Anda di halaman 1dari 7

MATERI AJAR

Molaritas
Molaritas adalah satuan konsentrasi larutan yang menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter larutan.
Molaritas sama dengan jumlah mol dalam zat terlarut dalam 1 liter larutan. Molaritas sama dengan jumlah mol ( n) zat
terlarut dibagi dengan volume (V) larutan. Perumusan molaritas suatu larutan sebagai berikut.

n
g 1000

(dalam mL)
atau M
V
Mr
v

dimana:
M = molaritas
n = mol zat terlarut (mol atau mmol)
V = volume larutan (L atau mL)
g = massa zat terlarut (gram)
satuan molaritas adalam mol/L atau mmol/mL (dilambangkan dengan M)
Tahapan pembuatan suatu larutan ditunjukkan pada gambar 1 berikut.

Gambar 1. Pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu. Setelah larutan ditimbang (a). masukkan zat kimia ke dalam
labu volume yang telah berisi pelarut kira-kira setengah dari volume total. (b). kocok labu ukur hingga zat kimia larut
sempurna. (b). tambahkan pelarut sampai tanda batas. (c). baca skala pada labu volum dengan tepat karena hal tersebut
sangat berpengaruh terhadap ketepatan kosentrasi larutan.
Contoh Soal 1
Berikut ini proses pembuatan larutan NaCl. Hitunglah konsentrasi larutan NaCl yang dibuat!

Pembahasan :
Diketahui :

Massa NaCl (m) yang dibuat : 24,86 gram

Volume larutan NaCl (V) : 500 mL = 0,5 L


Ar Na = 23; Cl = 35,5
Ditanya

Molaritas (M) = ....M

Jawab

mol (n) = massa /massa molar


= 24,86 gram /58,5 = 0,42 mol

M=
Pengenceran

Pengenceran adalah penurunan atau memperkecil konsentrasi


suatu larutan dengan menambahkan pelarut. Dalam hal ini, konsentrasi
yang digunakan adalah Molaritas (M). Pada proses pengenceran, volume
dan molaritas berubah, sedangkan jumlah molnya tetap. Oleh karena itu,
berlaku rumus :

V1 M1 = V2 M2
Keterangan :

V1 = volume larutan sebelum pengenceran


M1 = molaritas larutan sebelum pengenceran
V2 = volume larutan setelah pengenceran
M2 = molaritas larutan setelah pengenceran

Pencampuran
Pencampuran larutan melibatkan dua atau lebih zat yang jenisnya sama, tetapi konsentrasinya berbeda. Pada
proses pencampuran beberapa zat yang sejenis berlaku rumus:

Mc =
LAJU REAKSI
Dalam fisika, istilah laju digunakan untuk menyatakan besarnya perpindahan suatu benda tiap satuan waktu.
Akan tetapi, dalam kimia, laju reaksi didefinisikan sebagai ukuran yang menyatakan jumlah berkurangnya jumlah zat-zat
pereaksi tiap satuan waktu atau bertambahnya zat-zat hasil reaksi tiap satuan waktu. Karena jumlah zat-zat yang terlibat
dalam suatu reaksi kimia biasanya dinyatakan dalam konsentrasinya, maka laju reaksi juga didefinisikan sebagai ukuran
yang menyatakan perubahan konsentrasi zat-zat pereaksi atau zat-zat hasil reaksi tiap satuan waktu.
Jika suatu reaksi kimia dinyatakan dengan :
AB
Dengan : A = reaktan dan B = produk
Maka laju reaksinya dinyatakan dengan perumusan berikut:
atau

r=
Keterangan :

r = laju reaksi

r=+

t = waktu

[A] = perubahan konsentrasi zat-zat pereaksi


[B] = perubahan konsentrasi zat-zat hasil reaksi
Nilai positif laju reaksi dinyatakan dalam kosentrasi zat-zat hasil reaksi menunjukkan bahwa konsentrasi zat
tersebut selalu bertambah. Sementara itu, nilai negatif laju reaksi dinyatakan dengan konsentrasi zat-zat pereaksi
menunjukkan bahwa konsentrasi zat tersebut berkurang.
Suatu reaksi kimia melibatkan beberapa zat perbandingan jumlah molnya dinyatakan dengan koefisien-koefisien reaksi,
sehingga persamaan kimia dapat dituliskan sebagai berikut.
pA + qB rC + sD
Dengan : A, B = reaktan ; C,D = produk ; p, q, r, s = koefisien reaksi
Laju reaksinya dinyatakan sebagai berikut:

r=
2

Pada dasarnya laju reaksi dapat ditentukan dengan menggunakan cara fisika maupun cara kimia. Cara fisika untuk
menentukan laju reaksi didasarkan pada sifat-sifat fisis zat-zat yang terlibat dalam suatu reaksi kimia yang berhubungan
dengan konsentrasi zat tersebut seperti tekanan, konduktivitas listrik.
Secara kimia, laju reaksi dapat ditentukan dengan menentukan konsentrasi zat-zat pada waktu tertentu, kemudian datadata konsentrasi tersebut digunakan untuk menghitung laju reaksi dengan menggunakan persamaan yang telah kita bahas
sebelumnya.
Contoh Soal 2
Diketahui reaksi pembentukan pada suhu 450C sebagai berikut:
2P(g) + 2Q(g) P2Q2(g)
Data-data konsentrasi P dan Q sebagai fungsi waktu dalam reaksi tersebut tercantum pada tabel berikut ini :
Tabel 1. Data konsentrasi penguraian P2Q2 pada suhu 450C
Waktu (detik)
[P] (mol/L)
0
0,2
10
0,16
20
0,13
a. Tentukan laju reaksi masing-masing reaksi gas P pada masing-masing interval waktu percobaan!
b. Nyatakan laju reaksi gas Q dan gas P2Q2 pada masing-masing interval waktu percobaan!
Pembahasan :
Reaksi: 2P(g) + 2Q(g) P2Q2(g)

a.

Selang waktu 10 detik pertama


Selang waktu 10 detik kedua

b. Selang waktu 10 detik pertama

Selang waktu 10 detik kedua

Berdasarkan uraian di atas, maka kita dapat melihat bahwa laju reaksi tidak tetap, tetapi semakin melambat. Laju reaksi
tersebut semakin melambat karena konsentrasi pereaksi semakin berkurang selama reaksi tersebut berkuran
Materi Pokok
Teori Tumbukan
Gagasan utama dari teori tumbukan tentang laju reaksi adalah bahwa reaksi untuk menjadi molekul, atom atau ion
harus terjadi tumbukan. Peningkatan konsentrasi dari spesi reaktan menghasilkan jumlah tumbukan per satu satuan waktu
lebih besar. Namun, tidak semua tumbukan menghasilkan reaksi; ini adalah tidak semua tumbukan adalah tumbukan
efektif. Untuk tumbukan yang efektif, spesi reaktan harus (1) prosesnya paling sedikit mengandung energi minimum yang
dibutuhkan untuk mengatur elektron terluar pada pemutusan ikatan dan pembentukan ikatan dan (2) mempunyai orientasi
yang tepat terhadap satu dengan yang lainnya pada tumbukan tersebut. Tumbukan harus terjadi dalam reaksi kimia, tetapi
tidak menjamin reaksi tersebut akan berlangsung.
Laju suatu reaksi kimia dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya luas permukaan, suhu, konsentrasi, tekanan
dan katalis. Berikut ini penjelasan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi tersebut.

