Anda di halaman 1dari 36

BAB III

TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama
: Ny. S
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 70 Th
Alamat
: Canguk
Agama
: Islam
Penanggung jawab
Nama
: Ny. H
Alamat
: Canguk
Hubungan dengn klien
: Anak
2. Pengkajian primer
a. Airways
Tidak ada sumbatan jalan napas
b. Breathing
RR= 22 x/menit, napas dalam, irama napas reguler, tidak terdengar
bunyi napas tambahan
c. Circulation
TD= 140/90 mmHg, N= 108 x/menit, tanda-tanda sianosis (-), CRT<3
detik, tidak ada tanda-tanda perdarahan
d. Dissability
Kesadaran composmentis, GCS= 15(E4V5M6), pupil isokor, kekuatan
otot 5/5
e. Exposure
Tidak ada tanda-tanda rauma, S=36,3oC
3. Pengkajian sekunder
a. Keluhan utama
Klien mengatakan nyeri dada sejak dua hari yang lalu
b. Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan nyeri dada sejak dua hari yang lalu, klien telah
berobat ke puskesmas dan sudah berkurang. Namun nyeri mulai terasa
lagi sejak tadi malam (8 Januari 2015) kemudian oleh keluarga klien
dibawa ke IGD RSUD Tidar
c. Riwayat penyakit dahulu
Keluarga mengatakan jika dulu klien memiliki riwayat penyakit
hipertensi.
d. Riwayat penyakit keluarga

Keluarga mengatakan jika anggota keluarga tidak ada yang


memilikiriwayat penyakit yang sama seperti klien.
e. AMPLE
1) Alergy
Klien mengatakan jika ia tidak memiliki riwayat alergi baik
terhadap makanan, minuman, obat, maupun lainnya.
2) Medication
Keluarga mengtakan jika kien sedang menjalani pengobatan terkait
nyeri dada, dan sedang mengkonsumsi obat dari puskesmas, namun
keluarga lupa obat apa saja yang dikonsumsi.
3) Past illness
Keluarga mengatakan jika klien memiliki riwayat hipertensi, da
sejak dua hari yang lalu mengalami nyeri dada
4) Last meal
Keluarga mengatakan jika klien sebelumnya hanya makan
makanan biasa seperti nasi, sayur dan lauk
5) Event
Nyeri dada dirasakan oleh klien seja dua hari yang lalu, berkurang
dan kemudian nyeri bertambah kembali
f. Pengkajian fisik
1) Kepala
Bentuk kepala mesocepal, persebaran rambut merata, rambut
rontok, rambut berwarna putih, berminyak, lesi di kulit kepala (-),
perdarahan (-), massa (-). Tidak ada jejas, lesi, ataupun massa di
bagian muka.
2) Mata
Simetris , bola mata bergerak normal, lesi (-), perdarahan (-), bulu
mata dan alis tersebar merata, sklera anikterik, konjungiva tidak
anemis, kornea keruh, massa (-), nyeri tekan (-), pupil isokor,
reflek pupil baik, diameter 3 mm, pandangan tidak terlalu baik, alat
bantu penglihat (-)
3) Hidung
Lesi (-), perdarahan (-), massa (-), tampak bulu hidung, terlihat
kotoran, nyeri tekan (-), sekret (-), penciuman baik, terpasang
kanul oksigen dengan aliran sebanyak 3 liter/menit.
4) Mulut dan gigi
Bibir berwarna merah muda, tidak tampak tanda sianosis, kering,
massa (-), mulut dan gigi kotor, gigi palsu (-), jumlah gigi tidak

lengkap, uvula simetris, radang (-), tonsil tidak mengalami radang


ataupun pembesaran.
5) Telinga
Telingan simetris, tidak ada keluaran dari telinga, bentuk tidak
caplang, lesi (-), perdarahan (-), massa (-), nyeri tekan (-),
pendengaran tidak terlalu baik, alat bantu dengar (-)
6) Leher
Lesi (-), perdarahan (-), simetris, Kelernjar tiroid simetris, massa
abnormal (-), bising pada kelenjar tiroid (-), letak trakea simetris di
tengah, terdapat peningkatan JVP, bising arteri karotis (-)
7) Dada
a) Inspeksi
Simetris, lesi (-), perdarahan (-), gerakan dada simetris
22x/menit, otot bantu napas (-), retraksi dada (-), pembesaran
vena dada (-)
b) Palpasi
Nyeri tekan (-), massa (-), gerak paru simetris, taktil fremits
normal
c) Perkusi
Batas paru menurun, sonor
d) Auskultasi
vesikular
8) Jantung
a) Inspeksi
Datar, tidak tampak ictus cordis, jejas (-)
b) Palpasi
Ictus cordis teraba di ICS 5, pulsasi kuat, tidak tampak pulsasi
aorta, pulmonal, trikuspidalis, teraba denyutan di epigastrik,
pulsasi apek tidak bergeser ke lateral
c) Perkusi
Batas jantung normal
d) Auskultasi
S1-S2 reguler, tidak ada bunyi jantung tambahan
9) Abdomen
a) Inspeksi
Datar, , lesi (-), perdarahan (-), simetris, gerak dinding perut
normal (mengembang saat inspirasi, mengempis saat ekspirasi),
tidak ada peradangan pada umbilicus
b) Auskultasi

