Kewajiban tenaga kerja yakni memberikan keterangan yang benar bbila diminta
oleh pegawai pengawas/pegawai keselamatan kerja, serta memakai alat perlindungan
yang diwajibkan dan memenuhi, mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajikan.
Tenaga kerja berhak meminta pada Pengurus agar syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan untuk dilaksanakan, dan tenaga kerja juga berhak
menyatakan keberatan pada pekerjaan apabila alat-alat perlindungan diri yang
diwajibkan diragukan olehnya, terkecuali dalam hal khusus yang ditentukan oleh pegawai
pengawas dalam batas yang dapat dipertanggungjawabkan.
BAB X Pasal 14 Kewajiban Pengurus UU No 1 tahun 1970
Pengurus diwajibkan memasang peraturan pelaksanaan dan gambar keselamatan
tenaga kerja di tempat yang mudah dilihat dan menyediakan alat pelindung secara cumacuma untuk setiap tenaga kerja yang dipimpinnya dan untuk orang lain yang memasuki
tempat kerja tersebut.
Penjelasan Pasal Demi Pasal
Pasal 1 Ayat (1) UU No 1 tahun 1970
Bahwa tempat kerja, yang melibatkan tenaga kerja ataupun yang mampu
menimbulkan suatu bahaya di tempat kerja perlu dipasang tanda-tanda agar bahaya
tersebut tidak terjadi atau dapat ditindaklanjuti dan dikendalikan dengan cara yang tepat.
Hal semacam limbah hasil produksi juga tidak boleh dibuang begitu saja ke lingkungan
sekitar tanpa diolah terlebih dulu hingga mencapai standar baku mutu buangan limbah,
agar tidak menimbulkan pencemaran ke lingkungan sekitar.
BAB X Pasal 67 Perlindungan, Pengupahan, Kesejahteraan Bagian Kesatu
Perlindungan Paragraf 1 Penyandang Cacat UU No 1 tahun 1970
Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja penyandang
memberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya.
cacat
wajib
sekolah, pemenuhan keselamatan dan kesehatan kerja, ada hubungan kerja yang jelas,
dan menerima upah sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB X Pasal 77 Paragraf 4 Waktu Kerja UU No 1 tahun 1970
Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja, yaitu:
a. 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam selama 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1
minggu
b. 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam selama 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1
mingggu
Ketentuan waktu kerja di atas tidak berlaku untuk sektor usaha tertentu yang
telah diatur dengan Keputusan Menteri.
BAB X Pasal 78 Paragraf 4 Waktu Kerja UU No 1 tahun 1970
Pengusaha mempekerjakan buruh dengan ketentuan waktu kerja sebagai berikut:
a. Ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan, dan
b. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1 hari
dan 14 jam dalam 1 minggu
Pengusaha wajib membayar upah kerja lembur dan ketentuan waktu kerja di atas
tidak berlaku untuk sektor usaha tertentu yang telah diatur dengan Keputusan Menteri.
BAB X Pasal 79 Paragraf 4 Waktu Kerja UU No 1 tahun 1970
Pengusaha wajib memberikan waktu istirahat dan cuti pada pekerja/buruh, dan
diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
Ketentuan waktu istirahat dan cuti, meliputi:
a. Istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah jam setelah bekerja
selama 4 jam terus-menerus dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam
kerja,
b. Istirahat mingguan 1 hari untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 2 hari untuk 5
hari kerja dalam 1 minggu,
c. Cuti tahunan, sekurang-kurangnya 12 hari kerja setelah pekerja/buruh yang
bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara terus-menerus, dan
d. Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 bulan dan dilaksanakan pada tahun
ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 bulan bagi pekerja/buruh yang telah
bekerja selama 6 tahun secara terus-menerus pada perusahaan yang sama,
dengan ketentuan pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas istirahat