Suhu
Perubahan suhu akan mempengaruhi laju suatu reaksi kimia. Pada umumnya, kenaikan suhu akan
meningkatkan laju reaksi. Jika suhu naik, maka partikel-partikel zat-zat yang terlibat dalam reaksi akan menyerap
kalor (energi), sehingga energi kinetik partikel-partikel tersebut meningkat. Oleh karena itu, dengan meningkatnya
suhu, maka semakin banyak partikel yang mempunyai energi kinetik lebih besar dari energi aktivasi. Keadaan ini
memungkinkan terjadinya tumbukan efektif antara partikel-partikel, sehingga reaksi akan berlangsung lebih cepat.
Luas Permukaan
Pada reaksi-reaksi zat padat, luas permukaan zat padat tersebut akan mempengaruhi laju reaksi.oleh karena itu,
luas permukaan zat padat akan mempengaruhi seberapa cepat reaksi tersebut berlangsung. Zat padat yang
berbentuk serbuk mempunyai luas permukaan yang lebih besar dibandingkan dengan zat padat dalam bentuk
batangan untuk massa zat padat yang sama.
Pada reaksi zat padat yang berbentuk serbuk, setiap bagian zat padat akan segera bereaksi dengan zat lain pada
waktu yang bersamaan karena luas permukaan zat padat tersebut relatif besar. Sementara itu, pada reaksi zat padat
yang berbentuk batangan atau lempengan, reaksinya akan terjadi pada permukaan zat padat yang bersentuhan
dengan zat lain, sehingga untuk terjadi reaksi pada seluruh bagian zat padat diperlukan waktu yang cukup lama.
Konsentrasi
Pada reaksi-reaksi yang melibatkan larutan, konsentrasi larutan mempengaruhi laju reaksi suatu zat dengan larutan
tersebut. Meningkatnya konsentrasi zat-zat pereaksi (dalam bentuk larutan) akan meningkatkan frekuensi tumbukan
antara partikel-partikel zat pereaksi tersebut. Hal ini karena dalam larutan pekat, jarak antara dua buah partikel yang
berdekatan relatif rapat, sehingga mudah bertumbukan. Oleh karena itu, semakin besar konsentrasi suatu larutan,
maka semakin banyak partikel zat terlarut yang terdapat dalam larutan. Jadi apabila suatu larutan direaksikan
dengan zat tertentu, maka zat tersebut akan semakin mudah bereaksi pada larutan yang pekat.
Persamaan Laju Reaksi dan Orde Reaksi
Perubahan konsentrasi zat-zat dalam suatu reaksi kimia biasanya mempengaruhi laju reaksi tersebut. Persamaan
laju reaksi menunjukkan pengaruh tersebut secara matematis. Orde reaksi merupakan bagian dari persamaan laju
reaksi.
Pada dasarnya, terdapat beberapa cara sederhana dalam mengukur laju reaksi. Salah satunya seperti yang telah
anda pelajari dalam pembahasan sebelumnya. Akan tetapi, cara tersebut hanya digunakan mengukur laju reaksi ratarata. Untuk penggunaan yang lebih formal, laju reaksi biasanya diukur pada waktu tertentu, sehingga laju reaksi
tersebut dinamakan laju reaksi sesaat. Dalam hal ini, konsep laju reaksi sesaat diperlukan karena perhitungan laju
reaksi rata-rata seringkali menghasilkan nilai yang tidak akurat. Jadi persamaan laju reaksi digunakan untuk
menyatakan laju reaksi sesaat dari suatu reaksi kimia. (catatan: untuk pembahasan selanjutnya, laju reaksi sesaat
hanya dinamakan dengan laju reaksi).
Laju reaksi dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan laju reaksi berdasarkan konsentrasi zat-zat pereaksi. Pada
umumnya, laju reaksi hanya bergantung pada konsentrasi awal zat-zat pereaksi yang dapat ditentukan melalui
percobaan. Untuk reaksi aA + bB cC + dD, maka persamaan laju reaksinya dapat dinyatakan sebagai berikut.

v = k[A]x[B]y
Dimana:
v

= laju reaksi

= tetapan laju reaksi

[A]

= konsentrasi pereaksi A

[B]

= konsentrasi pereaksi B

= orde reaksi terhadap A

= orde reaksi terhadap B

x + y = orde reaksi total


Tetapan laju reaksi (k) adalah suatu tetapan yang harganya bergantung pada jenis pereaksi, suhu dan katalis. Setiap
reaksi mempunyai harga k tertentu pada suhu tertentu. Harga k akan berubah jika suhu berubah.
Orde Reaksi
Dalam suatu reaksi kimia, penambahan konsentrasi zat-zat pereaksi dapat meningkatkan laju reaksi.
Berkaitan dengan penambahan konsentrasi zat pereaksi, maka dalam persamaan laju reaksi dikenal suatu bilangan
yang disebut dengan orde reaksi. Dalam hal ini, orde reaksi didefinisikan sebagai besarnya pengaruh konsentrasi
pereaksi pada laju reaksi.
Dengan kata lain, orde reaksi merupakan pangkat konsentrasi pereaksi pada persamaan laju reaksi
diferensial. Sebagai contoh, jika konsentrasi suatu pereaksi dinaikkan m kali semula dapat menyebabkan laju reaksi
meningkat n kali, maka hubungan penambahan konsentrasi dengan laju reaksi zat tersebut dapat dinyatakan sebagai
berikut.

mq = n
dengan:

q = orde reaksi

m = kenaikkan konsentrasi
n = kenaikkan laju reaksi
misalnya pada reaksi di atas berorde x terhadap A dan berorde y terhadap B. Orde reaksi keseluruhan (total) adalah x
+ y. Pada pembahasan selanjutnya, jika disebut orde reaksi, maka yang dimaksud adalah orde reaksi total.
Orde reaksi dapat ditentukan berdasarkan tahapan-tahapan reaksi. Jika tahapan-tahapan reaksi dapat dengan mudah
diketahui dan diamati, maka orde reaksi terhadap masing-masing zat pereaksi adalah koefisien dari tahapan reaksi
yang paling lambat. Akan tetapi, jika tahapan-tahapan reaksi sukar untuk diketahui dan diamati, maka orde reaksi
terhadap masing-masing zat pereaksi dapat ditentukan berdasarkan percobaan.
Hubungan antara penambahan laju reaksi dengan penambahan konsentrasi zat-zat dapa dinyatakan dengan
menggunakan grafik orde reaksi. Pada subbab ini akan diperkenalkan grafik orde nol, orde pertama dan orde kedua.
Orde Reaksi Nol
Jika orde suatu reaksi terhadap pereaksi tertentu adalah nol, hal ini berarti bahwa konsentrasi pereaksi tersebut
tidak mempengaruhi laju reaksi. Secara matematis, bilangan yang dipangkatkan nol selalu sama dengan satu,
sehingga laju reaksi suatu zat yang orde reaksinya nol (order nol) adalah tetap pada konsentrasi berapa pun dan
nilainya sama dengan tetapan laju reaksi (k).
v = k[A]0 = k

Laju reaksi

Konsentrasi
Gambar 1. Grafik laju reaksi terhadap konsentrasi untuk orde nol
Contoh:
Untuk reaksi A + B C + D, laju reaksinya dinyatakan dengan:
v = k[A]0
Reaksi ini adalah orde nol terhadap A karena konsentrasi A tidak mempengaruhi laju reaksi.
Orde Reaksi Pertama

Jika orde reaksi suatu zat sama dengan satu, berarti penambahan konsentrasi akan berbanding lurus (linier) dengan
kenaikkan laju reaksinya.
v = k[A]1 = k[A]

Laju reaksi

Konsentrasi

Gambar 2. Grafik laju reaksi terhadap konsentrasi untuk orde pertama.

Orde Reaksi Kedua


Jika orde reaksi suatu zat sama dengan dua, berarti penambahan konsentrasi akan meningkatkan laju reaksi, dimana
laju reaksi sebanding dengan kuadrat konsentrasi zat tersebut.
v = k[A]2

Laju reaksi

Konsentrasi
Gambar 3. Grafik laju reaksi terhadap konsentrasi untuk orde kedua
Menentukan Orde Reaksi dan Persamaan Laju Reaksi Berdasarkan Data Percobaan
Jika tahapan-tahapan reaksi sukar untuk diamati, maka orde reaksi dan persamaan laju reaksinya dapat ditentukan
melalui percobaan (eksperimen). Data percobaan tersebut dapat digunakan untuk menghitung orde reaksi yang dapat
digunakan untuk menentukan persamaan laju reaksi. Untuk memahami hal ini, simaklah contoh soal berikut ini.
Contoh soal:
Dalam suatu percobaan untuk mengamati reaksi A(g) + B(g) C(g), diperoleh data sebagai berikut.
No
1
2
3

[A] M
0,1
0,1
0,2

[B] M
0,1
0,2
0,2

v (M/s)
2
8
16

Tentukan:
a.

Orde reaksi terhadap A

b.

Orde reaksi terhadap B

c.

Orde reaksi total

d.

Harga k (tetapan laju reaksi)

e.

Persamaan laju reaksi

Penyelesaian
a.

Orde reaksi terhadap A ditentukan berdasarkan konsentrasi B yang tetap, yaitu pada percobaan 2 dan 3.

Pada [B] tetap, [A] naik 2 kali, maka v naik 2 kali.

v2 k 2

v3 k 3

[ A2 ]

[ A3 ]

[ B2 ]

[ B3 ]

8 1

16 2

m 1

atau

2m = 2

m=1

Jadi orde reaksi terhadap A = 1


b.

Orde reaksi terhadap B ditentukan berdasarkan konsentrasi A yang tetap, yaitu pada percobaan 1 dan 2.

Pada [A] tetap, [B] naik 2 kali, maka v naik 4 kali.

v1
k [ A1 ]

1
v2
k 2 [ A2 ]
2 0,1

8 0,2
1 1

4 2

[ B1 ]

[ B2 ]

k1 k 2

n2

atau
2n = 4

n=2

Jadi orde reaksi terhadap B = 2


Orde reaksi total = m + n = 1 + 2 = 3
Persamaan laju reaksi:

v = k[A]m[B]n = k[A][B]2

Harga tetapan jenis reaksi dapat ditentukan dengan memasukkan salah satu data percobaan dari tabel ke dalam
persamaan laju reaksi. Misalnya data percobaan 1 yang dipilih, maka harga k dihitung sebagai berikut:
2 M/s = k x (0,1) x (0,1)2
k = 2/0,001 = 2 x 103 M-2 s-1
Jadi persamaan laju secara lengkap dapat dituliskan sebagai berikut:
v = 2 x 103 [A][B]

Anda mungkin juga menyukai