Shock Kardiogenik
Shock Kardiogenik
PATOFISIOLOGI
Reduksi kardiak output setelah terjadinya infark miokardium mempengaruhi system
simpatetik menyebabkan terjadinya vasokonstriksi dan adrenal discharge.
Shunting mungkin terjadi sebagai akibat dan penurunan perfusi jaringan
menyebabkan terjadinya hipoksia jaringan, mencetus terjadinya metabolisme
anaerobic dan acidosis laktat. Dilatasi prekapiler dan konstriksi postkapiler dapat
menyebabkan ekstravasasi cairan.
Masih ada lanjutan
Pemeriksaan
Pemeriksaan pada shok kardiogenik harus dilakukan secara cepat dan benar. Tanda
tanda yang harus dinilai pada kasus shock kardiogenik adalah