BAB I. PENDAHULUAN
ASI (Air Susu Ibu) adalah makanan alami pertama untuk bayi dan
menyediakan semua vitamin, nutrisi dan mineral yang diperlukan bayi
untuk pertumbuhan enam bulan pertama, tidak ada cairan atau makanan
lain yang diperlukan. ASI terus tersedia hingga setengah atau lebih dari
kebutuhan gizi anak pada tahun pertama, dan sampai tahun kedua
kehidupan. Selain itu, ASI mengandung antibodi dari ibu yang
membantu memerangi penyakit.1,2,3 ASI yang keluar pada pasca
persalinan atau yang biasa disebut kolostrum mengandung 2,9% lemak,
1,195% protein, 6,5% karbohidrat dan 0,3% mineral. Sedangkan, ASI
yang keluar pada hari ke-15 sampai dengan 15 bulan setelah melahirkan
atau ASI matur mengandung 3% - 5% lemak, 0,8% - 0,9% protein, 6,9%
- 7,2% karbohidrat (dihitung sebagai laktosa), dan 0,2% mineral3.
Protein utama susu manusia adalah imunoglobulin IgA.
Imunoglobulin A ini penting bagi imunitas bayi. Sementara, laktosanya
dapat berfungsi untuk mengontrol flora usus karena kemampuannya
untuk meningkatkan pertumbuhan strain tertentu laktobasilus. Bahkan
semua vitamin, kecuali vitamin K juga ditemukan dalam ASI dengan
konsentrasi gizi yang signifikan.4,5 Selanjutnya, untuk memenuhi
kebutuhan berkembang, bayi harus menerima makanan pendamping
yang bergizi cukup dan aman saat menyusui terus sampai dua tahun.6
Bayi yang tidak mendapat ASI atau mendapat ASI tidak eksklusif
memiliki risiko kematian karena diare 3,94 kali lebih besar dibandingkan
bayi yang mendapat ASI eksklusif.7 Begitu pula penelitian di Amerika
Latin menyatakan bahwa 13,9% dari semua penyebab kematian bayi
dapat dicegah dengan ASI eksklusif untuk 3 bulan pertama kehidupan.8
Melihat angka kematian bayi di Indonesia yang masih relatif tinggi
dibandingkan dengan negara-negara ASEAN lainnya, menyusui
dampaknya sangat signifikan dalam menurunkan kematian anak. Hal ini
berarti memiliki peranan penting dalam pencapaian MDG 4.9
Menurut Survei Demografi Kesehatan Indonesia Tahun 2007, 46%
kelahiran terjadi di fasilitas kesehatan, dan 79% dibantu oleh tenaga
kesehatan terlatih. Apabila Sepuluh Langkah Keberhasilan Menyusui1
diterapkan di seluruh fasilitas kesehatan di Indonesia termasuk rumah
sakit, klinik bersalin, fasilitas pelayanan kesehatan umum maupun
swasta, sekitar dua juta bayi atau separuh dari jumlah bayi yang lahir
setiap tahun di Indonesia akan mendapatkan hak mereka terhadap inisiasi
menyusui dini dan ASI eksklusif.9 Dengan demikian tempat persalinan
menjadi hal yang menentukan keberhasilan ASI eksklusif itu sendiri.
Perilaku ASI eksklusif di Indonesia secara keseluruhan cenderung
menurun. Berdasarkan Hasil Survei Demografi Kesehatan Indonesia
Tahun 2007, pemberian ASI Eksklusif di bawah 6 bulan menurun,
dibandingkan dengan survei yang sama dilakukan pada tahun 2002.9
Sedangkan data Susenas tahun 2004 sampai dengan tahun 2008
menunjukkan bahwa cakupan pemberian ASI eksklusif pada seluruh bayi
di bawah 6 bulan meningkat dari 58,9% pada tahun 2004 menjadi 62,2%
pada tahun 2007, tetapi kemudian menetap dan sedikit menurun menjadi
56,2% tahun 2008.10 Cakupan pemberian ASI eksklusif dipengaruhi
beberapa hal diantaranya belum optimalnya penerapan 10 Langkah
3
1.3. Tujuan
Penelitian ini bertujuan untuk, antara lain:
1. Mengetahui persentase ibu yang memberikan ASI eksklusif di
Desa Purnama, Kecamatan Tegalampel
2. Mengetahui faktor-faktor yang menjadi kendala ibu tidak
memberikan ASI eksklusif di Desa Purnama, Kecamatan
Tegalampel.
1.4. Manfaat
Adapun manfaat penelitian ini, antara lain:
1. Memberikan informasi bagi masyarakat tentang pentingnya
memberikan ASI eksklusif dan manfaatnya bagi bayi di masa
pertumbuhan.
2. Memberikan informasi kepada Puskesmas dan Dinas Kesehatan
setempat tentang faktor-faktor yang menjadi kendala bagi ibu
dalam memberikan ASI eksklusif
6
2.2.1. Karbohidrat
ASI mengandung laktosa yang merupakan karbohidrat
utama dan berfungsi sebagai sumber energi otak. Kadarnya
hampir 2 kali lipat lebih banyak dalam ASI dibanding susu sapi
maupun susu formula. Laktosa dalam ASI lebih mudah diserap
7
2.2.2. Protein
Memiliki kadar yang cukup tinggi dalam ASI.
Komposisinya berbeda dengan protein susu sapi, ia tersusun
lebih banyak protein whey daripada casein. Protein whey lebih
mudah diserap usus bayi, dibandingkan sedangkan casein yang
terdapat dalam susu sapi. 10, 11
2.2.3. Lemak
Lemak memilki kadar yang paling tinggi diantara susu sapi
dan susu formula. Namun jenisnya berbeda pada ASI,
diantaranya kandungan omega 3 dan omega 6 yang bermanfaat
pada perkembangan otak bayi, asam doksoheksanoik (DHA) dan
asam arakidonat (ARA) yang berperan untuk jaringan saraf dan
retina mata. 9, 10
Selain itu ASI juga mengandung asam lemak jenuh dan
tak jenuh dalam komposisi yang seimbang, namun susu sapi
cenderung lebih banyak asam lemak jenuh. Asam lemak jenuh
ini tidak baik untuk jantung dan pembuluh darah jika
dikonsumsi berlebih. 10,11
2.2.4. Karnitin
ASI mengandung karnitin yang tinggi, terutama di tiga
minggu awal menyusu, kadarnya lebih tinggi didalam kolostrum.
Karnitin ini berfungsi membantu membentuk energi yang
diperlukan oleh tubuh. 10, 11
8
2.2.5. Vitamin K
Vitamin K merupakan zat yang penting bagi tubuh terutama
untuk membantu pembekuan darah. Di dalam ASI kadar vitamin
K hanya seperempatnya dari susu formula. Sehingga bayi yang
hanya mendapat ASI perlu diberikan vitamin K tambahan agar
mengurangi risiko terjadinya perdarahan. 10, 11
2.2.6. Vitamin D
Jumlah vitamin D hanya sedikit dalam ASI, namun
kekurangan vitamin ini dapat disiasati dengan menjemur bayi
pada pagi hari. Sehingga kebutuhan bayi terpenuhi dan dapat
mencegah penyakit tulang karena defisiensi vitamin D.10, 11
2.2.7. Vitamin E
Vitamin E berperan mencegah terjadinya kerusakan sel
darah merah yang dapat menyebabkan anemia (anemia
hemolitik). Kandungan vitamin E tinggi pada ASI terutama
kolostrum dan transisi awal.8
2.2.8. Vitamin A
ASI memiliki vitamin A dan beta karoten dalam jumlah
yang tinggi. Vitamin A berperan untuk pembelahan sel,
kekebalan tubuh, dan pertumbuhan. Sehingga bayi yang
mendapat ASI tumbuh kembang dan daya tahan tubuhnya
baik.10, 11
2.2.10. Mineral
Mineral juga terdapat dalam ASI, namun jumlahnya tidak
dipengaruhi oleh makanan ataupun status gizi ibu. Mineral dalam
ASI memiliki kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan
terdapat di susu sapi.11, 12
Mineral yang terdapat di ASI yang utama yaitu kalsium.
