Laporan Asuhan Keperawatan Ginekologi Seminar Fix Harus Jadi Final
Laporan Asuhan Keperawatan Ginekologi Seminar Fix Harus Jadi Final
R
DENGAN ABNORMAL UTERINE BLEEDING (AUB)
DI RUANG EDELWISE RSUD KRT. SETJONEGORO
WONOSOBO
Untuk Memenuhi Tugas Praktik Klinik Stase Keperawatan Maternitas
Oleh:
DIAH AYU LESTARI IRAWADHI
22020114210076
ESTHI DARMASTUTI
22020114210085
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
AUB atau Abnormal Uterine Bleeding adalah perdarahan yang terjadi
diluar siklus haid. Gangguan perdarahan ini dapat di alami oleh remaja yang
mengalami menarche, wanita yag sudah mengalami menstruasi, maupun
wanita yang sudah berhenti haid atau menopause. AUB dapat di akibatkan
karena ketidakseimbangan hormon yang mengatur siklus menstruasi.
Beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi terjadinya AUB yaitu
kehamilan, keguguran, kehamilan ektopik, penggunaan metode KB, infeksi
pada leher rahim, masalah pembekuan darah, polip, kanker, dan beberapa
kondisi medis kronis, seperti masalah tiroid dan diabetes.
Pada masa pasca menopause, yang dimaksud dengan perdarahan uterus
abnormal adalah terjadinya perdarahan pervaginam setelah wanita tersebut
berhenti haid selama lebih dari 12 bulan atau terjadinya perdarahan uterus
pada wanita pasca menopause yang mendapatkan terapi sulih hormonal
selama lebih dari 12 bulan. Pada Ny. R ditemukan bahwa sudah mengalami
menopause sejak 3 tahun yang lalu dan tiba-tiba mengeluarkan perdarahan
pervaginam sangat banyak. Berdasarkan kasus tersebut, dalam makalah ini
ingin mengetahui apa yang dimaksud dengan AUB dan bagaimana bisa
terjadi pada wanita yang sudah berhanti mengeluarkan perdarahan
pervaginam atau menopause.
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Mengetahui apa yang dimaksud dengan AUB dan asuhan keperawatan
pada pasien AUB
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian AUB
b. Mengetahui etiologi terjadinya AUB
c. Mengetahui patofisiologi terjadinya AUB
d. Mengetahui terjadinya AUB pada wanita menopause
e. Mengetahui pengkajian pada pasien dengan AUB
f. Mengetahui asuhan keperawatan pada pasien dengan AUB
B. Rumusan masalah
oleh
yang
sebab
itu
menyeluruh
diperlukan
untuk
sebuah
mengatasi
asuhan
masalah
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Menopause
1. Definisi menopause
Menopause merupakan haid alami terakhir yang terjadi selama 12
bulan sejak hari terakhir menstruasi.14 Menopause merupakan tahap
terakhir proses biologi yang di alami wanita berupa penurunan produksi
hormon seks yaitu esterogen dan progesteron dari indung telur.5
Fase menopause terdiri dari fase pramenopause, fase perimenopause,
dan fase pascamenopause. Perimenopause meliputi pramenopause,
menopause, serta sekurang-kurangnya satu tahun setelah menopause.
Pramenopause adalah fase pertama saat fertilitas menurun dan menstruasi
menjadi tidak teratur. Fase ini berlangsung beberapa bulan atau beberapa
tahun. Pascamenopause adalah fase setelah menopause.1
2. Usia menopause
Wanita menginjak usia menopause rata-rata antara 48 dan 52 tahun.
Usia menopause paling sering yaitu 51 tahun, tetapi ketika seorang wanita
mengalami menopause saat usia antara 40 sampai 60 tahun termasuk
dalam kategori normal.15
3. Dampak menopause
Menopause memiliki dampak tidak hanya tampak secara fisik
melainkan juga secara psikologis.16
a. Fisik
1) Osteoporosis
Selama masa menopause, wanita berisiko tinggi mengalami
osteoporosis. Osteoporosis adalah penyakit di mana kepadatan
tulang berkurang sehingga menyebabkan tulang lemah dan mudah
patah. Hal ini secara langsung berkaitan dengan penurunan
estrogen selama menopause. Estrogen berperan penting dalam
membatasi jumlah resorpsi tulang di mana tulang tua di hancurkan
dan tulang tua di bentuk kembali di tempat yang sama. Ketika
kadar estrogen mulai menurun pada masa menopause, maka
kecepatan resopsi tulang melebihi kecepatan pembentukan tulang
Osteopenia
ditemukan
pada
30,5%
wanita
mempengaruhi
kadar
kolesterol
yang
menyebabkan
Wanita
yang
memasuki
awal-awal
masa
tekanan
psikologis
yang
meliputi
47,8%
wanita
Perasaan-perasaan
negatif
yang
berlebihan
terhadap
kehamilan,
lesi
organik,
penyakit
konstitusional
dan
fase
sekresi
pada
endometrium.
