Anda di halaman 1dari 40

BAB I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Menurut Undang-Undang No 12 Tahun 2012, pengabdian kepada masyarakat
adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan kehidupan
bangsa. Sivitas akademika adalah masyarakat akademik yang terdiri atas mahasiswa
dan dosen. Disini, mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat akademik harus
melaksanakan pengabdian kepada masyarakat melalui Program KKN Tematik
Posdaya.
Posdaya adalah forum silaturahmi, komunikasi, advokasi dan wadah kegiatan
penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu dan gotong-royong dari masyarakat,
oleh masyarakat, dan untuk masyarakat. Selain itu juga, posdaya merupakan forum,
wadah atau sarana bagi keluarga untuk mengembangkan diri di bidang kesehatan,
pendidikan, ekonomi/kewirausahaan dan lingkungan bagi seluruh anggotanya melalui
gotong-royong atau kerjasama dalam kelompok/masyarakat.
Posdaya memiliki 4 prinsip dasar yaitu, (1) dibentuk atas dasar inisiatif lokal
atau disepakati sebagai sarana memenuhi kepentingan bersama, (2) pencapaian tujuan
dan sasaran diwujudkan melalui kegiatan bersama secara bergotong-royong, (3)
dilaksanakan dan dilakukan secara keberlajutan dengan

melihat perkembangan,

keadaan dan kondisi suatu sasaran, pemerataan tingkat partisipasi dan hasil yg
diperoleh, (4) menggali potensi-potensi dan sumberdaya guna melaksanakan kegiatan
secara mandiri.
Sedangkan tujuan pengembangan posdaya adalah terpeliharanya modal sosial
masyarakat seperti gotong royong, terbentuknya wadah partisipasi masyarakat,
dukungan antar keluarga dalam suasana rukun, dan menanam sikap mandiri. Posdaya
memiliki sasaran atau hasil yang diharapkan yaitu berkaitan dengan berkembangnya
kegiatan atau upaya pemberdayaan keluarga miskin atau prasejahtera, meningkatnya

kemampuan keluarga untuk memenuhi atau melaksanakan fungsi-fungsi keluarga,


berkurangnya keluarga miskin atau tidak dapat memenuhi kebutuhan dan mencapai
tingkat kehidupan yang layak.
Substansi bidang upaya posdaya guna pemenuhan kebutuhan dengan upaya
nyata, meliputi: memotong rantai kemiskinan, mewujudkan impian dan memenuhi
kebutuhan dengan empat jalur utama posdaya yaitu: kesehatan, pendidikan,
wirausaha, dan lingkungan. Empat jalur utama posdaya tersebut diharapkan dapat
merangkul tiga cakupan utama seperti pemberdayaan, gotong royong, dan
kemandirian.
Masyarakat Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember ini
memiliki potensi-potensi menarik seperti pertanian tembakau yang merupakan hasil
tanaman terbaik Kecamatan Ambulu se-Kabupaten Jember. Dari segi pariwisata, ada
Pantai Rowo Cangak dan hutan yang terletak di Dusun Ungkalan. Lalu, dari segi
industri, Desa Sabrang juga terdapat peternakan sapi perah dan industri genteng,yang
merupakan usaha sampingan selain pertanian.
Banyak permasalahan di Desa Sabrang seperti hama tikus yang menyerang
pertanian, infrastruktur pantai yang sulit dilalui, serta pengelolaan sapi perah dan
industri genteng yang belum terkelola dengan baik. Sedangkan peluang dan hambatan
di Desa Sabrang yaitu: untuk peluang, posisi Desa Sabrang terletak di dekat jalur
utama sehingga mudah untuk dikunjungi dan penduduk setempat yang ramah tamah.
Untuk hambatan, yaitu masih banyak adanya kenakalan remaja.
1.2. Permasalahan
Desa Sabrang Kecamatan Ambulu merupakan desa dengan kondisi penduduk
yang padat, dengan memiliki jumlah penduduk yang padat secara otomatis banyak
juga permasalahan-permasalahan yang ada. Permasalahan-permasalahan tersebut
antara lain:

Pada bidang pertanian yaitu permasalahan berkaitan dengan hama tikus dan
cuaca yang tidak mendukung bagi petani tembakau (curah hujan yg tinggi) sehingga
banyak tembakau yang gagal panen.
Pada bidang kewirausahaan yaitu berkaitan dengan infrastruktur pantai yang
sulit dilalui, serta pengelolaan sapi perah dan industri genteng yang belum terkelola
dengan baik. Sedangkan peluang dan hambatan di Desa Sabrang.

1.3. Tujuan dan Manfaat


1.3.1 Tujuan
Setiap program yang akan dilaksanakan dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini
memiliki tujuan umum yaitu untuk membantu meningkatkan derajat kesejahteraan
sosial suatu masyarakat Desa Sabrang, sehingga masyarakat Desa Sabrang khususnya
dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan dapat memenuhi kebutuhan hidupnya,
sehingga tercapai suatu kehidupan masyarakat yang adil, makmur, aman, dan
sejahtera.
1.3.2 Manfaat
Dengan adanya program ini diharapkan masyarakat sadar akan masalah yang
dihadapinya dan mampu mengatasi masalah tersebut dengan baik dan benar,
diantaranya yaitu:

Masyarakat sadar akan pentingnya pendidikan


Masyarakat tahu, mengerti, dan peduli tentang pentingnya kesehatan
Masyarakat memperoleh informasi mengenai teknik pengendalian hama,

terutama hama pada padi dan jeruk


Membentuk kader-kader baru tentang potensi sapi perah di Desa Sabrang
Menciptakan jiwa kewirasahaan dilingkungan masyarakat Desa Sabrang
Mengajak masyarakat desa sabrang agar lebih peduli terhadap potensi-potensi
yang dimiliki desa misalnya (berkaitan dengan kepariwisataaan: Pantai Rowo
Cangak, dalam bidang pertanian: industri genteng, dan peternakan sapi perah)

BAB II. METODE

2.1. Tempat dan Waktu


Tempat pelaksanaan program Kuliah Kerja Nyata ( KKN) gelombang II tahun
ajaran 2012/2013 mahasiswa Universitas Jember yang berkerjasama dengan Lembaga
Pengabdian Masyarakat ini bertempat di Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu,
Kabupaten Jember. Tempat kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan
kegiatan yang akan dilaksanakan.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang dilaksanakan di Desa Sabrang Kecamatan
Ambulu ini direncanakan dilaksanakan sekurang- kurangnya selama 45 hari.
Terhitung mulai tanggal 17 Juni 2013 sampai pada tanggal 31 Juli 2013. Pelaksanaan
kegiatan disesuaikan dengan jenis kegiatan dan lokasi kegiatan.
2.2. Khalayak Sasaran
Sasaran dalam program Kuliah Kerja Nyata (KKN) gelombang II tahun ajaran
2013/2014 mahasiswa Universitas Jember yang bekerja sama dengan Lembaga
Pengabdian Masyarakat (LPM) ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di Desa
Sabrang, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember yang mempunyai potensi untuk
berkembang sebagai desa yang maju dan sejahtera.
2.3. Jenis Kegiatan dan Metode
Jenis kegiatan yang akan dilaksanakan di Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu
yaitu penyuluhan dan pelatihan dengan cara persuasif, berupa:
2.3.1.
Kegiatan POSDAYA
a. Bidang Pendidikan
1. Pelatihan dasar kewirausahaan Pembuatan Yogurt
Penanggung jawab