Kalsium ini berfungsi sebagai pertumbuhan jaringan, otot, dan
rangka. Kadarnya sedikit dalam ASI, namun penyerapannya lebih
besar. Penyerapan ini dipengaruhi oleh fosfor, magnesium,
lemak, dan vitamin D dalam. Kekurangan kalsium dapat
mengakitbatkan kejang otot dan hal ini lebih banyak ditemukan
pada bayi yang mendapat susu formula.11,12
Mineral lainnya yaitu zat besi, kandungannya dalam ASI
lebih sedikit dibanding susu formula, namun sama dengan
kalsium, zat besi dalam ASI lebih mudah diserap,
perbandingannya sekitar 20-50% pada ASI dan hanya 4-7% pada
susu formula. Oleh karena itu, bayi yang mendapat ASI lebih
kecil risikonya terhadap kekurangan zat besi dibanding bayi yang
mendapat susu formula.11, 12
Penyakit seperti acrodermatitis enterophatica, diare kronik,
gelisah, dan gagal tumbuh dapat disebabkan oleh kekurangan zink
dalam tubuh bayi. ASI juga mengandung mineral zink ini, namun
jumlahnya juga lebih sedikit dibanding susu formula. Walaupun
demikian, kadar zink dalam ASI lebih mudah diserap, sekitar
60% pada ASI dan 43-50 % pada susu sapi, dan 27- 32% pada
susu formula. Begitu juga dengan mineral lain yang kadarnya
tinggi dalam ASI, selenium yang diperlukan untuk pertumbuhan
10
Tabel 2.1. Komposisi ASI, Kolostrum, dan Susu Sapi Untuk Setiap 100 ml 13
Zat-Zat Gizi Kolostrum ASI Susu Sapi
Energi (K Cal) 58 70 65
Protein (g) 2,3 0,9 3,4
- Kasein / whey 1 : 1,5 1 : 1,2
- Kasein (mg) 140 187 -
- Laktamil Bumil 218 161 -
- Laktoferin (mg) 440 167 -
-(mg)Ig A (mg) 364 142 -
Laktosa (g) 5,3 7,3 4,8
Lemak (g) 2,9 4,2 3,9
Vitamin
- Vit A (mg) 151 75 41
- Vit B1 (mg) 1,9 14 43
- Vit B2 (mg) 30 40 145
- Asam Nikotinmik 75 160 82
- Vit B6 (mg) - 12-15 64
(mg)
- Asam Pantotenik 183 246 340
- Biotin 0,06 0,6 2,8
- Asam Folat 0,05 0,1 0,13
- Vit B12 0,05 0,1 0,6
- Vit C 5,8 5 1,1
- Vit D (mg) - 0,04 0,02
- Vit Z 1,5 0,25 0,07
- Vit K (mg) - 1,5 6
Mineral
- Kalsium (mg) 39 35 130
- Klorin (mg) 85 40 108
- Tembaga (mg) 40 40 14
- Zat besi (ferum) 70 100 70
- Magnesium (mg) 4 4 12
(mg)
- Fosfor (mg) 14 15 120
- Potassium (mg) 74 57 145
- Sodium (mg) 48 15 58
- Sulfur (mg) 22 14 30
11
5. Meningkatkan Kecerdasan
Dengan memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan akan
menjadi tercapainya perkembangan potensi kecerdasan anak yang
optimal. Hal ini karena sebagai nutrisi yang ideal dengan
komposisi yang tepat serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi,
ASI juga mengandung zat gizi khusus yang diperlukan otak bayi
agar tumbuh optimal12
3. Menjarangkan kehamilan
Dengan menyusu secara eksklusif , dapat menjadi cara
untuk kontrasepsi dengan murah, alami, aman, dan efektif. Cara
ini dikenal dengan istilah Metode Amenorea Laktasi (MAL).
MAL harus memenuhi tiga kriteria yaitu : tidak haid, Ibu
menyusu secara eksklusif, umur bayi kurang dari 6 bulan.13
7. Jalinan ikatan batin antara ibu dan bayi dibentuk dari proses
menyusu.11
15
Saat ini banyak ibu yang mengeluhkan ASI yang sulit keluar dan
ibu yang merasakan ASInya kurang jumlahnya. Padahal sebenarnya ASI
yang dimiliki ibu itu sudah cukup, namun ibu merasa kurang yakin.9
Terdapat berbagai macam faktor yang mempengaruhi kurangnya
pemberian ASI pada bayi antara lain :
2.7.7 Pendidikan
Tingkat pendidikan ibu mempunyai pengaruh dalam
pola pemberian ASI, makin tinggi pendidikan ibu makin tinggi
prevalensi menyusui. Pendidikan bertujuan untuk mengubah
pengertian, pendapat, konsep-konsep, sikap, dan persepsi, serta
menanamkan tingkah laku/ kebiasaan yang baru11
20
Identifikasi masalah
Penyebaran kuisioner
Pengambilan data
Pengetahuan
Kesehatan Ibu
Sosial Ekonomi
Peran Penyuluhan
Tabel 4.2
Data Demografis Kecamatan Tegalampel
Wkt
Jumlah
Luas Jarak ke Tempuh Jumlah Jumlah
