Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puja dan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan berkah dan karunia-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan
makalah ini. Adapun penulisan makalah ini untuk menyelesaikan salah satu tugas mata
kuliah yaitu dasar-dasar pemasaran . Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak khususnya dosen pembimbing saya Abdul Rahman,SE.MM yang banyak membantu
dalam penyelesaian makalah ini.
Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalalah ini masih jauh dari kata
sempurna,baik dari sistem penulisan,maupun dari aspek bahasa yang di gunakaan. Oleh
karena itu, dengan kerendahan hati saya mohon perkenaan para pembaca untuk memberikan
saran dan kritik. Khususnya dosen pembimbing.
Dan semoga makalah ini bermanfaat bagi saya sendiri maupun bagi para pembaca.
Kami juga mohon maaf jika ada kesalahan kata-kata yang tidak berkenan di hati pembaca
dan jika ada kebenarannya maka itu datanganya dari Tuhn Yang Maha Esa.
Makassar, 3 April 2014
Yanti sukarini jaya purwasih

DAFTAR ISI

Sampul
Kata Pengantar....................................................
Daftar Isi
Bab I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2.Perumusan masalah
1.3.Tujuan

Bab II : Pembahasan
2.1 Analisis SWOT
2.2 Tujuan dari analisia SWOT

2.3 Cara Membuat Analisis SWOT

Bab III : Penutup


3.1 Kesimpulan
3.2 Saran

Daftar Pustaka

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG


Sejarah kebangkitan industri modern dimulai pada tahun 1820-1830 atau sering
disebut dengan revolusi industri. Kebangkitan ini mengakibatkan berkembangnya
penemuan-penemuan baru dibidang teknologi, seperti pembangunan proses produksi sampai
penggunaan computer. Dampak lebih lanjut dari perkembangan teknologi ini adalah
perkembangan organisasi dan kegiatan bisnis di tahun 1990-an.
Dengan demikian konsep persaingan juga ikut berubah. Sementara pada periode
sebelum 1990-an persaingan merupakan kegiatan pembuatan produk sebanyak-banyaknya
atau lebih dikenal dengan periode produksi masal, strategi kegiatan produksi lebih
ditunjukan kearah internal perusahaan yang bertujuan untuk memperoleh efisiensi produksi.
Baik preferensi manajerial, perilaku maupun persepsi, semuanya berorentasi ke mental
produksi. Dari asfek politik, strategi bisnis seperti ini memerlukan proteksi secara ketat
terhadap serangan dari luar.
Pada abad 21 dimana masing-masing Negara di planet bumi ini sudah tidak memiliki
batas ruang dan waktu, kecenderungan orientasi bisnis akan berubah. Jika sebelumnya
produsen dapat memaksakan kehendaknya kepada konsumen, maka yang terjadi selanjutnya

adalah kebalikannya: konsumenlah yang justru memaksakan kehendaknya kepada produsen.


Investasi mengalir ketempat yang paling menguntungkan. produsen dipaksa untuk membuat
produk yang sesuai dengan nilai dan keinginan konsumen.Dengan demikian, reorentasi
konsep perencanaan strategis sangat diperlukan.
Analisis perencanaan strategis merupakan salah satu bidang studi yang banyak
dipelajari secara serius dibidang akademis. Hal ini disebabkan karena setiap saat terjadi
perubahan, seperti persaingan yang semakin ketat, perubahan teknologi yang semakin
canggih, dan perubahan kondisi demografis, yang mengakibatkan berubahnya selera
konsumen secara lebih cepat.
Di dalam persaingan industry yang semakin maju ini perusahaan dituntut untuk
selalu melakukan perkembangan positif didalam tubuh perusahaan sehingga perusahaan
selalu berupaya memperbaiki diri dengan perencanaan strategi yang baik. Untuk itulah
perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk kebutuhan konsumen perlu
mengidentifikasi setiap kekuatan dan kelemahannya dan selalu memantau setiap peluang
yang mendatangkan keuntungan dan ancaman yang mendatangkan kerugian. Untuk
memenuhi tuntutan ini terciptalah analisis SWOT (Strength, Weaknesses, Opportunities,
Threats) yang memiliki peran penting dalam menetapkan suatu strategi perusahaan.
Analisis SWOT merupakan cara yang sistematis di dalam melakukan analisis
terhadap wujud ancaman dan kesempatan agar dapat membedakan keadaan lingkungan
sehingga dapat ditemukan masalah yang ada. Dari analisis SWOT, perusahaan dapat
menentukan strategi efektif yang sejauh mungkin memanfaatkan kesempatan yang

berlandaskan pada kekuatan yang dimiliki perusahaan, mengatasi ancaman yang datang dari
luar, serta mengatasi kelemahan yang ada.

1.2. PERUMUSAN MASALAH


Untuk memenuhi tantangan, perusahaan membutuhkan analisis perencanaan
strategis.yang bertujuan untuk memperoleh keunggulan bersaing, dan juga perusahaan
mempunyai pengamatan berbagai konsep atau literature, teknik analisis, temuan-temuan
empiris serta paradigma yang dapat dipakai sebagai landasan untuk menyusun perencanaan
strategis. Suatu perusahaan dapat mengembangkan strategi untuk mengatasi ancaman
eksternal dan merebut peluang yang ada. Proses ananlisis, perumusan dan evaluasi strategi
itu disebut perencanaan strategis.