: Noviya Ayu Wulandari

Sasaran

: Ibu-ibu PKK dan Masyarakat

2. Bidang Kesehatan
Pembentukan POSDAYA TOGA (Tanaman Obat Keluarga)
Penanggung Jawab

: Nadia Putih Kusumaartanti

Khalayak sasaran

: Masyarakat

3. Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan


1. Pemasaran Desa Wisata Pantai Rowo Cangak-Sabrang via Online
Penanggung Jawab

: Panji Pamungkas A.A.Y

Khalayak sasaran

: Masyarakat

2. Pembentukan Kader Sapi Perah


Penanggung Jawab

: Semua peserta KKN kelompok 24 Sabrang

Sasaran

: Masyarakat dan Santri

2.3.2.

Kegiatan Pendukung Lainnya

a. Bidang Pendidikan
Penyuluhan NAPZA
Penanggung jawab

: ABD. Hanan Magrobi

Tujuan

: Sosialisasi pada pelajar terkait dengan bahaya


penggunaan NAPZA, free sex, safety riding

Khalayak sasaran

: Siswa-Siswi Sekolah Menengah Pertama

b. Bidang Kesehatan
a. Glukocheck & Tensi Home Care dan Penyuluhan Diabetes Militus
Penanggung jawab

: Quritaayun Zendikia Luckita

Tujuan

: Melayani pemeriksaan gula darah dan tekanan


darah pada masyarakat

Khalayak sasaran

: Lansia

b. Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut Pada Ibu Hamil Dan Balita
Penanggung jawab
: Vitta Permata Sarie
Tujuan

: Memberikan pemahaman pada Ibu-Ibu hmail


dan Balita terhadap pentingnya kesehatan gigi
dan mulut

Khalayak sasaran

: Ibu-ibu

c. Penyuluhan pemilihan obat dengan metode CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif)
Penanggung Jawab
: Nadia Putih Kusumaartanti
Tujuan
: Memberikan pemahaman kepada Ibu-Ibu
terhadap obat kesehatan
d. Penyuluhan Garam Beryodium
Penanggung Jawab
: Semua Peserta KKN 24 SABRANG
c. Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan
Penyuluhan pemasaran hasil olahan tanaman TOGA pada ibu-ibu PKK
Penanggung jawab

: Panji Pamungkas A.A.Y

Khalayak sasaran

: Seluruh Ibu PKK

d. Bidang Lingkungan
1. Penyuluhan Terhadap Bahaya Penggunaan Pupuk Kimia
Penanggung Jawab
: Fransiska Yanti
Khalayak sasaran
: Kelompok Tani
2. Memberikan penyuluhan tentang AMDAL (Analisis

Dampak

Lingkungan) tentang bahaya limbah kotoran Sapi Perah terhadap


lingkungan
Penanggung Jawab

: Angga Bayu

Khalayak Sasaran

: Peternak sapi perah

2.3.3. Teknik Kegiatan

Adapun teknik kegiatan atau cara yang digunakan agar masyarakat dapat
aktif, mengerti, menghayati serta mengamalkan apa yang telah kita lakukan bersama
sebelumnya terbagi menjadi dua pendekatan, yaitu :

Pendekatan formal, meliputi :


Penyuluhan
Pelatihan
Pendekatan Nonformal, meliputi :
Pendekatan
Dilaksanakan dengan melakukan perbincangan sebelum dan setelah
melakukan pelatihan.
Metode persuasif
Yaitu metode yang dilakukan dengan cara mengajak dan memotivasi
peserta pelatihan untuk meningkatkan pamahaman serta manfaat
pengamalan program ini dalam kehidupan sehari-hari.

2.4. Kendala dan Pemecahan


2.4.1. Sulitnya mengumpulkan ibu-ibu pengajian dan PKK. Pemecahan yang
dilakukan adalah dengan meminta bantuan kepada Tokoh masyarakat untuk
mendatangkan ibu-ibu supaya beramai-ramai mengikuti kegiatan.
2.4.2. Sulitnya mendapatkan media sosialisasi, seperti viewer, dan leaflet.
Pemecahan yang dilakukan adalah dengan meminjam viwer ke lain desa dan
penggandaan materi di kota.
2.4.3. Akses serta jalan yang kurang memadai. Pemecahan yang dilakukan adalah
dengan memberikan saran serta cara untuk tiba dilokasi wisata serta memberikan
gambaran-gambaran tentang indahnya potensi wisata yang dimilki agar
menumbuhkan minat wisata.
2.5 Rencana Anggaran Biaya
No.

Jenis Kegiatan

Realisasi Anggaran

1.

Kesekretariatan
Kertas A4 2 rim @ Rp. 27.000,00
Tinta
Stop map 4@ Rp. 500,00
Amplop
Foto kegiatan kelompok dan

Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.

figura
Foto kelompok dan Cuci cetak

Rp.

Penjilidan proposal
Pembuatan laporan
Dokumentasi 2 DVD
kenang-kenangan
Subtotal

54.000,00
80.000,00
2.000,00
1.000,00
52.000,00

100.000,00
Rp.
15.000,00
Rp.
120.000,00
Rp.
15.000,00
Rp.
700.000,00
Rp.
1.001.000,00

2.

Bidang Kewirausahaan
Pemasaran desa wisata di Sabrang Rp.

150.000,00

(Pantai Cangak) via online dan


pelatihan kader wisata.
Subtotal

Rp.
150.000,00

3.

Bidang Pendidikan
Pelatihan dan penggerakan kader Rp.
BKB (Bina Keluarga Balita)
Bimbingan belajar pada siswa SD

Rp.

Subtotal
4.
Bidang Kesehatan
Penyuluhan di posyandu
Rp.
Pembentukan dan penggerakkan Rp.

100.000,00
50.000,00

Rp.
30.000,00
100.000,00

250 .000,00

10

kader UKS di SMP


Pemeriksaan kadar gula darah Rp.

300.000,00

pada lansia
Pembentukkan dn penggerakan Rp.

