M E TA D W I A R I A N T I ( 2 0 0 9 0 3 1 0 1 3 5 )
1. EFELIS
2. MELASMA
3. LENTIGO
4. DERMATITIS BERLOQUE
5. BERCAK MONGOL
6. ALBINISME
7. VITILIGO
8. HIPOMELANOSIS GUTATA IDIOPATIK
9. DISKROMIA PASCA INFLAMASI
10. PITIRIASIS ALBA
KELAINAN PIGMENTASI
Perubahan warna kulit menjadi lebih putih, lebih
hitam ,atau coklat, dibandingkan dengan warna kulit
normal serta bersifat makuler.
Warna tersebut bervariasi, namun bersumber pada
melanin
Istilah melanin:
- Melanosit
- melanosom
- Hipopigmentasi
- melanoderma
- Hiperpigmentasi
- Melanosis
1. EFELIS
Bercak hiperpigmentasi makuler,berukuran kecil (35mm),bewarna coklat muda sampai coklat tua,dan
sering terlihat pada daerah yang terkena matahari,
misalnya muka,leher, dan lengan.
sinonim:
FRECKLE
DD
1. Permanen freckle
2. Lentigenes
Gejala:
1. Timbul usia antara 2-5 tahun dengan predisposisi
genetik
2. diturunkan secara otosomal dominan.
3. Intensitas warna akan bertambah pada musim panas
dan sebaliknya.
. PENGOBATAN:
Didasarkan pada keluhan kosmetik dan terapi diberikan
atas permintaan, bisa dengan menggunakan peeling
dengan karbon dioksida padat atau dengan larutan fenol.
2. MELASMA
Suatu bercak hiperpigmentasi yang sering
ditemukan pada daerah muka, yaitu kedua pipi,
dahi, dagu, bibir atas, dan dapat meluas sampe ke
leher.
SINONIM:
KHOLASMA
Ditemukan pada pria dan wanita yang tidak hamil
dan tidak memakai pil kontrasepsi, serta yang
mempergunakan obat-obat seperti:
Difenilhidantoin dan klorpromazin
Gejala:
1. Warna dapat bervariasi mulai dari coklat muda sampai
kehitaman dan berbentuk tidak teratur.
2. Ukuran bervariasi
3. lesi biasanya simetrik,terutama bila mengenai pipi,
sedangkan penyebarannya menyerupai topeng.
PATOGENESIS:
. Hormon ( estrogen,progesteron, kehamilan).
. Genetik/familial
. Stress
. Kelainan metabolik
. kosmetika
. Dan juga sinar matahari
PENGOBATAN:
1. Menghindari sinar matahari, seperti memakai topi lebar
atau payung, atau dengan menggunakan tabir
surya( sunscreen)
2. Menghentian pemakaian kontrasepsi.
Obat-obat yang sering digunakan pada melasma:
TOPIKAL
3. Pemutih (bleaching): Hidrokuinon 2%-5%. Dalam bentuk
kombinasi baik dengan asam retinoat 0,05-0,1%,
kortikosteroid, atau kombinasi dengan Trikhlor asam
asetat 35%.
4. Tretinoin ( asam retinoat): mempengaruhi pigmen di
dalam keratinosit, juga mengganggu transfer pigmen.
3. LENTIGES
Suatu makula berwarna coklat sampai coklat gelap
atau hitam, sirkumskripta, dengan diameter < 0,5
cm.
GAMBARAN:
Lesi mempunyai warna yang sama (uniform)
ataupun berselang seling (Variegated)
Bisa didapatkan dimana saja dipermukaan kulit,
termasuk telapak tangan,telapak kaki, dan
membrana munosa.
Bentuk: oval atau reguler
4. DERMATITIS BERLOQUE
Kelainan kulit berupa hiperpigmentasi, akibat
fotosensitif karena pemakaian bahan-bahan yang
mengandung 5-metoksi psoralen (berhapten) atau
furokumarin.
