Anda di halaman 1dari 1

SHOCK KARDIOGENIK

Swantons cardiology 6th ed p303


Shok kardiogenik merupakan suatu sindrom dari tidak adekuatnya suplai darah ke
organ-organ vital, disertai gagalnya eliminasi hasil metabolisme organ tersebut.
Secara klinis, shock kardiogenik ditandai dengan hipotensi, kedinginan, menggigil,
nadi cepat dan lemah, oliguria (<30ml/jam) dan penurunan kesadaran. Shok
kardiogenik biasanya disebabkan oleh infark miokard massif dimana >40%
melibatkan miokardium.

PATOFISIOLOGI
Reduksi kardiak output setelah terjadinya infark miokardium mempengaruhi system
simpatetik menyebabkan terjadinya vasokonstriksi dan adrenal discharge.
Shunting mungkin terjadi sebagai akibat dan penurunan perfusi jaringan
menyebabkan terjadinya hipoksia jaringan, mencetus terjadinya metabolisme
anaerobic dan acidosis laktat. Dilatasi prekapiler dan konstriksi postkapiler dapat
menyebabkan ekstravasasi cairan.
Masih ada lanjutan

Pemeriksaan
Pemeriksaan pada shok kardiogenik harus dilakukan secara cepat dan benar. Tanda
tanda yang harus dinilai pada kasus shock kardiogenik adalah

Pemeriksaan umum : penurunan kesadaran, dispneu, sianosis perifer,


xantoma. Aliran darah jauh lebih penting daripada tekanan darah.
Tekanan darah pada kedua lengan
Pulsasi : volume, ritme ?, anakrotik?, pulsus paradoksus?, pulsus alternans.
Lakukan penilaian pada semua pulsasi perifer. Lakukan asukultasi karotis dan
arteri subklavia.
Apek jantung : nilai posisi dan kualitas,

KARDIAK ARREST p316

Anda mungkin juga menyukai