Anda di halaman 1dari 8

A.

Pengertian Protein
Istilah protein berasal dari bahasa yunani proteos , yang berarti yang utama
atau yang di dahulukan. Kata ini di perkenal kan oleh ahli kimia belanda, gerardus
mulder (1802-1880). Ia berpendapat bahwa protein adalah zat yang paling penting
dalam setiap organisme.
Protein adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar
tubuh setelah air. Seperlima bagian tubuh adalah protein separohnya ada didalam
otot, seperlima dalam tulang dan tulang rawan, spersepuluh dalam kilit dan
selebihnya dalam jaringan lain dan cairan tubuh. Semua enzim, berbagai hormon
pengengkut zat-zat gizi dan darah. Disamping itu asam amino yang membentuk
protein bertindak sebagai prekursor, sebagian besar koenzim, hormon, asam
nukleat, dan molekul-molekuk esensial untuk kehidupan.
Protein mempunyai fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat kimia
lain, yaitu membangun serta memelihara sel-sel dan jaringan tubuh.
Protein merupakan blok pembangundasar hewanhewan dan oleh karenanya
memiliki daya tarik utama bagi para biokimiawan. Protein ini merupakan konstituen
utama penyusun tubuh mulai dari jaringan kulit, jaringan syaraf, tendon, otot,
rambut, dan darah. Protein adalah sel penyusun tubuh yang eksis menyusun semua
sel hidup. Oleh karena protein itu merupakan konsriruen utama enzimenzim dan
banyak hormon yang berfungsi untuk mengontrol fungsi tubuh.
Protein adalah salah satu makrobiomolekular yang berfungsi sebagai
pembentuk strukur sel dari pada makhluk hidup termasuk manusia. Protein adalah
polimer dari asamasam amino yang tersambung melalui ikatan peptida, oleh
karenanya dapat juga disebut sebagai polipeptida. Hal ini yang menarik bahwa
protein pada semua bentuk kehidupan (organisme) mengandung hanya 20 jenis
asam amino, namun interkoneksinya menghasilkan ragam makhluk hidup yang tak
terhingga banyaknya.

B. Klasifikasi Protein
a. Protein terdapat dalam bentuk serabut (fibrous), globular, dan konjungsi.
Protein dalam bentuk serabut. Terdiri atas beberapa rantai peptida
berbentuk spiral dan terjalin satu sama lain, sehingga menyerupai batany
yang kaku.
Karakteristiknya :
- Rendah daya larutnya
- Mempunyai kekuatan mekanis yang tinggi
- Tahan terhadap enzim pencernaan. Contoh protein serabut :
Kolagen, elastin, keratin, miosin.
b. Protein globular.
Karakteristiknya :
- Berbentuk bola.
- Larut dalam larutan garam dan asam encer.
- Mudah berubah dalam pengaruh suhu.
- Konsentrasi garam mudah mengalami denaturasi.
Contoh : Albumin, globumin, histon, protamin.
c. Protein konjungsi.
Merupakan protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non
asam amino (gugus prostetik).
Contoh : Nukleoprotein, lipoprotein, fosfoprotein, metaloprotein.

C. Struktur Protein

Struktur protein dapat dilihat sebagai hirarki, yaitu berupa struktur primer
(tingkat satu), sekunder (tingkat dua), tersier (tingkat tiga), dan kuartener (tingkat
empat). Struktur primer protein merupakan urutan asam amino.penyusun protein
yang dihubungkan melalui ikatan peptida(amida). Sementara itu, struktur sekunder
protein adalah struktur tiga dimensi lokal dari berbagai rangkaian asam amino pada
protein yang distabilkan oleh ikatan hidrogen.
Berdasarkan struktur molekulnya, protein dapat dibagi menjadi 3 golongan
utama, yaitu :
1. Protein Bentuk Serabut (fibrous). Protein bentuk serabut terdiri atas
beberapa rantai peptida berbentuk spiral yang terjalin satu sama lain sehingga
menyerupai batang yang kaku. Karakteristik protein serabut adalah rendahnya daya
larut, mempunyaikekuatan mekanis yang tinggi dan tahan terhadap enzim
pencernaan. Protein ini terdapat dalam unsur-unsur struktur tubuh (kolagen,
elastin, keratin, dan myosin).
2.Protein Globular. Protein globular berbentuk bola, terdapat dalam cairan
jaringan tubuh. Protein ini larut dalam larutan garam dan asam encer, mudah
berubah dibawah pengaruh suhu. Yang termasuk dalam protein globular adalah
(Albumin, Globulin, Histon, dan Protamin).
3.Protein Konjugasi. Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat
dengan bahan-bahan non asam asam amino. Yang termasuk dalam protein globular
adalah (Nukleoprotein, Lipoprotein, Fosfoprotein dan Metaloprotein).

D. Fungsi Protein
Disini dapat kita lihat fungsi protein, antara lain sebagai berikut :
a. Untuk pertumbuhan dan pemeliharaan.
b. Untuk pembentukan ikatan-ikatan esensial tubuh.
c. Untuk mengatur keseimbangan air dalam tubuh.
d. Untuk memelihara netralitas tubuh.
e. Untuk pembentukan antibodi.

f. Untuk mengangkat zat-zat gizi.


g. Sebagai sumber energi.
Oleh karena itu, protein sangat berperan penting dalam tubuh manusia,
karena bial manusia tidak cukup protein, maka mereka akan dapat menderita gizi
kurang.
Guna protein bagi tubuh manusia :
Protein sangat berperan penting untuk pertumbuhan manusia.penting yang
terdapat dalam semua makhluk hidup. Jadi tanpa adanya protein tidaklah dapat
dibentuk sel makhluk hidup. Secara garis besarnya guna protein bagi manusia
adalah sebagai berikut :
a. Untuk membangun sel jaringan tubuh seorang bayi yang lahir dengan berat
badan 3 kg.
b. Untuk mengganti sel tubuh yang aus atau rusak.
c. Untuk membuat air susu, enzim dan hormon air susu yang diberikan ibu
kepada bayinya dibuat dari makanan ibu itu sendiri.
d. Membuat protein darah, untuk mempertahankan tekanan osmose darah.
e. Untuk menjaga keseimbangan asam basadari cairan tubuh.
f. Sebagai pemberi kalori.

E. Sifat-sifat Protein
a. Denaturasi
Sifat protein yang satu ini ditandai dengan terjadinya proses perubahan
konfigurasi susunan molekul dari protein. Perubahan konfigurasi tersebut
kemudian merubah struktur baik itu sekunder, tersier dan kuarter protein.
Namun perlu digarisbawahi, perubahan susunan tersebut sama sekali tidak
merubah susunan ikatan peptide dari protein. Sifat denaturasi protein ini bisa
terjadi karena beberapa hal di antaranya suhu panas yang memutuskan ikatan
hidrogennya, adanya asam basa yang memutus jembatan garam pada struktur
tersier senyawa protein, adanya logam berat yang kemudian membentuk
protein logam yang tidak bisa dilarutkan.

b. Koagulasi
Sifat protein yang satu ini ditandai dengan adanya penggumpalan partikel
koloid sebagai akibat penambahan senyawa kimia yang pada akhirnya
menyebabkan partikel menjadi netral dan akhirnya membentuk endapan
akibat gaya grafitasi. Koagulasi ini sendri terjadi karena beberapa hal seperti
pemanasan (contohnya: darah), pengadukan (contohnya: tepung kanji), dan
pendinginan (contohnya: agar-agar).
c. Browning
Sifat protein yang satu ini ditandai dengan terjadinya perubahan warna
menjadi coklat. Hal ini merupakan reaksi pencoklatan enzimatis serta non
enzimatis. Contoh pencoklatan enximatis terlihat pada buah-buah juga
sayuran yang mengandung zat fenolik. Semenetara itu, contoh untuk
pencoklatan non enzimatis ada pada karamelisasi gula.
Selain sifat-sifat protein di atas, terdapat pula karakter yang lebih khusus
antara lain:
1. Daya angkutnya terhadap oksigen.
2. Sebagai alat pengangkut senyawa lipida.
3. Memiliki tingkat kelarutan di dalam garam yang encer atau juga asam yang
encer.
4. Ada sebagian protein yang bisa larut di dalam air namun terdapat pula
jenis lainnya yang tidak.
5. Semua jenis protein tidak bisa larut di dalam jenis pelarut lemak misalkan
etil eter.
6. Apabila protein ditambahkan dengan gram maka daya larutnya akan
berkuran dan akibatnya ia akan terpisah dan membentuk endapat.
7. Jika protein ditambahkan dengan alkohol maka ia akan menggumpal sebab
alkohol menyerap mantel air yang menyelubungi molekul-molekul pada
protein.
8. Gugus amino dan karboksil bebas dijumpai pada rantai molekul zat
protein. Hal ini kemudian mengakibatkan protein memiliki muatan
berlebih dan ia kemudian memiliki sifat reaktif terhadap asam dan juga
basa.
9. Memiliki aktifitas layaknya hormon dan juga enzim.