Biasanya terdapat pada parfum (eau de
cologne).
Sinar yang berperan yaitu sinar yang mempunyai
panjang gelombang di atas 320 nm.
GAMBARAN KLINIS:
Makula hiperpigmentasi,
Warna coklat, konfigurasi mengikuti pola percikan
material
Pemeriksaan histopatologi akan didapatkan
kenaikan jumlah melanosit yang fungsional dengan
bertambah nya denrit dan dopa positif
5. BERCAK MONGOL
Kelainan ini dijumpai sejak lahir, berupa bercak
kebiru-biruan atau coklat keabu-abuan pada
daerah lubosakral bagian sentral.
Ukuran lesi bervariasi dari beberapa milimeter
sampai sentimeter.
Lesi dapat soliter maupun multipel
Dapat mengalami regresi spontan, ada yang
resisten.
PATOLOGI:
1. Pigmen melanin yang terdapat pada bercak
ini terletak dalam melanosit yang berbentuk
fusiform, dopa positif, dan dijumpai pada
dermis bagian tengah (mid dermis).
2. kelainan berbeda dengan Nevus ota yang
menyerupai bercak mongol, umumnya
unilateral dan terdapat didaerah persyarafan
cabang 1 atau 2 dari nevus trigeminus cabangcabang ke 3.
3. Gambaran Histopatologik: letak melanosit
nevus ota lebih ke atas.
6. ALBINISME
Kelainan sintesis melanin yang diturunkan,
sehingga timbul hipopigmentasi atau tidak ada
pigmen dalam kulit, rambut dan mata.
Secara klinik,dibagi menjadi 2:
1. Okular Albinism (OA)
2. Okulo Cutaneus Albinism (OCA)
GAMBARAN KLINIK:
1. TPOCA dn TNOCA terdapat fotofobi. Seringkali di muka
yang menunjukkan ekspresi yang khas akibat kebiasaan
menjuling ( habitual squinting).
2. Adanya nistagmus dan kelainan refraksi
3. TPOCA bisa dijumpai nervus pigmentosus atau
freckle, TNOCA (-)
4. Tipe YM menyerupai TNOCA pada saat lahir, tetapi
setelah akan berumur satu 1 tahun, warna rambut berubah
menjadi gelap.
PENGOBATAN:
Memberikan preparat photo protective dan mencegah
pajanan sinar metahari
Konseling genetika
7. VITILIGO
Kelainan yang berupa makula berwarna putih
(hipopigmentasi), tanpa membedakan ras dan jenis
kelamin.
EPIDEMIOLOGI
Wanita lebih banyak dari laki-laki
ETIOLOGI
1. Teori neurogenik: mediator neurokemik yang
dilepaskan dan senyawa ter sebut dapat
menghambat melanogenesis serta dapat
menyebabkan efek toksik pada melanosit.
-
bersifat unilateral
- Tidak melewati garis median
- terletak pada 1 atau 2 dermatom
- di sertai penyakit, seperti : siringomieli,
neurofibromatosis
- menyerang daerah inervasi suatu saraf perifer
yang terkena trauma
Histopatologi:
1. Lesi yang baru, jumlah melanosit berkurang, sedang
pada lesi yang sudah lama tidak terdapat melanosit
dalam lapisan basal epidermis .
2. pem.mikroskopis elektron, terlihat hilangnya melanosit
dan digantikan dengan sel-sel langerhans.
GAMBARAN KLINIK:
-. Timbul usia 20 tahun
-. terdapat lesi makula yang hipomelanitik di daerah
terbuka, mis: muka, punggung,dan tangan.
-. makula yang amelanotik didapatkan pada daerah
hiperpigmentasi,mis: aksila,inguinal, areoal dan genitalia.
PSORALEN
- Sering digunakan TRIMETOKSI PSORALEN (TPM)
dan 8-metoksi psoralin. Bersifat fhotosensitizer.
