Anda di halaman 1dari 4

PRINSIP KERJA RADIOLOGI KONVENSIONAL

1. X Ray
Sinar

merupakan

bagian

dari

spektrum

elektromagnetik,

dipancarkan akibat pengeboan anoda wolfarm oleh elektron-elektron bebas


dari suatu katoda.1 Photon X-Ray dihasilkan oleh tembakan elektron
diarahkan ke target. Elektron yang ditembakkan diemisikan dari filament
katoda yang dipanaskan. Elektron-elektron kemudian difokuskan dan
dipercepat menuju sudut target anoda. Titik dimana sinar elektron menumbuk
target disebut titik fokal. Sebagian besar energy kinetic yang dikandung oleh
sinar elektron dikonversikan menjadi panas, tetapi sekitar 1 % energinya
diubah menjadi foton X-ray. Panas yang dihasilkan dibuang melalui heat sink.
Pada titik fokal, foton X-Ray dipancarkan ke segala arah dari permukaan
target, intensitas tertinggi berada pada sudut 600 sampai 900 dari sinar yang
terbentuk dari sudut target anoda mencapai foton X-ray. Ada lubang kecil
pada tabung X-ray tepat diatas sudut target. Celah ini memungkinkan X- ray
untuk keluar dari tabung dengan redaman yang kecil saat perawatan penutup
tabung hampa yang dibutuhkan untuk pengoperasian tabung X-Ray. 2
Mesin X Ray bekerja dengan mengaplikasikan pengontrolan
tegangan (KV) dan arus listrik (MA) ke tabung X-Ray, yang menghasilkan
sinar X-Ray. Sinar ini diproyeksikan ke bahan. Beberapa sinar X-ray akan
melewati objek, sementara beberapa diserap. Pola radiasi yang dihasilkan
kemudian akhirnya dideteksi oleh media pendeteksi termasuk layar rare earth
( sekeliling fotografi film ), detector semikonduktor atau X-Ray image. Sinar
yang menembus objek maka akan di serap oleh emulsi dari film yaitu Ag,
sedangkan sinar yang tidak menembus objek maka akan menguraikan Ag Br
Ag+ + Br-. 2

Selain prinsip di atas, juga di kenal istilah KV dan MA dalam radiologi


konvensional. KV (kilovolt) yaitu suatu beda potensial yang diberikan antara
katoda dan anoda di dalam tabung rontgen, KV juga di sebut sebagai kualitas
sinar. KV tersebut bergantung pada ketebalan suatu objeknya. Sedangkan MA
(mili amper) berfungsi untuk mengatur arus pemanas filament yang kemudian
akan digunakan sebagai penentu besarnya arus tabung yang akan digunakan.
Semakin tinggi kuat arusnya maka densitas sinar yang tidak menembus objek
semakin hitam, dan sebaliknya semakin rendah kuat arus maka sinar yang
tidak menembus objek akan terlihat putih.

Gambar 1. Proses timbulnya sinar X-ray sehingga menghasilkan gambar.2

Gambar 2. Proses timbulnya sinar X-ray sehingga menghasilkan gambar.1

Gambar yang dihasilkan oleh X-Ray machine pada bidang kedokteran


berdasarkan perbedaan tingkat penyerapan dari organ-organ. Tulang dapat
menyerap sebagian besar radiasi. Menyebabkan pajanan pada film paling
sedikit, sehingga film yang dihasilkan tampak berwarna putih. Udara paling
sedikit menyerap radiasi, menyebabkan pajanan pada film maksimal, sehingga
film tampak berwarna hitam. Diantara kedua keadaan tersebut seperti: soft
tissue menghasilkan citra dalam skala abu-abu (grey scale).1

DAFTAR PUSTAKA
1. Patel, P. Lecture Notes Radiologi. Edisi ke-2. Alih bahasa: dr vidhia
umami. Penerbit Erlangga. 2006.
2. http://www.discoveriesinmedicine.com/To-Z/X-rayMachine.html

Anda mungkin juga menyukai