Anda di halaman 1dari 74

TIM KESEHATAN BENCANA

RS MUHAMMADIYAH LAMONGAN

BASIC LIFE
SUPPORT
Bantuan Hidup
(Life Support)
Usaha untuk mempertahankan
kehidupan saat penderita
mengalami keadaan yang
mengancam nyawa
( Gangguan A, B, C, D, & E )
Penderita
Penderita Gawat
Gawat Darurat
Darurat

Penderita yang oleh karena suatu penyebab


(penyakit, tindakan, kecelakaan)
bila tidak segera ditolong akan
kehilangan anggota tubuh atau meninggal
Penyebab Henti Jantung

Cardiac Extra-cardiac
 Penyakit Jantung
Koroner
 Sumbatan Jalan Nafas
 Aritmia  Gagal nafas
 Gangguan Elektrolit
 Syok
 Kelainan Katup
Jantung  Overdosis Obat
 Tamponade jantung
 Keracunan
 Pecahnya Aorta

Rescue & Amblance Trainning Section


BILA
BILATERJADI
TERJADIHENTI
HENTINAFAS
NAFASDAN
DANHENTI
HENTIJANTUNG
JANTUNG

Keterlambatan Keberhasilan

1 menit 98 / 100

4 menit 50 / 100

10 menit 1 / 100
PENANGGULANGAN PENDERITA
GAWAT DARURAT
 3 S ( Amankan Diri, Amankan Lingkungan,
Amankan Pasien )
 Segera MINTA TOLONG Prioritas
(Ambulance, Polisi, PMK)
 Lakukan ABC dengan benar dan Early
CPR (Resusitasi jantung paru) sampai tim
Emergency Ambulance datang dengan alat
defibrilator
Amankan Diri
 Celemek tahan air
 Pakaian pelindung
 Sarung tangan
 Masker
 Penutup kepala
 Proteksi mata dengan kacamata
 Pelindung kaki
Minta Tolong
 Telepon Ambulance Cara memanggil ambulans :
-> RS Putar nomor telepon 118
Muhammadiyah
Lamongan 322834 Sebutkan : - No telpon anda
ext 118 atau - Nama anda
08885035624 - Lokasi kejadian / korban
dengan Operator
tekan “2” - Jenis penyakit
 Telepon Polisi, PMK, - Keadaan penderita
Orang-orang di - Jumlah korban
sekitar kejadian
Pendekatan Emergensi
Structured Approach
● Primary assessment and resuscitation
● Secondary assessment and
emergency treatment
● Reassessment
● Definitive care
The aim of the primary assessment is to
identify and treat any life threatening
conditions.
This differs from the traditional clinical
teaching where a history is taken from the
patient and followed by clinical examination.
Such an approach can potentially delay the
diagnosis of a lethal condition.
Selalu mulai dengan Survai Primer

(mencari keadaan yang mengancam nyawa)

Konsep
A Airway dengan proteksi servikal
B Breathing dengan oksigenasi dan ventilasi
C Circulation dengan kontrol perdarahan
A Airway & Proteksi Servikal

Assess :
• Look
• Listen
• Feel
PEMERIKSAAN JALAN NAFAS
(AIRWAY)
 Usahakan dan pertahankan agar jalan nafas bebas
 Cek Respon Penderita dengan diajak bicara
(AVPU) 
 Bicara lancar : jalan napas bebas
 Bicara grok-grok : sumbatan jalan napas
 Tidak bicara : tidak sadar, jalan napas tertutup
pangkal lidah
 AVPU
(Awareness, Verbal, Pain, Unresponsive)
Bagaimana menilai penderita dalam 10 detik ?
Ajak penderita berbicara !

Repon baik menunjukkan

A Airway baik
B Breathing baik
C Circulation mungkin baik
D Disability mungkin baik
Bila tidak ada respon : Primary Survey
• Is
Is person
person unresponsive
unresponsive ??
Are you
okay?

Check the victim for a response ( AVPU )

Rescue & Amblance Trainning Section


SUATU SEBAB

PENDERITA
TAK SADAR

RELAKSASI HILANG REFLEKS


OTOT PERLINDUNGAN

LIDAH “KLEP”

SUMBATAN MUNTAH
JALAN NAFAS REGURGITASI

ASPIRASI
SUMBATAN
SUMBATANJALAN
JALANNAFAS
NAFAS

• Look / Lihat
 Perubahan Status Mental
Agitasi / gelisah  Hipoksemia
Obtundasi / teler  Hiperkarbia
 Gerak Nafas
Normal
See Saw / rocking
 Retraksi
 Deformitas
 Debris
Darah / sekret
Muntahan
Gigi
 Sianosis
SUMBATAN
SUMBATANJALAN
JALANNAFAS
NAFAS
SUMBATAN
SUMBATAN JALAN
JALAN NAFAS
NAFAS