Bising usus= 7x/menit, gerakan air (-), bising aorta (-)


c) Perkusi
Timpani pada organ berongga, redup pada organ yang solid,
tidak ada pembesaran hati
d) Palpasi
Nyeri tekan (-), massa (-), hati tidak teraba, lien sulit teraba
10) Genitalia
Bersih, lesi (-), perdarahan (-), nyeri tekan (-), massa (-), keluaran
(-), terpasang kateter urin
11) Ekstremitas
(a) Atas
Tidak terdapat lesi, kulit kering, CRT<3detik, turgor kulit
elastis, tidak terdapat edema, akral dingin, kekuatan otot (5/5)
(b) Bawah
Tidak terdapat lesi, kulit kering, CRT<3detik, turgor kulit
elastis, tidak terdapat edema, akral dingin, kekuatan otot (5/5),
terdapat abnormalitas bentuk tulang di kaki kanan dan kiri.
g. Pengkajian fungsional
1) Oksigenasi
a) Sebelum
Klien mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit pernapasan,
kadang di rumah sering merasa sesak napas dan tidak
menggunakan alat bantu napas
b) Saat
RR= 22x/menit, terpasang nasal kanul dengan aliran O2 3
liter/menit, terkadang masih telihat sesak napas
2) Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
a) Intake
a) Makan
Keterangan
Frekuensi

Sebelum di rawat
3 kali sehari

Selama di rawat
3 kali makan 2 kali

Kebiasaan

snack
Nasi, lauk pauk, sayur,
Makan: Bubur sumsum
Snack : agar-agar, susu
1 porsi (1000 ml )
1 porsi makan (100 ml)
1 porsi snack (100 ml)
Menggunakan
piring, Disuapi oleh keluarga

Volume
Keluhan

sendok
3000 ml
Tidak Ada

Jenis
Porsi

atau perawat
500 ml
Mual

b) Minum
Keterangan
Frekuensi
Jenis
Porsi

Kebiasaan
Volume

Sebelum di rawat
Selama di rawat
8-10 kali sehari
4 kali sehari
Air putih, air teh
Air putih, air teh, susu
botol aqua besar, 3 2 gelas air putih(200 ml),
gelas teh (450 ml)

1 gelas the (100 ml),

Tidak Ada
1450 ml

susu (25 ml)


Tidak Ada
325ml

c) IMT (Indeks Massa Tubuh):


BB: 60 kg
TB: 155 CM
IMT
: BB/TB (m)2
:
60/(1,55)2
: 50/ 2.4
: 20,83
IMT Ny.S termasuk dalam kategori normal
Keterangan:
1) 2-20
: underweight
2) 20-25 : normal
3) 25-30 : overweight
4) >30
:obesitas
d) Pengkajian ABCD
(1) Antropometri
i.
BB= 50 kg
ii.
TB= 155 cm
iii.
IMT=20,83 (normal)
(2) Biokimia
Tanggal 06 Mei 2013, Jam 21.08
Pemeriksaan

Hasil
Hematologi
Hemoglobin
11.8 g/dL
Hematokrit
36,6 %
Kimia Klinik
Glukosa darah 97 mg/dl
Sewaktu *cito
(3) Klinis
Ny.S tampak lemah, mual,
(4) Diet

Nilai Normal
14.0-18.0
42-52
70-115

Diet lunak (bubur), diet jantung


3) Kebutuhan Eliminasi
a) Eliminasi Urin (BAK)
Keterangan
Frekuensi

Sebelum sakit
6-8 kali sehari

Pancaran

Kuat

Bau

Khas (amoniak)

Khas (amoniak)

Warna

Kuning jernih

Kuning jernih

Perasaan setelah Lega

Selama sakit

BAK
Kebiasaan

Di kamar mandi, sendiri

Di

tempat

tidur

menggunakan kateter
Jumlah

1000 ml

1600 ml

b) Eliminasi Fekal (BAB)


Keterangan
Frekuensi

Sebelum dirawat
1x/hari

Selama dirawat
Belum BAB

Bau

Khas

Warna

Cokelat kekuningan

Konsistensi

Solid, berbentuk

Waktu
Pagi/sore
c) intake
(1) Cairan Infus
Asering 20 tpm 500 ml
RL 20 tpm 500 ml x 2 = 1000 ml
Vascon 50 ml + 40 ml = 90 ml
Total infus : 1590 ml
(2) Injeksi
Levonox:
0,6 ml x 2 = 1,2 ml
Ceftriaxone: 5 ml
Total injeksi: 6,2 ml
(3) Total intake cairan dalam 24 jam
Makan : 500 ml
Minum: 325 ml
Infus : 1590 ml
Injeksi :
6,2 ml
TOTAL
INPUT : 2421,2 ml

d) Output
BAK
: 1600 ml
IWL
: 15 cc/kg BB/ hari
: 15 cc/50 kg/hari = 750 ml
Air metabolisme:
5cc/kgBB/hari
5cc x 50 kg
= 250 ml
TOTAL OUTPUT: 2600 ml
e) Keseimbangan cairan pada Ny.S : total intake total output
cairan
: 2421,2 2600 ml
: -178,8 ml
4) Kebutuhan Termoregulasi
Sebelum dan selama dirawat
a) Ny.S tidak mengalami gangguan pemenuhan kebutuhan
termoregulasi
b) Suhu klien dalam rentang normal yaitu 36.3oC saat awal masuk
dan 36,5 oC saat pengkajian
c) Apabila kedinginan pasien biasa menggunakan selimut
5) Kebutuhan Aktivitas dan Latihan
Aktivitas