200.000,00

TOGA (Tanaman Obat Keluarga)


Penyuluhan
pemilihan
obat Rp.

20.000,00

dengan metode CBIA

Subtotal
5.
Bidang Lingkungan
Pemberian dan penanaman bibit
Perpisahan
Subtotal
TOTAL

Rp.
Rp.
Rp

650.000,00

25.000,00
25.000,00
Rp.
50.000,00
Rp.1.974.000,00

BAB III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN


3.1 Kegiatan POSDAYA
3.1.1. Kegiatan Utama
a. Susu Sapi Perah
Industri petemakan merupakan salah satu sub-sektor ekonomi yang telah
banyak memberikan sumbangan secara signifikan bagi pembangunan nasional.
Kebijaksanaan pemerintah diarahkan untuk membangun dan membina industri
petemakan sapi perah agar mampu meningkatkan produksi dengan mutu yang baik
serta harga dapat menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kondisi tersebut
diharapkan dapat mengatasi ketergantungan impor susu di Indonesia dan memiliki
implikasi dalam upaya memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup petemak sapi perah.
Produksi susu segar sangat berkaitan dengan kegiatan proses produksi petemak sapi
perah yang pada umumnya di Indonesia merupakan usaha petemakan rakyat berskala

11

usaha kecil, lokasinya menyebar di pedesaan serta masih rendahnya penguasaan


teknik pengolahan produksi susu murni. Susu segar yang dihasilkan peternak dalam
negeri mengalami kesulitan dalam upaya melakukan pengolahan untuk meningkatkan
daya tahan dan kualitas susu. Produksi susu segar banyak yang rusak dan mutu susu
segar relatif rendah, sehingga kuantitas produksi dan tingkat harga susu segar turut
menjadi rendah.
Air susu merupakan bahan makanan yang istimewa bagi manusia karena
kelezatan dan komposisinya yang ideal. Selain itu, air susu mengandung semua zat
yang dibutuhkan oleh tubuh. Semua zat makanan yang terkandung didalam air susu
dapat diserap oleh darah dan dimanfaatkan oleh tubuh. Didalam kehidupan seharihari, tidak semua orang meminum air susu yang belum diolah. Hal ini disebabkan
karena tidak terbiasa mencium aroma susu segar (mentah), atau sama sekali tidak
suka air susu dan sebagian lagi karena menganggap harga air susu mahal
dibandingkan

kebutuhan

sehari-hari

lainnya.

Dengan

adanya

teknologi

pengolahan/pengawetan bahan makanan, maka hal tersebut dapat diatasi, sehingga air
susu beraroma enak dan disukai orang. Air susu yang banyak menyebar dan dikenal
di pasaran adalah air susu sapi. Sebenarnya air susu kambing dan kerbau tidak kalah
nilai gizinya dibandingkan dengan air susu sapi. Hanya karena faktor kebiasaan dan
ketersediaannya maka air susu sapi lebih menonjol dipasaran.
Usaha budidaya sapi perah pada umumnya mengalami beberapa keterbatasan,
seperti penyediaan jumlah dan kualitas pakan, bibit, penyakit reproduksi dan
kebiasaan berusaha yang sulit dirubah sehingga merupakan sebagian faktor penyebab
rendahnya produksi susu. Sudah banyak tersedia teknologi yang dapat dimanfaatkan
untuk meningkatkan kualitas pakan dari biomass hasil limbah pertanian. Peningkatan
produksi susu nasional perlu diimbangi dengan pendayagunaannya secara optimal
sehingga secara langsung dapat dikonsumsi oleh lingkungan masyarakat kota dan
pedesaan. Sebagian besar produksi susu nasional dimanfaatkan oleh Industri
Pengolahan Susu (IPS) untuk diproduksi menjadi produk susu olahan. Produk susu
olahan dengan cara modifikasi proses penambahan maupun pengurangan komposisi

12

zat-zat nutrisi, penambahan flavor dan aroma. Susu mempunyai sifat lebih mudah
rusak dibandingkan dengan hasil ternak lainnya sehingga penanganan susu harus
tepat dan cepat. Pengolahan susu secara sederhana merupakan salah satu penanganan
lepas panen yang perlu dikembangkan karena untuk memperluas pemasaran susu
sebagai usaha perbaikan gizi masyarakat disamping para peternak tidak terlalu
tergantung pada Industri Pengolahan Susu. Penganekaragaman produk olahan susu
sebagai salah satu upaya untuk mendapat nilai tambah produk susu.
Pengembangan usaha sapi perah merupakan usaha yang memiliki prospek
yang baik mengingat potensi sumberdaya alam Indonesia yang memungkinkan secara
agroklimatis dan potensi sumberdaya hijauan dan limbah pertanian yang tersedia
akan tetapi pengembangan usaha sapi perah tersebut menjadi bermasalah jika tidak
disertai dengan pengolahan dan jaminan pasar susu dengan harga yang baik. Susu
merupakan produk utama ternak sapi perah yang memiliki nilai gizi tinggi.
Kebutuhan dan permintaan susu nasional semakin meningkat seiring bertambahnya
jumlah penduduk Indonesia dan kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi
susu. Hal ini menyebabkan produktivitas susu sapi harus ditingkatkan supaya dapat
memenuhi kebutuhan dan permintaan susu nasional. Saat ini produk susu nasional
baru mencapai 25-30% kebutuhan konsumsi nasional sedangkan Indonesia
membutuhkan sekitar 2,5 juta ton per tahun, sehingga harus mendatangkan susu dan
produk olahannya dari luar negeri, terutama dari Australia dan New Zealand. Kondisi
ini sangat jelas menimbulkan ketergantungan yang sangat tinggi, sehingga apabila
terjadi gejolak pasokan dari luar negeri maka akan menyebabkan kenaikan harga
akibat dari kekurangan stok susu di dalam negeri. Gejolak harga tersebut dapat
ditekan jika produksi dalam negeri dapat ditekan jika produksi dalam negeri dapat
ditingkatkan melalui peningkatkan populasi dan produktivitas sapi perah.
Ambulu adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur,
Indonesia. Wilayah selatan kecamatan ini berbatasan dengan Samudra Hindia. Salah
satu pantai yang terkenal adalah Pantai Watu Ulo. Kecamatan Ambulu mempunyai
luas wilayah 104,56 km2 dengan ketinggian rata-rata 18 m dari atas permukaan laut.

13

Kecamatan Ambulu terdiri dari 7 desa yaitu : Sumber Rejo, Andong Sari, Sabrang,
Tegalsari, Ambulu, Pontang, Karanganyar, dengan jumlah Dusun 27 buah, RW 193
RW dan RT 608 RT. Seluruh Desa berkualifikasi Desa Swakarya. Jumlah Penduduk :
98.407 Pendidikan: Terdiri dari 52 SD, 13 SMP, dan 11 SMA (sederajat) dan 3 PT.
terdiri dari 15 bank termasuk Bank Mandiri, BCA, BRI, Danamon; 58 Koperasi, 1
KUD, 8 pasar; dan 9 PT/CV.
Sabrang merupakan salah satu desa di Kecamatan Ambulu yang mayoritas
warganya berpenghasilan dari sektor pertanian. Pertanian merupakan mata
pencaharian utama bagi masyarakat Desa Sabrang. Sebanyak 5.470 warga Desa
Sabrang terdata sebagai petani.
Dengan lahan persawahan yang digunakan seluas 680 ha belum termasuk
lahan perladangan dan hutan lindung yang dimanfaatkan sebagai hutan jati atas
kerjasama pemerintah dan masyarakat. Pada umumnya petani menggunakan lahan
persawahannya untuk menanam padi, jagung, sayuran serta tembakau. Selain adanya
lahan pertanian, di Sabrang juga terdapat peternakan sapi perah yang dikelola oleh
Yayasan Al- Ghozali Desa Sabrang-Ambulu. Awal berdirinya peternakan susu sapi itu
sendiri terhitung sejak berdirinya Pondok Pesantren Bustanul Ulum pada tahun 2010.
Dalam hal ini, pengolahan susu sapi perah dikelola atau berada dibawah naungan
Yayasan Al-Ghozali Desa Sabrang-Ambulu. Dalam hal ini, antara peternakan sapi
dan pondok pesantren saling berhubungan, artinya hasil dari penjualan susu sapi
perah itu sendiri sebagian dari dana dari penjualan digunakan atau dioperasionalkan
untuk memenuhi kebutuhan Pondok Pesantren Bustanul Ulum.
Awal dibentuknya peternakan sapi itu sendiri berawal dari simpati atau rasa
kasihan terhadap banyaknya anak yang tidak bersekolah. Oleh karena itu sebagian
dana dari penjualan hasil sapi perah digunakan untuk membiayai kebutuhan sekolah
bagi para santri-santri yang menuntut ilmu di Pondok Pesantren Bustanul Ulum.
Pondok ini menerapkan program sekolah gratis. Untuk mencukupi operasional
pondok, didirikanlah peternakan sapi perah Al-Ghozali ini pada tahun 2010. Awalnya
sapi perah berjumlah 20 ekor sapi, kemudian berkembang menjadi 40 ekor, dan

14

sekarang sudah sekitar 100-an ekor sapi, dan beberapa dari sapi tersebut di Impor dari
New Zealand. Untuk memenuhi penjualan, sebagian dari hasil penjualan susu sapi
perah dipasarkan dikalangan pondok pesantren, warga, serta sebagian juga dijual
kepada pihak Nestle.
Awal kerjasama dengan pihak Nestle karena ada undangan dari pihak Nestle,
karena daerah Jember dinilai layak untuk potensi sapi perah dan dapat dipromosikan.
Sebelum bekerja sama dengan pihak Nestle, susu sapi dijual ke masyarakat. Akan
tetapi, pasaran di masyarakat tidak menentu atau dengan kata lain bisa turun naik
dalam hal pembelian susu sapi itu sendiri dikalangan masyarakat. Oleh karena itu,
dengan pasar yang kurang mendukung, akhirnya mereka pun melakukan kerja sama
dengan pihak Nestle. Susu dikirim dua hari sekali, dengan menggunakan kendaraan
yang sebelumnya susu sapi disimpan dipendingin agar enzim dalam susu tidak rusak.
Pos penampungan susu di Jember ada di Sabrang (Al-Ghozali), Blater (Mahesa), dan
Jubung (Mahesa). Dari Al-Ghozali mengirimkan susu 400 liter per hari. Mengenai
harga, dalam hal ini pihak Nestle memberikan patokan atau kisaran harga yang tidak
sama, artinya mereka memberikan harga sesuai pada TS atau kandungan gizi yang
tergantung pada setiap hasil susu sapi perah tersebut. Berikut variasi harga yang
diberikan Nestle jika dilihat dari grade atau tingkatannya:
Grade 1

: Rp 3800/liter

Grade 2

: Rp 3500/liter

Grade 3

: Rp 3300/liter

Masalah yang dialami antara lain yakni:

Kerjasama dengan Nestle lancar, hanya saja harga yang dirasa kurang cocok.
Banyaknya jumlah susu sapi perah yang dihasilkan sapi lokal yang sedikit. Susu
sapi impor dapat 30 liter/hari, sapi lokal hanya mencapai 20 liter/hari, bahkan bisa
dihasilkan 10 liter/hari saja. Kurang adanya pengaturan pada pangan peternakan,
khususnya peternakan sapi yang membuat pakan sapi kurang gizi, sapi yang tidak

15

gemuk, dan jumlah pakan yang dirasa kurang sehingga susu yang dihasilkan juga

berkurang.
Permasalahan yang dihadapi peternak sapi perah secara umum dan peternak sapi
perah Jember pada khususnya adalah besarnya ketergantungan peternak terhadap
IPS dalam memasarkan susu segar yang dihasilkannya. Dengan tidak keberpihakan
Pemerintah Daerah Jember terhadap peternak, hal ini menimbulkan kecenderungan
bahwa harga susu segar yang diterima peternak relatif rendah. Adanya
pemberlakuan standar bahan baku yang ketat oleh kalangan IPS mendudukkan
peternak sapi perah pada posisi tawar (bargaining position) yang rendah. Selain
harga susu yang sangat murah pada tingkat peternak, tekanan yang diterima
peternak semakin bertambah dengan adanya retribusi yang diberlakukan oleh

Pemda.
Harga susu segar di tingkat peternak Jember oleh IPS dipatok dalam kisaran Rp
3.200 Rp 3.400 per liter sesuai dengan kualitas, sedangkan harga di tingkat
koperasi pengepul yang melakukan penyimpanan dan pengiriman ke IPS Rp 4.000
Rp 4.500 per liter. Bandingkan dengan harga jual produk susu segar UHT dari
berbagai IPS yang nilainya mencapai Rp 12.500 Rp 13.000. Posisi peternak
dalam hal ini sangat tidak diuntungkan. Idealnya harga di tingkat peternak Rp
4.000 Rp 4.500 dan harga di tingkat koperasi Rp 5.200 Rp 5.500 mengingat
harga konsentrat sebagai suplemen pakan sapi per kilonya sudah mencapai hampir

Rp 3.000.
Di lihat dari sisi konsumen masyarakat Jember, harga jual susu UHT yang
mencapai Rp 12.500 Rp 13.000 sangat memberatkan. Soal harga inilah salah satu
alasan yang menyebabkan konsumsi susu masyarakat Jember masih rendah.
Sampai sekarang industri pengolahan susu lokal (seperti MILKU Jember) masih
belum mampu menjembatani antara kepentingan peternak, untuk terlepas dari
ketergantungannya kepada IPS, dengan kepentingan konsumen, dan untuk
mendapatkan harga susu yang murah. Berdasar pada harga susu segar di tingkat
peternak (Rp 3.200 Rp 3.400 per liter) dengan harga susu UHT produk IPS,

16

selisih harganya mencapai Rp 9.300 Rp 9.600 per liter. Selisih harga yang
besarannya mencapai 3 kali lipat dari harga susu segar di tingkat peternak ini
dibebankan kepada konsumen dan nilai sebesar itu dinikmati bukan oleh

masyarakat Jember.
Konsumsi susu keluarga rata-rata yang rendah secara langsung berpengaruh
terhadap konsumsi rata-rata susu anak-anak balita dan usia sekolah. Pada kondisi
sedemikian, dengan rata-rata konsumsi susu 8 liter/tahun/orang, maka konsumsi
susu rata-rata anak Jember setara dengan 22 ml atau 3 4 sendok/anak/hari.
Tentunya dengan jumlah konsumsi rata-rata sebanyak 22 ml tidak mencukupi
kebutuhan nutrisi untuk pertumbuhan dan perkembangan anak yang sehat. Apalagi
ditambah dengan perimbangan nutrisi dari makanan pokok yang kurang baik,
maka tidak tertutup kemungkinan akan meningkatnya penyakit-penyakit kurang

gizi pada anak Jember.


Hasil survey sederhana ke Indomart, Alfa Mart, Carrefour, Matahari dan pusatpusat perbelanjaan makanan dan minuman lain di Jember, membuktikan bahwa
seluruh produk olahan susu berasal dari industri besar seperti Nestle, Bendera,
Ultra Jaya, SGM dll. Produk dari industri lokal tidak ditemukan. Susu segar
produk peternak Jember (saat ini sudah mencapai 2.000 liter) seluruhnya oleh
koperasi peternak dikirim ke Nestle, Pasuruan. Hal ini memperlihatkan bahwa IPS
lokal di Jember tidak ada. Dengan model pemasaran dan pengolahan susu seperti
sekarang ini sangat wajar bila harga susu menjadi mahal karena adanya biaya

transportasi dari Jember dan kembali lagi ke Jember.


Pakan yang diberikan adalah hijauan terdiri dari rumput lapang, daun-daunan dari
leguminosa pohon (kaliandra, lamtoro gung), dengan jumlah pemberian sekitar
1000 kg untuk semua ternak. Tidak semua peternak memiliki lahan khusus untuk
ditanami rumput unggul sehingga pemberiaannya tidak setiap hari. Tidak ada
perbedaan jenis hijauan pada musim hujan dan kemarau. Namun jumlah, kualitas
serta waktu yang digunakan untuk mencari hijauan lebih lama di musim kemarau.
Jenis pakan lain yang diberikan adalah konsentrat, dedak dan ampas tahu. Selain

17

itu, faktor keterlambatan pengiriman konsentrat ke peternak juga merupakan salah


satu penyebab sehingga peternak menggunakan bahan pakan lain seperti, dedak
kelas 2 (sekam yang digiling) atau ampas tahu. Pemerahan susu dilakukan pada

pagi dan sore hari.


Salah satu permasalahan di peternakan Yayasan Al-Ghozali adalah masalah
penyediaan dan kualitas hijauan. Para peternak mengalami kesulitan hijauan pada
musim kemarau dan berdampak langsung terhadap produksi susu terbatas sehingga
peternak harus membeli ataupun menyewa lahan untuk menanam hijauan dari luar
kawasan ini. Selain itu pengairan hijauan pada masing-masing lahan sangat
tergantung dari curah hujan yang ada sehingga pertumbuhan dan pemanenan
hijauan menjadi terhambat. Ketersediaan rumput untuk pakan sapi di kawasan
peternakan kurang mencukupi untuk kebutuhan ternak. Biasanya peternak
memperoleh hijauan di sekitar pekarangan rumah atau membeli rumput untuk
mencukupi kebutuhan ternaknya tercukupi. Namun karena lahan yang semakin
sempit peternak terpaksa mencari ke daerah yang lain. Pada saat musim kemarau
curah hujan menurun menyebabkan kualitas hijauan menurun karena kurangnya
pengairan ditambah lagi dengan intensitas matahari yang tinggi menyebabkan
kualitas hijauan cepat menurun. Kualitas hijauan dapat diketahui dengan pengujian
kandungan nutrisi yang terkandung didalam hijauan itu sendiri. Respon produksi
dan kualitas susu juga dapat digunakan sebagai acuan ketersedian hijauan yang
berkualitas.

18

STRUKTUR ORGANISASI PETERNAKAN SAPI PERAH AL-GHOZALI


Direktur
K.H. Moch. Shodiq

Wakil Direktur
Abdul Ghofur, S.E.

Bendahara
Hj. Siti
Hamidah

Sekretaris
Shofil Mubarok

Ketua Bagian

Ketua Bagian

Ketua Bagian

Ketua Bagian

Pakan

Pemerahan

Kebersihan

Keamanan

Moh. Zaky

Moh. Kholid

Sapuan

Galuh

Ketua
Bagian
Kesehatan
Hewan
Arifin

19

Gambar

20

21

3.1.2. Kegiatan Tambahan


a. Bidang Pendidikan
1. Pelatihan dasar kewirausahaan Pembuatan Yogurt
Penanggung jawab

: Noviya Ayu Wulandari

Sasaran

: Ibu-ibu PKK dan Masyarakat

Waktu
: 24 Juli 2013
Tempat
: Balai Dusun Krajan
Jumlah peserta
: 15 orang
Hasil kegiatan
:
Kegiatan Posdaya pembuatan yogurt ini dilakukan satu kali pada
tanggal 20 juli 2013,kami memilih satu dusun yaitu di dusun krajan karena
hanya di dusun ini yang tidak memiliki kegiatan/program kerja maka dari itu
kami melaksanakan kegiatan ini di dusun krajan, di karenakan juga antusias
dari ibu-ibu PKK dengan memanfaatkan susu sapi yang ada di desa
sabrang,kami juga memberikan informasi-informasi tentang kewirausahaan
dan pemasaran tentang penjualan yogurt, dan diharapkan yogurt ini dapat
berjalan terus sampai mempunyai nama merek dagang dan dapat dikirim ke
seluruh Indonesia.
Evaluasi kegiatan
:
Program ini awalnya tidak berjalan lancar karena kepala dusun krajan
kurang mendukung dan merespon kegiatan ini,namun setelah kami memberi
pengertian kepada kepala dusun krajan,akhirnya kepala dusun krajan
menyetujui program kami,program ini berjalan efektif dan lancer,dan pemilik
peternakan sapi perah sangat menyutujui dan mendukung program kami,juga
ibu-ibu PKK sangat mendukung program kami.

