PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Ketergantungan Indonesia pada produk terigu sangat besar, hampir
seluruh produksi tepung terigu berasal dari gandum yang diimpor. Rata-rata total
impor gandum Indonesia sebesar 5,64 juta ton/tahun dan konsumsi tepung terigu
terus bertambah setiap tahunnya. Disisi lain sumber pangan lokal tersedia cukup
banyak tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Hasil penelitian yang dilakukan
oleh pakar kehutanan Universitas Gadjah Mada mengidentifikasi 26 jenis pangan
yang tumbuh di areal kehutanan dan perkebunan salah satunya adalah tanaman
singkong.
Tanaman singkong sangat cocok ditanaman di Indonesia, karena
kondisi tanah dan iklim yang ada di Indonesia mempunyai kriteria yang cocok
untuk tanaman singkong. Pengolahan lebih lanjut dari tanaman singkong di
Indonesia ini telah banyak seperti diolah menjadi geplek, sawut, tepung tapioka,
tepung singkong, dan tepung mocaf.
Agar ketersediaan tepung singkong bisa terjamin sepanjang tahun dan
kualitas produk olahanya bisa meningkat maka dibutuhkan teknologi mekanisasi
pascapanen yang baik. Salah satu kegiatan pascapanen singkong adalah
pengeringan. Teknologi pengeringan yang digunakan pada industri tepung
singkong rata-rata masih menggunakan pengeringan secara alami.
dan
mekanik.
Konvensional
yaitu
pengeringan
dengan
1.2.
Tujuan Penelitian
Secara umum tujuan penelitian adalah untuk mengoptimalkan kinerja
Mengetahui pengaruh dari RPM spinner horizontal dan kadar air awal
pada proses pengeringan parutan ketela pohon.
b.
Mengetahui pengaruh dari RPM spinner horizontal dan kadar air awal
terhadap kinerja flash dryer.
1.3.
Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah dapat digunakan dalam aplikasi
1.4.
Batasan Penelitian
Penelitian dilakukan dengan bahan singkong yang akan dibuat
menjadi tepung cassava, bahannya didapatkan dari Pasar Telo yang berada di
daerah Bantul. Penelitian ini hanya mengkaji pengaruh dari penambahan spiner
horizontal pada flash dryer terhadap pengeringan, apakah kinerja semakin
maksimal atau tidak. Perubahan yang dikaji pada penelitian ini adalah perubahan
kadar air yang terjadi pada setiap siklus pengeringan dengan menggunakan empat
perlakuan dari RPM spiner horizontal yang digunakan. Pada penelitian ini juga
menganalisis pengaruh dari kadar air awal terhadap pengeringan setelah
penambahan spinner horizontal. Perubahan kandungan gizi selama proses
pengeringan tidak disertakan dalam kajian penelitian ini.