Anda di halaman 1dari 4

BAB II Pasal 2 Ruang Lingkup UU No 1 tahun 1970

Ruang kerja merupakan tempat yang melibatkan peralatan, bahan-bahan atau


instalasi yang dapat menimbulkan kecelakaan, kebakaran, atau peledakan; baik itu
pekerjaan perdagangan, pengangkutan/bongkar muat, penyimpanan, pertambangan,
pengolahan, pembuangan, penggalian, pemancaran dan pekerjaan yang mengharuskan
pekerja berada di ketinggian di atas/bawah permukaan tanah
BAB III Pasal 3 Syarat-syarat Keselamatan Kerja UU No 1 tahun 1970
Tujuan syarat-syarat keselamatan kerja adalah mencegah dan mengurangi angka
kecelakaan seperti memberikan alat perlindungan diri (APD) pada para pekerja. Dan
apabila kecelakaan sudah terjadi, maka dengan adanya syarat-syarat keselamatan kerja
kecelakaan tersebut dapat diminimalisir dan/atau dikendalikan sehingga kerugian materi
serta non-materi (direct/indirect) tidak terlalu besar.
BAB IV Pasal 5 Pengawasan UU No 1 tahun 1970
Direktur melakukan pengawasan umum terhadap Undang-undang Pengawasan,
sedangkan para pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja bertugas menjalankan
pengawasan langsung dan pelaksanaan Undang-undang Pengawasan ini.
BAB IV Pasal 8 Pengawasan UU No 1 tahun 1970
Tenaga kerja wajib diperiksa kesehatan badan, kondisi mental, dan kemampuan
fisiknya secara berkala oleh Dokter yang ditunjuk oleh Pelaku Usaha dan yang telah
dibenarkan oleh Direktur.
BAB V Pasal 9 Pembinaan UU No 1 tahun 1970
Pengurus wajib menunjukkan dan menjelaskan pada tenaga kerja tentang kondisi
dan bahaya yang dapat timbul, pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan
dalam tempat kerja, serta cara dan sikap aman ketika bekerja. Pengurus juga hanya dapat
mempekerjakan tenaga kerja bersangkutan apabila telah memahami hal-hal yang
diberikan ketika pembinaan, dan pengurus wajib memenuhi dan mentaati semua syaratsyarat dan ketentuan yang berlaku di tempat kerja yang dijalankan.
BAB VII Pasal 11 Kecelakaan UU No 1 tahun 1970
Pengurus wajib melaporkan tiap kecelakaan yang terjadi dalam tempat kerja yang
dipimpinnya, pada pejabat yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
BAB VIII Pasal 12 Kewajiban dan Hak Tenaga Kerja UU No 1 tahun 1970

Kewajiban tenaga kerja yakni memberikan keterangan yang benar bbila diminta
oleh pegawai pengawas/pegawai keselamatan kerja, serta memakai alat perlindungan
yang diwajibkan dan memenuhi, mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajikan.
Tenaga kerja berhak meminta pada Pengurus agar syarat-syarat keselamatan dan
kesehatan kerja yang diwajibkan untuk dilaksanakan, dan tenaga kerja juga berhak
menyatakan keberatan pada pekerjaan apabila alat-alat perlindungan diri yang
diwajibkan diragukan olehnya, terkecuali dalam hal khusus yang ditentukan oleh pegawai
pengawas dalam batas yang dapat dipertanggungjawabkan.
BAB X Pasal 14 Kewajiban Pengurus UU No 1 tahun 1970
Pengurus diwajibkan memasang peraturan pelaksanaan dan gambar keselamatan
tenaga kerja di tempat yang mudah dilihat dan menyediakan alat pelindung secara cumacuma untuk setiap tenaga kerja yang dipimpinnya dan untuk orang lain yang memasuki
tempat kerja tersebut.
Penjelasan Pasal Demi Pasal
Pasal 1 Ayat (1) UU No 1 tahun 1970
Bahwa tempat kerja, yang melibatkan tenaga kerja ataupun yang mampu
menimbulkan suatu bahaya di tempat kerja perlu dipasang tanda-tanda agar bahaya
tersebut tidak terjadi atau dapat ditindaklanjuti dan dikendalikan dengan cara yang tepat.
Hal semacam limbah hasil produksi juga tidak boleh dibuang begitu saja ke lingkungan
sekitar tanpa diolah terlebih dulu hingga mencapai standar baku mutu buangan limbah,
agar tidak menimbulkan pencemaran ke lingkungan sekitar.
BAB X Pasal 67 Perlindungan, Pengupahan, Kesejahteraan Bagian Kesatu
Perlindungan Paragraf 1 Penyandang Cacat UU No 1 tahun 1970
Pengusaha yang mempekerjakan tenaga kerja penyandang
memberikan perlindungan sesuai dengan jenis dan derajat kecacatannya.