22

b. Bidang Kesehatan
Pembentukan posdaya TOGA (Tanaman Obat Keluarga)

23

Penanggung Jawab

: Nadia Putih Kusumaartanti

Sasaran

: Ibu-ibu PKK dan Masyarakat

Tanggal
: 3 Juli 2013 dan 18 Juli 2013
Tempat
: Dusun Tegalrejo dan Dusun Jatirejo
Jumlah peserta
: 25 orang
Hasil kegiatan
:
Kegiatan Posdaya TOGA ini dilakukan dua kali yaitu pada tanggal 3
Juli 2013 dan 18 Juli 2013. Kami memilih pada dua dusun, Tegalrejo dan
Jatirejo. Penanaman TOGA ini dilakukan pada pagi hari. Dilakukan pada
lahan rumah kepala dusun sebagai percontohan kepada masyarakat agar dapat
memanfaatkan lahan kosong di rumah masing-masing. Kami juga memberi
penyuluhan sedikit tentang manfaat dan informasi-informasi tentang
kewirausahaan tanaman TOGA. Diharapkan ibu-ibu PKK dan masyarakat
dapat memanfaatkan dan mengembangkan dari tanaman TOGA ini.
Ibu-ibu PKK dan masyarakat antusias pada kegiatan ini. Ada tanya
jawab sedikit tentang pengobatan-pengobatan yang bisa dilakukan dari
tanaman tersebut. Juga ketertarikan pada kewirausahaan ini.
Evaluasi kegiatan
:
Program penyuluhan tersebut berjalan sangat lancar. Diharapkan
kegiatan ini benar-benar ditindaklanjuti oleh masyarakat sekitar agar
melakukan kegiatan penanaman TOGA ini di lahan rumah masing-masing.

c. Bidang Ekonomi dan Kewirausahaan

24

1. Pemasaran Desa Wisata Pantai Rowo Cangak-Sabrang via Online


(Pembuatan Blog)
Penanggung Jawab

: Panji Pamungkas A.A.Y

Sasaran

: Masyarakat

Tanggal
: 21 Juli 2013
Tempat
: Dusun Ungkalan
Hasil kegiatan
:
Pembuatan blog desa wisata Pantai Rowo Cangak ini ditujukan guna
memperkenalkan dan memasarkan pantai rowo cangak yang berada di desa
sabrang kecamatan ambulu kepada masyarakat luas baik itu wisatawan
domestik maupun wisatawan mancanegara. Dimana kami melihat bahwa
pantai rowo cangak memiliki potensi sebagai tujuan wisata, oleh sebab itu
sangatlah penting adanya suatu kegiatan khususnya dalam bidang pemasaran
Pantai Rowo Cangak ini.
Evaluasi kegiatan

Dari kegiatan pembuatan blog desa wisata dan memasarkan melalui media
internet, bbm dll. Masyarakat (kerabat dekat dan teman-teman) tertarik untuk
mengujungi Pantai Rowo Cangak yang berada di Desa Sabrang Kecamatan
Ambulu Kabupaten Jember.

25

2. Pembentukan Kader Sapi Perah


Penanggung Jawab

: Semua anggota KKN kelompok 24 Sabrang

Sasaran

: Masyarakat

Waktu
Tempat
Hasil kegiatan

: Minggu IV dan Minggu VI


: Dusun Krajan
:

26

Pembentukan kader Posdaya sapi perah yang bertujuan untuk


meningkatkan pendapatan jumlah peternak sapi perah. Hal ini diharapkan agar
ada peningkatan harga susu sapi perah. Selain itu, pembuatan kader sapi perah
ini dimaksudkan sebagai percontohan pemberdayaan sapi perah di desa
lainnya. Mengingat bahwa di Jember ini berpotensi untuk dijadikan klaster
sapi dilihat dari sumber daya alam dan sumber daya manusianya.

27

Kegiatan Pendukung Lainnya


1. Bidang Pendidikan
Penyuluhan NAPZA
Penanggung jawab

: Abd. Hanan Magrobi

Tujuan

: Sosialisasi pada pelajar terkait dengan bahaya


penggunaan NAPZA, free sex, safety riding

Sasaran

: Siswa-Siswi Sekolah Menengah Pertama

Waktu

: Minggu IV dan Minggu VI

28

Tempat
: Dusun Krajan
Hasil kegiatan
:
Penyuluhan NAPZA ini tujukan kepada para siswa dan siswi smp
negeri 2 ambulu, tepatnya kepada para siswa dan siswi kelas satu smp yang
sedang melakukan MOS. Penyuluhan NAPZA ini bertujuan untuk
memberikan edukasi kepada siswa dan siswi tentang bahaya narkoba.
Evaluasi kegiatan

Penyuluhan NAPZA ini berjalan dengan lancar dimana para siswa dan
siswi antusias sekali dengan apa yang disampaikan oleh nara sumber tentang
bahaya NAPZA.

2. Bidang Kesehatan
e. Cek Glukosa, Asam Urat, Tensi Home Care dan Penyuluhan Diabetes
Melitus
Penanggung jawab

: Quritaayun Zendikia Luckita

Tujuan

: Melayani pemeriksaan gula darah, asam urat,


tensi darah dan memberikan informasi kepada
masyarakat tentang penyakit diabetes melitus

Sasaran

: Lansia

Tanggal
Tempat
Jumlah peserta
Hasil kegiatan

: 4 Juli 2013 dan 8 Juli 2013


: Dusun Tegalrejo dan Jatirejo
: 105 orang
:

29

Pelaksanaan kegiatan dilakukan sebanyak dua kali, yang pertama


dilakukan di Balai Desa Tegalrejo dan yang kedua di Balai Desa Jatirejo.
Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan gula darah dan asam urat mendapat
antusias yang sangat baik dari warga. Teknis pelaksanaan kegiatan ini
yaitu dengan membagikan kupon kepada warga pada H-2. Kemdian warga
yang embawa kupon akan diukur tensi darah dan dilanjutkan dengan
pemeriksaan gula darah dan asam urat. Setelah itu warga akan dikenakan
biaya Rp 5.000,00.
Untuk teknis kegiatan penyuluhan dilakukan bersamaan dengan
pemeriksaan gula darah dan asam urat. Kegiatan ini bertujuan
memberikan edukasi akan pentingnya menjaga kadar gula darah dalam
batas normal.
Evaluasi kegiatan

