Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGANTAR PENDIDIKAN
ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN

NAMA

: ARUM ESTU TAMI

NIM

: 06121010028

PRODI

: PENDIDIKAN KIMIA

DOSEN PENGASUH: Dr. Effendi Nawawi, M. Si.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNUVERSITAS SRIWIJAYA
2012

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim,
Puji syukur ke hadirat Allah swt atas rahmat dan karuniaNya penulis dapat
menyelesaikan Makalah Pengantar Pendidikan dengan judul Aliramn aliran
Pendidikan ini dengan baik dan tepat waktu.
Terimakasih penulis ucapkan kepada bapak Dr. Effendi Nawawi, M. Si.
selaku dosen pangasuh mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan yang telah banyak
berbagi ilmu dengan mahasiswa/mahasisiwinya khususnya mahasiswa/mahasisiwi
program studi pendidikan Kimia

tahun 2012. Penulis juga mengucapkan

terimakasih kepada orang tua yang senantiasa memberikan dorongan semangat


dan motivasi untuk keberhasilan anak-anaknya serta terimakasih untuk temanteman di Keluarga Chemistry Education 2012.
Makalah Pengantar Pendidikan ini disusun sebagai laporan akhir semester.
Demikianlah, penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun sangat dibutuhkan.
Indralaya, 2 Januari 2013

Penulis,

DAFTAR ISI

Halaman Judul
....................................................................................................................
i
Kata Pengantar
....................................................................................................................
ii
Daftar Isi
....................................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1...........................................................................................................................
Latar Belakang
..........................................................................................................................
1
1.2...........................................................................................................................
Perumusan Masalah
..........................................................................................................................
1
BAB II
ISI
2.1.....................................................................................................................
Aliran Klasik dan Gerakan Baru dalam Pendidikan
....................................................................................................................
2
2.1.1. Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya pada
Pendidikan di Indonesia

....................................................................................................................
2
2.1.2. Gerakan Baru Pendidikan dan Pengaruhnya Terhadap Pelaksanaan di
Indonesia
....................................................................................................................
4
2.2.....................................................................................................................
Aliran Pokok Pendidikan di IndonesiaDaftar Pustaka
....................................................................................................................
5
2.2.1

Perguruan Kebangsaan Taman Siswa


....................................................................................................................
5

2.2.2

Ruangan Pendidikan INS Kayu Tanam


....................................................................................................................
8

BAB III
3.1.

Kesimpulan
....................................................................................................................
10

Daftar Pustaka
....................................................................................................................
14

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Aliran-aliran pendidikan telah dimaulai sejak awal hidup manusia, karena


setiap kelompok manusia selalu dihadapkan dengan generasi muda keturunannya
yang memerlukan pendidikan yang lebih baik dari orang tuanya. Di dalm
kepustakaan tentang aliran-aliran pendidikan, pemikiran-pemikiran tentang
pendidikan telah dimulai dari zaman Yunani kuno sampai kini. Oleh karena itu
bahasan tersebut hanya dibatasi pada beberapa rumpun aliran klasik,
pengaruhnya sampai saat ini dan dua tonggak penting pendidikan di Indonesia.

1.2.

Tujuan Penulisan

1.

Makalah npengantar pendidikan ini dibuat sebagai pemenuhan tugas akhir

2.

mata kuliah pengantar pendidikan


Sebagai sarana pendukung belajar bagi mahasiswa

1.3.

Perumusan Masalah

1. Ada berapa aliran pendidikan di Indonesia?


2. Aliran pendidikan apa yang paling sesuai dengan pendidikan di Indonesia
saat ini?
3. Apa saja yang menjadi aliran-aliran pokok pendidikan di Indonesia?

BAB II
ISI

2.1.

Aliran Klasik dan Gerakan Baru dalam Pendidikan


Aliran-aliran klasik yang dimaksud adalah aliran empirisme, nativisme,

naturalisme, dan konvergensi. Sampai saat ini aliran aliran tersebut masih sering

digunakan walaupun dengan pengembangan-pengembangan yang disesuaikan


dengan perkembangan zaman.

