Anda di halaman 1dari 5

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Hamdan wa syukran Llillah shalatan wa salaman ala Rasulillah


wa ala alihi wasahbihi wa mauwalah.
Wakil Gubernur Aceh, Tengku Muzakir Manaf Yang Saya

PEMERINTAH ACEH

banggakan;
Ketua/Wakil Ketua serta Ketua Komisi DPRA yang saya
hormati;

SAMBUTAN
GUBERNUR ACEH

Para Bupati/Walikota/Wakil Bupati/Wakil Walikota dari 23


kabupaten/Kota se-Aceh yang Saya banggakan

dr. ZAINI ABDULLAH

Sekretaris Eksekutif TNP2K yang Saya hormati;


Deputi VII Kemenko Kesra/Ketua Tim Pengendali PNPM
Mandiri, Dr. Sujana Royat yang saya banggakan;

PADA ACARA :

Rapat Koordinasi Strategi Penanggulangan kemiskinan di


Aceh

Plt.

Deputi Bidang Perekonomian Makro,

Kementrian

Koordinator Bidang Perekonomian yang saya hormati;


Para Kepala SKPA dan Para Kepala Bappeda Se Aceh yang
saya hormati,
Para ALim Ulama dan cerdik pandai yang saya hormati

BANDA ACEH, 10 APRIL 2013

Para pimpinan Lembaga UN /Donor /NGO /LSM, Lembaga


profesi, Dunia Usaha; Akademisi; dan praktisi media yang
saya banggakan serta ;

Para hadirin dan hadirat yang kami muliakan;

Negara yang berhak atas perlindungan dan pemenuhan hak-hak


dasarnya sebagai manusia yang bermartabat dan berdaulat.

Syukur Alhamdulillah senantiasa selalu kita sampaikan


pada Illahi Rabbi -

Dalam pandangan Saya jika kita mampu menaikkan derajat

Allah SWT. Shalawat dan Salam kita

hidup kaum dhuafa dari penerima dan atau objek pembangunan

sampaikan pula kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad

maka kita sudah berinvestasi untuk dunia dan akhirat. Itu artinya

SAW beserta keluarga dan para sahabat beliau.

Kita tidak saja melepaskan kaum dhuafa dari beleggu kemiskinan,

Saudara-saudara, Kemarin di Gedung DPR Aceh kita


sudah mendengarkan berbagai pandangan, gagasan, arahan dan

tetapi kita juga sudah berinvestasi untuk diri kita sendiri sebagai
khalifah dibumi ini.

memusywarahkannya untuk kita dapat menghasilkan kebijakan

Saya juga berpandangan bahwa Kemiskinan tidak saja telah

Pembangunan Aceh ditahun 2014. Dan hari ini kita melanjutkan

merendahkan derajat kita sebagai sebuah kaum yang bermartabat

permusyawaratan untuk merumuskan resolusi bersama tentang

dan berdaulat, melainkan kemiskinan juga telah meluruhkan

kebijakan yang tepat, efektif dan bermanfaat bagi peningkatan

eksistensi peradaban sebuah bangsa yang berdaulat secara

kualitas kesejahteraan rakyat khususnya kaum dhuafa.

ekonomi, politik dan social-budaya.

Para peserta rapat yang Saya banggakan

menjadi tidak bermakna lagi jika ada kaum dhuafa yang harus

Rapat

Penanggulangan

mati kelaparan, tidak bergizi hidupnya, dan menderita kesakitan

kemiskinan, yang kita laksanakan hari ini merupakan sebuah

sepanjang waktu hidupnya karena tidak berdaya. Sementara

ikhtiar

untuk

disaat yang sama, kita melihat bagaimana banyak diatara kita

memikirkan bagaimana Aceh bisa keluar dari belenggu kemiskinan

menghambur-hamburkan kekayaan untuk kenikmatan duniawi

dan ketidak-adilan sosial. Sudah waktunya kita berhenti untuk

semata. Bahkan ada diantara kita yang dengan mudah dan tanpa

menjadikan kaum dhuafa sebagai objek dari kepentingan kita

beban menikmati hak-hak kaum dhuafa. Untuk ini Saya mengajak

masing-masing. Kaum dhuafa sesungguhnya merupakan warga

kita semua mulai merubah cara pandang kita tentang kemiskinan.

kita

Koordinasi
sebagai

Strategi

Kita sangat bersalah dan

Pemangku

Kepentingan

Aceh

Memerangi kemiskinan adalah ibadah, dan atau investasi kita

sebagai khalifah, sebagai penyelenggara pemerintahan, dan


sebagai pemangku kepentingan bangsa yang berdaulat dan
bermartabat.
Saudara-sadara

