotensi

Klonidin

150 ug, 6 amp per 250 cc Glukosa 30-60 min/ 24 jam

Ensepalopati dengan gangguan

5% mikrodrip

koroner

5-15 ug/kg/menit sebagi infus IV


Diltiazem

1-5 min/ 15- 30 min

Takikardi, mual, muntah, sakit


kepala, peningkatan tekanan
intrakranial; hipotensi

Obat yang dipilih untuk Hipertensi darurat


dengan komplikasi
Komplikasi

Obat Pilihan

Target Tekanan Darah

Diseksi aorta

Nitroprusside + esmolol

SBP 110-120 sesegera mungkin

AMI, iskemia

Nitrogliserin, nitroprusside,

Sekunder untuk bantuan iskemia

nicardipine
Edema paru

Nitroprusside, nitrogliserin, labetalol 10% -15% dalam 1-2 jam

Gangguan Ginjal

Fenoldopam, nitroprusside, labetalol 20% -25% dalam 2-3 jam

Kelebihan katekolamin

Phentolamine, labetalol

10% -15% dalam 1-2 jam

Hipertensi ensefalopati

Nitroprusside

20% -25% dalam 2-3 jam

Subarachnoid hemorrhage

Nitroprusside, nimodipine,

20% -25% dalam 2-3 jam

nicardipine
Stroke Iskemik

nicardipine

0% -20% dalam 6-12 jam

Daftar Pustaka

Gunawan. 2001. Hipertensi. Jakarta: PT Gramedia,; 10.


World Health Organization. 2002. The World Health Report 2002 : Risk to Health. Geneva: World Health
Organization.
Thomas M. Habermann, , Amit K. Ghosh. 2008. Mayo Clinic Internal Medicine Concise Textbook . 1st
edition. Canada: Mayo Foundation for Medical Education and Research
Staessen A Jan, Jiguang Wang, Giuseppe Bianchi, W.H. Birkenhager. 2003. Essential Hypertension, The
Lancet,; 1629-1635.
Soenarta Ann Arieska. 2005. Konsensus Pengobatan Hipertensi. Jakarta: Perhimpunan Hipertensi
Indonesia (Perhi); 5-7.
Cowley AW Jr. 2006. The genetic dissection of essential hypertension . Nat Rev Genet. (11):82940.
[PMID: 17033627]
Chobanian AV et al. 2003. The Seventh Report of the Joint National Committee on Prevention, Detection,
Evaluation, and Treatment of High Blood Pressure : the JNC 7 report. JAMA ;289(19):256072.
Kasper, Braunwald, Fauci, et al. 2008. Harrisons principles of internal medicine 17 th edition. New York:
McGrawHill:
McPhee, Stephen J, et al. 2009. Current Medical Diagnosis and Treatment 2009 . New York: McGrawHill:
Norman M. Kaplan. 2006. Kaplan's Clinical Hypertension 9 th edition. Philadelphia, USA: Lippincott
Williams & Wilkins
Horacio J, Nicolaos E. 2007. Sodium and Potassium in the Pathogenesis of Hypertension .N Engl J
Med;356:1966-78
Institute for Clinical Systems Improvement (ICSI ). 2008. Hypertension Diagnosis and Treatment .
Bloomington (MN): Institue for Clinical Systems Improvement (ICSI)
World Health Organization (WHO). 2003. International Society of Hypertension (ISH) statement on
management of hypertension. J Hypertens 2003;21:1983-1992

Anda mungkin juga menyukai