Anda di halaman 1dari 40

Molekul Simetri

Kelompok 1:
Adinda Shofura
Dania Alfis
Ratih Andita
Stephanie
Yolla Miranda

Elemen Simetri &


Operasi Simetri

ELEMEN SIMETRI &


OPERASI SIMETRI

Simetri adalah sebuah karakteristik dari bidang geometri


persamaan dan objek lainnya. Objek yang simetri akan
memenuhi operasi simetri, ketika diperlakukan ke objek tidak
akan muncul perubahan.

Elemen
Simetri
Sumbu

Simetri umum (Sn)

Bidang

Simetri Tak Wajar

Pusat simetri
November
2014

Operasi
Simetri

Chemical Engineering, University of Indonesia

OPERASI SIMETRI
Simetri Umum (Sn)
Rotasi tak layak atau operasi pemantulan-perputaran di sekitar sumbu
pemantulan-perputaran Sn terdiri dari sumbu rotasi tingkat n dan
pemantulan horizontal. n lebih besar atau sama dengan 3.
Simetri Tak Wajar (Rotasi melalui sumbu rotasi Cn)
Objek yang memiliki sumbu putar Cn adalah apabila putaran dengan sumbu
putar Cn terhadap objek menghasilkan konfigurasi objek yang ekivalen
seperti konfigurasi awal. Cara simetri putar ada 2 yaitu:
1. Objek diputar searah dengan jarumjam dengan sumbu putar yang
bersangkutan sedangkan sumbu cartes tetap diam
2. Sumbu cartes diputar berlawanan arah jarum jam dengan sumbu putar,
sedangkan objeknya tetap diam

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

OPERASI SIMETRI

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

REFLEKSI PADA BIDANG


CERMIN

Oprasi simetri suatu bidang simetri adalah berupa refleksi


(pantulan) oleh bidang tersebut yang menghasilkan
konfigurasi molekul yang ekivalen. Hanya ada 1 operasi
pantul. Karena jika 2 kali ^2 akan menghasilkan
konfigurasi kembali (^2=E).
Bidang Cermin Vertical (v). Melalui sumbu utama, harga n
pada sumbu utama Cn meunjukkan jumlah bidang cermin
vertical.
Bidang Cermin Horizontal (h) . Berada tegak lurus dari
sumbu utama, jumlah bidang cermin hanya satu
Bidang Cermin Diagonal/dehidral (d). Melalui sumbu
utama dan membagi sudut yang terbentuk antara dua
sumbu C1 menjadi 2 yang sama besar. Jumlah d dalam
suatu objek=n pada sumbu utama Cn objek
November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

REFLEKSI PADA BIDANG


CERMIN

Cermin vertikal

Cermin horizontal

Cermin diagonal
November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

INVERSI PUSAT SIMETRI (i)

Operasi inversi adalah refleksi suatu objek terhadap


titik pusat inverse.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

ROTASI SUMBU ROTASI


SEMU (Sn)

Operasi simetri putar-pantul Sn adalah rotasi 360o/n


dengan sumbu sembarang akemudian diikuti operasi
pantul pada bidang yang tegak lurus sumbu a. Molekul
yang tidak memiliki Cn dan bidang simetri yang tidak
tegak lurus dengan Cn tidak berarti tidak memiliki Sn.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

UNSUR IDENTITAS E

Setiap objek memiliki identitas E. apabila objek tidak


dioperasikan sam sekali maka objek tersebut akan
memiliki konfigurasi tidak dapat dibedakan dengan
sebelum dioperasikan. Dalam matematis, tidak
dioperasikan sama sekali dipertimbangkan sebagai
unsure simetri dan operasi simetri.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

POINT GROUPS

KLASIFIKASI SIMETRI PADA


MOLEKUL
Kelompok C1, Ci, dan Cs
Kelompok Cn, CNV, dan CNH
Kelompok Dn, DNH, dan DND
Kelompok Sn
Kelompok Kubik
November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

Kelompok C1, Ci, dan Cs

Molekul A milik kelompok C1 jika tidak memiliki


unsur selain identitas. jika memiliki identitas dan
inversi saja (3), dan Cs jika memiliki identitas dan
bidang cermin

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

Kelompok Cn, CNV, dan CNH

Molekul A milik kelompok Cn jika


memiliki sumbu n-kali lipat.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

Kelompok Dn, DNH, dan DND

Kita melihat Gambar,


bahwa molekul yang
memiliki-n kali lipat
sumbu utama dan n
dua kali lipat sumbu
tegak lurus terhadap
Cn milik kelompok Dn.
Molekul A milik DNH
jika itu juga memiliki
sebuah pesawat
cermin horisontal.
November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

Kelompok Sn

Molekul yang belum diklasifikasikan


ke dalam salah satu kelompok yang
disebutkan sejauh ini, tapi yang
memiliki satu Sn sumbu, termasuk
dalam kelompok Sn.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