Kemudian
endometrium
10
8. Pathway
11
Menopause
Esterogen menurun
Progesteron tidak dihasilkan
Endometrium hiperplastik
Degenerasi folikel
Perdarahan
Kelemahan
Nyeri
12
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Tanggal masuk
: 13 Oktober 2014
2. Tanggal pengkajian : 13 Oktober 2014
3. Identitas
a. Identitas klien
Nama
: Ny. R
Alamat
: Puntuk 1/1, Joyitnan, Wonosobo
Umur
: 50 tahun
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Buruh pabrik
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Jawa
Diagnosa Medik : Abnormal Uterine Bleeding
b. Identitas penanggung jawab
Nama
: Tn. S
Alamat
: Puntuk 1/1, Joyitnan, Wonosobo
Umur
: 55 tahun
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Buruh
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Jawa
4. Riwayat kesehatan
a. Alasan kunjungan
Klien mengatakan keluar darah banyak sejak satu hari yang lalu, darah
yang keluar sampai dengan saat ini belum berhenti (13 Oktober 2014
jam 16.00 WIB). Klien juga mengatakan ia dibawa ke rumah sakit
karena perdarahan yang tidak kunjung berhenti dan sempat pingsan
b. Keluhan utama
Klien mengatakan mengalami perdarahan banyak sejak satu hari yang
lalu
c. Riwayat kesehatan saat ini
1) Gejala awal
Klien mengatakan kemarin sore (12 Oktober sekitar jam 16.00)
keluar darah dari vagina, darah yang keluar berupa darah segar dan
dalam jumlah yang banyak. Klien mengatakan semakin lama darah
yang keluar semakin banyak, klien juga sudah ganti pembalut lebih
13
dari 7 kali, dan pembalut penuh dengan darah. Jam 4 pagi klien
sempat pingsan kemudian dibawa ke rumah sakit oleh keluarga.
Saat ini klien mengatakan tubuhnya lemas dan pusing.
2) Timbulnya gejala
a) Yang memperburuk
Penebalan endometrium dan usia
b) Yang memperbaiki
3) Deskripsi awal
a) Lokasi
: uterus dan abdomen
b) Kualitas : daerah berwarna merah tua, terdapat gumpalan
pada darah yang keluar
c) Kuantitas : perdarahan terus menerus
4) Dampak pada gaya hidup
klien mengatakan tidak bisa berakivitas seperti biasanya
d. Riwayat ginekologi
1) Karakteristik menstruasi
Klien mengatakan haid teratur dan tidak merasakan nyeri ketika
haid, lamanya 3 sampai 4 hari
2) Menarche
klien mengatakan pertama kali haid di usia 14 tahun
3) Periode menstruasi terakhir
Klien mengatakan terakhir menstruasi 3 tahun yang lalu
4) Pengalaman menstruasi:
Klien mengatakan ketika menstruasi tidak mengalami nyeri
5) Perdarahan tengah siklus:
klien mengatakan pernah mengalami perdarahan tengah siklus
selama satu minggu, terjadi beberapa tahun yang lalu sebelum
berhenti menstruasi. Biasanya terjadi sekitar 1 minggu.
6) Menopause:
3 tahun yang lalu, usia 47 tahun
7) Kontrasepsi:
klien mengatakan KB suntik 3 bulan sekali, tidak ada keluha
selama menggunakan KB. Berhenti menggunakan kontrasepsi
ketika sudah berhenti menstruasi.
8) Usia pada saat kehamilan pertama:
Klien mengatakan pada kehamilan pertama ia berusia 22 tahun
9) Penyakit menular seksual :
klien mengatakan tidak pernah punya penyakit menular seksual
e. Status Obstetrik : P7A0
f. Riwayat Kesehatan Lalu
14
15
Ny. R
(50 tahun)
Keterangan:
: laki-laki
: anak
: perempuan
: menikah
: meninggal
: satu rumah
: klien
h. Riwayat psikososial
1) Konsep diri
16
a) Identitas Diri
Klien mengatakan dirinya adalah seorang wanita berusia 50
tahun dan seorang ibu yang memiliki 7 anak. 5 orang anaknya
sudah menikah dan saat ini sudah memiliki 4 orang cucu. Klien
tinggal bersama anak dan suaminya. Klien merasa bahagian
atas apa yang dimiliki terutama kasih sayang dari anak dan
suaminya.
b) Peran Diri
Klien mengatakan berperan sebagai istri, ibu rumah tangga
sebagai nenek, dan juga pencari nafkah membantu suaminya.
c) Gambaran diri
Klien mengatakan bahwa ia sudah merasa tua dan berhenti
menstruasi, tetapi klien merasa takut karena mengalami
perdarahan yang sangat banyak. Pandangan mata klien tidak
fokus saat ditanya.berdasarkan hasil pengkajian dengan
menggunakan skala HARS diperoleh data bahwa klien
mengalami kecemasan sedang dengan skor 25 yang meliputi:
0: Tidak ada gejala sama sekali
1: Satu dari gejala yang ada
2: Separuh dari gejala yang ada
3: Lebih dari separuhg ejala yang ada
4: Semua gejala ada
no
pertanyaan
Perasaancemas:
a. Kecemasan
b. Firasat buruk,
c. Takut akan pikiran sendiri,
d. Mudah tensinggung.
Ketegangan:
a. Merasa tegang, Lesu,
b. Tidak dapat istirahat tenang,
c. Mudah terkejut,
d. Gemetar
Ketakutan :
a. Ketakutan pada gelap,
b. Ketakutan ditinggal sendiri,
jawaban
0 1 2
17
10
11
18
a. Sulit menelan,
b. Mual,
c. Perut melilit,
d. Gangguan pencernaan,
e. Nyeri lambung sebelum dan sesudah
makan.
12 Gejala urogenital:
a. Sering kencing,
b. Tidak dapat menahan kencing,
c. Amenorrhoe,
d. Masa haid berkepanjangan atau
pendek,
e. Haid beberapa kali dalam sebulan,
13 Gejala vegetatif :
a. Mulut kering,
b. Mudah berkeringat,
c. Muka merah,
d. Bulu roma berdiri,
e. Pusing atau sakit kepala.
14 Perilaku sewaktu wawancara:
a. Gelisah,
b. Jari-jari gemetar,
c. Mengkerut kan dahi atau kening,
d. Muka tegang,
e. Tonus otot meningkat.
Ket: gejala keemasan yang dialami dicetak tebal.
d) Ideal Diri
Klien mengatakan ingin membahagiakan keluarganya
e) Harga Diri
Klien merasa malu karna mengalami perdarahan dari
vaginanya, dan diperhatikan oleh orang disekitarnya. Klien
terlihat menangis saat ditanya oleh keluarganya mengenai
kondisinya.
