Pemeliharaan Jaringan Irigasi2
Pemeliharaan Jaringan Irigasi2
A. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Para peserta pembelajaran dapat mengetahui hal-hal yang harus dilaksanakan dalam
pemeliharaan jaringan irigasi (bangunan sadap, bangunan ukur, bangunan bagi, kantong
lumpur, saluran, dll) agar kondisi dan fungsi fasilitas tersebut dapat dijaga. Pemeliharaan
jaringan irigasi dilakukan agar keberlanjutan sistem irigasi secara teknis dapat
dipertahankan. Cara pemeliharaan jaringan irigasi secara umum diuraikan sebagai
pedoman dalam usaha/kegiatan jaringan irigasi.
B. SASARAN:
Petani dan pengurus P3A
C. WAKTU PEMBELAJARAN :
Pembelajaran dilakukan di kelas dan di lapangan. Pembelajaran di lapangan
diseyogiyakan menggunakan waktu lebih banyak dibanding dengan pembelajaran di
kelas. Mengenai waktu di lapangan kurang lebih 2-3 jam.
2. Pembelajaran di lapangan.
Fasilitator mengajak peserta untuk terjun langsung menangani kasus di
lapangan, setiap peserta diminta untuk melakukan pemeliharaan terhadap jaringan
irigasi yang rusak.
E. PROSES PEMBELAJARAN :
1. Di dalam kelas
Fasilitator memberikan informasi secara umum tentang macam-macam cara
pemeliharaan jaringan irigasi.
2. Di lapangan.
Fasilitator mengajak peserta untuk mencoba mempraktekkan cara-cara
pemeliharaan jaringan irigasi.
F. ISI/MATERI PEMBELAJARAN
hewan/manusia, tanaman liar, atau karena rancangan dan konstruksi kurang baik :
Sinar matahari yang panas akan mengakibatkan keretakan yang memudahkan badan
saluran terkikis.
Hujan lebat akan menekan dan memukul badan bangunan sehingga mudah tererosi.
Air yang mengalir deras akan mengikis badan saluran sehingga proses penggerusan
dan erosi akan terjadi sangat mudah.
Keberadaan hewan di bangunan irigasi akan dapat merusak fasilitas tersebut apabila
tidak ditangani secara baik.
liar (daun,
pengaliran air.
Ukuran, letak, spefisikasi, dan kualitas bangunan yang tidak tepat akan berpengaruh
negatif terhadap pemeliharaan jaringan.
Sedangkan
perbuatan
manusia yang
seringkali
sadar dan
memahami tentang
Kondisi
penampungan air buruk
Banyak
endapan
lumpur
Banyak
terjadi
longsoran
Banyak
tumbuhan liar
Banyak
sampah
sehingga air
tidak lancar
Akibat yang ditimbulkan apabila pemeliharaan jaringan irigasi tidak baik, antara lain :
Air tidak lancar,
jumlahnya tidak
sesuai rencana,
sehingga panen
dan pendapatan
petani akan
turun
Terjadinya
pengambilan air
secara liar
Pengikisan oleh
air semakin
parah, sehingga
butuh biaya dan
waktu perbaikan
yang tinggi
agar pembagian
air dapat adil,
merata, dan
tepat waktu
sistem
pembagian air
dapat
dikendalikan
biaya perawatan
dan perbaikan
menjadi rendah
kondisi dan
fungsi jaringan
dapat dipertahankan &
ditingkatkan
2. Tugas-tugas pemeliharaan
Pekerjaan ini didahului dengan penelusuran jaringan sehingga diperoleh masukan untuk
menentukan jenis-jenis pemeliharannya. Pada prinsipnya, tugas-tugas pemeliharaan dapat
dikelompokkan menjadi 3 (tiga) kelompok, yaitu : (a) pemeliharaan rutin yang harus
dilaksanakan setiap hari atau setiap minggu, (b) pemeliharaan berkala yang dilaksanakan
sekali atau dua kali setiap tahun, dan (c) pemeliharaan dalam keadaan darurat atau
mendesak yang dilakukan bila dipandang perlu.
a. Perencanaan kegiatan pemeliharaan jaringan irigasi
membuat rencana
yang realistis
memperhitungkan
kemampuan
swadaya petani
sumber dana
lainnya harus
jelas
pembagian tugas
dan tanggung
jawab kepada
anggota P3A
menyelesaikan
permasalahan
yang
timbul
b. Pemeliharaan rutin
Pemeliharaan rutin sebaiknya dapat dilaksanakan oleh petani sendiri dalam bentuk
gotong royong.
membersihkan saluran
dan bangunan dari
tanaman liar
membersihkan saluran
dan bangunan dari
endapan lumpur
membersihkan saluran
dan bangunan dari
sampah dan kotoran
lainnya
memberikan minyak
pelumas pada bagian
yang bergerak
menutup bocoran yang
ada
Gambar 6. Pemeliharaan rutin
c. Pemeliharaan berkala
Pemeliharaan berkala biasanya dilaksanakan secara periodik pada saat menjelang musim
tanam. Kegiatan ini dilakukan secara bersama-sama antara petani pemakai air,
pengurus P3A, serta petugas pemerintah yang terkait dengannya.
pengerukan
lumpur
sehingga
saluran /
bangunan dapat
berfungsi
normal
perbaikan
celah/ retakan
serta
meninggikan
tanggul
perbaikan pintu
air dan lining
pengecatan
pintu air
perbaikan kecil
pada jaringan
irigasi
Gambar 7. Pemeliharaan berkala
d. Pemeliharaan darurat
Kegiatan ini dilaksanakan bila terjadi bencana alam dan harus dilaksanakan dalam waktu
yang cepat agar fungsi jaringan irigasi dapat dikembalikan. Tergantung pada tingkat
kerusakannya, maka pelaksana kegiatan pemeliharaan ini bisa petani, pengurus P3A, atau
petugas pemerintah.
perbaikan
tanggul yang
putus akibat
banjir
perbaikan
konstruksi
bangunan
yang rusak
pencegahan
terjadinya
pengrusakan
mencegah
perusakan
bendung oleh
manusia atau
hewan
pencegahan
memandikan
ternak di jaringan
pencegahan
pencarian ikan
dengan cara
membongkar batu
pencegahan
pembuangan
sampah
pencegahan
penyadapan liar
4.
Ajakan gotong
royong oleh
orang yang
berpengaruh di
masyarakat
uraikan tugas
dan tanggung
jawab yang
jelas
komunikasi
dengan
anggota
tentang
kegiatan
pemeliharaan