Kelompok Kubik

Sejumlah molekul (misalnya CH4 dan SF6) memiliki


lebih dari satu sumbu utama. Kebanyakan berasal
dari kelompok kubik, dan khususnya kepada
kelompok tetrahedral T, Td, dan Th atau kelompok
oktahedral O dan Oh.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

Matriks Transformasi

Di bawah v, perubahan (pS, pB, pA)


(pS, pA, pB) berlangsung. Kita dapat
mengekspresikan transformasi ini
dengan menggunakan perkalian
matriks.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

KARAKTER
REPRESENTASI
TEREDUKSI & TAK
TEREDUKSI

KARAKTER TRANSFORMASI
MATRIKS
Orbital dari atom atau molekul, yaitu persamaan fungsi eigen of the schrdinger
ditulis untuk elektron tunggal dari atom atau molekul, dan vektor untuk gerakan
translasi dan rotasi molekul dapat ditugaskan untuk spesies simetri tertentu dari
point group yang digambarkan dengan simetri dari molekul.
Elektron pada satu ikatan molekul H2O dijelaskan dengan ikatan orbital 1 dan
ikatan lain dari ikatan orbital 2. Ikatan orbital ini dapat digunakan untuk konstruksi
orbital dari molekul. Tiap orbital dari molekul harus bertransformasi berdasarkan
satu dari spesis simetri dari C2v point group, yang mana dimiliki molekul H2O.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

KARAKTER TRANSFORMASI
MATRIKS
Transformasi matriks yang mendeskripsikan efek dari operasi simetri yang
bervariasi pada 2 ikatan orbital dapat dilihat pada gambar
Jika kita telah menggunakan basis yang berbeda dari fungsi, kita harus menemukan
efek dari operasi simetri yang direpresentasikan dengan transformasi matriks yang
berbeda. Contohnya, kita membentuk kombinasi linier,

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

REPRESENTASI TEREDUKSI
& TIDAK TEREDUKSI
Perhatikan matriks yang berbasis pada 1 dan 2 dari gambar 11-12, keduanya
mempunyai nilai-nilai di dalam dan di luar diagonal utama. Konstruksi dari fungsi s
dan a dengan mengambil kombinasi linier dari 1 dan 2 mendiagonalisasi matriks.
Perubahan yang dihasilkan dalam matriks transformasi dapat dipertegas dengan
membandingkan.
Dua representasi 1x1 yang dapat dikenali dalam matriks transformasi dari s dan a
hal ini adalah contoh representasi tereduksi. Representasi 2x2 asli adalah
representasi tereduksi.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

TABEL KARAKTER

TABEL KARAKTER
Representasi tak tereduksi dari spesi simetri tiap point group
diperlihatkan dalam tabel karakter
Simetri dari fungsi eigen atau sifat-sifat molekul dapat berjalan dengan
menggunakan 2 set dari representasi:
1. Representasi Tereduksi yang diperoleh dengan memeriksa efek dari
operasi simetri pada vektor-vektor basis dan fungsi
2. Set Representasi Tidak Tereduksi (Irreducible) dari point group yang
dimiliki molekul. Representasi irreducible tersedia dalam tabel karakter
untuk point group.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

KELAS-KELAS
Rotasi dengan dan dengan revolusi dari molekul NH 3 pada sumbu

axis C3 mempunyai karakter yang sama, sehingga juga melakukan


pencerminan melalui masing-masing tiga v bidang.

Dalam tabel karakter, seperti untuk C3v point group diilustrasikan,


operasi simetri untuk kelas berbeda ditunjukan dan angka dari
operasi dalam tiap kelas ditulis di atas tiap kolom. (dalam C 2v point
group, setiap operasi simetri tersebut di kelas sendiri)

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

DEGENERASI
Ciri kedua yang umum untuk sebagian besar point groups adalah keberadaan
representasi matriks 2x2 atau 3x3.
Point group sari C3v memperlihatkan contoh yang spesifik.
Spesies simetri untuk seperti representasi degenerasi ganda diberi label E,
jangan dibingungkan dengan simbol yang sama digunakan untuk operasi
identitas.
Representasi degenerasi tiga kali memiliki simbol T atau kadang-kadang F.
Karakter representasi degenerasi ganda (E) adalah jumlah dari dua elemen
diagonal dari matriks representasi.
Matriks untuk operasi identitas adalah matriks satuan 2x2 dengan 1 pada
diagonal dan 0 tidak pada diagonal.
Karakter untuk operasi identitas untuk degenerasi ganda (E), spesies simetri
demikian selalu 2. Sehingga untuk spesies T simetri selalu 3.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