2) Stres koping
a) Penatalaksanaan stress
Klien mengatakan jika stress klien mengatasinya dengan
menangis dan menceritakan kepada suami dan anaknya
b) Penyalahgunaan zat
Klien mengatakan tidak pernah menggunakan obat-obatan
19
i. Kebutuhan dasar
1) Oksigenasi
Klien tidak mengeluh sesak napas, tidak ada napas cuping hidung
dan retraksi dada, RR: 20 x/menit, tidak terpasang oksigen.
2) Nutrisi dan cairan
a) Sebelum dirawat
Klien mengatakan setiap hari makan 3 kali dengan menu nasi,
lauk, dan sayur. Klien setiap hari minum air setidaknya 8 gelas
per hari dan kadang-kadang minum teh.
b) Saat dirawat
Antopometri
: BB= 40kg, TB= 150cm, Lila= 20cm, IMT=
17,7 (Kurus)
Biokimia
Clinic
elastis, kulit kering, anemis (-), akral dngin (+), klien merasa
haus
Diit
Intake
Infuse RL= 500 ml
Minum = 200 ml
Balance Cairan
BC = input
(output+IWL)
15 xkgBBxjam 15 x 40 x 6
=
24 jam
24
Total = 700 ml
150 ml
= -50 ml
Total = 650 ml
3) Higiene diri
a) Sebelum dirawat
Klien mengatakan mandi 2 kali sehari, keramas setiap 2 hari
sekali, gosok gigi ketika mandi dan mau tidur, serta potong
kuku jika sudah panjang.
b) Saat dirawat
Klien mengatakanbelum mandi sejak dirawat, hanya disibin
keluarganya, belum pernah keramas, belum potong kuku, dan
belum gosok gigi. Gigi klien terlihat kotor, selain itu kuku klien
juga terlihat agak panjang dan kotor.
4) Aktivitas dan latihan
a) Sebelum dirawat
20
Mandi
Toileting
Berpakaian
Ambulasi
Keterangan:
1
: mandiri
2
: dengan alat bantu
3
: dibantu orang lain
4
: dengan alat bantu dan orang lain
5
: tergantung total
5) Eliminasi
a) Sebelum dirawat
Klien mengatakan biasa BAB sekali sehari, kadang 2 hari
sekali. BAK > 5 kali sehari, urin berwarna jernih kekuningan.
b) Saat dirawat
Klien mengatakan belum BAB , BAK warna kuning, bau khas,
klien BAK sebanyak 5 kali.
6) Pola tidur
a) Sebelum dirawat
Klien mengatakan bisa tidur dengan nyenyak, biasa tidur jam
21.00 hingga jam 04.00, tidak memiliki masalah tidur seperti
insomnia. Hanya terbangun karena ingin BAK. Klien tidak
memiliki kebiasaan sebelum tidur. Klien mengatakan ketika
siang tidak pernah tidur siang.
b) Saat dirawat
Klien mengatakan sulit tidur karena merasa nyeri pada perut
bagian bawah dan mudah terganggu dengan suara di sekitar.
21
b) Saat dirawat
Klien mengatakan tidak nyaman karena nyeri perut, pusing dan
lemas, selain itu klien juga tida nyaman dengan darah yang
keluar banyak
Pengkajian nyeri
P : bertambah sakit ketika melakukan mobilisasi atau perut
ditekan
Q : mules seperti diremas remas
R : abdomen bagian tengah
S : skala 7
T : terus menerus
8) Seksualitas
Klien mengatakan bahagia karena selalu mendapatkan kasih
sayang dari keluarganya terutama suami dan anak kandungnya.
Mengenai pola seksualitasnya klien mengatakan beberapa hari
sebelum mengalami pendarahan klien sempat melakukan hubungan
suami istri dengan suaminya. Saat melakukan hubungan suami istri
klien mengatakan tidak pernah mengeluarkan darah dan juga tidak
merasa sakit.
9) Rekreasi
a) Sebelum dirawat
Klien mengatakan suka bercerita berkumpul dengan tetangga
dan keluarga
b) Saat dirawat
Klien mengatakan bertemu dengan anaknya dan saudaranya
yang menjenguk mampu membuatnya senang.
10) Spiritual
a) Agama
Klien mengatakan beragama Islam
b) Praktik agama
22
terkait
23
Palpasi
: ictus cordis teraba di IC ke-5 kiri
Perkusi
: redup
Auskutasi
: S1 dan S2 murni tidak ada suara tambahan
11) Payudara
Tidak terdapat benjolan atau massa abnormal.
12) Abdomen
Inspeksi
: perut datar, lesi (-), massa (-), perdarahan (-)
Auskultasi
: Bising usus 6 x/menit
Palpasi
: Tidak teraba masa, nyeri tekan (+)
Perkusi
: timpani
13) Ekstremitas
Ekstremitas atas
: Nyeri (-/-), edema (-/-), baal (-/-),
kesemutan (-/-)
Ekstremitas bawah
kesemutan (-/-)
Akral dingin
14) Turgor kulit
Kulit berwarna sawo matang, turgor kulit elastis, kapilary refill < 3
detik, kulit kering
15) Urogenitalia
Lesi (-), nyeri tekan (-), Tampak perdarahan dari vagina 105cc/6
jam, klien mengatakan keluar darah sor-soran dari vagina, darah
berwarna merah tua.