2.1.1. Aliran-aliran Klasik dalam Pendidikan dan Pengaruhnya pada


Pendidikan di Indonesia
a. Aliran Empirisme
Aliran empirisme bertolak dari Lockean Tradition yang mementingkan
stimulsi eksternal dalam perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa
perkembangan manusia, dan menyatakan bahwa perkembangan anak tergantung
kepada lingkungan, sedangkan pembawaan tidak dipentingkan. Pengalaman yang
diproleh anak dalam kehidupan sehari-hari didapat dari dunia sekitarnya yang
berupa stimulan-stimulan. Stimulasi ini berasal dari alam bebas ataupun
diciptakan oleh orang dewasa dalam bentuk pendidikan. Tokoh perintisnya adalah
John Locke.
Aliran empirisme mengutamakan perkembangan manusia dari segi
empirik yang secara eksternal dapat diamati dan mengabaikan pembawaan
sebagai sisi internal manusia. Dengan kata lain pengalaman adalah sumber
pengetahuan, sedangkan pembawaaan yang berupa bakat tidak diakui. Manusia
dilahirkan dalam keadaan kosong, sehingga pendidikan memiliki peran penting
yang dapat menentukan keberadaan anak. Aliran ini melihat keberhasilan
seseorang hanya dari pengalaman (pendidikan) yang diperolehnya, bukan dari
kemampuan dasar yang merupakan pembawaan lahir.
b. Aliran Nativisme
Tokoh aliran ini adalah Arthur Schoupenhauer. Aliran nativisme
menyatakan bahwa perkembangan seseorang merupakan produk dari pembawaan
yang berupa bakat. Bakat yang merupakan pembawaan seseorang akan
menentukan nasibnya. Aliran ini merupakan kebalikan dari aliran empirisme.
Orang yang berbakat tidak baik akan tetap tidak baik, sehingga tidak perlu

dididik untuk menjadi baik. Orang yang berbakat baik akan tetap baik dan tidak
perlu dididik, karena ia tidak mungkin akan terjerumus menjadi tidak baik.
Aliran Nativisme bertolak dari Leinitzian Tradition yang menekankan
kemampuan dalam diri anak, sehingga faktor lingkungan termasuk faktor
pendidikan,

kurang

berpengaruh

terhadap

perkembangan

anak.

Hasil

prkembangan tersebut ditentukan oleh pembawaan yang sudah diperoleh sejak


kelahiran. Lingkungan kurang berpengaruh terhadap dan pendidikan anak.

c. Aliran Naturalisme
Aliran ini dipelopori oleh J.J Rosseau. Rosseau berpendapat bahwa semua
anak baru dilahirkan mempunyai pembawaan BAIK. Pembawaan baik akan
menjadi rusak karena dipengaruhi lingkungan. Pendidikan yang diberikan orang
dewasa malah dapat merusak pembawaan baik anak itu. Anak menjadi rusak atau
tidak baik karena campur tangan manusia (masyarakat). Pendidikan hanya
memiliki kewajiban untuk memberikan kesempatan kepada anak untuk tumbuh
dengan sendirinya. Pendidikan hendaknya diserahkan kepada alam. Dalam
mendidik seorang anak hendaknya dikembalikan kepada alam agar pembawaan
yang baik tersebut tidak dirusak oleh pendidik.
d. Aliran Konvergensi
Aliran Konvergensi dipelopori oleh Wlliam Stern, ia berpedapat bahwa
seorang anak dilahirkan di dumia sudah disertai pembawaan baik maupun
pembawaan buruk. Proses perkembangan anak, baik faktor pembawaan maupun
faktor lingkungan sama sama mempunyai peranan sangat penting. Bakat yang
dibawa pada waktu lahir tidak akan berkembang dengan baik tanpa adanya
dukungan lingkungan sesuai untuk perkembangan anak itu.
e.

Pengaruh Aliran Klasik terhadap Pemikiran dan Praktek Pendidikan di


Indonesia
Di indonesia telah di terapkan berbagai aliran-aliran pendidikan,

penerimaan tersebut dilakukan dengan pendekatan efektif fungsional yakni

diterima sesuai kebutuhan, namun ditempatkan dalam latar pandangan yang


konvergensi.

2.1.2. Gerakan Baru Pendidikan dan

Pengaruhnya Terhadap

Pelaksanaan di Indonesia
a. Pengajaran Alam Sekitar
Gerakan pendidikan yang mendekatkan anak dengan sekitarnya
adalah gerakan pengajaran alam sekitar,perintis gerakan ini adalah Fr.
A. Finger di Jerman dengan heimatkunde, dan J. Ligthart di Belanda
dengan Het Voll Leven.
Dalam
apresiasi,

pendidikan

pemanfaatan

pengetahuan

di

perkembangan

alam

sekitar

lingkungan

luar

sekolah

peserta

didik

ditanamkan

alami

yang

dan

sumber-sumber

semuanya

sehingga

pemahaman,

peserta

penting

bagi

didik

akan

mendapatkan kecakapan dan kesanggupan baru dalam menghadapi


dunia nyata. Melali penjelajahan alam yang dlakukan, maka peserta
didik akan menghayati secara langsung tentang keadaan alam sekitar,
belajar

sambil

mengerjakan

sesuatu

dengan

serta

merta

memanfaatkan waktu senggangnya.


b. Pengajaran Pusat Perhatian
Ditemukan oleh Ovide Decroly. Pengajaran disusun menurut
pusat perhatian anak. Dari pusat perhatian ini kemudian diambil
pelajaran-pelajaran lain. Dalam pengajaran ini anak selalu bekerja
sendiri tanpa ditolong dan dilayani.Pengajaran pusat perhatian dirintis
oleh Ovideminat Decroly dari Belgia dengan pengajaran melalui pusatpusat minat, disamping pendapatnya tentang pengajaran global.
Decroly menyumbangkan dua pendapat yang sangat berguna bagi
pendidikan dan pengajaran, yaitu:Metode Global dan Centre dinteret.

c. Sekolah Kerja
Gerakan sekolah kerja dapat dipandang sebagai titik kulminasi
dari

pandangan-pandangan

yang

mementingkan

pendidikan

keterampilan dalam pendidikan. J.A. Comenius menekankan agar


pendidikan mengembangkan pikiran, ingatan, bahasa, dan tangan. J.H.
Pestalozzi mengajarkan bermacam-macam mata pelajaran pertukaran
di sekolahnya.
George Kerschenteiner

manyatakan bahwa bentuk sekolah

untuk menjadi warga negara yang baik yaitu mendidik anak agar
pekerjaannya tidak merugikan masyarakat dan justru memajukannya.
Oleh karena itu sekolah wajib menyiapkan peserta didik untuk suatu
pekerjaan. Pekerjaan tersebut hendaknya juga untuk kepentingan
negara. Jadi yang menjadi pusat tujuan pengajaran adalah kerja untuk
menatap masa depan.
d. Pengajaran Proyek
Dikembangkan oleh W.H. Kilpatrick. Ia menanamkan pengajaran
proyek sebagai satu kesatuan tugas yang sesuai dengan kebutuhan
peserta didik dan dikerjakan bersama-sama dengan kawan-kawannya.
Menurut Kilpatrick, dengan tetap duduk di bangku masing-masing,
maka pembentukan watak para peserta didik tidak dapat terlaksana.
Pengajaran proyek biasa pula digunakan sebagai salah satu
metode mengajar di Indonesia, antara lain dengan nam pengajaran
proyek, pengajaran unit, dan sebagainya. Yang perlu ditekankan bahwa
pengajaran

proyek

memandang

dan

Pendekatan

akan

menumbuhkan

memecahkan

multidisiplin

tersebut

utamanya masyarakat maju.

persoalan
makin

kemampuan
secara
lama

untuk

konprehensif.

makin

penting,

2.2.

ALIRAN POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA

Dua aliran pokok pendidikan di Indonesia itu di Indonesia itu


dimaksudkan adalah Perguruan Kebangsaan Taman Siswa dan Ruang
Pendidikan INS Kayu Tanam. Kedua aliran tersebut dipandang sebagai
tonggak pemikiran tentang pendidikan di Indonesia.

2.2.1. Perguruan Kebangsaan Taman Siswa


Perguruan Kebangsaan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar
Dewantara pada tanggal 3 Juli 1932 di yogyakarta, yakni dalam
bentuk yayasan.
a. Asas dan Tujuan Taman Siswa
Asas Taman Siswa

Bahwa setiap orang mempunyai hak mengatur dirinya sendiri


dengan terbitnya persatuan dalam peri kehidupan umum.

Bahwa

pengajaran

harus

memberi

pengetahuan

yang

berfaedah yang dalam arti lahir dan batin dapat memerdekan


diri.

Bahwa pengajaran harus berdasar pada kebudayaan dan


kebangsaan sendiri.

Bahwa

pengajaran

harus

tersebar

luas

sampai

dapat

menjangkau kepada seluruh rakyat.

Bahwa sebagai konsekuensi hidup dengan kekuatan sendiri


maka harus mutlak harus membelanjai sendiri segala usaha
yang dilakukan.

Bahwa dalam mendidik anak-anak perlu adanya keiklasan


lahir dan batin untuk mengobarkan segala kepentinganpribadi
demi keselamatan dan kebahagiaan anak-anak.
Kemudian

kodrat

alam,

ditambahkan

asas

dengan asas kemerdekaan,

kebudayaan,

asas

kebangsaan,

dan

asas
asas

kemanusiaan.
Tujuan Taman Siswa

Sebagai badan perjuangan kebudayaan dan pembangunan


masyarakat tertib dan damai.