Sebelum Sakit
1
2
3

Makan

Mandi

Berpakaian

Toileting

Tingkat mobilitas di

tempat tidur
Berpindah

Kemampuan ROM

Berjalan

Bermain

Aktivitas

Selama Sakit
1
2
3

Makan
Mandi

Berpakaian

Toileting

Tingkat mobilitas di

tempat tidur
Berpindah

Kemampuan ROM

Berjalan
Bermain/rekreasi

Ny.S mengalami ketergantungan parsial dalam pemenuhan


aktivitas dan latihan selama sakit.
Keterangan :
0 : Mandiri
1 : Menggunakan alat bantu
2 : Di bantu orang lain
3 : Di bantu orang lain dan alat
4 : Ketergantungan atau tidak mampu
Ny. S mengatakan lemas dan tidak kuat duduk lama-lama, dan
sesak setelah duduk lama

Saat duduk TD= 130/80 mmHg


Saat duduk N= 110 x/menit
Saat duduk RR= 28 x/menit
6) Kebutuhan Seksualitas
Ny.S sudah mengalami menopause. Ny.S saat ini sudah tidak
melakukan hubungan seksual. Ny.S memiliki anak sebanyak 3
orang. Ny.S masih mendapatkan kasih sayang dari suami, anak,dan
cucu.
7) Kebutuhan Psikososial
a) Stres dan Koping
Sebelum Sakit
Selama Sakit
Ny.S merupakan tipe orang yang tidak Ny.S sering merasa kesepian karena
sabaran, terutama apabila kehadiran tidak ditemani oleh keluarga dan
orang

tersebut

mengganggu terasa sepi. Klien selalu ingin pulang

kenyamanan dan membuat sakit yang karena merasa tidak ada teman.
dirasakan semakin parah
b) Konsep diri
(1) Gambaran diri
Ny.S tidak merasa malu dengan penampilan fisik alaupun
bentuk kaki memiliki kelainan.
(2) Ideal diri
Ny.S mengatakan seharusnya dirinya bisa beraktifitas
sehari-hari

seperti biasa tanpa harus ketergantungan

bantuan oksigen apabila ia tidak selalu merasakan sesak


nafas setelah melakukan aktifitas
(3) Peran diri
Semenjak sakit Ny.S menjadi tidak bisa melakukan
aktivitas seperti biasanya akibat kelemahan fisik yang
diraskaan akibat nyeri dada.
(4) Harga Diri
Tidak ada masalah harga diri yang dirasakan Ny. S
(5) Identitas diri

Ny.S menyadari bahwa segala musibah dan keadaan


yang diterima/ dijalani saat ini adalah sebuah cobaan
yang harus dijalani dengan ikhlas dan tabah dan
membuat Ny. S lebih dekat kepada Allah.
8) Kebutuhan Rasa Aman dan Nyaman
Ny.S merasa kurang nyaman saat dirawat di rumah sakit karena
lingkungan kamar Tn.S terlalu banyak anak kecil di luar ruangan
yang bermain dan berteriak dan kurang privasi sehingga
mengganggu istirahat Tn.s. Tn.S merasa aman saat dirawat karena
selalu dijaga oleh istrinya serta banyaknya perawat ruangan yang
akan menolong jika Tn.S membutuhkan sesuatu bantuan
9) Kebutuhan Spiritual
Keterangan
Nilai Khusus
Praktek ibadah
Pengetahuan

Sebelum Dirawat
Tidak ada
Shalat 5 waktu, puasa

Selama Dirawat
Tidak ada
Sholat di tempat tidur

sambil tiduran
tentang Mengetahu cara sholat Dengan tayamum karena

praktek ibadah selama dengan tiduran, duduk, tidak


sakit

tayamum

diperbolehkan

turun dari tempat tidur.

10) Kebutuhan Hygiene Integritas Kulit


Keterangan
Mandi

Sebelum Dirawat
2x/ hari (pagi dan sore)

Selama Dirawat
Disibin atau diseka 2x/
hari (pagi hari dan sore

Keramas

Setiap

hari

hari)
sekali Tidak pernah

menggunakan shampoo di
Ganti Pakaian

pagi hari
2x/ hari (pagi dan sore/ 2x/ hari (pagi hari dan

Sikat gigi

setiap habis mandi)


sore hari setelah disibin)
2x/ hari (pagi dan sore/ 1x/hari (pagi)

Memotong Kuku

setiap mandi)
Saat kuku panjang

Tidak pernah memotong


kuku

11) Kebutuhan Istirahat dan Tidur


Keterangan
Jumlah tidur siang
Jumlah tidur malam
Pengantar tidur
Gangguan tidur

Sebelum di rawat
3-4 Jam
8-9 Jam
Tidak Ada
Tidak ada

Selama di rawat
Jarang, 30 menit-1 Jam
5-6Jam
Tidak Ada
Dada terasa nyeri,posisi
tidur

yang

nyaman,

belum

beradaptasi
Perasaan waktu bangun

Segar

kurang

tempat baru.
kurang begitu

dengan
segar,

sering terbangun kaget.


12) Kebutuhan Persepsi Sensori
a) Pengkajian nyeri
O : kien merasa nyeri saat istirahat
P : nyeri bertambah ketika beraktifitas
Q : nyeri seperti tertindih beban berat
R : dada kiri
S : skala nyeri 8
T : hilang timbul
b) Mimik wajah klien terlihat menahan sakit
c) Klien terlihat memegang dada sebelah kiri
d) Klien terlihat sering mengubah posisi tidur untuk mengurangi
nyeri
e) Klien sulit tidur saat merasa nyeri
13) Kebutuhan Rekreasi
Keterangan
Rekreasi

Sebelum Dirawat
Selama Dirawat
Berkumpul
bersama Mengobrol
dengan
keluarga,cucu, teman,

keluarga

ketika

jam

kunjungan
14) Kebutuhan Komunikasi Informasi
Sebelum Dirawat
Selama Dirawat
Ny.S berkomunikasi dengan suami, Ny.S hanya berkomunikasi dengan
anak, cucu dan tetangga lingkungan keluarga ketika jam berkunjung dan
rumah
perawat yang masuk ke kamar pasien.
Ny. S belum mengetahui tentang penyakit yang di deritanya, terbukti dengan

tindakan Ny.S yang selalu ingin pulang.