16) Rectum dan anus
Tidak ada hemoroid.
k. Pemeriksaan penunjang
1) USG
Tanggal 13 Oktober 2014
VU terisi cukup
UT L= 4,93 cm
UT H= 1,60 cm
UT W= 3,31 cm
UT Vol= 13,71 cm
Endo= 1,80 cm
L= 1,48 cm
Kesan= penebalan endometrium
2) Laboratorium
Tanggal 13 Oktober 2014
Pemeriksaan
Hematologi
Hemoglobin
Leukosit
Hasil
14,1
8,4
Satuan
g/dl
103/ul
Nilai Rujukan
11,7-15,5
3,6-11,0
24
Pemeriksaan
Hematokrit
Eritrosit
Trombosit
MCV
MCH
MCHC
Golongan Darah
Kimia Klinik
GDS
Sero imunologi
HBSAg
Hasil
Satuan
41
%
6
4,8
10 /ul
70
103/ul
85
Fl
29
Pg
34
g/dl
A
107
mg/dl
Negatif
Nilai Rujukan
35-47
3,80-5,20
150-400
80-100
26-34
32-36
70-150
Negatif
l. Program terapi
Terapy
Parenteral
Infuse RL
Asam traneksamat
Oral
Amoxiciline
Sulfaferosus
Asam mefenamat
Tanggal
Dosis
Waktu
13- 14 Oktober
2014
13 Oktober 2014
20 tpm
Maintenance
13-15 Oktober
2014
13-15 Oktober
2014
13-15 Oktober
2014
3 x 500 mg
3 x 500 mg
1 x 300 mg
3 x 500 mg
25
B. ANALISA DATA
NO
1
TANGGAL
13 Oktober 2014
13 Oktober 2014
DATA
S:
- Klien mengatakan keluar darah banyak sejak
satu hari yang lalu,
- Klien mengatakan darah yang keluar sampai
dengan saat ini belum berhenti (13 Oktober
2014 jam 16.00 WIB).
- Klien mengatakan sudah ganti pembalut 7x
dari jam 4 pagi hingga 9 pagi (13Oktober
2014)
- Klien juga mengatakan sempat pingsan
- Klien mengatakan badannya lemas dan
pusing
- Klien merasa haus
O:
- Ku lemah
- Mukosa bibir kering
- Turgor kulit elaastis
- Kulit kering
- Nadi= 104 x/menit
- Akral dingin
- Terlihat pucat
- Trombosit 70.000
- Balance cairan -50 ml
S:
DIAGNOSA KEPERAWATAN
TTD
Resiko Kekurangan volume cairan b.d
kehilangan cairan aktif (perdarahan
pervaginam) (00028)
26
NO
TANGGAL
13 ktober
2014
DATA
- Klien mengatakan perutnya sakit
- Pengkajian nyeri
P : penebalan endometrium
Q : mules seperti diremas remas
R : abdomen bagian tengah
S : skala 7
T : terus menerus
O:
- Klien terlihat meringis saat perutnya ditekan
untuk menahan sakit
- Ttv:
TD: 150/80mmHG
N: 104 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,5oC
- Hasil USG tanggal 13 Oktober berupa
penebalan endometrium
S:
- Klien mengatakan takut karena keluar darah
banyak dari vagina dan tidak pernah
mengalami keadaan seperti itu sebelumnya
- Klien menanyakan apakah kondisinya
membahayakan
O:
- Ttv:
TD: 150/80mmHg
DIAGNOSA KEPERAWATAN
(penebalan endometrium) (00132)
TTD
27
NO
TANGGAL
DATA
DIAGNOSA KEPERAWATAN
N: 104 x/menit
- Skala HARS 19
- Klien terlihat menangis saat ditanyai oleh
saudaranya tentang keadaannya
- Klien terlihat tidak fokus saat ditanya
TTD
C. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO
1
DIAGNOSA KEP
TUJUAN DAN KH
INTERVENSI
1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan Fluid management (4120)
selama 1x24 jam diharapkan kekurangan a. Pantau status hidrasi
volume cairan teratasi, dengan kriteria
(memantau tanda vital,
hasil:
memantau perdarahan,
- Kulit lembab
memantau
urine,
- Balance cairan terpenuhi
memantau masuknya
- Ttv dalam batas normal:
cairan)
- TD: 120/80 mmHg
- N: 80-100 x/menit
b. Hitung
kebutuhan
- RR: 16-24 x/mnit
cairan
- S: 36,5-37,5oC
- Nilai Trombosit naik (150.000-400.000)
c. Tingkatkan asupan oral
RASIONAL
Untuk mengetahui jumlah
cairan yang hilang dan
mengantisipasi peningkatan
cairan yang hilang
Untuk
mengetahui
kebutuhan cairan klien
Untuk mengganti
yang hilang
cairan
28
NO
DIAGNOSA KEP
TUJUAN DAN KH
INTERVENSI
RASIONAL
e. Berikan terapi sesuai
program
Untuk
mengendalikan
penyebab kehilangan cairan
Pain management (1400)
a. Lakukan
pengkajian Untuk
mengetahui
nyeri
yang gambaran
nyeri
yang
komprehensif
dirasakan
b. Kendalikan
faktor Meminimalisir skala nyeri
lingkungan yang dapat bertambah
mempengaruhi respon
pasien
terhadap
ketidaknyamanan
c. Ajarkan
penggunaan Untuk mengendalikan rasa
teknik
nyeri yang muncul ketika
nonfarmakologis napas beraktivitas
dalam dan mengatur
posisi selama aktivitas
yang
menimbulkan
nyeri
d. Kolaborasi pemberian
Untuk menghilangkan rasa
analgestik terapi
nyeri.