SIMBOL SIMETRI

Simbol A digunakan untuk spesies simetris terhadap


sumbu utama,
B digunakan untuk simetris apapun sehubungan dengan
sumbu.
Biasanya tulisan dibawah garis mengidentifikasi
tambahan yang diperlukan.
Secara sederhana berupa angka, seperti dalam sebutan
spesies dari grup jalur C2v.
Jika ada pusat simetri, tulisan dibawah garis g (untuk
gerade Jerman, 'seragam') digunakan untuk spesies
simetri simetris terhadap inversi melalui pusat.
Tulisan di bawah garis u (untuk ungerade Jerman, 'tidak
November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

TABEL KARAKTER &


VEKTOR ORTOGONAL

Mempertimbangkan point group C2v seperti yang


dijelaskan pada tabel. Anda dapat melihat bahwa :
1. Jumlah kuadrat dari entri untuk setiap jenis simetri
adalah sama dengan 4, jumlah dari operasi, dari grup.
2. Jumlah dari produk jangka seluruh operasi untuk setiap
dua berbeda spei simetrinya adalah nol.

di mana g adalah jumlah operasi simetri inthe kelompok. nomor g


dikenal sebagai orde dari grup

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

JUMLAH REPRESENTASI
TAK TEREDUKSI DALAM
REPRESENTASI TEREDUKSI

Gagasan bahwa karakter X(R) dari setiap representasi tereduksi


terdiri dari karakter dari beberapa representasi tak tereduksi
dapat dinyatakan dengan rumus.
di mana R menunjukkan kelas operasi simetri, yaitu, judul kolom
tabel karakter.
Prosedur formal untuk menentukan aj, jumlah pengulangan yang
ke-j representasi tak tereduksi terjadi pada representasi
tereduksi, diberikan oleh rumus

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

ORBITAL
MOLEKUL

ORBITAL ATOM

Orbital Atom adalah


suatu ruang di sekitar
inti yang merupakan
tempat probabilitas
(kebolehjadian) elektron
ditemukan. Kedudukan
elektron di sekitar inti
ditentukan dengan
bilangan kuantum
Terdapat 4 bilangan
kuantum yaitu; n, l, m,
dan s
November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

ORBITAL MOLEKUL
Setiap subkulit disusun oleh
satu atau lebih orbital dan
setiap orbital mempunyai
bentuk tertentu. Adapun
bentuk oebital di tentukan
oleh bilangan kuantum azimut
Orbital s yang berbentuk bola
tidak menunjukan arah ruang
tertentu karena
kebolehjadian ditemukan
elektron dengan bentuk ini
berjarak sama jauhnya ke
segala arah dari inti atom
Orbital p memiliki arah ke
sumbu x, y, dan z
November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

ORBITAL d

ORBITAL d

Subkulit d terbagi menjadi 5 orbital (dxy, dxz, dyz, dz2


and dx2-y2). Orbital ini memiliki bentuk yang
kompleks dan memiliki energi yang paling tinggi
dibandingkan orbital s dan p.

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

ORBITAL d

Urutan energi pada orbital s, p, d, dan f, yaitu:

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

ORBITAL d

Molekul orbital yang dapat digunakan untuk


menjelaskan ikatan antara inti ion logam dan ligan
dapat dibentuk dengan kombinasi yang sesuai.
Tata caranya dapat diilustrasikan dengan suatu
contoh dari oktahedral simetris pada inti atom
pada logam.
Asumsikan bahwa setiap 6 ligan yang disisipkan
memberikan sumbangan sebuah orbital yang
langsung kepada inti ion logam. Sebagai analisis
dari kombinasi seluruh orbital yang pantas untuk
simetri, kita dapat merepresentasikan orbital ligan
pada sebuah bola. Orbital ligan dapat membentuk
November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

ORBITAL d

Kombinasi orbital ligan memiliki kesesuaian


simetris pada oktahedral simetris dalam ion
koordinasi. Tata cara ini seperti pada orbital H 2O,
NH3, dan CH4. Pertama kita mencari
karakteristiknya dengan menggunakan keenam
orbital ligan sebagai basis. Dengan melihat
O
E
8C
3C
3C
i
6S
8S
3
3
barisan
ligan
di6Cbawah
ini
kita
akan
menemukan
hasilnya.
X
6
0
0
2
2
0
0
0
4
2
h

red

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

ORBITAL d

Rumus yang berseusian adalah:

Untuk oktahedral simetris, kita harus memberikan


kombinasi linear dari keenam orbital ligan untuk
membuat adopsi ligan yang simetris dengan A 1g Eig
dan Tia

November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

ORBITAL d

Berdasarkan kordinasi ion


yang terbentuk dengan seri
pertama pada logam
transisi, valensi subkulit
pada orbital adalah 3d, 4s,
dan 4p. Deskripsi simetri
pada inti atom orbital
diberikan oleh tabel
karakteristik Oh. Orbital 3d
terbagi menjadi dua settiga
dengan simetri t2g, dua
simetri pada eg. Orbital 4s
mengambil simetri total
oleh a1g, dan tiga orbital 4p
November
2014

Chemical Engineering, University of Indonesia

TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai