NEGOSIASI Kelompok 2 : 1. Indra Prasasti Adriyana 2. Nina Adelina 3. Rangga Alfa Ade
Konflik dibagi menjadi dua :
1.Konflik Fungsional dalam pandangan organisasi, yaitu sebuah konfrontasi di antara kelompok yang menambah keuntungan kinerja organisasi 2.Konflik Fungsional dalam pandangan organisasi, sebuah konfrontasi di antara kelompok yang menambah keuntungan kinerja organisasi
Mengapa Konflik AntarKelompok Terjadi :
1. Saling Ketergantungan Kerja a) Saling ketergantungan yang dikelompokkan, saling ketergantungan yang tidak memerlukan adanya interaksi di antara kelompok kecuali melalui semua organisasi. b) Saling ketergantungan yang berurutan, saling ketergantungan yang memerlukan satu kelompok untuk menyelesaikan tugasnya sebelum kelompok lain dapat menyelesaikan tugasnya, karena itu kemungkinan konflik bertambah. c) Saling ketergantungan timbal balik, saling ketergantungan yang memerlukan hasil kelompok untuk dijadikan masukan kelompok lain, karenanya dapat memberikan dasar timbulnya potensi konflik yang besar.
Mengapa Konflik AntarKelompok Terjadi :
2. Perbedaan Tujuan atas, jika sumber yang terbatas harus dibagikan, ketergantungan bersama meningkat, bermacam perbedaan dalam tujuan kelompok menjadi lebih jelas. b) Struktur imbalan, konflik antar kelompok lebih sering terjadi bila system imbalan dihubungkan dengan kinerja kelompok individu daripada kinerja organisasi secara keseluruhan.
Mengapa Konflik AntarKelompok Terjadi :
3. Perbedaan Persepsi a) Perbedaan Tujuan b) Perbedaan cakrawala waktu c) Perbedaan status d) Persepsi yang tidak akurat e) Meningkatkan permintaan untuk Spesialis
Konsekuensi Konflik Antar Kelompok
Disfungsional 1. Perubahan Dalam Kelompok -
Meningkatkan Kekompakan Kelompok
Timbulnya Kepemimpinan Otokratis Fokus pada Aktivitas Menekankan pada Loyalitas
2. Perubahan di Antara Kelompok
-Destorsi persepsi, selama konflik persepsi dari setiap anggota kelompok menjadi terganggu. Para anggota kelompok mengembangkan pendapat yang lebih kuat akan pentingnya kesatuan mereka. -Stereotip yang negatif, ketika stereotip yang negatif menjadi faktor dalam sebuah konflik, anggota setiap kelompok melihat persamaan yang lebih sedikit dalam unit mereka daripada yang benar benar ada dan perbedaan yang lebih besar di antara kelompok dibanding yang benar benar ada. -Penurunan komunikasi, ini bisa menjadi sangat tidak berguna khususnya jika ada saling ketergantungan yang berurutan atau timbal balik. Proses pengambilan keputusan dapat terganggu dan pihak lain yang dilayani organisasi dapat terpengaruh.
Mengelola Konflik Antar Kelompok
Melalui Resolusi 1. Pemecahan Masalah Metode konfrontasi pemecahan masalah dicari untuk mengurangi ketergantungan melalui pertemuan tatap muka kelompok yang berkonflik. Tujuan pertemuan adalah untuk mengenal konflik dan menyelesaikannya. 2. Tujuan Superordinat Tujuan yang tidak akan bisa dicapai tanpa kerjasama dari kelompok kelompok yang terlibat.
Mengelola Konflik Antar Kelompok
Melalui Resolusi 3. Perluasan Sumber Daya Sebab utama konflik antar kelompok adalah terbatasnya sumber daya. Apapun keberhasilan suatu kelompok dalam pencapaiannya diperoleh atas tanggungan kelompok lain. 4. Penghindaran Ketika penghindaran mungkin tidak membawa manfaat dalam jangka panjang, ini bisa dipastikan bekerja sebagai pemecahan jangka pendek. Menghindari konflik bukan merupakan penyelesaian yang efektif dan juga tidak menghilangkannya, tapi penghindarannya mungkin merupakan alternative sementara yang paling baik.
