Boiler
Uap
(berenergi tinggi)
Batas sistem
untuk pompa, boiler, turbin, dan kondensor. Untuk melakukan hal ini kita harus
menganggap setiap alat dari pembangkit daya tersebut sebagai suatu volume control
di mana terjadi keluar dan masuk aliran fluida. Sebagai contoh, air mengalir ke dalam
pompa pada tekanan rendah dan meninggalkan pompa tersebut pada tekanan tinggi,
input usaha ke dalam pompa pada tekanan rendah dan meninggalkan pompa tersebut
pada tekanan tinggi; input usaha ke dalam pompa tersebut jelas berhubungan dengan
kenaikan tekanan ini. Kita harus memformulasikan persamaan-persamaan yang
memungkinkan kita untuk melakukan perhitungan yang diperlukan ini. Untuk
kebanyakan aplikasi yang kita bahasakan cukup memadai utnuk mengasumsikan
aliran tunak (steady) (variable-variabel aliran tidak berubah terhadap waktu) dan
aliran seragam (kecepatan, tekanan dan densitas memiliki nilai konstan di seluruh
daerah perpotongan ). Situasi-situasi tak seragam, tak-tunak yang umum dibahas
secara lebih mendalam dalam mekanika fluida.
Persamaan Kontinuitas
Perhatikan sebuah volume control umum dengan luas
dan luas
voulume ini dapat memiliki bentuk apapun dan berapapun jumlah area masuk dan
keluar, tapi kita akan menurunkan persamaan kontinuitas dengan menggunakan
geometri yang ditunjukan. Kekekalan massa mengharuskan.
(4.54)
Massa yang melintasi luas A selama interval waktu
dapat diekspresikan
sebagai
Dimana v t adalah jarak yang ditempuh partikel-partikel massa dan Av t, adalah
volume yang tersapuh oleh partikel-partikel massa . dengan demikian persamaan
diatas dapat dituliskan dalam bentuk:
-
Dimana kecepatan
dan
dan
(4.55)
dan menjadikan
(4.56)
Untuk situasi aliran tunak, dimana massa dalam volum kontrol tetap monstan,
persamaan kontinuitas disederhanakan menjadi,
=
(4.57)
yang akan digunakan dalam soal-soal yang melibatkan aliran yang masuk dan keluar
dari berbagai jenis alat.
Kuantitas massa yang melintasi suatu luas perdetik disebut sebagai fluks
massa m dan memiliki satuan kg/s (lbm/sec).
Ini diberikan melalui ekspresi
m=
(4.58)
/sec)
Volume Kontrol
Permukaan Kontrol
Ws
digantikan oleh m=
(4.58)
Contoh: 4.12
Air yang mengalir dalam sebuah pipa yang diameternya berubah dari 20
menjadi 40 mm. jika dalam bagian berdiameter 20 mm air memiliki kecepatan 40
m/s, tentukanlah kecepatannya di dalam bagian 40 mm. Hitung juga fluks massanya.
Penyelesaian:
Persamaan kontinuitas (4.57) digunakan. Hasilnya, dengan menggunakan
adalah
(40) =
( )
= 10 m/s
Fluks massanya diperoleh sebesar,
m=
di mana
=(1000)
1000 kg/