Anda di halaman 1dari 37

GIZI PEKERJA

DAN
ASI DI TEMPAT KERJA
Oleh : Dr. Azwar Djauhari MSc
Disampaikan pada :
Kuliah Blok 22 Kesehatan Kerja Tahun Ajaran 2010 / 2011
Program Studi Pendidikan Dokter
UNIVERSITAS JAMBI

04/02/15

Pokok Bahasan
Ruang Lingkup
Gizi Bagi Pekerja
Kebutuhan Gizi Pekerja
ASI di Tempat Kerja

04/02/15

RUANG LINGKUP

04/02/15

Latar Belakang
Tujuan
Sasaran
Dasar Hukum

Latar Belakang
Status kesehatan dan gizi pekerja belum
dapat perhatian memadai, menurunkan
kapasitas kerja produktivitas menurun.
Masalah gizi pada pekerja disebabkan a.l:
Kurangnya kesedaran pekerja
Perilaku gizi yang kurang mendukung
Kesibukan pekerjaan
Keadaan sosioekonomi.
Kurangnya kesadaran dan komitmen
pengusaha
Belum adanya pembinaan optimal
pemerintah
04/02/15

Latar Belakang
Masalah gizi pada pekerja perempuan
karakteristik sendiri yaitu perempuan
dan pekerja.
Fungsi reproduksi haid, hamil,
melahirkan.
Ibu bekerja bukan merupakan alasan
untuk memberikan ASI Ekslusif.
Kewajiban perusahaan / tempat kerja
menyediakan RUANG ASI
04/02/15

Tujuan

Target

04/02/15

Terpenuhinya kebutuhan gizi pekerja


dan ASI di tempat kerja.

Pimpinan tempat kerja / perusahaan.


Pengelola makanan di tempat kerja
Pekerja.

Dasar Hukum

04/02/15

UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

Kepmenkes No. 1593/ Menkes / SK / XI / 2005 tentang Angka


Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi bangsa Indonesia.

Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan


Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi serta
Menteri Kesehatan , No. 48/Men.PP/ XII /2008.
PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008 , tentang
Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu selama waktu bekerja di
tempat kerja.

Keputusan Bersama Dirjen Binawas Dep. Tenagakerja dan


Transmigrasi dengan Dirjen Binkesmas Dep. Kesehatan No.
Kep 22/ BW/ 1996 dan No. 202/ BM/DJ/BGM/ II / 1996
tentang Penanggulangan Anemia Gizi bagi pekerja wanita
7

GIZI BAGI PEKERJA

04/02/15

Permasalahan Gizi Pekerja


Gizi Seimbang Bagi Pekerja
Gizi dan Produktivitas Kerja
Upaya Pencapaian Gizi Seimbang

Tiga masalah gizi utama pekerja


1. Kurang Energi Protein ( KEP )
2. Anemia
3. Obesitas

Andriani ( 2003 ) 28,5% pekerja


wanita bagian sewing berbadan kurus
( IMT < 18,5 kc/m2 )

Mulyani ( 2007 ) pekerja industri tekstil


75% asupan energi kurang dari
seharusnya dan asupan protein 58%
kurang dari seharusnya.

Permasalahan
Gizi Pekerja

04/02/15

Anemia pada pekerja wanita bervariasi


antara 24 42% di beberapa industri di
Tangerang, Jakarta dan Depok
( Aziis 2001, Rosdiana 2001, Andriani
2003 dan Mulyani 2007 )

Anemia gizi pada pekerja pria bervariasi


18 30%

Jayadi ( 2001 ) prevalensi gemuk


( IMT > 25 kg/m2 ) orang dewasa di
Bandar Lampung sebesar 21,3 %

Asmayuni dan Kusharisupeni ( 2007 ) di


Padang Panjang wanita usia 25 30
tahun prevalensi overweight 37%

Permasalahan
Gizi Pekerja

04/02/15

10

Faktor penyebab kurang gizi pada pekerja a.l:

Permasalahan

Gizi Pekerja

04/02/15

Sosial budaya dan ekonomi.


Kebiasaan tidak makan pagi karena
kurang waktu, tidak nafsu makan,
penyajian makanan tidak menarik dan
jenis maknan yang monoton.
Pola kegiatan : kerja ringan, sedang
dan berat.
Faktor biologis pada pekerja wanita.
Ketidaktahuan mengenai hal gizi.
Tingginya penyakit parasit dan infeksi
pada alat pencernaan.
Kesehatan lingkungan dan pelayanan
kesehatan yang belum memadai.
11

Gizi
Seimbang
Bagi
Pekerja

04/02/15

Gizi seimbang adalah kebutuhan gizi yang


disesuaikan dengan jenis kelamin, aktifitas,
dan status gizi.

Panduan Gizi Seimbang karbohidrat 60


75% , lemak 15 25% dan protein 10 15%
dari total kalori yg dibutuhkan

Tiap kategori pekerjaan memerlukan


kebutuhan energi & zat gizi yg berbeda.

Zat gizi dibagi dalam 3 golongan sesuai


fungsinya :
1. Sumber tenaga dan energi : lemak & KH.
2. Sumber pembangun : protein
3. Sumber zat pengatur vit & mineral.
12

Secara konseptusl produktivitas


kerja adalah perbandingan antara
hasil yang dicapai dengan peran
serta pekerja per satuan waktu.

Gizi
dan
Produktivitas SDM yang berkualitas peran

utama meningkatkan produktivitas .

Kerja

04/02/15

Produktivitas ditingkatkan melalui


efisiensi kerja, dan asupan energi
dan zat gizi yang memadai.

13

Konsumsi energi dan zat gizi


seimbang memperbaiki status
gizi, meningkatkan ketahanan fisik,
meningkatkan produktivitas dan
menambah pendapatan.

Hubungan antara tingkat konsumsi


energi dan derajat produktivitas
menunjukkan bahwa
proguktivitas`bertambah besar
sesuai besarnya konsumsi kalori per
kapita.

Gizi
dan
Produktivitas
Kerja

04/02/15

14

Upaya
Pencapaian
Gizi
Seimbang

04/02/15

Bertujuan memenuhi kecukupan


gizi kerja sesuai kebutuhan dan jenis
pekerjaan. Sehingga diperolah
produktivitas kerja yang optimal.

Upaya pencapaian gizi seimbang :


1. Pemenuhan asupan gizi sesuai
jenis pekerjaan, kelamin, kondisi
khusus serta faktor resiko lainnya
di tempat kerja
2. Pelaksanaan makanan bergizi di
tempat kerja.
15

Upaya
Pencapaian
Gizi
Seimbang

04/02/15

3. Pemeriksaan kesehatan awal,


berkala dan khusus.
4. Intervensi dengan pemberian obat
cacing, tablet besi dan obat lainnya
sesuai indikasi yang terjadi pada
pekerja.
5. Penyuluhan gizi bagi pekerja dan
keluarganya.
6. Motivasi perbaikan gizi kepada
perusahaan dan serikat pekerja.
7. Keterlibatan institusi lintas sektoral
dep. Tenaga kerja, serikat
pekerja dll.
16

KEBUTUHAN GIZI PEKERJA


Kategori Pekerjaan
Penentuan Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Kondisi Khusus
Pengaturan Menu Berdasarkan Kebutuhan Kalori

04/02/15

17

FAO / WHO 1985


Kerja ringan, bila 75% waktu yang
digunakan adalah untuk duduk &berdiri dan
25% untuk berdiri dan bergerak
Kategori
Kerja sedang, bila 25% waktu yang
Pekerjaan
digunakan untuk duduk & berdiri dan 75%
untuk kerja khusus dalam bidang kerjanya.
Kerja berat, bila 40 % dari waktu yang
digunakan untuk duduk &berdiri dan 60%
untuk kerja khusus dalam bidang kerjanya

04/02/15

Selain itu faktor lingkungan kerja ikut


mempengaruhi kebutuhan gizi kerja a.l.:
Suhu, pengaruh bahan kimia, parasit dan
organisme , faktor psikologis.

18

Penentuan
Kebutuhan Kebutuhan energi untuk bekerja dipengaruhi
oleh :
Energi
1. Usia dalam tahun
dan
Zat Gizi
2. Berat badan dalam kg.
3. Jenis kelamin
4. Kondisi fisiologis sembuh sakit,
hamil , menyusui , dll.
5. Jenis pekerjaan / tingkat aktivitas.
6. Keadaan lingkungan kerja.

04/02/15

Faktor-faktor tersebut dasar dalam


perhitungan besarnya energi, komposisi zat
gizi dan menu untuk konsumsi pekerja.
19

Penentuan
Sebelum mengatur menu perlu diketahui
Kebutuhan
dulu status gizi pekerja, kemudian baru
Energi
dihitung kebutuhan energi per hari
dan
Pedoman lain yang dapat digunakan untuk
Zat Gizi

menghitung kebutuhan kalori 24 jam dengan


ketentuan pekerja secara umum :
8 jam kerja sehari
8 jam tidur sehari
8 jam diluar jam kerja
Kegiatan ringan 1,7 kalori / kg BB / jam.
Kegiatan sedang 2,5 kalori /kg BB / jam.

04/02/15

Kegiatan berat 5.0 kalori / kg BB / jam.


Kebutuhan energi selama bekerja ( 8 jam )
diperkirakan 40 50 % kebutuhan sehari.20

Kebutuhan
Energi
dan
Zat Gizi
Kondisi
Khusus

04/02/15

Kondisi khusu pada pekerja adalah :


hamil, menyusui, anemia,resiko
pekerjaan, lembur, dll.
Perlu mendapat asupan kalori ekstra
Wanita dengan gizi baik dan aktivitas
ringan sedang memerlukan
tambahan 300 kkal / hari.
Wanita dengan gizi baik dan aktivitas
berat memerlukan tambahan 400
kkal / hari.
Wanita dengan gizi kurang memerlukan
tambahan 500 kkal / hari.
21

Kebutuhan
Energi
dan
Zat Gizi
Kondisi
Khusus

04/02/15

Selama 6 bulan pertama, seorang ibu


menyusui memerlukan tambahan 500
kkal / hari.
Pekerja dengan anemia :
memerlukan gizi seimbang kaya
zat besi suplemen zat besi ,
bila Hb < 12 g% 1 tablet besi
selama 16 minggu dan waktu haid 2
3 tablet besi folat selama 10 hari,
tergantung berat ringannya anemia
Pemeriksaan ulang Hb dilakukan 1
bulan sekali, sampai Hb normal ( >
12 g% )
Bila tidak ada peningkatan rujuk.
22

Pengaturan Menu Berdasarkan


Setelah kalori dihitung , diperlukan
Kebutuhan Kalori
menyusun menu harian pekerja.

Karbohidrat, protein , lemak, vitamin


dan mineral serta zat gizi lainnya
proporsional dan seimbang.
Panduan Gizi Seimbang
karbohidrat 60 75% ,
lemak 15 25%
protein 10 15%
dari total kalori yg dibutuhkan
04/02/15

23

Pengaturan Menu Berdasarkan


Kebutuhan energi dikonversikan
Kebutuhan Kalori
kedalam porsi bahan makanan dengan
menggunakan daftar makanan
penukar
Dalam pelaksanaan sulit membedakan
antara makan untuk laki-laki dan
perempuan serta aktivitas
untuk mudahnya diambil yang paling
banyak dengan kisaran paling tinggi,
sedangkan aktivitas dipilih yang paling
banyak juga
04/02/15

24

ASI di TEMPAT KERJA


Manfaat ASI
Dukungan dalam Peningkatan Pemberian ASI
Peningkatan pemberian ASI di Tempat Kerja

04/02/15

25

Global Strategy for Infant and Young Child


Feeding, WHO / Unicef merekomendasikan :
1. Berikan ASI kepada bayi segera dalm 30
menit setelah lahir ( IMD )
2. Berikan hanya ASI saja , sejak lahir - 6 bln.
3. Berikan MP ASI sejak usia 6 bln - 2 thn
4. Pemberian ASI sampai anak usia 2 tahun.

Keunggulan dan manfaat Menyusui :


Aspek gizi
Aspek immunologisk
Aspek psikologik
Aspek kecerdasan
Aspek neurologik.

Manfaat
ASI

04/02/15

26

Dukungan dalam
Peningkatan Pemberian ASI

Suami dan keluarga


Masyarakat
Sistem pelayanan kesehatan
Tempat kerja dan perusahaan
Pemerintah

Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan


Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi
serta Menteri Kesehatan , No. 48/Men.PP/ XII /2008.
PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008 ,
tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu
selama waktu bekerja di tempat kerja.

04/02/15

27

Peningkatan pemberian ASI


di Tempat Kerja

Tempat Kerja Sayang Bayi


Ruang ASI di Poliklinik / Perkantoran / Tempat
Kerja

04/02/15

28

UU No. 23 Tahun 2002 tentang


Perlindungan Anak Hak Anak adalah
bagian dari Hak Azazi manusia yang wajib
dijamin, dilindungi dan dipenuhi oleh orang
tua, keluarga, masyarakat, pemerintah dan
negara.

Hak anak mencakup :


1. Non diskriminasi
2. Kepentingan terbaik bagi anak
3. Hak kelangsungan hidup
4. Perkembangan dan penghargaan
terhadap pendapat anak.

Tempat
Kerja
Sayang
Bayi

04/02/15

29

Tempat
Kerja
Sayang
Bayi

Semua ibu yang bekerja dirumah atau diluar


rumah agar berhasil menyusui , hendaknya
mencari dan memperoleh informasi lengkap
antara lain : manfaat ASI dan menyusui serta
bagaimana melakukan manajemen laktasi
mengatur dan mengambil cuti hamil yang
cukup, cara memerah ASI, cara menyimpan
ASI, dukungan tempat kerja dalam bentuk
Ruang ASI.

04/02/15

Peraturan Bersama Menteri Negara Pemberdayaan


Perempuan, Menteri Tenagakerja dan Transmigrasi
serta Menteri Kesehatan , No. 48/Men.PP/ XII /2008.
PER.27/Men.XII/2008, 1117/Menkes/PB/XII/ 2008 ,
tentang Peningkatan Pemberian Air Susu Ibu selama
waktu bekerja di tempat kerja.
30

Tujuan PB :
1. Memberikan kesempatan kepada pekerja
wanita untuk memberikan atau memerah
ASI selama waktu kerja dan menyimpan
ASI perah untuk diberikan anaknya.
2. Memenuhi hak pekerja wanita untuk
meningkatkan kesehatan ibu dan anaknya.
3. Memenuhi hak anak mendapatkan ASI .
4. Meningkatkan kualitas sdm sejak dini.

Pekerja wanita mendapat perlindungan dan


dukungan untuk menyusui di tempat kerja dan
tempat kerja menjadi TEMPAT KERJA
SAYANG BAYI.

Tempat
Kerja
Sayang
Bayi

04/02/15

31

Tempat
Kerja
Sayang
Bayi

04/02/15

UU No. 13 Tahun 2003 tentang


Ketenagakerjaan ( ps 83 ) Pekerja / buruh
perempuan yang anaknya masih menyusu
harus diberi kesempatan sepatutnya untuk
menyusui anaknya jika hal itu harus dilakukan
selama waktu kerja. harus ada tempat
yang sesuai kondisi dan kemampuan
perusahaan. RUANG ASI

1. Ruang ASI :
Tersendiri / bagian dari tempat pelayanan
kesehatan
Memenuhi syarat fisik dan kesehatan
Mempunyai peralatan sesuai standar
Mempunyai tenaga pengelola yang terlatih.
32

2. Memerah ASI :
a. Kapan memerah payudara terasa penuh
tetapi tidak keras.

Tempat
Kerja
Sayang
Bayi

b. Cara memerah ASI


Dengan tangan paling baik
Pompa manual
Pompa elektrik
c. Cara menyiapkan wadah untuk ASI Perah
Gunakan cangkir, gelas, botol bermulut
lebar ( hindari wadah plastik )
Cuci cangkir dengan sabun dan air
Tuangkan air mendidih kedalam cangkir
untuk membilas.

04/02/15

33

d. Cara Aman Menyimpan ASI perah di rumah :


Tempat

Tempat
Kerja
Sayang
Bayi

Waktu
Maksimum

Suhu kamar

6 jam

Lemari pendingin suhu 5 - 10C

3 hari

Lemari pendingin suhu 0 - 4C

8 hari

Jika suhu meningkat diatas 4C setelah 3 hari,


gunakan dalam waktu 6 jam atau dibuang
Lemari pembeku ( freezer ) suhu - 18C

6 bulan

ASI perah beku sebelumnya

04/02/15

Dikeluarkan dari freezer, sudah tidak beku


dan disimpan di lemari pendingin

12 jam

Dikeluarkan dari freezer, sudah tidak beku


dan dikeluarkan dari lemari pendingin

Gunakan
segera

Sumber : www.breastfeedingnetwork.org.uk

34

3. Cara Memberikan ASI bagi Ibu Pekerja

Tempat
Kerja
Sayang
Bayi

04/02/15

a. Memberikan ASI Secara Langsung


b. Memberikan ASI Perah yang sudah
disimpan.
ASI beku dicairkan dalam lemari
pendingin
Bila akan digunakan , kemudian
dihangatkan dengan air hangat yang
mengalir.
Mula-mula bayi menolak minum ASI
perah simpan ini, coba berikan
dengan cangkir atau sendok, jangan
pakai botol.
35

3. Cara Memberikan ASI bagi Ibu Pekerja :

Tempat
Kerja
Sayang
Bayi

04/02/15

c. Keunggulan Penggunaan Cangkir.


Mudah dibersihkan dengan sabun dan
air bersih..
Tidak akan dibawa kemana mana
dalam waktu cukup lama , sehingga
mencegah tumbuh bakteri
Bayi tidak bisa minum sendiri, sehingga
ada orang lain yang memperhatikan
bayi ( kontak mata ).
Minum dari cangkir tidak menggantikan
kegiatan menghisap sehingga bayi
bersemangat
Dapat melatih bayi mengendalikan
seberapa banyak ASI yang diteguknya.
36

04/02/15

37

Anda mungkin juga menyukai