4. Data penunjang
a. EKG
Perekaman tanggal 10 Januari 2015
Hasil: Sinus takikardi dengan infark di lateral, septal dan anterior
b. Laboratorium
Pemeriksaan
Darah lengkap
Hb
Leukosit
Eritrosit
Ht
Trombosit
Diff count
Eosinofi
Basofil
Profil segmen
Limfosit
Monosit
RDW-CV
RDW SD
PLCR
Calculated
MCV
MCH
MCHC
Elektrolit
Natrium
Kalium
Klorida
GDS Sewakttu
Urine
Ureum
Kreatinin
Uric acid
Lemak
Kolesterol
Trigliserid
CKMB
Fungsi Hati
SOT
SGPT
Sero imunologi
Troponin

Nilai

Satuan

11,8
16,1
4,2
36,3
457

g/dl
103/ul
106/ul

1
2
75
14
10
14,4
45,4
10,7
87,8
28,3
32,2
136
4,6
107
97
23,2
0,68
6.00
197
235
98
102,9
23,1

Nilai normal

analisa

positif
c. Radiologi
Pemeriksaan tanggal 10 Januari 2015
Hasil: obs. Cardiomegali ringan dengan gambaran bronkhitis

B. Analisa Data
C.
No
I.
1.

D.

Tang
gal
J.
10
Januari 2015

E.
K.

Data fokus

DS:
S.
- Pengkajian nyeri
L. O: klien merasa nyeri ketika
istirahat
M.
P: nyeri bertambah ketika
beraktifitas
N.
Q: nyeri seperti tertindih
beban berat
O.
R: dada kiri
P.
S: skala nyeri 8
Q.
T: hilang timbul
R.
DO:
- TD= 140/90 mmHg
- N= 108 x/menit
- RR= 22 x/menit
- Mimik wajah klien terlihat
menahan sakit
- Klien terlihat memegang dada
sebelah kiri
- Klien terlihat sering mengubah
posisi tidur untuk mengurangi
nyeri
- Klien sulit tidur saat merasa nyeri

F.

Masalah
Nyeri akut

G.

Etiologi

T.
Agens
cedera fisik

H.
Diagnosa
keperawatan
U.
Nyeri
akut
berhubungan dengan
agens cedera fisik
(00132)

V.
2.

W.
10
Januari 2015

AC. AD. 10
3.
Januari 2015

X.
DS:
- Klien mengatakan lemas
Y.
DO:
- Hasil EKG: AF, ST elevasi di V1V4
- N=108 x/menit
- Klien terlihat lemah
- Terdapat distensi vena jugularis
AE. DS:
- Klien mengataka lemas
- Klien mengatakan tidak kuat
duduk lama-lama
AF.DO:
- Saat duduk TD= 130/80 mmHg
- Saat duduk N= 110 x/menit
- Hasil EKG menunjukkan AF, ST
elevasi di V1-V4
- Klien mengatakan sesak setelah
duduk lama

Z.
Penurunan curah AA. Perubahan
jantung
kontraktilitas

AB. Penurunan
curah jantung
berhubungan dengan
perubahan
kontraktilitas (00029)

AG. Intoleransi
aktifitas berhubungan
dengan

AI.
Intoleransi
aktifitas berhubungan
dengan
ketidakseimbangan
suplai dan kebutuhan
oksigen (00093)

AH. Ketidakseim
bangan suplai dan
kebutuhan oksigen

AJ.
AK. Prioritas diagnosa keperawatan
AL.

AM.

Diagnosa keperawatan

No
AP.

AQ.

Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisikn (00132)

1
AT.

AU.

Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontraktilitas (00029)

AN.
AR.

Prioritas

diagnosa
High priority

AV.

Medium

AO.

No.

diagnosa
AS. 1
AW.

2
AX. AY.

Intoleransi aktifitas berhubungan dengan suplai dan kebutuhan oksigen (00093)

AZ.

priority
Low Priority

BA.

3
BB.
BC.
BD.
BE. Intervensi
BF.
No
BL.
1

BG. Tangg
al
BM. 9
Januari 2015

BT. BU. 9
2
Januari 2015

BH.
No Dx
BN.
1

BV.
2

BI.

Tujuan dan kriteria hasil

BO. Setelah dilakukan tindakan keperawatan


selama 4x24jam nyeri berkurang dengan kriteria
hasil:
a. Klien mengatakan jika nyeri sudah berkurang
b. Lama nyeri berkurang
c. Ekspresi menahan sakit tidak tampak atau
berkurang
d. RR= 12-25 x/menit
e. TD= tidak menunjukkan peningatan tekanan
darah
f. N= <100 x/menit

BJ.

Intervensi

BK.
TTD
BS.

BP.Pain management (1400)


a. Kaji nyeri secara komprehensif
b. Observasi respon nonverbal
c. Kaji dampak nyeri terhadap kualitas
tidur
d. Kontrol
faktor
yang
dapat
meningkatkan ketidaknyamanan
e. Ajarkan
manajemen
nyeri
nonfarmakologis
BQ.
BR.Vital sign monitoring (6680)
a. Monitoring tanda-tanda vital (TD,
N, RR, S)
b. Monitoring adanya sianosis
BW. Setelah dilakukan tindakan keperawatan BX.
Oxygen therapy (3320)
CE.
selama 4x24jam curah jantung meningkat dengan a. Kaji kepatenan jalan napas
b. Berikan O2 sesuai kebutuhan klien
kriteria hasil:

a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.