 Listen / Dengar

 Bicara normal  Tak ada sumbatan


 Ada suara tambahan
Snoring  Lidah
Gurgling  Cairan
Stridor / Crowing  Penyempitan
 Suara parau (hoarseness / dysphonia)
SUMBATAN
SUMBATAN JALAN
JALAN NAFAS
NAFAS cont…
cont…
 Feel / Raba
 Hawa nafas
 Krepitasi / fraktur
(maxillofacial / laryngeal)
 Deviasi trakhea
 Hematoma
 Getaran di leher
LOOK LISTEN AND FEEL
PEMBEBASAN
PEMBEBASANJALAN
JALANNAFAS
NAFAS
PENYEBAB LIDAH
• Manual :
- Non trauma :
Head tilt
Neck lift
Chin lift
Jaw thrust
- Trauma :
Chin lift
Jaw thrust
Dengan in-line manual immobilization” atau
pasang cervical collar

• Bantuan Alat
- Oropharyngeal airway
- Nasopharyngeal airway
Pada Pasien Trauma

Head Tilt
Chin Lift

neck lift

Neck Lift
Don’t do Be careful
JAW THRUST

Dianjurkan
Oro-pharyngeal tube

Perhatikan ukuran
1 2
OROFARINGEAL
TUBE

3 4
Nasopharyngeal tube tube
Naso-pharyngeal

Tidak merangsang muntah


Ukuran u/ dewasa 7 mm atau
jari kelingking kanan
NASOFARINGEAL
TUBE
PEMBEBASAN
PEMBEBASAN JALAN
JALAN NAFAS
NAFAS

PENYEBAB BENDA ASING


• Manual
• Penghisap
• Definitive airway
• Pada chocking :
 Back blows
 Abdominal thrust (Heimlich manuver)
 Thoracal thrust
 Cricothyroidotomy
CHOKING

Back blows

Lima kali hentakan


pada punggung,
diantara dua scapula
CHOKING

Heimlich
Abdominal Trust

Korban : sadar
Heimlich Abdominal Trust

Korban : Tidak Sadar


B Breathing & Ventilasi

Assess :
• Look
• Listen
• Feel
PEMERIKSAAN PERNAFASAN
(BREATHING)
 Penyebab
 Tindakan Anestesi
 Penyakit
 Kecelakaan / Trauma
PEMERIKSAAN PERNAFASAN
…(BREATHING) cont
 Lokasi
 Sentral
 Pusat nafas
 Perifer
 Jalan nafas
 Dinding dada
 Paru
 Otot nafas
 Rongga pleura
 Syaraf & jantung
GANGGUAN
GANGGUAN BREATHING
BREATHING
(penderita
(penderitamasih
masihbernafas)
bernafas)

Look / Lihat
Frekuensi pernafasan N 12-20x/m
Sianosis Takhipnea
Status mental Distensi vena leher
Asimetri dada Paralisis otot nafas

Listen / dengar
Keluhan: “Tak bisa nafas!”
Stridor, wheeze
 atau hilang suara nafas
…………gangguan
…………gangguanventilasi
ventilasi
(penderita
(penderitamasih
masihbernafas)
bernafas)

Feel / Raba
Hawa ekspirasi
Emfisema subkutan
Krepitasi / tenderness / nyeri
Deviasi trakhea

Adjuncts
Pulse oximeter
CO2 detector
Gas darah
X-ray dada
CARA
CARAPEMBERIAN
PEMBERIANVENTILASI
VENTILASI

Tanpa Alat
Mulut ke Mulut
Mulut ke Hidung
Mulut ke mulut dan hidung

Dengan Alat
Safar airway
Esophageal obturator airway
Face mask / pocket mask
Laryngeal mask
Bag-valve-mask
Bag-valve-tube
Ventilator
Check for Breathing

Look listen and feel for normal breathing &


LOOK FOR SIGNS OF LIFE (CHECK PULSE) !

Rescue & Amblance Trainning Section


Bila Breathing Terganggu :

Selalu Oksigen Ventilasi


(11 LPM) (bila nafas tidak adekuat)
B Breathing : Open Pneumothorax

Sesak karena bernafas lewat lubang toraks


Tutup : Open  Closed , lalu “WSD”
C Circulation
Kontrol perdarahan

Assess : Gangguan Perfusi

•Akral dingin
•Tachycardia
•Gangguan kesadaran
•Tachypneu
•Hipotensi
•Oliguria/anuria
CIRCULATION
(PEREDARAN DARAH)
MENENTUKAN NADI
CC (Circulation)
(Circulation)

Penilaian Sirkulasi Organ


- Tingkat kesadaran
- Warna kulit dan suhu tubuh
- Penilaian nadi
- Jumlah Urine yang keluar
C Circulation : Perbaikan Volume

Infus : Guyur, RL yang dihangatkan


(jangan lupa ambil sampel darah)
Modified from
Perdarahan AGD 118

Tujuan utama pertolongan adalah


untuk :
 Mempertahankan penderita tetap

hidup
 Membuat keadaan penderita tetap

stabil
 Mengurangi rasa nyeri,

ketidaknyamanan, dan rasa cemas


Modified from
AGD 118

Cara Menghentikan Perdarahan :


1. Menekan dengan tangan & Elevasi
2. Menekan dengan kain bersih
3. Balut tekan
4. Titik tekan

Torniket tidak berguna.


Disamping itu torniket menyebabkan
sindroma reperfusi dan
menambah berat kerusakan primer.
Alternatif yang disebut “bebat tekan” itu
sering
disalah mengerti
Modified from
AGD 118
1. Menekan dengan tangan & Elevasi
(tinggikan)
Modified from
AGD 118
2. Menekan Dengan Kain Bersih
Modified from
AGD 118
3. Balut Tekan
Modified from
AGD 118
4. Titik Tekan
Pada 1 sisi badan terdapat 6 titik tekan
Modified from
Penanganan Amputasi AGD 118

Bagian ekstremitas yang


teramputasi harus ditutup
kasa steril yang dibasahi
NaCl 0,9% kemudian
dibungkus dengan kantong
plastik steril. Potongan
ekstremitas ini dapat
dipertahankan sampai 6 jam
COLD WATER tanpa pendinginan, sedang
jika didinginkan dapat
bertahan sampai 18 – 20 jam
C Circulation

Kenali Syok : • akral dingin


• takikardi

Kontrol Perdarahan

Perbaikan Volume
Tindakan Penanganan Syok
 Pastikan jalan nafas dan ventilasi
baik
 Pemberian Oksigen
 Tidurkan terlentang
 Pakaian dikendorkan
 Stabilisasi bila ada fraktur
 Cegah kehilangan panas tubuh
dengan memberi selimut
 Jangan diberi minum

Modified from
AGD 118
Modified from
Syok AGD 118
Tindakan :
PEMERIKSAAN KESADARAN
Variabels Score
Eye opening (E) Spontan 4
Bicara 3
Nyeri 2
Tdk respon 1
Best motor response (M) Patuh thd perintah 6
Melokalisasi Nyeri 5
Normal fleksi (withdraws) 4
Abnormal fleksi (decorticate) 3
Extensi (decerebrate) 2
Tdk respon (Flaccid) 1
Verbal response (V) Orientasi baik 5
Berbicara tdk nyambung 4
kata-kata tdk berhubungan 3
Suara 2
Tdk respon 1
 Tanyakan nama penderita :
 Jika dapat menjawab baik : sadar
 Jika penderita tampak bingung, mengerang,
mengantuk atau tidak menjawab : gangguan
kesadaran
 Metode AVPU dan GCS
 Pupil
Perubahan Terbaru Pada CPR
 Pemberian CPR dilakukan bila korban tidak respon dan
tidak bernafas dengan normal
 Penolong sebisa mungkin meletakkan tangannya pada
pertengahan tulang dada daripada menyusuri tulang iga
 Tiap pemberian pernafasan diberikan dalam satu detik
daripada dua detik
 Rasio pijat jantung dan pernfasan adalah 30 : 2
 Meminimalisir perlakuan selama pijat jantung
 Rotasi CPR tiap 2-3 menit untuk mengurangi kelelahan
Rescue & Amblance Trainning Section
MINTA TOLONG
Buka Jalan Nafas &
Pertahankan Jalan Nafas Tetap Terbuka

Head Tilt and Chin Lift

Rescue & Amblance Trainning Section


Periksa Breathing

Look listen and feel for normal breathing &


LOOK FOR SIGNS OF LIFE (CHECK PULSE) !

Rescue & Amblance Trainning Section


Bila Breathing Terganggu :

Selalu Oksigen Ventilasi


(11 LPM) (bila nafas tidak adekuat)
Tidak Ada Tanda Kehidupan ( Nadi - & Pernafasan - )

PUSH HARD & PUSH FAST

Rescue & Amblance Trainning Section


Land Mark

Press Down on The


Sternum 4—5 cm

Letakkan telapak tangan pada bagian Letakkan telapak tangan yang lain
tengah tulang dada diatas tangan yang sudah menempel
pada tulang dada

Rescue & Amblance Trainning Section


PIJAT JANTUNG LUAR
RASIO 30 : 2
Thank You

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai