Anda di halaman 1dari 1

Untitled

Aku masih terjebak olehmu, aku tak ingin berlarut akan situasi ini. aku
bahkan tak bisa berdiri tanpamu, dan aku sadar kamu begitu berarti bagiku.
Namun kau sudah pergi sekarang. Dan aku menyesal, aku bahkan tak
sempat mengucap terimaksih padamu, begitu bodohnya aku sampai aku
melewatkanmu begitu saja. Dan sekarang yang tersisa hanya kenangan kita,
hal yang takkap pernah bisa aku lupakan.
Saat itu, aku bahkan tak bisa melihat arti matamu saat kamu mengucap
selamat tinggal denganku. Aku berfikir, kamu dan aku hanya akan terpisah
sebentar saja, tapi ternyata, kita sekarang terpisah selamanya. Aku masih
serasa bermimpi sekarang, aku tak kuasa menahan tangis ini. Tuhan lebih
sayang padamu, hingga Dia memintamu menemaninya di atas sana.
Detak jantungku seperti berhenti beberapa detik saat aku mendengar berita
terburuk sepanjang hidupku ini. Kecelakaan itu sungguh membuatku sangat
terpuruk. Tuhan mengambil kamu dariku. Aku bahkan masih merasa, bahwa
di hari minggu kelabu itu terjadi seolah kemarin saja, padahal kejadian itu
sudah terjadi lima tahun yang lalu.
Tepat dihari minggu ini, di hari yang sama, saat kamu meninggalkanku, aku
berada disini sekarang. Dipusaranmu, aku bawakan seikat bunga mawar
untukmu. Aku berusaha untuk tidak akan menangis lagi di depanmu. Karena
aku yakin kamu bahagia disana.
Aku melihatmu tersenyum sambil membawa seikat bunga mawar
pemberianku. Inilah saat terakhir aku menangis untukmu, aku berjanji
padamu, di dunia ini aku juga akan bahagia, di masa kini dan masa yang
akan datang. Aku terbangun dari tidurku, ditanganku ada kelopak bunga
mawar merah, aku tersenyum ***haruma

Anda mungkin juga menyukai