Anxiety Reduction (5820)
1. Bina hubungan saling Untuk menjalin kepercayaan
percaya dengan klien
dengan klien
29
NO
DIAGNOSA KEP
TUJUAN DAN KH
INTERVENSI
a. Mimik wajah pasien terlihat lebih
2. Membantu klien untuk
tenang
b. Menunjukkan
pengendalian
diri
menentukan hal yang
terhadap ansietas:
menambah kecemasan
1) Konsentrasi
klien
meningkat
dibuktikan dengan kontak mata
3. Kaji ansietas klien,
fokus saat diberikan penjelasan
termasuk respon verbal
2) Menggunakan teknik relaksasi
dan non verbal
untuk meredakan ansietas
RASIONAL
Untuk membantu klien
menentukan hal apa yang
menjadi
penyebab
kecemasannya
Untuk mengetahui ansietas
yang dialami klien dalam
tingkat ringan, sedang, berat
dengan melihat respon fisik
seperti berkeringat, merasa
tidak nyaman, klien tidak
fokus atau susah menerima
perintah.
4. Memberikan
penjelasan mengenai
Dengan
memberitahukan
penyebab
kepada klien mengenai
kecemasannya
diagnosis, prognosis dan
medikasi diharapkan klien
dapat
berkurang
kecemasannya.
Calming technique (5880)
1. Anjurkan napas dalam
dan
dzikir
untuk
Mengurangi
penggunaan
30
NO
DIAGNOSA KEP
TUJUAN DAN KH
INTERVENSI
mengurangi
kecemasan
RASIONAL
obat
guna
mengurangi
kecemasan
2. Anjurkan
untuk Minuman hangat atau susu
minum minuman yang dapat memberikan efek
hangat atau susu
menenangkan, selain itu
juga dapat meningkatkan
masukan oral klien.
D. IMPLEMENTASI
Hari/tangga
l
13 Oktober
2014
10.00
DX Kep
Implementasi
Respon
DX1,2,3
S:
Klien mengatakan lemas dan pusing
O:
Klien terlihat lemas
TD: 150/80mmHG
N: 104 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 36,5oC
10.15
DX2
Ttd
31
Hari/tangga
l
DX Kep
Implementasi
Respon
Q: mules seperti diremas remas
R: abdomen bagian tengah
S: skala 7
T: terus menerus
O:
Klien terlihat meringis menahan nyeri
10.20
DX1
S:O:
Pembalut penuh dengan darah 150 cc
10.25
DX3
S:
Klien mengatakan tidak pernah mengalami
perdarahan sangat banyak seperti ini
Klien mengatakan khawatir dan takut dengan
keadaannya
O:
Klien terlihat menangis
Klien terlihat malu dengan pasien lain
disebelahnya
10.30
DX 3
S:
Klien mengatakan akan mencobanya
O:
Klien terlihat mempraktekkan
Ttd
32
Hari/tangga
l
DX Kep
Implementasi
10.35
DX 1
13.00
DX1,2,3
Memonitor TTV
Menganjurkan klien untuk istirahat
14.00
DX1
Memonitor perdarahan dan cairan klien
Mengganti infus RL 500 ml
Membantu klien ganti pembalut
Respon
S:
O:
Infus Rl terpasang 20 tpm
S:
Klien mengatakan pusing
Klien mengatakan sudah BAK 4 x dan
banyak
Klien mengatakan akan mencoba istirahat
O:
TD: 150/80 mmHg
Nadi: 90 x/menit
Suhu: 36,50C
RR: 18 x/menit
Klien terlihat lemas
Urine klien 400 cc
S:
Klien mengatakan sudah minum air putih 2
gelas kecil
O:
Akral teraba dingin
Infus RL terpasang 20 tpm
Pembalut terisi penuh dengan darah 150cc
Darah berwarna merah tua
Ttd
33
Hari/tangga
l
16.00
DX Kep
Implementasi
DX3
DX1
18.30
DX1,2,3
DX1,2,3
20.00
DX1
S:
Klien mengatakan bersedia
Klien mengatakanakan mencoba tenang dan
tidak takut agar segera sembuh
O:
Klien terlihat cemas
S:O:
Pembalut terisi penuh dengan darah 150cc
Darah berearna merah tua
Respon
S:
Klien mengatakan masih lemas
O:
TD: 140/90 mmHg
Nadi:84 x/menit
RR: 20 x/menit
Suhu: 36,60C
S:
Klien mengatakan bersedia
O:
Klien terlihat mencoba istirahat
S: -
Ttd
34
Hari/tangga
l
19.00
DX Kep
DX1
Implementasi
21.30
21.45
DX1,2
Respon
O:
Balance cairan = -118,75
S:O:
Pembalut penuh dengan darah 150 cc
Darah berwarna merah tua
S:O:
Klien terlihat cemas dan takut
Klien terlihat melakukantarik nafas dalam
dan dzikir
S:
Klien mengatakan lemas dan pusing
O:
TD: 130/80 mmHg
N: 78 x/menit
RR: 17 x/menit
S: 36,7oC
DX1,2,3
DX 2
Memonitor KU dan TTV setelah curetage
S:
Klien mengatakan ingin tidur
Ttd
35
Hari/tangga
l
22.00
DX Kep
Implementasi
O:
Klien terlihat mencoba tidur
DX1,2
14 Oktober
2014
04.43
DX1
06.00
DX
1,2,3
Respon
S:
Klien mengatakan akan meminum obatnya
O:
Klien memperoleh obat berupa
Amoxicilin 3 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
S: O:
Leukosit 12,4 x 103 ul
Trombosit 187 x 103
S:
Klien merasa badannya hangat
O:
TD: 130/80
N: 82 x/menit
RR: 20 x/menit
S: 38,2oC
Ttd
36
Hari/tangga
l
DX Kep
Implementasi
Respon
06.15
DX1
S:
Klien mengatakan nyerinya sudah berkurang
O:
P: ketika jalan atau perut ditekan
Q: seperti diremas remas
R: di perut bagian bawah
S: nyeri skala 3
T: nyeri jika ditekan
- Klien terlihat bahagia dan tidak sedih
seperti di awal masuk ruangan.
06.30
DX1
S:
Klien mengatakan darahnya hanya keluar
sedikit
O:
Pembalut tidak terisi penuh 50 ml
Darah berwarna merah tua
06.40
DX1
S: O:
Balance cairan klien +31,25
07.30
DX1
S:O:
Leukosit= 10,6 x 103
Ttd
37
Hari/tangga
l
DX Kep
Implementasi
Respon
Trombosit= 171x103uL
09.00
DX1,2
11.00
DX1
13.00
DX1,2,3
13.30
DX2,3
S:
Klien mengatakan akan meminum obatnya
nanti
O:
Klien memperoleh obat berupa
Amoxicilin 3 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
Sulfasferosus 1 x 1
S:O:
Infus sudah tidak terpasang lagi
S:
Klien mengatakan sudah tidak pusing
O:
TD: 120/80 mmHg
N: 83 x/menit
RR: 18 x/menit
S: 36,8oC
S:
Ttd
38
Hari/tangga
l
DX Kep
Implementasi
Respon
Klien mengatakan nyerinya sudah berkurang
Klien mengatakan sudah tidak sakit lagi pada
perut
O:
P: perut ditekan
Q: seperti diremas remas
R: di perut bagian bawah
S: nyeri skala 2
T: nyeri jika ditekan
- Klien terlihat bahagia dan tidak sedih
seperti di awal masuk ruangan.
13.45
DX1
16.00
DX1,2
Mengkaji perdarahan
S:
Klien mengatakan darah sudah sedikit sekali
keluarnya
O:
Darah pada pembalut hanya seperti flek
berwarna merah tua
S:
Klien mengatakan akan meminum obatnya
O:
Amoxicilin 3 x 500 mg
Ttd
39
Hari/tangga
l
18.00
18.20
18.30
DX Kep
DX1,2,3
DX1
DX2,3
Implementasi
Memonitor KU dan TTV
Mengkaji perdarahan
Respon
Asam mefenamat 3 x 500 mg
S:
Klien mengatakan sudah tidak pusing dan
lemas lagi
O:
KU: baik
TD : 140/80 mmHg
Nadi: 76 x/menit
RR : 22 x/menit
S :36,90C
S:
Klien mengatakan perdarahan hanya sedikit
sekali
O:
Darah pada pembalut hanya berupa flek-flek
berwarna coklat
S:
Klien mengatakan sudah tidak sakit lagi
Klien mengatakan senang karena tidak sakit
lagi
O:
P : perut ditekan
Ttd
40
Hari/tangga
l
21.00
22.00
15 Oktober
2014
06.00
DX Kep
DX2
DX1,2
DX1,2,3
Implementasi
Respon
S:
Klien mengatakan akan beristrahat
O:
Klien terlihat tertidur
S:
Klien mengatakan akan meminum obatnya
O:
Amoxicilin 3 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
S:
Klien mengatakan sudah tidak lemas dan
pusing lagi
O:
KU: baik
TD: 140/90 mmHg
Nadi: 80 x/menit
Ttd
41
Hari/tangga
l
DX Kep
Implementasi
Respon
RR : 18 x/menit
S : 37,90C
DX1
Mengkaji perdarahan
06.05
DX2,3
06.10
DX1,2
08.00
DX2
11.00
S:
Klien mengatakan darahnya sudah tidak
keluar lagi dan belum ganti pembalut dari
kemarin
O:S:
Klien mengatakan sudah tidak nyeri lagi dan
senang karena tidak keluar lagi darahnya
O:
Klien sudah tidak terlihat menahan sakit saat
perutnya ditekan
S:
Klien mengatakan akan meminum obatnya
O:
Amoxicilin 3 x 500 mg
Asam mefenamat 3 x 500 mg
SF 1 x1
S:
Klien mengatakan sudah tidak nyeri lagi dan
Ttd
42
Hari/tangga
l
DX Kep
DX1,2,3
Implementasi
12.00
Respon
Ttd
E. EVALUASI
Tanggal
15 Oktober
2014
DX Kep
Resiko
Kekurangan
volume
cairan b.d
kehilangan
cairan aktif
Evaluasi
S:
Klien mengatakan darah sudah tidak keluar lagi
Klien mengatakan tidak merasa haus
O:
Klien sudah tidak lerlihat lemah lagi
Mukosa bibir lembab
Akral teraba hangat
Ttd
43
(perdarahan
pervaginam)
(00028)
15 Oktober
2014
Nyeri akut
b.d agens
cedera fisik
(penebalan
endometrium
) (00132)
15 Oktober
2014
Ansietas b.d
perubahan
TD : 120/80 mmHg
Nadi: 84 x/menit
RR: 18 x/menit
S: 36,90C
Hb= 13,5 g/dl
Trombosit=171x103uL
A:
Masalah tidak terjadi
P:
Menganjurkan kepada klien untuk kontrol setelah pulang
Menganjurkan kepada klien untuk mewaspadai adanya perdarahan lagi
S:
Klien mengatakan perutnya sudah tidak sakit lagi ketika bergerak
P: perut ditekan
Q:seperti diremas
R:perut bawah
S:skala 1
T:ketika ditekan pada perut
O:
Klien sudah tidak terlihat menahan sakit ketika bergerak
Ketika perut ditekan klien terlihat menahan nyeri
A:
Masalah teratasi
P:
Menganjurkan kepada klien untuk melakukan relaksasi jika sewaktu-waktu perutnya
sakit lagi
S:
Klien mengatakan bersyukur sudah tidak mengeluarkan darah lagi dan tidak sakit lagi
44
status
kesehatan
(00146)
45
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Abnormal Uterine Bleeding (AUB) didefinisikan sebagai perdarahan yang
berasal dari uterus dan merupakan variasi dari siklus menstruasi. Ketidaknormalan
perdarahan dapat dilihat dari frekuensi, durasi, banyaknya darah, keteraturan,
aliran darah, dan juga ada tidaknya kehamilan. AUB biasanya terjadi antara
periode menarche hingga menopause di luar siklus menstruasi. Penyebab dari
AUB terbagi menjadi dua, yaitu penyebab secara struktural uterus dan non
struktural uterus. penyebab struktural uterus adalah penyebab pendarahan uterus
yang terdapat pada bagian uterus seperti polyp, adenomyoma, leimyoma,
malignansi dan hiperplasia pada bagian-bagian uterus seperti tuba fallopi,
ovarium, korpus uteri, dan serviks. Sedangkan penyebab non struktural adalah
penyebab perdarahan yang berasal karena abnormalitas struktur uterus.
penyebabnya antara lain koagulasi darah, ovulasi, endometrial, iatrogenik, dan
penyebab yang tidak dapat diklasifikasikan tetapi bukan dari struktur uterus.
Wanita menopause memiliki ciri berupa kekeringan vagina dan juga
terjadinya perubahan hormon dalam tubuh, terutama hormon-hormon yang
berhubungan langsung dengan reproduksi dan seksualitas. Perdarahan pada
wanita menopause terjadi di siklus tanpa ovulasi, yang mana perdarahan tersebut
biasanya bersifat berkepanjangan. Hal ini disebabkan pada wanita menopause
sudah tidak terjadi lagi proses ovulasi tidak ada korpus luteum sehingga
progesteron tidak dapat dihasilkan dan tidak terjadi sekresi endometrium. Oleh
sebab itu endometrium mengalami hiperplasia. Estrogen yang menurun pada
wanita menopause mempengaruhi folikel untuk berdegenerasi dan kemudian
muncul perdarahan. Perdarahan ini biasanya berlangsung cukup lama karena
permukaan dinding uterus yang mengalami perdarahan tidak terjadi secara
bersamaan.
Kasus Ny. R disini yaitu ia mengalami perdarahan dari vagina sejak satu
hari yang lalu. Perdarahan mulai terjadi pada pukul 16.00 (12 Oktober 2014)
46
terjadi terus menerus dan semakin lama semakin banyak. Ny. R mengatakan dri
jam 16.00 sampai dengan jam 04.00 ia sudah ganti pembalut lebih dari 7 kali.
Setiap ganti pembalut Ny. R mengatakan pembalutnya selalu penuh dengan darah.
Darah yang keluar berwarna merah tua. Sekitar jam 04.00 Ny. R sempat pingsan
kemudian dibawa ke rumah sakit oleh keluarganya. Menurut penuturan Ny. R ia
pernah mengalami perdarahan sebelum waktu mestruasi dan itu terjadi selama
kurang lebih satu minggu. Perdarahan tersebut terjadi beberapa tahun sebelum ia
menopause.
Ny. R juga mengatakan jika ia sudah berhenti menstruasi sejak 3 tahun
yang lalu. Ny. R memiliki riwayat kontrasepsi KB suntik tiap 3 bulan dan berhenti
setelah menstruasinya berhenti. Ketika ditanya bagaimana keadaan saat koitus Ny.
R mengatakan jika ia tidak mengalami perdarahan saat koitus, ia juga mengatakan
jika ia tidak merasakan sakit saat koitus dengan suaminya. status obstetri Ny. R
yaitu P7A0. Pemeriksaan penunjang berupa USG yang dilakukan Ny. R tanggal
13 Oktober 2014 menunjukkan bahwa tidak ada struktur yang abnormal dari
uterus, hanya terdapat kesan bahwa endometrium Ny. R mengalami penebalan.
Berdasarkan hasil pengkajian dan pemeriksaan yang dilakukan pada Ny. R
menunjukkan bahwa Ny. R sudah mengalami menopause dengan ciri-ciri Ny. R
sudah berusia 50 tahun, sudah berhenti menstruasi. Oleh karena menopause yang
dialami oleh Ny. R ini ia mengalami hiperplasia pada endometrium. Hiperplasia
ini terjadi karena adanya perubahan hormon estrogen dan progesteron sebagai
akibat dari menopause. Perubahan hormon ini menyebabkan tidak terjadinya
ovulasi sehingga folikel berdegenaerasi dan endometrium mengalami perdarahan.
Oleh sebab itu perdarahan yang dialami oleh Ny. R termasuk dalam perdarahan
uterus abnormal atau yang sering disebut dengan abnormal uterine bleeding
(AUB). AUB yang dialami oleh Ny. R adalah jenis AUB perdarahan pasca
menopause karena perdarahan yang dialami oleh Ny. R terjadi 3 tahun setelah ia
berhenti menstruasi.
Perdarahan yang dialami oleh Ny. R menyebabkan timbulnya beberapa
masalah keperawatan pada Ny. R. Adapun masalah tersebut adalah resiko
kekurangan cairan berhubungan dengan kehilangan cairan aktif berupa keluarnya
47
darah dalam jumlah yang banyak dari vagina dalam kurun waktu tertentu, darah
yang keluar berwana merah tua. Masalah yang kedua yaitu nyeri akut
berhubungan dengan agens cedera fisik, nyeri yang dirasakan oleh Ny. R termasuk
dalam skala 7 karena ia merasa sangat sakit terutama setelah ia bergerak, ia juga
mengatakan jika rasa sakitnya tersebut seperti diremas-remas di bagian perutnya
dan itu ia rasakan terus menerus. Sedangkan masalah keperawatan yang ketiga
yaitu masalah kecemasan yang ia rasakan terkait dengan status kesehatannya,
dalam pengkajian ia mengatakan bahwa ia belum pernah mengalami hal tersebut
sebelumnya, ia juga takut karena darah yang keluar banyak sehingga ia harus
mengganti pembalut yang dipakainya sebanyak 7 kali dalam waktu beberapa jam.
Untuk mengatasi masalah tersebut tindakan kepaerawatan yang harus
dilakukan pertama kali adalah mengatasi masalah resiko kekurangan cairan
sehingga nantinya Ny. R tidak mengalami kekurangan cairan. Selanjutnya
tindakan yang harus dilakukan adalah mengatasi nyerinya menjadi skala terendah
yang dapat dicapai, yang terakhir adalah tindakan untuk mengatasi kecemasan.
Tindakan yang harus dilakukan untuk mengatasi masalah resiko
kekurangan cairan adalah mengkaji status hidrasi klien dengan cara melihat
kondisi klinis klien seperti rasa haus, turgor kulit, mukosa bibir, pengisian kapileri
refil, kelemahan terkait kekurangan cairan, akral, tanda-tanda vital, dan balance
cairan klien, selanjutnya adalah dengan melihat status kimia klien yang meliputi
nilai Hb dan trombosit klien. Nilai Hb yang rendah mengindikasikan jumlah
cairan yang keluar (darah), sedangkan trombosit mengindikasikan pedarahan.
Nilai trombosit yang rendah mengindikasikan bahwa klien mudah mengalami
perdarahan. Selanjutnya tindakan yang dilakukan adalah mengganti cairan (darah)
yang hilang dengan cara peningkatan masukan cairan baik melalui oral maupun
parenteral. Cairan arenteral yang diberikan adaah RL, pemilihan RL didasarkan
pada sifat RL yang isotonis,sehingga tepat digunakan untuk mennggantikan cairan
yang hilang karena akan terus berada dalam pembuluh darah sehingga
meminimalkan terjadinya hipovolemik. Untuk penggantian cairan melalui oral
dapat melalui minum dan makan.
48
Untuk
nonfarmakologis
dapat
dilakukan
dengan
cara
49
50
BAB V
PENUTUP
B. Kesimpulan
Abnormal Uterine Bleeding (AUB) merupakan suatu kejadian yang terjadi
pada remaja putri yag mengalami menarche hingga wanita yang sudah
mengalami menopause. Penyebabnya dapat dikarenakan struktural uterus
yaitu PALM, dan non struktural abnormal uterus yaitu COEIN. Pada wanita
menopause penyebab perdarahan lebih disebabkan oleh adanya hiperplasia
endometrium sebagai akibat dari perubahan hormon estrogen dan progesteron.
Akibatnya folikel berdegenerasi dan mengakibatkan perdarahan. Pada kasus
ny. R penyebab ia sudah mengalami perdarahan adalah ia sudah menopause
dan adanya hiperplasia endometrium. Masalah keperawatan yang muncul pada
Ny. R meliputi:
1. Resiko kekurangan cairan berhubungan dengan pengeluaran cairan aktif.
Tindakan yang dilakukan untuk mengatasi resiko kekurangan cairan
didasarkan pada intervens fluid management hasil yang diperoleh resiko
kekurangan caran pada Ny. R tidak terjadi dibuktikan dengan keadaan
klinis dan kimia klien.
2. Nyeri akut berhubunga dengan agens cedera fisik. Untuk mengatasi nyeri
yang dirasakan oleh klien didasarkan pada intervensi pain management.
Hasil yang diperoleh setelah perawatan nyeri yang dirasakan klien
berkurang, tidak ada tanda-tanda peningkatan nyeri baik secara verbal
maupun nonverbal. Selain itu klien juga terlihat dapat mempraktekkan
teknik relaksasi untuk mengatasi nyeri.
3. ansietas berhubungan dengan krisis situasional (perubahan status
kesehatan). Steleha perawatan selama 3 hari di ruang edelweis masalah
kecemasan klien teratasi dengan melakukan beberapa tindakan yang
didasarkan pada intervensi reduction anxiety dan juga calming technique.
Masalah ini teratasi didasarkan pada kecemasan berkurang dibuktikan
secara verbal dan nonverbal.
51
4. Masalah cairan klien menjadi hal utama yang harus diperhatikan dalam
kasus-kasus AUB, karena kehilangan cairan dalam jumlah yang banyak
dapat menimbulkan resiko terjadinya syok hipovolemik.
C. Saran
1. Perawat
Untuk menangani masalah-masalah keperawatan seperti kecemasan
diperlukan pengkajian dan pendekatan yang lebih mendalam sehingga
nantinya masalah tersebut dapat teratasi secara menyeluruh tanpa
meninggalkan penyebab yang tidak ditemukan karena pengkajian tidak
menyeluruh. Selain itu untuk memaksimalkan perawatan pada pasien
seperti kasus Ny. R diperlukan keterlibatan keluarga. Perawat perlu
memberikan informasi secara lengkap, jelas dan mudah dipahami oleh
pasien dan keluarga, sehingga nantinya baik pasien maupun keluarga dapat
mempersiapkan diri jika suatu saat kejadian perdarahan terulang kembali.
2. Pasien
pasien dengan kasus-kasus seperti Ny. R diharapkan dapat mencari
informasi lebih banyak mengenai tanda-tanda perdarahan dan pertolongan
pertama untuk mengatasi hal tersebut, sehingga nantinya resiko yang
timbul lebih minima, terutama resiko terkait hipovolemia.
52
DAFTAR PUSTAKA
1. American College of Obstetricians and Gynecologist. Management of Acute
Abnormal Uterine Bleeding in Nonpregnant Reproductive-Aged Women.
Committe Opinion. 2013:557(121);891-896
2. Bobak, Lowdermilk, Jensen. Buku ajar keperawatan maternitas. 4th ed. Jakarta:
EGC; 2004.
3. Greenblum C a, Rowe M a, Neff DF, Greenblum JS. Midlife women: symptoms
associated with menopausal transition and early postmenopause and quality of life.
Menopause [Internet]. 2013 Jan [cited 2014 Apr
53