cacat

wajib

BAB X Pasal 69 Anak UU No 1 tahun 1970


Pengusaha dilarang mempekerjakan anak yang berumur antara 13 15 tahun untuk
melakukan pekerjaan ringan sepanjang tidak mengganggu perkembangan kesehatan fisik,
mental, dan sosial. Apabila anak tersebut mempekerjakan pekerjaan ringan, perlu ada
izin tertulis dari orang tua/wali, perjanjian kerja pengusaha dengan orang tua/wali,
maksimum jam kerja 3 jam, dilakukan di siang hari dan tidak mengganggu waktu

sekolah, pemenuhan keselamatan dan kesehatan kerja, ada hubungan kerja yang jelas,
dan menerima upah sesuai ketentuan yang berlaku.
BAB X Pasal 77 Paragraf 4 Waktu Kerja UU No 1 tahun 1970
Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja, yaitu:
a. 7 jam dalam 1 hari dan 40 jam selama 1 minggu untuk 6 hari kerja dalam 1
minggu
b. 8 jam dalam 1 hari dan 40 jam selama 1 minggu untuk 5 hari kerja dalam 1
mingggu
Ketentuan waktu kerja di atas tidak berlaku untuk sektor usaha tertentu yang
telah diatur dengan Keputusan Menteri.
BAB X Pasal 78 Paragraf 4 Waktu Kerja UU No 1 tahun 1970
Pengusaha mempekerjakan buruh dengan ketentuan waktu kerja sebagai berikut:
a. Ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan, dan
b. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1 hari
dan 14 jam dalam 1 minggu
Pengusaha wajib membayar upah kerja lembur dan ketentuan waktu kerja di atas
tidak berlaku untuk sektor usaha tertentu yang telah diatur dengan Keputusan Menteri.
BAB X Pasal 79 Paragraf 4 Waktu Kerja UU No 1 tahun 1970
Pengusaha wajib memberikan waktu istirahat dan cuti pada pekerja/buruh, dan
diatur dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama.
Ketentuan waktu istirahat dan cuti, meliputi:
a. Istirahat antara jam kerja, sekurang-kurangnya setengah jam setelah bekerja
selama 4 jam terus-menerus dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam
kerja,
b. Istirahat mingguan 1 hari untuk 6 hari kerja dalam 1 minggu atau 2 hari untuk 5
hari kerja dalam 1 minggu,
c. Cuti tahunan, sekurang-kurangnya 12 hari kerja setelah pekerja/buruh yang
bersangkutan bekerja selama 12 bulan secara terus-menerus, dan
d. Istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 bulan dan dilaksanakan pada tahun
ketujuh dan kedelapan masing-masing 1 bulan bagi pekerja/buruh yang telah
bekerja selama 6 tahun secara terus-menerus pada perusahaan yang sama,
dengan ketentuan pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas istirahat

tahunannya dalam 2 tahun berjalan dan selanjutnya untuk setiap kelipatan


masa kerja 6 tahun.
BAB X Pasal 80 Paragraf 4 Waktu Kerja UU No 1 tahun 1970
Pengusaha wajib memberikan kesempatan yang secukupnya pada pekerja/buruh
untuk melaksanakan ibadah yan diwajikan oleh aamanya.

Anda mungkin juga menyukai