Anda di halaman 1dari 8

IDENTITAS NASIONAL

Untuk mengkaji tentang identitas nasioanl, maka uraian ini mencakup:


1. Hakikat bangsa
2. Identitas nasional
3. Hakikat negara
4. Bangsa dan negara Indonesia
5. Identitas nasional Indonesia
A. Hakikat Bangsa
1. Bangsa dalam arti sosiologis antropologis
Bangsa dalam arti sosiologis antropologis adalah persekutuan hidup masyarakat
yang berdiri sendiri yang masing-masing anggota persekutuan hidup tersebut merasa satu
kesatuan ras, bahasa, agama, dan adat istiadat.
2. Bangsa dalam arti politis
Bangsa dalam arti politis adalah suatu masyarakat dalam suatu daerah yang sama
dan mereka tunduk pada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan tertinggi ke liar
dan ke dalam. Jadi mereka diikat oleh kekuasaan politik, yaitu negara.
3. Cultural Unity dan Political Unity
Cultural Unity adalh bangsa dalam pengertian antropologis/sosiologis yang terjadi
karena suatu masyarakat itu merupakan satu persekutuan hidup berdiri sendiri yang merasa
satu kesatuan dalam hal ras, religi, bahasa, dan adat istiadat.
Political unity merupakan anggota yang berdiam di satu daerah yang disebut
wilayah yang sama, yang merupakan satu pemerintahan serta tunduk pada kekuasaan
tertinggi. Bersatunya mereka dalam polotical unity, bukan lagi atas dasar unsur-unsur etnik
sebagaimana cultural unity, tetapi berdasar pada unsur etik.
4. Proses pembentukan Bangsa-Negara

17

Secara umum dikenal adanya dua proses pembentukan bangsa negara, yaitu model
ortodoks dan model mutakhir.
a. Model ortodoks
yaitu bermula dari adanya suatu bangsa terlebih dahulu, untuk kemudian bangsa itu
membentuk satu negara tersendiri. Contoh, bangsa Yahudi berupaya mendirikan negara
Israel untuk satu bangsa Yahudi.
b. Model mutakhir
yaitu berawal dari adanya negara terlebih dahulu yang terbentuk melalui proses
tersendiri, sedangkan penduduk negara merupakan sekumpulan suku bangsa dan ras.
Contohnya adalah kemunculan negara Amerika Serikat tahun 1776.
B. Identitas Nasional
Istilah identitas nasional secara terminologis adalah suatu ciri yang dimiliki oleh
suatu bangsa yang secarafilosofis membedakan bangsa tersebut dengan bangsa lain.
Berdasarkan pengertian tersebut, maka setiap bangsa di dunia akan memiliki identitas
nasional tersendiri sesuai dengan keunikan, sifat, ciri-ciri serta karakter dari bangsa
tersebut. Identitas nasional tidak dapat dipisahkan dengan jati diri suatu bangsa/kepribadian
bangsa. Kepribadian sebagai identitas nasional suatu bangsa adalah keseluruhan atau
totalitas dari kepribadian individu-individu sebagai unsur yang membentuk bangsa tersebut.
1. Faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional
Adapun faktor-faktor pendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia
meliputi:
1.1 faktor objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis
kondisi geografis-ekologis yang membentuk Indonesia sebgai wilayah kepulauan
yang beriklim tropis dan terletak dipersimpangan jalan komunikasi antarwilayah dunia di
Asia Tenggara, ikut mempengaruhi perkembangan kehidupan demigrafis, ekonomis, sosial,
dan kultural bangsa Indonesia.

18

1.2 Faktor subjektif, yang meliputi:


a. Primordial
Primordial merupakan kepercayaan terhadap apa yang telah diyakini sejak pertema
yang meliputi ikatan kekerabatan (darah dan keluarga), kesamaan suku bangsa, daerah asal,
bahasa, dan adat istiadat.
b. Sakral
Faktor sakral dapat berupa kesamaan agama yang dipeluk masyarakat yang diakui
oleh masyarakat yang bersangkutan.
c. Tokoh
Kepemimpinan dari tokoh yang disegani dan dihormati ileh masyarakat dapat pula
menjadi faktor yang menyatukan bangsa dan negara.
d. Bhineka tunggal ika
Prinsip bhineka tungga ika pada dasarnya adalah kesediaan warga bangsa untuk
bersatu dalam perbedaan, yaitu kesediaan warga bangsa untuk setia pada negara dan
pemerintahnya, tanpa menghilangkan keterikatannya pada suku bangsa, adat, ras, dan
agama.
e. Sejarah
Persepsi yang sama tentang pengalaman masa lalu, seperti sama-sama menderita
karena penjajahan, tidak hanya melahirkan solidarotas tetapi juga melahirkan tekad dan
tujuan yang sama antaranggota masyarakat itu.
f. Kelembagaan
Lembaga-lembaga ini seperti, borikrasi, angkatan bersenjata, pengadilan, partai
politik, dan lain-lain.
2. Identitas Cultural Unity atau Identitas Kesukubangsaan
Identitas yang dimiliki oleh sebuah cultural unity kurang lebih bersifat askriptif
(sudah ada sejak lahir), bersifat alamiah, primer, dan etnik. Setiap anggota cultural unity
memiliki kesetiaan atau loyalitas pada identitasnya.
19

3. Identitas Political Unity atau Identitas Kebangsaan


Identitas kebangsaan merupakan kesepakatan dari banyak bangsa di dalamnya.
Identitas kebangsaan bersifat buatan, sekunder, etis, dan nasional. Seperti bahasa nasional.
C. Hakikat Negara
1. Arti Negara
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, negara mempunyai dua pengertian.
Pertama, negara adalah organisai di suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi
yang sah dan ditaati rakyatnya. Kedua, negara adalah kelompok sosial yang menduduki
wilayah atau daerah tertentu yang diorganisasi di bawah lembaga politik dan pemerintah
yang efektif, mempunyai satu kesatuan politik, berdaulat sehingga berhak menentukan
tujuan nasionalnya.
Pengertian negara dari pendapat para ahli,
a. George Jellinek
Negara adalah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah
berkediaman di wilayah tertentu.
b. Soenarko
Negara adalah organisasi kekuasaan masyarakat yang mempunyai daerah tertentu
dimana kekusaan negara berlaku sepenuhnya sebagai sovereign.
2. Unsur-Unsur Negara
Unsur-unsur negara meliputi dua unsur yaitu:
A. unsur konstitutuf, yang terdiri dari:
a. Rakyat, yaitu orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah suatu negara dan
tunduk pada kekuasaan negara tersebut.
b. Wilayah, yaitu dareah yang menjadi kekuasaan negara serta menjadi tempat tinggal
bagi rakyat negara.
20

c. Pemerintahan yang berdaulat, yaitu adanya penyelenggara negara yang memiliki


kekuasaan menyelenggarakan pemerintahan di negara tersebut.
B. unsur deklaratif, yaitu pengakuan dari negara lain.
3. Teori terjadinya negara
a. Proses terjadinya negara secara teoritis, yaitu:
1) Teori hukum alam
Menurut teori hukum alam, terjadinya negara adalah sesuatu yang alamiah, yaitu
mulai dari lahir, berkembang, dan mencapai puncaknya, layu dan akhirnya mati.
2) Teori ketuhanan
Teori ini menyatakan bahwa negara adalah kehendak Tuhan
3) Teori perjanjian
Menurut teori perjanjian, negara terjadi sebagai hasil perjanjian antarmanusia
b. Proses terjadinya negara di zaman modern
Negara-negara di dunia ini terbentuk melalui beberapa proses, seperti:
1) penaklukan
2) peleburan
3) pemecahan
4) pemisahan diri
5) perjuangan atau revolusi
6) penyerangan/pemberian]
7) pendudukan atas wilayah yang belum ada pemerintahan sebelumnya
4. Fungsi dan Tujuan Negara
Di bawah ini adalah fungsi negara menurut para ahli, antara lain:
a. John Locke
Menurutnya, negara mempunyai tiga fungsi, yaitu:
1) Fungsi Legislatif, untuk membuat peraturan
2) Fungsi Eksekutif, intuk melaksanakan peraturan
3) Fungsi Federatif, untuk megurusi urusan luar negeri dan urusan perang dan damai
21