1.3. TUJUAN
Tujuan utama perencanaan strategis ialah agar perusahaan dapat melihat secara
obyektif kondisi-kondisi eksternal dan internal, sehingga perusahaan dapat mengantisipasi
perubahan lingkungan eksternal. Dalam hal ini dapat dibedakan secara jelas, fungsi
manajemen, konsumen, distributor, dan pesaing. Jadi perencanaan strategis penting untuk
memperoleh keunggulan bersaing dan memiliki produk yang sesuai dengan keinginan
konsumen dengan dukungan yang optimal dari sumber daya yang ada.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah sebuah alat yang sangat baik dalam mengorganisir informasi
dan menyajikan solusi, mengidentifikasi hambatan dan menekankan pada peluang,secara
sistematis untuk memutuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses
pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencanaan strategis harus
menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan, peluang, kelemahan dan
ancaman) dalam kondisi yang ada pada saat ini, hal ini disebut dengan analisis situasi.
Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT.
2.2 Tujuan dari analisia SWOT
Dengan analisis SWOT memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi faktorfaktor yang mempengaruhi baik positif maupun negatif dari dalam dan dari luar perusahaan
atau organisasi. Selain bisa diterapkan dalam bisnis atau organisasi, analisis SWOT bisa juga
mampu diterapkan di berbagai bidang seperti kesehatan masyarakat, pembangunan, dan
pendidikan dengan menggunakan prinsip-prinsip dalam SWOT.

Peran kunci dari SWOT adalah untuk membantu mengembangkan kesadaran penuh
dari semua faktor yang dapat mempengaruhi perencanaan strategis dan pengambilan
keputusan, tujuan yang dapat diterapkan pada hampir semua aspek industri.
SWOT dimaksudkan terutama untuk bertindak sebagai teknik penilaian meskipun ada
catatan panjang keberhasilan di antara banyak bisnis membuat metode lain dalam
menajemen proyek.
Sebuah analisis SWOT berfungsi sebagai dashboard pada produk atau jasa dan jika
dilakukan dengan benar, maka dapat membantu anda untuk menavigasi dan menerapkan
strategi yang tepat untuk bisnis anda terlepas dari ukuran perusahaan atau sektor," kata Vipe
Desai, pendiri dan CEO HDX Hidrasi Mix. "Kami terus meninjau setiap tahun untuk tetap
diperbarui karena ada pergeseran konstan dalam tren di pasaran. Ini adalah cara yang tajam
dan sederhana untuk berkomunikasi pada aspek yang paling penting dari merek kami,"
tambahnya.
2.3 Cara Membuat Analisis SWOT
SWOT adalah singkatan dari lingkungan internal Strength dan Weakness serta
lingkungan eksternal Opportunities dan Threats yang dihadapi dunia bisnis. Analisis SWOT
membandingkan antara faktor eksternal peluang (opportunities) dan ancaman (threats)
dengan faktor internal kekuatan (strengths) dan kelemahan (weaknesses).

a. Kekuatan (Strengths)
merupakan kondisi kekuatan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada. Kekuatan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri yang meliputi:

- Strategi promosi produk yang efektif dengan menampilkan model-model tipikal muda,
berkulit putih, berambut panjang sehingga memacu konsumen (lebih spesifik
perempuan) untuk membeli produk tersebut agar dapat mendalami sendiri hasil yang
diterima si model iklan dalam produk tersebut.
- Gencar di misis social sehingga kedekatan dengan konsumen dapat terus terjaga. Hal ini
terlihat dari pembelanjaan iklan dan promosi yang telah mendorong pertumbuhan
penjualan ditengah pasar yang kompetitif.
- Pemimpin pasar consumer goods di Indonesia.
- Memiliki tim yang terdiri dari orang-orang yang berdedikasi, terampil dan temotivasi
dari segenap jajaran.
- Adanya kenaikan pangsa pasar untuk kategori-kategori penting seperti face care,
savoury dan ice cream.
- Perencanaan baik dan kerjasama erat dengan para pemasok, konsumen dan distributor
untuk menghantarkan produk-produk dari pabrik ke tempat-tempat penjualan.
- Sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga distribusi produknya hingga ke
daerah-daerah dapat terlayani.
- Mempunyai moto Operational Excellent with No Compromise on Quality, dalam
operasinya dijalankan dengan baik tanpa mengabaikan kualitas produk.

b. Kelemahan (Weaknesses)
merupakan kondisi kelemahan yang terdapat dalam organisasi, proyek atau konsep
bisnis yang ada.Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor yang terdapat dalam tubuh
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri yaitu:

- Memiliki struktur matriks yang terdapat beberapa tantangan yang mesti dihadapi
perusahaan yaitu pertama,sulitnya koordinasi kegiatan antar departemen yang mempunyai
agenda dan jadwal sendiri-sendiri. Kedua, komunikasi pada karyawan yang biasa
menerima pesan yang berbeda-beda. Dan ketiga, resolusi konflik antara inisiatif dari
dukungan departemen (SDM, Keuangan, dll) dengan departemen ini produk yang biasanya
sangat berorientasi komersial.
- Rendahnya respon pasar terhadap produk-produk tertentu.
- Jumlah karyawan yang timbun.
- Birokrasi yang panjang karena kebijakan sentralisasi yang menyebabkan perusahaan tidak
bisa begitu saja memutuskan sesuatu.
- Lambatnya konsolidasi intern dalam pengambilan keputusan.
- Ketidak jelasan sertifikat halal untuk produk tertentu.
- Mayoritas produk perusahaan memiliki entry barrier rendah.
- Growth omzet penjualan dibawah rata-rata industry.

c. Kesempatan (Opportunities)
merupakan kondisi peluang berkembang di masa datang yang terjadi. Kondisi yang
terjadi merupakan peluang dari luar organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
misalnya kompetitor, kebijakan pemerintah, kondisi lingkungan sekitar seperti:
- Stabilitas ekonomi yang relative baik dengan pertumbuhan yang mengembirakan bagi
ekonomi Indonesia sebesar 6,3%.
- Pertumbuhan ekonomi yang kuat di pulau-pulau seperti Sumatera, Kalimantan, Sulawesi
dan Papua.

- Tingginya kepuasan konsumen terlihat dari predikat prima indeks kepuasan konsumen.
- Banyaknya pemain pasar nasional yang belum memiliki cara produksi kosmetik yang baik.
- Luasnya potensial market sekitar 250 juta jiwa.
- Tingginya tingkat ketergantungan masyarakat akan jenis produk consumer goods.
- Rekomendasi investasi pada saham level beta dibawah 1.
- Tinggi dan stabilnya tingkat kesetiaan masyarakat atas produk consumer goods 83%.

d. Ancaman (Threats)
merupakan kondisi yang mengancam dari luar. Ancaman ini dapat mengganggu
organisasi, proyek atau konsep bisnis itu sendiri.
- Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan seperti minyak kelapa sawit, gula
kelapa, dan bahan berbahan dasar petroleum yang disebabkan oleh kenaikan harga
minyak, bahan kimia dan komoditas lainnya.
- Tidak stabilnya nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing.
- Melemahnya daya beli konsumen.
- Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk dari Cina.
- Rendahnya infrastruktur yang memadai berupa jalan yang menyebabkan tingginya biaya
pemasaran produk.
- Adanya penghapusan subsidi BBM bagi industry.
- Tidak konsistennya pasokan gas dari Pertamina.
- Adanya trend perubahan gaya hidup masyarakat dari produk tradisional-nasional menjadi
produk-produk luar negeri.

- Adanya campaign against perusahaan oleh Greenpeace akibat penggundulan hutan yang
membahayakan komunitas orangutan.
- Adanya pemboiktan produk zionisme.
- Produk pesaing dengan harga lebih rendah

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
analisis SWOT bisa dianggap sebagai metode analisis yg paling dasar, yg berguna
untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa biasanya
adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah keuntungan
dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghin dari ancaman.Jika
digunakan dengan benar, analisis SWOT akan membantu kita untuk melihat sisi-sisi yg
terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Dari pembahasan diatas analisis SWOT merupakan instrumen yang ampuh dalam
melakukan analisis strategi. Keampuhan tersebut terletak pada kemampuan para penentu
strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor kekuatan dan pemanfaatan
peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat untuk meminimalisasi kelemahan yang
terdapat dalam tubuh organisasi dan menekan dampak ancaman yang timbul dan harus
dihadapi.

3.2 SARAN
Memang benar setiap perusahaan sehebat apa pun tetap akan memiliki ancaman dan
tekanan persaingan serta kondisi eksternal yang kadang-kadang sulit untuk diantisipasi.
Selain itu pesaing lain ada yang melakukan penggabungan usaha untuk mencapai sinergi

bisnis yang lebih besar. Karena itu, untuk menghadapi persaingan global, Perusahaan harus
lebih agresif dalam merebut konsumen untuk mempertahankan market share. Strategi yang
bisa diterapkan adalah strategi integrasi horizontal, efisiensi biaya serta pemanfaatan
teknologi tinggi untuk sistem pengendalian, sistem informasi pemesanan pembelian, sistem
pembayaran, dan sistem pemesanan. Semua itu harus diarahkan untuk kepuasan konsumen.

DAFTAR PUSTAKA

Rangkuti, Freddy, 1997, Riset Pemasaran, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Rangkuti, Freddy, dalam JURNAL EKONOMI PERUSAHAAN, Volume 3 no.2, Edisi
Oktober 1996, diterbitkan oleh STIE IBII.
Craven, Hills & Woodruf, 1980 Marketing Decision Marking.
Andrwes, K.R., 1980 The Concept Of Corporate Strategi
Igor, Arsoff H,. 1984 Implanting Strategic Manajement.

Anda mungkin juga menyukai