CF. CG. 9
3
Januari 2015

CH.
3

TD= tidak menunjukkan hipotensi/hipertensi


Nadi teraba kuat
Irama jantung reguler
Balance intake dan output
Sianosis (-)
Akral hangat
Status pernapasan normal

c. Kaji efektifitas pemberian O2


BY.
BZ.Vital sign monitoring (660)
a. Monitoring tanda-tanda vital (TD,
N, RR, S)
b. Monitoring adanya sianosis
CA.
CB. Cardiac care (4040)
a. Kaji irama jantung
b. Monitor balance cairan
c. Monitor status pernapasan sebagai
indikasi gagal jantung
CC.
CD. Cardiac care acute (4044)
a. Monitor irama jantung
b. Kaji bunyi jantung
c. Monitor status neurologi
d. Lakukan rekam jantung
e. Lakukan Pemeriksaan elektrolit dan
enzim jantung
f. Kolaborasi pemberian obat-obatan
nitrat
CI.
Setelah dilakukan tindakan keperawatan CJ.
Vital sign monitoring (6680)
CM.
a.
Monitoring
tanda-tanda
vital
(TD,
selama 4x24jam aktifitas tertoleransi dengan
N, RR, S)
kriteria hasil:
b. Monitoring adanya sianosis
a. Perubahan pada hasil EKG
CK.
b. Saturasi oksigen saat toleransi >95%

c. Nadi saat aktifitas <100 x/menit


CL.
Cardiac care acute (4044)
d. RR saat aktifitas <26 x/menit
g. Monitor irama jantung
e. TD saat aktifitas tidak menunjukkan h. Kaji bunyi jantung
i. Monitor status neurologi
peningkatan
j. Lakukan rekam jantung
k. Lakukan Pemeriksaan elektrolit dan
enzim jantung
l. Kolaborasi pemberian obat-obatan
nitrat
CN.
CO. Implementasi
CP.

CQ.

Tang

No
CV.

gal
CW. 10

Januari
2015
CX. 07.00
CY.
CZ.
DA.
DB.
DC.
DD.
DE.
DF.
DG.

CR.

N CS.

Implementasi

o Dx
KU.
LM.
KV.
LN.
KW. 1 1. Mengkaji nyeri dan respon non verbal
2. Memonitor vital sign
,2,3
3. Membantu personal higiene
KX.
4. Memberikan posisi nyaman
KY.
KZ.
LO.
LA.
LP.
LB.
LC.
LQ.
LD.
LR.
LE.
LF.
LS.

CT.

Respon

RP.
RQ.
RR. S:
- Klien mengatakan
-

CU.
Ttd
TY.
nyeri

sudah

berkurang
Nyeri:
RS. O: saat istirahat
RT. P: perpindahan posisi
RU.Q: seperti tertimpa beban berat
RV. R: dada kiri
RW.
S: skala 8
RX.T: hilang timbul
Klien merasa nyaman dengan posisi

DH.
DI.
DJ.
DK.
DL.
DM.
DN.
DO.
DP.
DQ.
DR.
DS.
DT.
DU. 08.00
DV.
DW.
DX.
DY.
DZ.
EA.
EB.
EC.
ED. 09.00
EE.
EF.
EG.
EH.
EI.

LG.
LH.
LI.
LJ.
LK.
LL.

LT.
LU.

melakukan personal higiene

LV.
LW.
LX.
LY.
LZ.

RY.O:
-

TD= 140/90 mmHg


N= 110 x/menit
RR= 22 x/menit
Terlihat menahan sakit
Sudah dilakukan oral higiene, mulut

dan gigi bersih


Vulva bersih
Klien dalam posisi semifowler

MA.
MB.
MC.
MD.
ME.

semifowler
Klien bersedia untuk dibantu dalam

RZ.
-

S:

Klien mengatakan mau memakan

MH.

snack, meski sedikit mual


SA.
O:
- Habis 100 cc
- TD=80/70 mmHg
- N=104 x/menit
- RR=27x/menit
- S=365 0C

MI.

SB.

S: -

MJ.

SC.

O:

MF.
MG.
5. Memonitor vital sign
6. Memberikan diit (snack)

EJ.
EK. 10.00
EL.
EM.
EN.
EO.
EP.
EQ.
ER.
ES.
11.00
ET.
EU.
EV.
EW.
EX.
EY. 12.00
EZ.
FA.
FB.
FC.
FD.
FE.
FF.
FG.
FH.
FI.
FJ.
FK. 13.00

MK.
ML.
MM.
MN.
7. Memonitor vital sign
8. Memberikan terapi obat

Obat masuk
TD=90/60 mmHg
N=104 x/menit
RR=24 x/menit
S=38o C

SD.
-

Klien mengatakan ingin dibantu

MO.

untuk posisi miring

MP.

SE.

MQ.

MR.
MS.
9. Memonitor vital sign
10. Melatih mobilisasi
MT.
MU.
MV.
MW.
MX.
MY.
11. Memonitor vital sign

S:

O:
TD= 90/60 mmHg
N= 108 x/menit
RR= 20 x/menit
S= 38o C

SF.

S:-

SG.

O:

TD= 90/70 mmHg


N= 109 x/menit
RR= 24 x/menit
S=38o C

SH.
-

S:
Klien mengatakan ingin makan
namun disuap oleh keluarga

FL.
FM.
FN.
FO.
FP.
FQ.
FR.
14.00
FS.
FT.
FU.
FV.
FW.
FX.
FY.
FZ.
GA.
GB.
GC.
GD.
GE.
GF.
GG. 15.00
GH.
GI.
GJ.
GK.
GL.
GM.