NO Kel / Desa RT /
Wilayah Puskesmas ke Rumah KK
RW
Puskesmas
+ 230,750
1 Tegalampel Ha + 3 km + 20 menit 22 / 8 420 564
2 Klabang + 769 Ha + 5 km + 30 menit 16 / 7 1024 1405
+ 431,436
3 Mandiro Ha + 3 km + 15 menit 23 / 5 992 1462
+ 267,61
4 Tanggulangin Ha + 2 km + 10 menit 15 / 4 802 944
5 Karanganyar + 4441 Ha + 1,5 km + 15 menit 26 / 8 1294 1690
+
6 Sekarputih 471,117Ha + 500 m + 5 menit 33 / 8 1288 1594
Klabang + 393,47
7 Agung Ha + 7 km + 15 menit 7/3 313 399
8 Purnama + 365 Ha + 7 km + 25 menit 16 / 8 772 1078
116 /
Total 44 6905 9136
Sumber : Laporan Bulanan Penduduk Desa/Kelurahan
28
Tabel 4.3
Data Desa Tertinggal Kecamatan Tegalampel
No Nama Desa
1. Klabang
2. Mandiro
3. Purnama
4.3.5 Data Bayi dengan ASI Eksklusif dan Non Eksklusif usia 0-6 bulan
Tahun 2016 di Puskesmas Tegalampel
Berdasarkan data LB3KIA Puskesmas Tegalampel, dapat diketahui jumlah
bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif dan Non Eksklusif adalah sebagai
berikut :
Tabel 4.6
Jumlah Bayi dengan ASI Eksklusif dan Non-Eksklusif Tahun 2016
Bulan ASI Eksklusif ASI Non-Eksklusif
Januari 13 10
Februari 14 13
Maret 13 12
April 11 9
Mei 12 11
Juni 11 10
Juli 12 12
Agustus 16 12
September `3 7
Oktober 13 7
November 12 7
Desember 14 5
Total 154 115
31
Subyek penelitian ini adalah semua Ibu yang berkunjung ke Posyandu Desa
Purnama pada tanggal 16 Maret 2017.
24%
BAIK
KURANG
72%
28%
84%
16%
60%
40%
76%
24%
60%
40%
72%
28%
6.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang didapat, maka disimpulkan bahwa:
1. Ibu-ibu yang memberikan ASI non-eksklusif secara statistik
lebih banyak dibanding ASI eksklusif yaitu sebesar 76%.
2. Gambaran karakteristik dari responden yang mendukung
kurangnya pemberian ASI ekskusif yaitu tingkat pendidikan
yang rendah, dimana pendidikan tertinggi responden adalah
setingkat SMP
3. Gambaran faktor internal yakni tingkat pengetahuan dan
kondisi kesehatan ibu sangat baik dalam penelitian ini.
Sebanyak 72% memiliki pengetahuan baik, dan 100% ibu
dalam kondisi kesehatan yang baik saat menyusui.
4. Gambaran faktor eksternal responden diperoleh tingkat sosial
ekonomi kurang yakni sebesar 60%, dukungan suami yang
baik sebesar 80%, tingkat paparan penyuluhan sebesar 60%,
tingkat peranan kelompok potensial sebesar 76%, dan tingkat
peran aktif tenaga kesehatan sebesar 72%.
6.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
ASI ekskusif dan status gizi bayi usia 4-6 bulan. Bogor: Fakultas
Pertanian IPB.
49
Lampiran 1
INFORMED CONSENT
Atas bantuan dan kerjasama yang baik kami ucapkan terima kasih.
Responden Peneliti
Lampiran 2
Petunjuk :
1. Isilah identitas Anda secara lengkap dengan menuliskan pada tempat yang
tersedia.
2. Berilah tanda ( ) pada kolom yang tersedia yang sesuai dengan jawaban
Anda.
KARAKTERISTIK RESPONDEN
1. Nama : ..................................
2. Umur : ..................................
3. Pendidikan : ..........................
4. Pekerjaan : ...........................
SOSIAL EKONOMI
6. Apakah dalam 1 bulan keluarga anda mempunyai pendapatan yang tetap?
( ) Tidak.
( ) Ya
7. Berapa pendapat keluarga dalam 1 bulan?
( ) Rp.700.000;
( ) > Rp.700.000;
DUKUNGAN SUAMI
8. Apakah suami mendukung ibu untuk menyusui?
( ) Tidak.
( ) Ya
9. Apakah suami membantu, ketika ibu kesulitan menyusui?
( ) Tidak.
( ) Ya
( ) Tidak.
( ) Ya
PENYULUHAN
12. Apakah pernah mengikuti penyuluhan tentang ASI eksklusif?
( ) Tidak
( ) Ya, di..........
SIKAP PETUGAS
13. Apakah petugas kesehatan membantu ibu saat pertama kali menyusui?
( ) Tidak
( ) Ya
14. Apakah petugas menanggapi saat ibu ada keluhan atau masalah seputar
menyusui?
( ) Tidak
( ) Ya
Lampiran 3
Foto Kegiatan Penelitian
54
Lampiran 4
Data Pelayanan Gizi Puskesmas Tegalampel
55