F. Kebutuhan Protein Bagi Manusia

Kebutuhan protein bagi manusia dapat ditentukan dengan cara menghitung


jumlah protein yang diganti dalam tubuh. Ini bisa dilakukan dengan menghitung
jumlah unsur nitrogn (zat lemas) yang ada dalam protein makanan dan menghitung
pula jumlah unsur nitrogen yang dikeluarkan tubuh melalui air seni dan
peses. Penggunaan protein dapat dipengaruhi oleh banyak faktor, sehingga dalam
prakteknya jumlah protein itu belum dapat memenuhi kebutuhan. Sebabnya antara
lain :

Kadar protein 18,75 gram itu dalam tubuh akan menyebabkan beberapa

reaksi kimia yang tidak bisa berlangsung dengan baik.

Kecernaan protein itu sendiri. Tidak semua bahan makanan yang

mengandung serat-serat proteinnya bisa diambil tubuh. Karena adanya serat-serat


ini, enzim-enzim tidak bisa masuk untuk memecah protein.
Berdasarkan pertimbangan diatas, maka ditetapkan bahwa kebutuhan protein
bagi seorang dewasa adalah 1 gram untuk setiap kilogram berat badannya setiap
hari. Untuk anak-anak yang sedang tumbuh, diperlukan protein yang lebih banyak,
yaitu 3 gram tiap satu kilogram berat badannya.
Disamping itu, mengingat adanya protein sempurna dan tidak sempurna
berdasarkan jumlah dan macam-macam asam amino yang ada dalam makanan,
maka untuk menjamin agar tubuh benar-benar mendapatkan asam amin dalam
jumlah dan macam yang cukup, sebaiknya untuk orang dewasa seperlima dari
protein yang diperlukan haruslah protein yang berasal dari hewan, sedangkan untuk
anak-anak sepertiga dari jumlah protein yang mereka perlukan.
G. Akibat Kekurangan dan Kelebihan Protein
a. Akibat Kekurangan Protein

Kerontokan rambut (Rambut terdiri dari 97-100% dari Protein -Keratin)

Yang paling buruk ada yang disebut dengan Kwasiorkor, penyakit kekurangan
protein. Biasanya pada anak-anak kecil penderitanya, dapat dilihat dari yang
namanya busung lapar, yang disebabkan oleh filtrasi air di dalam pembuluh
darah sehingga menimbulkan odema terutama pada perut, kaki dan tangan.
Gejalanya adalah pertumbuhan terhambat otot-otot berkurang dan melemah,
edema, muka bulat seperti bulan dan gangguan psikomotor, anak apatis, tidak
ada nafsu makan tidak gembira dan suka merengek. Kulit mengalami

depigmentasi, kering, bersisik, pecah-pecah, dan dermatosis. Luka sukar


sembuh, rambut mengalami depigmentasi menjadi lurus , kusam, halus, dan
mudah rontok, hati membesar dan berlemak dan sering disertai anemia.

Kekurangan yang terus menerus menyebabkan marasmus dan berakibat


kematian. Meramus pada umumnya merupakan penyakit pada bayi (dua belas
bulan pertama). Meramus adalah penyakit kelaparan, gejalanya adalah
pertumbuhan terhambat, lemak dibawah kulit berkurang, serta otot-otot
berkurang dan melemah. Tidak ada edema tetapi, kadang-kadang terjadi
perubahan pada kulit, rambut dan pembesaran hati. Sering terjadi
gastroenteritis yang diikuti oleh dehidrasi, infeksi saluran pernapasan,
tuberkolosis, cacingan berat dan penyakit kronis lain. Meramus sering
mengalami defisiensi vitamin D dan vitamin A.

b. Akibat Kelebihan protein


Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh. Makanan yang tinggi
protein biasanya tinggi lemak sehingga dapat menyebabkan obesitas. Kelebihan
protein dapat menimbulkan masalah lain terutama pada bayi. Kelebihan asam
amino akan memberatkan ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan
mengeluarkan kelebihan nitrogen. Kelebihan protein akan menimbulkan asidosis,
dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam.

DAFTAR PUSTAKA
http://zoven.wordpress.com/2009/04/21/makalah-gizi-protein/

diakses

pada tanggal 12 November 2013.


http://binbask.blogspot.com/2013/04/makalah-protein.html diakses pada
tanggal 12 November 2013.
http://sawittoku.blogspot.com/2013/04/makalah-protein-dansusunannya.html diakses pada tanggal 12 November 2013.
http://wwwpogutmoazeck.blogspot.com/2011/02/makalah-tentangprotein.html diakses pada tanggal 12 November 2013.
http://chemfany.wordpress.com/2012/03/11/makalah-protein/ diakses pada
tanggal 12 November 2013.
http://sofiatussholeha.blogspot.com/2013/06/makalah-biokimiaprotein.html diakses pada tanggal 12 November 2013.
http://sumber-protein.blogspot.com/2013/06/wajib-tahu-sifat-sifatprotein.html diakses pada tanggal 12 November 2013.

Anda mungkin juga menyukai