MZ.

SI.

NA.

NB.
NC.
ND.
12. Memberikan diit
13. Memonitor vital sign
14. Memberikan terapi obat
15. Mengganti terapi cairan

O:
Makan siang klien habis 100 cc
dengan bubur halus,
TD= 100/70 mmHg
N= 112 x/menit
RR= 17 x/menit
S= 37o C
Infus RL masuk 500 cc
Obat oral masuk setelah makan

SJ.

S:

NE.

SK.

O:

NF.

NG.
NH.
NI.
NJ.
NK.
NL.
16. Memonitor vital sign
17. Menghitung balance cairan
NM.

TD= 120/90 mmHg


N=115 x/menit
RR=16 x/menit
S= 36,5 o C
Urine tampung: 600 cc

SL.S:
-

Klien mengatakan nyeri sudah mulai

berkurang
O= saat istirahat
P= melakukan mobilisasi terlalu

lama
Q=seperti tertimpa beban berat
R=dada kiri

GN.
GO.
GP.
GQ.
GR. 16.00
GS.
GT.
GU.
GV.
GW.
GX. 17.00
GY.
GZ.
HA.
HB.
HC.
HD.
HE.
HF.
HG.
HH.
HI.
18.00
HJ.
HK.
HL.
HM.
HN.
HO.

NN.
NO.
NP.

S=skala 6
T=hilang timbul

SM.

18. Memonitor vital sign


19. Mengkaji nyeri dan respon terhadap nyeri

NR.

SN.

NS.

NQ.

NT.

O:

TD= 100/90 mmHg


N= 83 x/menit
RR=18 x/menit
S= 36,7 o C
S:

Klien mengatakan bersedia untuk


dimandikan perawat

NU.

SO.

NV.

TD= 120/100 mmHg


N= 109 x/menit
RR=15 x/menit
S= 36,4o C
Klien dimandikan

pakaiannya
Klien makan snack habis 100 cc

NW.
NX.
NY.
NZ.
OA.
OB.
OC.
OD.

O:

SP. S:SQ.
-

O:

TD= 120/80 mmHg


N= 123 x/menit
RR=27 x/menit

dan

diganti

HP.
HQ. 19.00
HR.
HS.
HT.
HU.
HV.
HW. 20.00
HX.
HY.
HZ.
IA.
IB.
IC.
ID.
21.00
IE.
IF.
IG.
IH.
II.
IJ.
IK.
IL.
IM.
IN.
IO.
IP.
IQ.

20. Memonitor vital sign


21. Membantu personal higiene
22. Memberikan diit (snack)
OE.
OF.
OG.
OH.
OI.
OJ.

S=360C

SR.S:
-

Klien mengatakan ingin disuap oleh


keluarga saja

SS. O:
-

TD=110/70 mmHg
N=120x/menit
RR=29x/menit
S=38oC
Makan sore klien habis 150 cc

OM.

dengan bubur halus


Obat oral masuk setelah makan

ON.

ST. S:-

OO.

SU.

OP.

Infus RL habis 500 cc masuk lagi

500 cc
TD=110/60 mmHg
N= 124x/menit
RR=28x/menit
S= 38oC

OK.
OL.
23. Memonitor vital sign

OQ.
24. Memonitor vital sign
25. Memberikan diit
26. Memberikan terapi obat
OR.
OS.

SV.S:SW.

O:

IR.
IS.
IT.
IU.
IV.
IW.
IX.
IY.
IZ.
JA.
JB.
JC.
JD.
JE.
JF.
JG.
JH.
JI.
JJ.
JK.
JL.
JM.
JN.
JO.
JP.
JQ.
JR.
JS.

OT.
22.00

23.00

OV.

OW.

SX.

OX.

SY.O:

OY.

OZ.

PA.

SZ.

PB.

OU.

27. Memonitor vital sign


28. Mengganti terapi cairan

24.00

PC.
PD.
PE.
29. Memonitor vital sign
PF.
01.00
02.00

PG.
PH.
PI.

TD= 120/70 mmHg


N=123x/menit
RR=23 x/menit
S=37oC

TD=120/70 mmHg
N=103 x/menit
RR= 22 x/menit
S=36oC
Urine tampung : 500 cc
S:
Klien mengatakan nyeri berkurang
O=saat istirahat
P=mobilisasi terlalu lama
Q=seperti tertimpa beban berat
S=skala 6
T= hilang timbul

TA.
-

S:-

O:

TD= 120/70 mmHg


N=104 x/menit
RR=20 x/menit
S=36,2oC
Wajah klien tampak tenang, tidak

JT.
JU.
JV.
JW. 03.00
JX.
JY.
JZ.
KA.
KB.
KC. 04.00
KD.
KE.
KF.
KG.
KH.
KI.
KJ.
KK.
KL. 05.00
KM.
KN.
KO.
KP.
KQ.
KR.
KS.
KT. 06.00

PJ.

ada kerutan didahi karna menahan

30. Memonitor vital sign


31. Menghitung balance cairan

nyeri

PK.
PL.
PM.
PN.
PO.
32. Memonitor vital sign
33. Mengkaji nyeri dan respon nonverbal
34. Mengajarkan teknik distraksi
PP.
PQ.
PR.
PS.
PT.
PU.
PV.
PW.
PX.

TB.

S:-

TC.

O:

TD=110/70 mmHg
N=99x/menit
RR=19 x/menit
S=36,5oC
Posisi klien semi fowler

TD.