b. Montesquieu
Ada tiga fungsi negara, yaitu:
1) Fungsi Legislatif, untuk membuat undang-undang
2) Fungsi Eksekutif, untuk melaksanakan undang-undang
3) Fungsi Yudikatif, untuk mengawasi agar semua peraturan ditaati
Di bawah ini adalah tujuan negara menurut para ahli, antara lain:
a. Roger H. Soltau
Tujuan

negara

adalah

memungkinkan

rakyatnya

berkembang

serta

menyelenggarakan daya ciptanya sebebas mungkin.


b. Plato
Tujuan negara adalah memajukan kesusilaan manusia, baik sebagai individu
maupun sebagai makluk sosial
D. Bangsa dan Negara Indonesia
1. Hakikat Negara Indonesia
Hakikat negara Indonesia adalah negara kebangsaan modern, yaitu negara yang
pembentukannya didasarkan pada semangat kebangsaan atau nasionalisme yaitu pada tekad
suatu masyarakat untuk membangun masa depan bersama di bawah suatu negara yang sama
walaupun warga masyarakat tersebut berseda-beda agama, ras, etnik, atau golongannya.
2. Proses Terjadinya Negara Indonesia
Secara teoritik, perkembangan negara Indonesia terjadi sebagai berikut:
a. Terjadinya negara tidak sekadar dimulai dari proklamasi, tetapi adanya pengakuan
akan hak setiap bangsa untuk merdeka.
b. Adanya perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan
c. Terjadinya negara Indonesia merupakan kehendak bersama seluruh bangsa
Indonesia

22

d. Negara Indonesia perlu menyusun alat-alat kelengkapan negara yang meliputi


tujuan negara, bentuk negara, sistem pemerintahan negara UUD negara, dan dasar
negara.

3. Cita-cita, Tujuan, dan Visi Negara Indonesia


Negara Indonesia bercita-cita mewujudkan negara yang bersat, berdaulat, adil, dan
makmur berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Tujuan negara Indonesia selanjutnya terjabar dalam alenia IV pembukaan UUD
1945, sebagai berikut:
a. melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
b. memajukan kesejahteraan imim
c. mencerdaskan kehidupan bangsa
d. ikut melakhsanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial
Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJM) Nasional Indonesia
2004-2009, disebutkan bahwa visi pembangunan nasional tahun 2004-2009 adalah sebagai
berikut:
a. Terwujudnya kehidupan masyarakat, bangsa dan negara, yang aman, bersatu, rukun,
dan damai
b. Terwujudnya masyarakat, bangsa dan negara yang menjunjung tinggi hukum,
kesetaraan, dan HAM
c. Terwujudnya perekonomian yang mampu menyediakan kesempatan kerja dan
penghidupan yang layak serta memberikan fondasi yang kokoh bagi pembangunan
yang berkelanjutan.
E. Identitas Nasional Indonesia
Beberapa bentuk identitas nasional Indonesia, adalah sebagai berikut:
23

1) Bahasa nasional atau bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia


2) Bendera negara yaitu Sang Merah Putih
3) Lagu kebangsaan yaitu Indonesia Raya
4) Lambang negara yaitu Garuda Pancasila
5) Semboyan negara yaitu Bhinneka Tunggal Ika
6) Dasar falsafah negara yaitu Pancasila (pancasila sebagai kepribadian bangsa)
7) Hukum dasar negara yaitu UUD 1945
8) Bentuk negara adalah kesatuan
9) Konsepsi wawasan nusantara
10) Kebudayaan daerah yang telah diterima sebagai kebudayaan nasional
F. Pancasila sebagai kepribadian dan identitas nasional
Pancasila sebagai dasar falsafah bangsa dan negara Indonesia pada hakekatnya
bersumber pada nilai-nilai budaya dan keagamaan yang dimiliki oleh bangsa indonesia
sebagai kepribadian bangsa.

24

Anda mungkin juga menyukai