Pemangku

Kepentingan

Aceh

yang

saya

banggakan.
Secara

global

kita

semua

tahu

bahwa

Kemiskinan

merupakan permasalahan bangsa yang bersifat multidimensi dan


atau structural. Kemiskinan juga tidak dapat hanya dianalisis dari
sudut pandang keadaan fisik seseorang atau sekelompok orang
yang membuat orang tersebut menjadi marginal. Kemiskininan
harus dilihat secara lebih holistic dan asasi atas harkat dan
martabat manusia, itulah cara pandang bagi kita di Aceh, sehingga
kaum dhuafa tidak lagi menjadi objek politik, objek proyek-proyek
kemanusiaan, atau hanya menjadi tema kajian dan diskusi para
ahli.
Apa yang disampaikan Utusan Khusus Presiden untuk
Penanggulangan Kemiskinan kemarin, Dr. HS Dillon saya
sepenuhnya setuju dan mari kita jadikan padangan tersebut
sebagai

landasan berfikir dan cara pandang kita dalam

merumuskan kebijakan, program dan berbagai upaya inovasi


penanggulangan

kemiskinan

kesejahteraan rakyat Aceh.

dan

peningkatakan

kualitas

Hadirin yang terhormat,


Sejalan dengan visi Aceh kedepan. yaitu
Bermartabat,

Sejahtera,

Berkeadilan

Aceh Yang

dan

Mandiri

Berlandaskan Undang-Undang Pemerintahan Aceh sebagai


Wujud MoU Helsinki. Melalui Rapat ini Saya meminta Saudarasaudara Para Kepala Pemerintahan Kabupaten dan Kota, Para
Kepala SKPA dan Bappeda seluruh Aceh, serta Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Aceh bersama Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten dan Kota melakukan
terobosan-terobosan

inovatif

dalam

peningkatan

kualitas

kesejahteraan rakyat Aceh dengan langkah-langkah konstruktif


dan terintegrasi dengan kebijakan pembangunan Aceh, antaralain.
1. Segera lakukan Evaluasi Kebijakan dan seluruh program
penanggulangan kemiskinan Aceh agar Kita dapat
mengetahui sebab-musabab lambatnya

upaya

kita

meningkatkan kualitas hidup rakyat.


2. Segera lakukan perumusan kebijakan dan program
percepatan peningkatan kualitas kesejahteraan rakyat
khususnya kaum dhuafa secara integrative, sinergi dan
terukur dengan mengacu pada konsep dan arahan

Utusan

Khusus

Presiden

untuk

Penanggulangan

meningkatkan

Kemiskinan.
3. Sesuai

dengan

kualitas

kesejahteraan

Aceh

selain

melalui dana APBN, APBA dan APBK.


miliki

6. Untuk memastikan arahan Saya dapat dijalankan, Saya

sebagaimana diatur dalam UU Nomor 11/2006, maka

meminta TKPK Aceh memberikan laporan kemajuan

segera

kerjanya secara periodik kepada Saya baik melalui rapat

lakukan

kewenangan
perumusan

yang

konsep

kita

desentralisasi

kebijakan dan program penangulangan kemiskinan atas

koordinasi

dukungan penuh Menkokesra, Menkoperekonomian dan

percepatan

TNP2K. Aceh harus menjadi contoh dan pelopor dalam

peningkakatan kualitas kesejahteraan rakyat.

hal meningkatkan kualitas kesejahteraan rakyat secara


holistik.
4. Agar tidak lagi terjadi kesalahan sasaran penerima

reguler

maupun

rapat

penanggulangan

khusus

Kemiskinan

tentang
dan

Sebagai bagian akhir arahan Saya, Kembali Saya tegaskan


bahwa sudah waktunya kita merubah cara pandang kita dalam
menigkatkan kualitas kesejahteraan rakyat Aceh, tempatkan

manfaat atau miss targeting, maka Saya minta Bappeda

Rakyat Aceh

sebagai

pelaku

utama

dalam

meningkatkan

bersama Dinas Registrasi Aceh atas dukungan Badan

kesejahteraannya dengan melakukan berbagai terobosan dan

Pusat Statistik Aceh segera lakukan pembenahan

inovasi-inovasi sesuai dengan karakteristik daerah masing-

system data based dan informasi Kemiskinan Aceh.

masing.

5. Dan melalui forum rapat ini Saya menugaskan Tim


Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Aceh untuk

Pada kesempatan ini pula, Kami mengajak seluruh para

segera lakukan perumusan konsep Aceh Poverty Trust

pemangku kepentingan pembangunan Aceh khususnya, Para

Fund sebagai lembaga dana amana Aceh untuk kita

Pemangku Kepentingan Penanggulangan Kemiskinan Aceh untuk

dapat menghimpun dana-dana dari masyarakat yang

menjadi bagian dari Pemeritah Aceh melalui Tim Koordinasi

berkemampuan dan para pihak yang berkomitmen untuk

Penanggulangan Kemiskinan Aceh yang dipimpin oleh Wakil


Gubernur Aceh. Saya berharap dengan adanya dukungan

Saudara-saudara, Aceh dapat keluar dari belenggu kemiskinan


dan ketidak-adilan social yang telah berlangsung lama ini.
Demikianlah arahan Saya, dan dengan mengucapkan
Bismillahirahmanirrahim

Rapat

Koordinasi

Strategi

Penanggulangan Kemiskinan di Aceh secara resmi saya buka.


Semoga Allah SWT senantiasa meridhai usaha kita bersama.
Amin.

Sekian dan terima kasih.


Wabilahi taufiq walhidayah
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Banda Aceh, 10 April 2013


Gubernur Aceh,

dr. ZAINI ABDULLAH

Anda mungkin juga menyukai