S:-

TE.O:
-

TD= 120/90 mmHg


N=100 x/menit
RR= 24 x/menit
S=36oC
Obat masuk

TF. S:TG.
-

O:

TD= 130/90 mmHg


N= 110 x/menit
RR=24x/menit
S=36oC
Infuse RL habis 500 cc masuk 500

PY.

cc

PZ.

TH.

QA.

TI. O: tidak termonitor

35. Memonitor vital sign


36. Memberikan posisi yang nyaman

TJ. S:-

QB.
QC.
QD.
QE.
QF.
37. Memonitor vital sign
38. Memberikan terapi obat
QG.
QH.
QI.
QJ.

TK.
-

QL.

O:

TD= 110/70 mmHg


N=87 x/menit
RR=28 x/menit
S= 36oC

TL.S:
TM.
-

O:

TD= 100/60 mmHg


N=95 x/menit
RR=20 x/menit
S=36,8oC

TN.

S:

Klien

mengatakan

nyenyak

QK.
39. Memonitor vital sign
40. Mengganti terapi cairan

S:-

TO.
-

O:

TD= 130/90 mmHg


N=104 x/menit
RR=22 x/menit

dapat

tidur

QM.
QN.
QO.
QP.
QQ.
41. Memonitor vital sign
QR.

TP.

S: -

TQ.

O:

42. Memonitor vital sign


QS.
QT.
QU.
QV.
QW.
43. Memonitor vital sign
QX.
QY.
QZ.
RA.
RB.

S=36,6oC
Hasil rekamana EKG:

TD= 120/80 mmHg


N= 108 x/menit
RR=20 x/menit
S=36,5oC
Klien mandi dan ganti pakaian
dibantu oleh perawat

TR.
TS.
-

S:

Klien mengatakan tidak nafsu makan


O:
TD= 110/80 mmHg
N=98 x/menit
RR=22 x/menit
S=36,5oC
Klien makan hanya 2 sendok bubur
Obat masuk setelah makan
RL masuk 500 cc
Balance cairan :
TT. Intake= 2500 cc
TU. Output= 1600 cc
TV. IWL=900

44. Memonitor vital sign


45. Melakukan perekaman EKG
RC.
RD.
RE.
RF.
RG.
RH.
RI.
46. Memonitor vital sign
47. Membantu personal higiene
RJ.
RK.
RL.
RM.
RN.
RO.
48. Memonitor vital sign
49. Memberikan diit
50. Memberikan terapi obat
51. Menghitung balance cairan

TW.Balance= 2500- 2500 = 0 cc


TX.

52. Mengganti terapi cairan


TZ.
UA.
UB.
UC.
UD.

Evaluasi

UE.
No
UJ.
1

UF.

Tang
gal
UK. 11
januari 2015
UL. (06.0
0)

UG. N
UH. Evaluasi
o Dx
UM. 1 VS. S:
UN.
- Klien mengatakan sudah berkurang
UO.
- O: saat istirahat
UP.
- P: melakukan mobilisasi trlalu lama
UQ.
- Q: seperti tertimpa beban berat
UR.
- R: dada kiri
US.
- S: skala 6
UT.
- T: hilang timbul
UU.
VT. O:
UV.
- Klien masih menahan sakit dan memegangi dad kiri
UW.
- RR= 22 x/menit
UX.
- TD= 120/70 mmHg
UY.
- N= 101 x/menit
UZ. 2 VU. A: masalah belum teratasi
VA.
VV. P: lanjutkan intervensi
VB.
- Monitoring nyeri
VC.
- Vital sign monitoring
VD.
VW.
VE.

UI.
Ttd
WH.

VF.
VG.
VH.
VI.
VJ.
VK.
VL.
VM.
VN.
VO.
VP.
VQ.
VR.

VX. S: VY. O:
- TD= 120/70 mmHg
- Nadi teraba kuat
- N= 101 x/menit
- Irama jantung reguler
- Balance cairan +440 ml
- Tidak terdapat tanda-tanda sianosis
- Akaral hangat
- Nadi teraba kuat
- Bunyi jantung S1-S2
- Gambaran EKG tidak terdapat perubahan yang signifikan
3 VZ. A: Masalah belum teratasi
WA. P: lanjutkan intervensi
- Cardiac care
WB.
Monitor intake, output dan balance cairan
- Vital sign monitoring
WC.
WD. S:WE. O:
- Tidak terdapat perubahan yang signifikan pada hasil EKG
- Saturasi oksigen setelah beraktifitas (duduk) 97%
- Nadi saat aktifitas 110 x/menit
- RR saat aktifitas 26 x/menit
- TD saat aktifitas 130/70 mmHg
- Klien masih terlihat tidak kuat melakukan aktifitas berlebih
WF. A: masalah belum teratasi

WI.
2

WJ. 12
Januari 2014
WK. (06.0
0)

WG. P: lanjutkan intervensi


- Mobilisasi
- Vital sign monitoring
WL. 1 XW. S:
WM.
- Klien mengatakan nyeri sudah berkurang
WN.
- O: saat istirahat
WO.
- P: melakukan mobilisasi trlalu lama
WP.
- Q: seperti tertimpa beban berat
WQ.
- R: dada kiri
WR.
- S: skala 4
WS.
- T: hilang timbul
WT.
XX. O:
WU.
- Klien sudah tidak terlihat menahan sakit
WV.
- RR= 21 x/menit
WW.
- TD= 120/70 mmHg
WX.
- N= 101 x/menit
WY. 2 XY. A: masalah belum teratasi
WZ.
XZ. P: lanjutkan intervensi
XA.
- Monitoring nyeri
XB.
- Vital sign monitoring
XC.
YA.
XD.
YB. S: XE.
YC. O:
XF.
- TD= 120/70 mmHg
XG.
- Nadi teraba kuat
XH.
- N= 101 x/menit
XI.
- Irama jantung reguler
XJ.

YM.

XK.
XL.
XM.
XN.
XO.
XP.
XQ.
XR.
XS.
XT.
XU.
XV.

YN.
3

YO. 13
Januari 2014
YP.
(06.0

YQ.
YR.
YS.

- Balance cairan +250 ml


- Tidak terdapat tanda-tanda sianosis
- Akaral hangat
- Nadi teraba kuat
- Bunyi jantung S1-S2
- Gambaran EKG tidak terdapat perubahan yang signifikan
YD. A: Masalah belum teratasi
YE. P: lanjutkan intervensi
- Cardiac care
YF.Monitor intake, output dan balance cairan
- Vital sign monitoring
3
YG.
YH. S:
- Klien mengatakan masih lemas dan tidak kuat duduk lama
YI.
O:
- Tidak terdapat perubahan yang signifikan pada hasil EKG
- Saturasi oksigen setelah beraktifitas (duduk) 98%
- Nadi saat aktifitas 101 x/menit
- RR saat aktifitas 21 x/menit
- TD saat aktifitas 120/70 mmHg
YJ. A: masalah belum teratasi
YK. P: lanjutkan intervensi
- mobilisasi
YL. Vital sign monitoring
1 AAB. S:
- Klien mengatakan sudah berkurang
- O: saat istirahat

AAQ.

0)

YT.
YU.
YV.
YW.
YX.
YY.
YZ.
ZA.
ZB.
ZC.
ZD.
ZE.
ZF.
ZG.
ZH.
ZI.
ZJ.
ZK.
ZL.
ZM.
ZN.
ZO.
ZP.
ZQ.
ZR.
ZS.
ZT.
ZU.

- P: melakukan mobilisasi trlalu lama


- Q: seperti tertimpa beban berat
- R: dada kiri
- S: skala 2
- T: hilang timbul
AAC. O:
- Klien sudah tidak terlihat menahan sakit
- RR= 22 x/menit
- TD= 110/70 mmHg
- N= 90 x/menit
AAD. A: masalah teratasi
AAE. P: lanjutkan intervensi
- Monitoring nyeri
- Vital sign monitoring
2 AAF.
AAG. S: AAH. O:
- TD= 110/70 mmHg
- Nadi teraba kuat
- N= 90 x/menit
- Irama jantung reguler
- Balance cairan +100 ml
- Tidak terdapat tanda-tanda sianosis
- Akaral hangat
- Nadi teraba kuat
- Bunyi jantung S1-S2
- Gambaran EKG tidak terdapat perubahan yang signifikan

AAR. AAS. 14
4
Januari 2014
AAT. (06.0
0)

ZV.
AAI. A: Masalah belum teratasi
ZW.
AAJ. P: lanjutkan intervensi
ZX.
- Cardiac care
ZY.
AAK.
Monitor intake, output dan balance cairan
ZZ.
3 - Vital sign monitoring
AAA.
AAL. S:AAM. O:
- Tidak terdapat perubahan yang signifikan pada hasil EKG
- Saturasi oksigen setelah beraktifitas (duduk) 98%
- Nadi saat aktifitas 100 x/menit
- RR saat aktifitas 26 x/menit
- TD saat aktifitas 120/70 mmHg
AAN. A: masalah teratasi
AAO. P: lanjutkan intervensi
- mobilisasi
AAP. Vital sign monitoring
AAU. 1 ACA. S:
AAV.
- Klien mengatakan sudah tidak merasakan nyeri di dada sebelah kiri
AAW.
- Skala nyeri 0
AAX.
ACB. O:
AAY.
- Klien sudah tidak terlihat menahan sakit
AAZ.
- RR= 21 x/menit
ABA.
- TD= 110/70 mmHg
ABB.
- N= 100 x/menit
ABC.
ACC. A: masalah teratasi
ABD.
ACD. P: lanjutkan intervensi
ABE.
- Monitoring nyeri

ACP.

ABF.
- Vital sign monitoring
ABG.
ACE.
ABH. 2 ACF. S: ABI.
ACG. O:
ABJ.
- TD= 110/70 mmHg
ABK.
- Nadi teraba kuat
ABL.
- N= 100 x/menit
ABM. - Irama jantung reguler
ABN.
- Balance cairan +250 ml
ABO.
- Tidak terdapat tanda-tanda sianosis
ABP.
- Akaral hangat
ABQ.
- Nadi teraba kuat
ABR.
- Bunyi jantung S1-S2
ABS.
- Gambaran EKG tidak terdapat perubahan yang signifikan
ABT.
ACH. A: Masalah belum teratasi
ABU.
ACI. P: lanjutkan intervensi
ABV.
ABW. - Cardiac care
ACJ.
Monitor intake, output dan balance cairan
ABX.
Vital
sign
monitoring
ABY.
ABZ. 3 ACK.
ACL. S:ACM. O:
- Tidak terdapat perubahan yang signifikan pada hasil EKG
- Saturasi oksigen setelah beraktifitas (duduk) 98%
- Nadi saat aktifitas 100 x/menit
- RR saat aktifitas 26 x/menit
- TD saat aktifitas 120/70 mmHg

- Klien sudah terlihat kuat untuk duduk


ACN. A: masalah teratasi
ACO. P: lanjutkan intervensi
- Mobilisasi
- Vital sign monitoring
- Klien pindah ke bangsal
ACQ.
ACR.

Anda mungkin juga menyukai