Tenaga yang terlibat dalam kegiatan ini sangat terbatas sedangkan


banyak warga yang mengikuti kegiatan ini sehingga kegiatan ini
berlangsung sangat lama dan kurang teratur.

f. Penyuluhan Kesehatan Gigi Dan Mulut pada Ibu Hamil Dan Balita
Penanggung jawab
: Vitta Permata Sarie
Tujuan

: Memberikan pemahaman pada ibu-ibu hamil dan


balita terhadap pentingnya kesehatan gigi dan
mulut

Sasaran

: Ibu-ibu

Tanggal

: Minggu IV dan Minggu VI

30

Tempat
: Dusun Kebonsari
Jumlah peserta
: 10 anak dan 30 ibu hamil
Hasil kegiatan
:
Kegiatan ini dilakukan saat posyandu di Dusun Kebonsari.
Penyuluhan kesehatan gigi dan mulut pada balita dan ibu hamil. Kegiatan
untuk balita dilakukan dengan memberikan tontonan film kartun lucu
tentang gigi. Sehingga balita tertarik untuk menonton film dan secara tidak
langsung mengerti pentingnya menggosok gigi sehari dua kali. Untuk ibuibu hamil dilakukan pendekatan sendiri dan kegiatan ini berjalan dengan
lancar.
Evaluasi kegiatan
:
Ada kurang konfirmasi tentang tempat posyandu, sehingga
kebingungan mencari tempat dan datang terlambat.

g. Penyuluhan pemilihan obat dengan metode CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif)
Penanggung Jawab
: Nadia Putih Kusumaartanti
Tujuan
: Memberikan pemahaman kepada Ibu-ibu
terhadap obat kesehatan
Sasaran

: Ibu-ibu PKK

Waktu
Tempat
Jumlah peserta

: 30 Juni 2013
: Dusun Kebonsari
: 37 orang

Hasil kegiatan

31

Kegiatan penyuluhan tentang pedoman penggunaan obat bebas dan


obat bebas terbatas diikuti oleh ibu-ibu PKK Dusun Kebonsari berjalan
lancar sesuai dengan rencana yang diharapkan. Penyuluhan ini dihadiri
oleh 37 ibu-ibu.
Penyuluhan mengenai pedoman penggunaan obat bebas dan obat
bebas terbatas dilakukan selama 15 menit, penyuluh memberikan materi
diawal dan kemudian dilanjutkan dengan diskusi dan tanya jawab oleh
ibu-ibu. Adapun materi yang disampaikan adalah mengenai bagaimana
menjadi ibu rumah tangga yang kritis dalam menggunakan dan memilih
obat yang nantinya dikonsumsi oleh anggota keluarga. Penulis memilih
ibu-ibu sebagai sasaran utama dikarenakan ibu-ibu merupakan faktor
penentu kesehatan seluruh anggota keluarga. Dimana seluruh anggota
keluarga mengadu mengenai yang dirasakannya saat sakit pada ibu. Dan
ibulah yang akan merawat anggota keluarga apabila sedang sakit. Adapun
teknik penyampaian materi penulis menggunakan lembar balik untuk
penyampaiannya dan menggunakan media bantu leaflet.
Evaluasi kegiatan :
Ibu-ibu

antusias mengikuti tanya jawab tentang materi pedoman

penggunaan obat bebas dan obat bebas terbatas. Hal ini membuktikan
bahwa informasi yang telah disampaikan dapat diterima dengan baik.

32

h. Penyuluhan Garam Beryodium


Penanggung Jawab
: Semua Peserta KKN 24 SABRANG
Tujuan

: Memberikan pemahaman kepada Ibu-Ibu


terhadap obat kesehatan

Sasaran

: Ibu-ibu PKK

Waktu
: 27 Juni 2013
Tempat
: Dusun Krajan
Jumlah peserta
: 60 orang
Hasil kegiatan
:
Kegiatan ini dilakukan dalam acara mengisi kegiatan ibu-ibu PKK di
Balai Desa Sabrang. Kegiatan ini bersifat perkenalan mahasiswa KKN.

33

Kami menyiapkan leaflet sebagai pendukung kegiatan ini. Ibu-ibu kader


PKK nampak antusias dengan kegiatan tersebut. Ada tanya jawab menarik
disana mengenai kekurangan dan kelebihan tentang penggunaan garam
beryodium.
Evaluasi kegiatan
:
Kegiatan ini berjalan lancar dan baik.

3. Bidang Lingkungan
3. Penyuluhan Terhadap Bahaya Penggunaan Pupuk Kimia
Penanggung Jawab
: Fransiska Yanti
Sasaran
: Kelompok Tani
Waktu
: 21 Juni 2013
Tempat
: Dusun Kebonsari
Jumlah peserta
: 60 orang
Hasil kegiatan
:
Penyuluhan yang dilakukan di kelompok tani desa Sabrang ini bertujuan
untuk memberikan informasi tentang bahaya penggunaan pupuk kimia.
Evaluasi kegiatan
:
Kegiatan ini berlangsung lancar dan masyarakat antusias.

34

4. Memberikan

penyuluhan

tentang

AMDAL

(Analisis

Dampak

Lingkungan) tentang bahaya limbah kotoran Sapi Perah terhadap


lingkungan
Penanggung Jawab

: Angga Bayu

Sasaran

: Peternak sapi perah

Waktu
Tempat
Jumlah peserta
Hasil kegiatan
Penyuluhan

: 24 Juli 2013
: Balai Dusun Krajan
: 15 orang
:
ini bertujuan guna menyadarkan,

mengajak,

masyarakat khusunya peternak sapi perah di Desa Sabrang untuk lebih


peduli

terhadap

lingkungan

yang

diakibatkan

oleh

pembuangan

limbah/kotoran sapi yang langsung pada sungai.


Evaluasi kegiatan

Kegiatan ini berlangsung lancar dan masyarakat (peternak sapi)


antusias.

35

36

BAB IV. PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Nyata yang kami laksanakan selama 45 hari ini terdapat
beberapa hal yang dapat kami jadikan suatu pelajaran sebagai bekal untuk hidup
ditengah-tengah masyarakat. Jika ditelaah lebih jauh, waktu 45 hari belum cukup bagi
kami untuk menjalankan semua program yang telah direncanakan. Namun, kami
berusaha semaksimal mungkin untuk merealisasikan semua program kelompok kami
dengan baik dan berhasil.
Dari program KKN ini pula kami dapat menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dengan KKN mahasiswa dapat menimba ilmu pengetahuan secara informal
yang dimiliki masyarakat desa secara turun temurun.
2. Mahasiswa dapat memberikan pengetahuan secara modern serta penerapan
IPTEK demi kemajuan desa.
3. Mahasiswa diharuskan dapat ikut membantu memecahkan persoalanpersoalan yang ada pada masyarakat.
4. Secara realistis mahasiswa dipandang sebagai motivator dan dinamisator bagi
setiap kegiatan yang ada di desa.
4.2 Saran
Mahasiswa yang telah melakukan kuliah kerja tentunya mempunyai banyak
cerita tentang bagaimana mahasiswa tersebut melaksanakan kuliah kerja. Hal tersebut
tentunya dapat menjadi referensi untuk kuliah kerja gelombang selanjutnya. Saran
penulis kepada pembaca adalah koordinasi. Pengerteian koordinasi disini adalah
kordinasi dengan teman satu kelompok dan masyarakat sekitar serta koordinasi
dengan kuliah kerja gelombang sebelumnya. Karena hal tesebutlah yang bisa
menjadikan kesempurnaan dari kuliah kerja. Kesempurnaan yang dimaksud adalah
dengan melanjutkan program yang telah ada, jadi program yang telah ada tersebut
akan selau terus berjalan dan terus mengembang.

37

38

BIODATA PESERTA
BIODATA MAHASISWA KKN GELOMBANG II
UNIVERSITAS JEMBER TA. 2012/2013
DESA
: SABRANG
ALAMAT
: Desa Sabrang, Kecamatan Ambulu Kabupaten Jember
KELOMPOK : 24

1. Nama
Tempat, tanggal lahir
NIM
Fakultas
Jurusan
Alamat asal
Alamat di Jember
Telp./HP
Jabatan kelompok

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Abd Hanan Magrobi


Jember, 07 Maret 1991
090910302050
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Sosiologi
Jl. Pb Sudirman-Tanggul
Perum Mastrip Blok I 32
085749449185
Koordinator Desa

2. Nama
Tempat, tanggal lahir
NIM
Fakultas
Jurusan
Alamat asal
Alamat di Jember
Telp./HP
Jabatan kelompok

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Nadia Putih Kusumartanti


Jombang, 29 Agustus 1990
092210101047
Farmasi
Farmasi
Jl. Gubernur Suryo VII/i/17 Jombang
Jl Kalimantan 6/C/79 Jember
08563522424
Anggota

3. Nama
Tempat, tanggal lahir
NIM
Fakultas
Jurusan
Alamat asal
Alamat di Jember
Telp./HP
Jabatan kelompok

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Panji Pamungkas Adi Anjar Yudhantoro


Jember, 11 Juni 1990
090910202013
Fisip
Administrasi Niaga
Jl Anggur 15 No 34 Perumnas Patrang Jember
Jl Anggur 15 No 34 Perumnas Patrang Jember
085749472211
Anggota

39

4. Nama
Tempat, tanggal lahir
NIM
Fakultas
Jurusan
Alamat asal
Alamat di Jember
Telp./HP
Jabatan kelompok

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Angga Bayu Krisnayana


Ponorogo, 28 Juni 1990
091910301049
Teknik
Teknik Sipil
Jl. Soroito No. 15 Kepatihan Ponorogo
Jl. Sumatra Gg Kamboja No. 6 Jember
085736320103
Anggota

5. Nama
Tempat, tanggal lahir
NIM
Fakultas
Jurusan
Alamat asal

:
:
:
:
:
:

Noviya Ayu Wulandari


Jember, 4 November 1990
090110201036
Sastra
Sastra Indonesia
Perum Puri Sadewo Jl. Durian gang 2 nomer 6

Alamat di Jember

Jember
: Perum Puri Sadewo Jl. Durian gang 2 nomer 6

Telp./HP
Jabatan kelompok

Jember
: 085746783736
: Anggota

6. Nama
Tempat, tanggal lahir
NIM
Fakultas
Jurusan
Alamat asal
Alamat di Jember
Telp./HP
Jabatan kelompok

:
:
:
:
:
:
:
:
:

Quritaayun Zendikia Luckita


Jember, 4 Maret 1992
102010101023
Kedokteran
Pendidikan Kedokteran
Sumber Jeruk Kalisat Jember
Sumber Jeruk Kalisat Jember
085730646072
Anggota

7. Nama
Tempat, tanggal lahir
NIM
Fakultas
Jurusan
Alamat asal

:
:
:
:
:
:

Vitta Permata Sarie


Magetan, 2 April 1992
101610101075
Kedokteran Gigi
Kedokteran Gigi
Jl. Purubaya 2 blok H, No 13 kelurahan

40

Alamat di Jember
Telp./HP
Jabatan kelompok
8. Nama
Tempat, tanggal lahir
NIM
Fakultas
Jurusan
Alamat asal
Alamat di Jember
Telp./HP
Jabatan kelompok

Tawanganom, Kecamatan Magetan


: Jl. Mastrip 2 No 52b Jember
: 085736591688
: Anggota
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Fransiska Yanti
Banyuwangi, 14 Agustus 1992
101510501156
Pertanian
Agroteknologi
Karangmulyo, Tegalsari, Banyuwangi
Jl. Kalimantan 10 No. 58a
087712752418
Anggota

Anda mungkin juga menyukai

  • F2-Sanitasi TPM
    F2-Sanitasi TPM
    Dokumen5 halaman
    F2-Sanitasi TPM
    Quritaayun Zendikia Luckita
    Belum ada peringkat
  • Diet DM Ayun
    Diet DM Ayun
    Dokumen20 halaman
    Diet DM Ayun
    Quritaayun Zendikia Luckita
    Belum ada peringkat
  • F2-Bahaya Rokok
    F2-Bahaya Rokok
    Dokumen9 halaman
    F2-Bahaya Rokok
    Quritaayun Zendikia Luckita
    Belum ada peringkat
  • Mini Pro Asihanti
    Mini Pro Asihanti
    Dokumen55 halaman
    Mini Pro Asihanti
    Quritaayun Zendikia Luckita
    Belum ada peringkat
  • KSPR
    KSPR
    Dokumen2 halaman
    KSPR
    Quritaayun Zendikia Luckita
    Belum ada peringkat
  • Jadwal Jaga Dokter Muda
    Jadwal Jaga Dokter Muda
    Dokumen2 halaman
    Jadwal Jaga Dokter Muda
    Quritaayun Zendikia Luckita
    Belum ada peringkat
  • Visum 150119
    Visum 150119
    Dokumen3 halaman
    Visum 150119
    Quritaayun Zendikia Luckita
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Kista Ateroma
    Lapsus Kista Ateroma
    Dokumen17 halaman
    Lapsus Kista Ateroma
    Quritaayun Zendikia Luckita
    100% (1)
  • Lapsus Kista Ateroma
    Lapsus Kista Ateroma
    Dokumen17 halaman
    Lapsus Kista Ateroma
    Quritaayun Zendikia Luckita
    100% (1)