- Cara pemberian: obat psoralen 20-30mg
(0,6mg/kgBB)dimakan 2 jam sebelum penyinaran.
- lama penyinaran: mula-mula hanya beberapa
menit,kemudian setiap hari dinaikkan perlahanlahan (antara sampai 4menit).
HELIOTERAPI yaitu salah satu bentuk
fotokemoterapi,yang merupakan gabungan antara
Trisoralen dan sinar matahari.
Prosedur pelaksanaan:
1. Trisoralen diberikan dosis 0,3mg/kg/BB, kemudian
leis disinari sampai dengan 15 menit.
2. obat diminum 2-4 jam sebelum penyinaran
3. penambahan waktu penyinaran 5 menit per
pengobatan-eritem.
4. Dosis trisoralen dan lama penyinaran harus
dimonitor dan disesuaikan kebutuhan individual
atas tingkat eritema.
5. pengobatan diberikan 2-3kali setiap minggu.
6. Tidak dianjurkan pemberian terapi vitiligo
didaerah genital,kecuali pada keadaan khusus.
KORTIKOSTEROID
prosedur:
1. Krim KSR dioleskan pada lesi sekali sehari selama
3-4 bulan
2. setiap 1 minggu sekali dilakukan evaluasi dengan
lampu wood
3. pengobatan diteruskan bila ada repigmentasi .
4. fotografi dapat membantu kemajuan
5. kemungkinan ada efek samping, msl:
teleangiektasi,atrofi, striae,dll. Perlu dihentikan.
DEPIGMENTASI
- Apabila vitiligo luas (>50%) dianjurkan pemberian
monobenzil hidrokuinolon 20% 2x1 pada kulit
normal terjadi bleaching diharapkan kulit
menjadi sama. TINDAKAN BEDAH
Dapat dilakukan autologous skin graft
memindahkan kulit normal (2-4mm) keruam
vitiligo.
Efek samping: parut, repigmentasi yang tidak
teraturkoebnerisasi dan infeksi.
8. HIPOMELANOSIS GUTATA
IDIOPATIK( HGI)
Suatu hipomelanosis diskreta atau sirkumskripta
yang sering dijumpai.
PENYEBAB:
belum diketahui, frekuensi bertambah sesuai
umur.
EPIDEMIOLOGI:
Laki-laki=wanita
GAMBARAN KLINIK:
- Lesi tipikal berwarna putih porselen,sering berisi
bintik-bintik hitam
- lesi bulat diameter 0,5-2cm
- terdapat didaerah terbuka,mis: muka,
lengan,tungkai bawah bagian depan, dan perut.
- lesi tidak bertambah besar dan asimtomatik
- jumlah ruam sedikit.
PEMERIKSAAN HISTOPATOLOGI:
Terdapat penurunan granul pigmen dalam melanosit
DIAGNOSIS BANDING:
- Vitiligo
- tinea versikolor
- hipomelanosis pasca inflamasi
PENGOBATAN:
Tidak ada, tetapi ada yang berhasil
menggunakan psoralin dan uvl dengan
repigmentasi pada 2/3 lesi, tetapi bila
pengobatan dihentikan lesi kembali lagi.
GAMBARAN KLINIK:
- Lesi tipikal, makula pucat atau warna coklat muda dan
berbatas tegas
- didahului eritema
- ukuran bervariasi antara 5- 30mm
- predileksi: muka,sekitar mulut, sekitar mata, dapat
menyerang leher,pungggung, badan,paha,bahkan
skrotum
- bersifat asimtomatik, kadang mengeluh gatal atau
panas
- umumnya stabil dan bertahap menghilang dengan
bertambah nya umur, dapat bersifat persisten
DIAGNOSIS:
Didasarkan atas gambaran klinik,distribusi dan
umur
TERAPI:
Terapi efektif tidak ada, dapat diberikan
kortikosteroid.
Bersifat sel-limited.