Etik
Penelitian
dikeluarkannya
Kedokteran
Ethical
dan
Approval
Kesehatan
atau
Indonesia
ethical
clearance
dengan
No.
sampel
ditetapkan
dengan
(Supranto 2000):
(t-1) (r-1) 15
23
menggunakan
rumus
berikut
Keterangan:
t = banyaknya kelompok
r = jumlah replikasi per kelompok
Berdasarkan rumus tersebut, dengan jumlah 4 kelompok (t=4), maka
jumlah sampel minimal setiap kelompok (r) yang diperlukan dalam penelitian ini
adalah 6 orang. Dengan demikian jumlah sampel secara keseluruhan adalah 24
orang.
Metode Intervensi
Kelompok perlakuan dibagi menjadi 4, dengan masing-masing kelompok
terdiri dari enam sampel. Kelompok perlakuan tersebut adalah :
1. Kelompok yang diberi vitamin C dosis 500 mg.
2. Kelompok yang diberi vitamin E dengan dosis 200IU (setara 133 mg).
3. Kelompok yang diberi multivitamin-mineral, yaitu vitamin C 500 mg,
vitamin E 30 mg, Seng 15 mg, Tembaga 1,5 mg, serta
4. Kelompok kontrol (tidak mendapatkan suplemen).
Dosis diberikan 8 kali dari AKG, untuk vitamin C kebutuhan wanita
dewasa adalah 60 mg/orang/hari. Untuk perlakuan diberikan 8 kali AKG yaitu 500
mg. Sedangkan untuk vitamin E kebutuhan wanita dewasa adalah 15 mg/orang
/hari, untuk perlakuan diberikan 8 kali AKG yaitu 200 IU, dikonversi dalam mg
yaitu menjadi 133mg. Multivitamin-mineral yang digunakan adalah multivitamin
dengan komposisi tiap kaplet yaitu vitamin B1 15 mg, vitamin B2 15 mg, vitamin
B3 50 mg, vitamin B5 20 mg, vitamin B6 20 mg, vitamin B12 12 mcg, biotin 45 mcg,
asam folat 400 mcg, vitamin C 500 mg, vitamin D 200 IU, vitamin E 30 mg, seng
15 mg, tembaga 1,5 mg dan calcium 100 mg.
Tolerable Upper Intake Levels (ULs) atau angka tertinggi dari nilai zat gizi
yang bila dikonsumsi tiap hati tidak membahayakan kesehatan untuk dewasa
19 tahun menurut food and nutrition Board-institute of Medicine (FNB-IOM)
(2004) adalah 2000 mg/hari (WNPG 2004).
Tolerable Upper Intake Levels (ULs) atau angka tertinggi dari nilai zat gizi
yang bila dikonsumsi tiap hari tidak membahayakan kesehatan untuk dewasa
19 tahun menurut food and nutrition Board and Institute of medicine (IOM)
(2000) adalah 1000 mg/hari, yang di dapatkan dari suplemen. Vitamin C, vitamin
E dan multivitamin mineral diberikan secara oral.
Data Identitas
Data karekteristik keluarga sampel meliputi pendidikan dan pekerjaan.
b.
Data Konsumsi
Data konsumsi didapatkan dari food record selama perlakuan (7 hari)
pada sampel dengan menggunakan form food record dengan mencatat jenis
dan jumlah bahan makanan yang dikonsumsi setiap hari selama 24 jam,
sedangkan untuk mengetahui data frekuensi konsumsi makanan sumber
antioksidan selama 1 minggu terakhir sampel digunakan food frequency. Form
food record dan food frequency dapat dilihat pada lampiran 4 dan lampiran 3.
c.
Prinsip
Penetapan MDA dengan metode uji asam tiobarbiturat (TBA) dapat
diukur secara spektrofotometrik berdasarkan prinsip bahwa asam lemak
tidak jenuh jamak (PUFA) dapat mengalami proses peroksidasi menjadi
peroksida
lipid
yang
kemudian
mengalami
dekomposisi
menjadi
d. Pipet mikro
e. Sentrifuge
f.
Vorteks
g. Penangas air
h. Spektrofotometer
Prosedur Pengambilan Darah
Darah diambil dari vena cubiti dengan menggunakan spuit ukuran 5
ml dengan menggunakan jarum G 23. Darah dimasukkan ke dalam tabung
EDTA agar darah tidak membeku dan ditempatkan dalam cool box sebelum
disentrifuge. Darah disentrifugasi pada kecepatan
menit. Cairan plasma darah yang telah terpisah dari bagian padat darah
segera dipindahkan ke tabung fial kosong, untuk selanjutnya dianalisis MDA.
Prosedur Analisis MDA Plasma
Plasma diambil sebanyak 1 ml, dimasukkan ke dalam tabung reaksi
dan ditambahkan 1 ml TCA 20% dingin, kemudian divorteks dan disentifuge
dengan kecepatan 3000 rpm selama 10 menit. Supernatant diambil,
dimasukkan ke dalam tabung reaksi lain yang sudah berisi 2 ml TBA 0,67%,
kemudian dimasukkan ke dalam penangas air dengan suhu 95-1000C
selama 10 menit. Setelah itu tabung reaksi dikeluarkan dan didinginkan
dalam bejana berisi air es. Hasil reaksi diambil sebanyak 1 ml dimasukkan
dalam kuvet dan dibaca serapannya pada pajang gelombang 532 nm
(Marhaen 2004). Prosedur analisis kadar MDA plasma dapat dilihat pada
Gambar 5, untuk alur penelitian dapat dilihat pada Gambar 6.
Divorteks
Divorteks
Dinginkan
Merah muda
Alur Penelitian
Populasi
Mahasiswi alih jenis IPB yang masih aktif
Kriteria eksklusi
Kriteria Inklusi
Kelompok
Kontrol
(6 orang)
Tidak diberi
intervensi
suplemen
antioksidan
Kelompok
Intervensi
Vitamin C
(6 orang)
Diberi Vit C
dosis 500 mg
Kelompok
Intervensi
Vitamin E
(6 orang)
Diberi Vit E
dosis 200 Iu
atau setara 133
mg
Kelompok
Intervensi
Multivitaminmineral
(6 orang)
Diberi multivitaminmineral yg mgd :
- vitamin C 500mg
- vitamin E 35 mg,
- Zn 15 mg dan
- Cu 1,5 mg
Pengolahan Data
Data-data yang dikumpulkan selama penelitian ini disajikan dalam bentuk
tabel dan kemudian dianalisis secara deskriptif dan inferensial. Data yang
dianalisis secara deskriptif meliputi data karakteristik sampel, data record
kebiasaan makan, data food frequency dan Indeks Massa Tubuh (IMT).
Konsumsi
Data konsumsi pangan sumber antioksidan dikumpulkan dengan metode
food frequency kemudian diolah untuk mendapatkan data frekuensi konsumsi
pangan berapa kali per minggu. Data konsumsi pangan sehari sampel selama 7
hari didapatkan dengan metode food record. Data konsumsi pagan tersebut
kemudian diolah dan dikonversi menggunakan nutri-survey menjadi data asupan
energi dan zat gizi protein, vitamin A, vitamin C, vitamin E, kalsium, seng dan
tembaga.
Data asupan energi tersebut kemudian dibandingkan dengan AKG untuk
mendapatkan nilai tingkat kecukupan energi dan zat gizi, dengan menggunakan
rumus tingkat kecukupan zat gizi di bawah ini :
TKG = (K/AKGi) x 100%
Keterangan :
TKG
Kurus
Normal
Gemuk
IMT
< 17,0 kg/m2
17,0-18,5 kg/m2
>18,5-25,0 kg/m2
>25,0-27,0 kg/m2
>27,0 kg/m2
Penetapan MDA
Data kadar MDA plasma sampel diukur sebelum dan setelah 7 hari
intervensi, kemudian dihitung perubahan kadar MDA plasma yaitu selisih antara
kadar MDA sebelum dan setelah 7 hari intervensi.
Penetapan MDA dengan metode uji asam tiobarbiturat (TBA) diukur
dengan spektrofotometer panjang gelombang 532 nm. Hasilnya dihitung dengan
rumus Kadar MDA, membandingkan absorbansi dengan kurva standar memakai
tetraetoksipropan, menggunakan persamaan Y = aX + b.
Keterangan
fp Faktor Pengenceran
Penetapan Standar MDA
Mengukur MDA sebagai produk peroksidasi lipid, dalam penelitian ini
digunakan tetraetoksipropan (TEP) sebagai prekursor dari MDA, karena MDA
merupakan senyawa yang tidak stabil. TEP dihidrolisis oleh air menjadi MDA dan
alkohol. Prosedur Penetapan standar tersaji lengkap pada Lampiran 6.
Pengenceran larutan tetraetoksipropan (TEP) adalah sebanyak 10000x,
dengan konsentrasi 0, 0.1, 0.2, 0.3, 0.4, dan 0.5, yang direaksikan dengan TBA,
diperoleh absorbansi secara berurutan 0, 0.198, 0.396, 0.573, 0.770 dan 0.953
nmol/mL (Lampiran 6). Persamaan kurva standar yang didapat yaitu Y=0.001x +
0.006 dengan R2=0,999, di mana y=absorbansi dan x=konsentrasi MDA
(nmol/mL). Kurva standar dapat dilihat pada gambar 7.
A532
1,2
1
0,8
0,6
0,4
0,2
0
0
200
400
600
nmol/ml
data asli