Membangun abak didik menjadi manusia yang merdeka lahir


dan batin, luhur akal budinya, serta sehat jasmaninya untuk
menjadi anggota masyarakat yang berguna dan bertanggung
jawab atas keserasian bangsa, tanah air, serta manusia pada
umumnya.
Taman Siswa memiliki dasar-dasar pendidikan yang disebut Panca Dharma,
yaitu:

- Kemanusiaan=> Cinta kasih terhada sesama manusia dan semua mahkluk ciptaan
Tuhan.
- Kodrat hidup=> Untuk pemeliharaan dan kemajuan hidup sehingga manusia hidup
selamat dan bahagia.
- Kebangsaan=> Tidak boleh menyombongkan bangsa sendiri, tidak boleh bertentangan
dengan kepentingan umum.
- Kebudayaan=> Kebudayaan nasional harus tetap dipelihara.
- Kemerdekaan/kebebasan=> Apabila anak tidak diberikan kemerdekaan maka akan
menghambat kemajuannya.
Ki Hadjar Dewantara juga mengajarkan semboyan kepada pendidik yaitu:
Ing ngarsa sung tuladha=> Memberikan teladan kepada peserta didik ketika
berada di depan.

Ing madya mangun karsa=> Membangun semangat kepada peserta didik


ketika berada di tengah.
Tut wuri handayani=> Mengarahkan peserta didik agar tidak salah bertindak
ketika berada di belakang.

b. Upaya-upaya yang dilakukan Taman Siswa


Beberapa

usaha

yang

dilakukan

oleh

Rtaman

siswa

adalah

menyiapkan peserta didik yang cerdas dan memiliki kecakapan hidup.


Dalam ruang lingkup eksternal Taman siwa membentuk pusat-pusat
kegiatan kemasyarakatan.
c. Hasil-hasil yang Dicapai
Taman

siswa

telah

berhasil

menemukakan

gagasan

tentang

pendidikan nasional, lembaga-lembaga pendidikan dari Taman indria


sampai Sarjana Wiyata. Taman siswa pun telah melahirkan alumni
alumni besar di Indonesia.

2.2.2. Ruang Pendidik INS Kayu Tanam


Merupakan sekolah yang didirikan oleh Mohammad Syafei di
Kayutanam (Padang Panjang, Sumbar) pada tanggal 31 Oktober 1926.
Sekolah ini mempunyai rencana pelajaran dan metode sendiri yang
hampir

mirip

dengan

Sekolah

Kerjanya

Kershensteiner.

Syafei

berpendapat bahwa dengan belajar sendiri watak peserta didik akan


terbentuk dan di kemudian hari dapat tumbuh menjadi orang dewasa
yang merdeka, tidak hanya dengan jalan menghafal saja di sekolah.
a. Asas dan Tujuan Ruang Pendidik INS Kayu Tanam
Pada awal didirikan, Ruang Pendidik INS mempunyai asas-asas
sebagai berikut

Berpikir logis dan rasional

Keaktifan atau kegiatan

Pendidikan masyarakat

Memperhatikan pembawaan anak

Menentang intelektualisme

Dasar-dasar tersebut kemudian disempurnakan dan mencakup


berbagai hal, seperti: syarat-syarat pendidikan yang efektif, tujuan
yang ingin dicapai, dan sebagainya.
Tujuan Ruang pendidik INS Kayu Tanam adalah:

Mendidik rakyat ke arah kemerdekaan


Memberi

pendidikan

yang

sesuai

dengan

kebutuhan

masyarakat

Mendidik para pemuda agar berguna untuk masyarakat


Menanamkan kepercayaan terhadap diri sendiri dan berani
bertanggung jawab.

Mengusahakan mandiri dalam pembiayaan.

b. Upaya-upaya Ruang Pendidik INS Kayu Tanam


Beberapa usaha yang dilakukan oleh Ruang Pendidik INS Kayu
Tanam antara lain menyelenggarakan berbagai jenjang pendidikan,
menyiapkan tenaga guru atau pendidik, dan penerbitan mjalah anakanak Sendi, serta mencetak buku-buku pelajaran.
c. Hasil-hasil yang Dicapai Ruang Pendidik INS Kayu Tanam

Ruang Pendidik INS Kayu Tanam mengupayakan gagasan-gagasan


tentang

pendidikan

keterampilan/kerajinan),

nasional
beberapa

(utamanya
ruang

persekolahan), dan sejumlah alumni.

BAB III
PENUTUP

3.1.

Kesimpulan

pendidikan

pendidikan
(jenjang

1. Di Indonesia terdapat bebrapa aliran pendidikan, yaitu: aliran


pendidikan klasik dan aliran pendidikan modern.
2. Aliran pendidikan yang sesuai dengan system pendidikan Indonesia
pada saat ini adalah aliran konvergensi.
3. Aliran-aliran pokok pendidikan di Indonesia adalah: Taman Siswa dan
INS Kayu Tanam.

DAFTAR PUSTAKA

Munib, A. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang : Unnes Press.


Tirtarahardja, U., & La Sulo, L. S. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka
Cipta.

Anda mungkin juga menyukai