Anda di halaman 1dari 6

TELAAH ARTIKEL JURNAL

Tanggal : 30 Agustus 2014


Nama Mahasiswa : Intan Herdini Devi
Informasi Citasi
Pengarang : Faridah Hashim dan Rosnani
Hussin
Tahun : 2012
Judul Artikel : Communication Needs of
Family Members with a Relative in
Intensive Care Unit
Penerbit Nama Jurnal: Journal of Asian
Behavioural Studies
Volume : 2
Issue No. : 6
Halaman : 11-23

Metodologi Penelitian
Lokasi Penelitian : Rumah Sakit
Pendidikan di Wilayah Utara Malaysia
Karakteristik

Responden

Anggota

keluarga pasien yang dirawat di ICU


dengan kriteria inklusi usia 18 tahun ke
atas, memiliki hubungan perkawinan dan
'darah' baik dengan pasien maupun
pasangan, saudara atau orang tua, telah
mengunjungi pasien dalam 36-48 jam
dari

penerimaan,

mampu

membaca,

menulis dan bersedia untuk diwawancarai


oleh peneliti.
Jumlah Responden : 100 peserta
Teknik Sampling : Purposive Sampling
Variable yang diukur/ diteliti : Kebutuhan
komunikasi anggota keluarga pasien di
ICU
Prosedur Penelitian :
1. Semua

kuesioner

peneliti
menunggu

ketika
di

diberikan

oleh

kerabat

sedang

sepanjang

koridor

menuju ruang ICU sebelum waktu


berkunjung.
2. Kerabat
yang
berpartisipasi
mengenai

setuju
diberi

informasi

untuk

penjelasan
dan

tujuan

penelitian saja.
3. Peneliti melaporkan etika perizinan

kepada

pihak

Direktur

Universitas

rumah

dan

sakit

dimana

Data

penelitian dilakukan.
Metode

Pengumpulan

Data

dikumpulkan antara 900 2000 jam dan


masing-masing peserta harus menjawab
kuesioner yang diberikan oleh peneliti
karena kuesioner tidak diizinkan untuk
dibawa pulang ke rumah.
Reliabilitas dan Validitas Instrument yang
digunakan : Uji Statistik yang digunakan : Hasil Penelitian/ Studi

Latar Belakang
Kebutuhan keluarga dengan seorang

Hasil penelitian ini didapatkan

kerabat di Intensive Care Unit (ICU) bahwa


selalu

menimbulkan

tantangan

dari

mayoritas

perawat dan dokter. Hal ini disebabkan penting.


anggota

keluarga

kategori

sub

skala

bagi kebutuhan anggota keluarga pasien di

petugas pelayanan kesehatan terutama ICU


karena

menjawab

Sebanyak

90

sangat
responden

sangat menjawab bahwa kebutuhan jaminan

bergantung pada informasi yang diberikan akan

informasi

oleh petugas kesehatan mengenai kondisi dihararapkan

tentang

adalah

hasil

sangat

yang

penting.

dan perkembangan pasien yang dirawat di Selain itu 95 responden menjawab bahwa
ICU. Kondisi ini dapat menciptakan kejujuran

petugas

kesehatan

dalam

perasaan tidak berdaya pada anggota menyampaikan informasi juga sangat


keluarga karena mereka tidak tahu apa penting.
yang dirasakan dan yang diinginkan oleh
pasien.
memiliki

Bahkan

anggota

kekhawatiran

keluarga

lain

terkait

dengan hal ini yaitu kerabat dekat seperti


pasangan, orangtua, atau saudara yang
sebagian

besar

waktunya

dihabiskan

untuk menunggu di ICU.


Banyak hasil penelitian yang
melaporkan kurangnya dukungan dari
tenaga

kesehatan

profesional

ketika

berhadapan dengan anggota keluarga


pasien di ICU. Pada tahun 2007 di
Malaysia terdapat penelitian yang tidak
dipublikasi oleh Faridah menyebutkan
bahwa kebutuhan komunikasi anggota
keluarga dari petugas kesehatan terutama
perawat
ditingkatkan

sangat
dan

dikomunikasikan

penting
sesering

untuk
mungkin

sebagi

bentuk

keprihatinan terhadap kondisi pasien.


Dalam penelitian lain di sebuah rumah
sakit

pendidikan

di

wilayah

Utara

Malaysia yang dilakukan oleh Molter


(1979), Leske (1986) dan Azoulay (2001)
menyebutkan bahwa kebutuhan anggota
keluarga diindentifikasi untuk mengatasi
kecemasan

dan kesusahan menghadapi

kerabat mereka yang di rawat di ICU.


Tujuan Penelitian/ Studi

Implikasi Hasil Penelitian/ Studi

1. Mengidentifikasi kebutuhan anggota

Penelitian oleh Lee & Lay (2003),

keluarga yang memiliki kerabat di

Leske (2002), dan Rose (1995) telah

ICU
2. Memprioritaskan kebutuhan anggota

menunjukkan bahwa anggota keluarga

keluarga di ICU
3. Mengidentifikasi orang/ pengasuh
yang memenuhi kebutuhan anggota
keluarga di ICU

dengan seorang kerabat di ICU yang


krisis

kecemasan

dan

perasaan

ketidakpastian. Hal ini diperparah oleh


fakta bahwa semua anggota keluarga di
ICU di Malaysia merupakan daftar pasien

paling krtitis. Oleh karena itu mereka


harus siap secara fisik dan mental untuk
menerima

kemungkinan

hasil

yang

keluarga

yang

buruk.
Kebutuhan
penting

anggota

berikutnya

adalah

informasi

mengenai kondisi pasien jika anggota


keluarga tidak dapat menunggu di rumah
sakit. Anggota keluarga berharap agar
pihak rumah sakit dapat menghubungi
merea

melalui

telepon

untuk

mengabarkan kondisi pasien bila terjadi


sesuatu.
Anggota keluarga mengandalkan
perawat dan dokter untuk mengetahui
informasi tentang kemajuan dari pasien
karena

pasien

tidak

sadar

untuk

diberitahu tentang kondisi mereka. Ketika


perawat
pertanyaan

atau
yang

dokter

menjawab

diajukan

dengan

penjelasan, kerabat menganggap bahwa


mereka jujur. Mereka akan merasa lega
apabila perawat atau dokter setidaknya
sudah mengunjungi pasien bahwa mereka
baik-baik saja. Peringkat tinggi untuk
kebutuhan anggota keluarga di ICU yaitu
mengenai

pentingnya

komunikasi

terutama dalam menjawab pertanyaan


kondisi pasien.
Informasi mengenai pasien biasanya
sebagian besar dilakukan oleh dokter

ketiika visite, dan perawat menekankan


kembali informasi yang telah diberikan.
Setiap

kegiatan

dilakukan

oleh

komunikasi
perawat

yang

menetapkan

hubungan. Sama pentingnya dengan fakta


bahwa

ketika

meninggalkan

anggota
rumah

keluarga

sakit

untuk

mengurus keluarga lain atau hal-hal


pribadi

perawat

bisa

memberikan

informasi kepada mereka menggunakan


telepon bila terjadi sesuatu.
Anggota keluarga setuju bahwa
perawat memiliki peran penting dan staf
yang sesuai dalam memenuhi kebutuhan
pasien sepanjang waktu. Kerabat percaya
bahwa perawat lebih welas asih kepada
mereka

selama

krisis

dibandingkan

dengan profesional kesehatan lainnya.


Perawat

hanya

dapat

membocorkan

informasi yang sangat dasar, mereka


biasanya melakukannya

tanpa medis

sebagai tenaga kesehatan yang mayoritas


anggota

keluarga

merasa

nyaman

berkomunikasi dengan perawat. Seorang


perawat dihormati oleh anggota keluarga
akan

dapat

memberikan

dukungan

emosional dan membantu mereka (Chui


Pertanyaan Penelitian/ Studi
Bagaimana

gambaran

& Chan, 2007).


Kekuatan Penelitian/ Studi

kebutuhan Kekuatan penelitian ini yaitu mengetahui

komunikasi anggota keluarga pasien yang kebutuhan komunikasi anggota keluarga

dirawat di ICU Rumah Sakit Pendidikan di ICU dan memberikan kemudahan


di Willayah Utara Malaysia?

kepada perawat, pasien dan anggota


keluarga

guna

keperawatan
berfokus
Desain Penelitian/ Studi

menjalankan

secara

pada

asuhan

integral

keterlibatan

yang

keluarga

pasien kritis.
Keterbatasan Penelitian/ Studi

Kuantitatif Deskriptif
KESIMPULAN
Dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perawat perlu memberikan
informasi kepada anggota keluarga untuk memberikan kebutuhan komunikasi mereka.
Hasil penilaian mengenai priorotas kebutuhan pasien menunjukkan bahwa kebutuhan
jaminan, kedekatan dan informasi perawat kepada anggota keluarga sangat penting.
Secara konsisten peran perawat tersebut memiliki faktor penting dalam memenuhi
kebutuhan anggota keluarga pada pasien kritis. Selain itu perawat juga harus terus
mengidentifikasi strategi-strategi lain untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga
dan pasien di saat kritis.

Anda mungkin juga menyukai