Mengelola Konflik Antar Kelompok
Melalui Resolusi 5. Pelunakan Menekankan kepentingan umum dari kelompok yang berkonflik dan melunakkan perbedaan perbedaannya, kepercayaan dasar adalah menekankan bahwa pandangan pada hal tertentu memudahkan pergerakan menuju tujuan bersama. 6. Kompromi Adalah cara tradisional untuk menyelesaikan konflik antar kelompok, tidak ada pihak tertentu sebagai pemenang atau pecundang dan keputusan mungkin dicapai tidak ideal untuk kedua kelompok. 7. Perintah Kekuasan Menggunakan cara ini, management dengan mudah menyelesaikan masalah yang dilihatmya pantas dan mengkomunikasikan keinginan keinginannya kepada kelompok kelompok yang terlibat.
Mengelola Konflik Antar Kelompok
Melalui Resolusi 8. Penggantian Variabel Manusia Melibatkan usaha untuk mengubah perilaku anggota kelompok, cara ini berfokus pada satu atau banyak konflik dan pada sikap dari orang orang yang terlibat. 9. Penggantian Variabel Struktural Hal ini melibatkan perubahan struktur organisasi yang resmi, struktur mengacu pada hubungan yang tetap di antara pekerjaan dalam organisasi dan termasuk merancang pekerjaan dan departemen. 10. Mengenali Musuh Bersama Kelompok kelompok yang berkonflik kadang dapat menyelesaikan perbedaan perbedaan dan bersatu memerangi musuh bersama.
Mengatasi Konflik Antar Kelompok
dengan Cara Negosiasi Negosiasi Lintas Budaya, intel corporation memutuskan untuk melatih karyawannya dalam menafsirkan nuansa budaya dalam rangka meningkatkan kemampuan negosiasi lintas budaya mereka. Kelompok Negosiasi, terjadi bila pekerjaan satu kelompok tergantung pada kerjasama dan tindakan kelompok lain dimana manajer kelompok yang pertama tidak mempunyai kendali
Mengatasi Konflik Antar Kelompok
dengan Cara Negosiasi Tugas Sebelum Berunding a) Memahami pihak lain b) Mengetahui semua pilihan Taktik Perundingan a) Tim orang baik / orang jahat b) Mendesak c) Penyelesaian masalah bersama d) Kekuatan bersaing e) Membagi perbedaan f) Penawaran rendah
Mengatasi Konflik Antar Kelompok
dengan Cara Negosiasi Dampak Kepribadian dalam Proses Negosiasi, proses negosiasi adalah pengalaman yang sangat berorientasi pada manusia.Ada 4 jenis kepribadian yang paling umum di meja perundingan : - Pencari kekuasaan - Pembujuk - Penampil yang dapat diandalkan - penampil terbatas.
Mengatasi Konflik Antar Kelompok
dengan Cara Negosiasi Peranan Kepercayaan, tingkat kepercayaan yang tinggi di antara dua pihak yang berkonflik akan menjadi lebih terbuka dan berbagi informasi Alternatif untuk Mengarahkan Perundingan, penggunaan penengah (mediator) memungkinkan seorang yang netral untuk mencapai suatu persetujuan yang menguntungkan kedua pihak dan organisasi secara keseluruhan.
Menyelesaikan Konflik Kelompok dengan
Tim Building tim building mungkin bekerja dalam mengurangi konflik antar kelompok : 1. Pekerjaan yang sangat kompleks, satu individu tidak diharapkan untuk membuat setiap keputusan. 2. Anggota kelompok memiliki pengetahuan dan keahlian tentang bagaimana hal itu diharuskan. 3. Bekerja sebagai individu atau kelompok yang terpisah belum produktif. 4. Permintaan eksternal sering membutuhkan respon yang cepat. 5. Anggota kelompok ingin bertanggung jawab atas produk usaha mereka 6. Pekerjaan itu memerlukan kelompok yang berbeda untuk berinteraksi secara teratur 7. Permintaan eksternal dari kompetisi atau teknologi memerlukan organisasi yang fleksibel dan responsif.
Mengelola Konflik Antar Kelompok Melalui
Stimulasi 1.Komunikasi, dengan penggunaan secara cerdas dari saluran komunikasi organisasi 2.Mendatangkan Orang Luar ke Dalam Kelompok 3. Mengubah Struktur Organisasi 4. Mendorong Adanya Persaingan