: 1213011128
KELAS : VA
1. Teori Behaviorisme
a. Karakteristik belajar menurut teori behaviorisme
perlu sesering mungkin diberi stimulus agar hubungan stimulus dan respon
bersifat lebih kuat dan menetap. Guthrie juga percaya bahwa hukuman
(punishment) memegang peranan penting dalam proses belajar. Hukuman
yang diberikan pada saat yang tepat akan mampu mengubah tingkah laku
seseorang.
5. Teori Belajar Menurut Skinner
Konsep-konsep yang dikemukanan Skinner tentang belajar lebih
mengungguli konsep para tokoh sebelumnya. Ia mampu menjelaskan
konsep belajar secara sederhana, namun lebih komprehensif. Menurut
Skinner hubungan antara stimulus dan respon yang terjadi melalui
interaksi dengan lingkungannya, yang kemudian menimbulkan perubahan
tingkah laku, tidaklah sesederhana yang dikemukakan oleh tokoh tokoh
sebelumnya.
Menurutnya
respon
yang
diterima
seseorang
tidak
Konsekuensi-konsekuensi
inilah
yang
nantinya
berulang-ulang,
stimuli
yang
netral
melahirkan
respons
terkondisikan.
3
b)
c)
d)
e)
Belajar merupakan kecenderungan dalam diri manusia, yaitu Selfcuriousity (keingintahuan) untuk mengadakan petualangan pengalaman.
3.
kepada siswa. Pengatur kemajuan belajar adalah konsep atau informasi umum
yang mewadahi (mencakup) semua isi pelajaran yang akan diajarkan kepada
siswa. David Ausubel merupakan salah satu tokoh ahli psikologi kognitif
yang berpendapat bahwa keberhasilan belajar siswa sangat ditentukan oleh
kebermaknaan bahan ajar yang dipelajari. Ausubel menggunakan istilah
pengatur lanjut (advance organizers) dalam penyajian informasi yang
dipelajari peserta didik agar belajar menjadi bermakna. Selanjutnya dikatakan
bahwa pengatur lanjut itu terdiri dari bahan verbal di satu pihak, sebagian
lagi merupakan sesuatu yang sudah diketahui peserta didik di pihak lain.
Dengan demikian kunci keberhasilan belajar terletak pada kebermaknaan
bahan ajar yang diterima atau yang dipelajari oleh siswa. Ausubel tidak setuju
dengan pendapat bahwa kegiatan belajar penemuan lebih bermakna dari pada
kegiatan belajar. Dengan ceramahpun asalkan informasinya bermakna bagi
peserta didik, apalagi penyajiannya sistimatis akan diperoleh hasil belajar
yang baik pula. Ausubel mengidentifikasikan empat kemungkinan tipe
belajar, yaitu:
a.
Belajar dengan penemuan yang bermakna.
b.
Belajar dengan ceramah yang bermakna.
c.
Belajar dengan penemuan yang tidak bermakna.
d.
Belajar dengan ceramah yang tidak bermakna.
Dia berpendapat bahwa menghafal berlawanan dengan bermakna,
karena belajar dengan menghafal, peserta didik tidak dapat mengaitkan
informasi yang diperoleh itu dengan pengetahuan yang telah dimilikinya.
Dengan demikian bahwa belajar itu akan lebih berhasil jika materi yang
dipelajari bermakna.
4. Teori belajar Robert Gagne
Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran
merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan
merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Menurut Gagne bahwa dalam
pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah
sehingga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam
pemrosesan informasi terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi internal
dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi internal yaitu keadaan dalam
diri individu yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses
kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah
rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi individu dalam proses
pembelajaran. Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi delapan
fase yaitu: motivasi, pemahaman, pemerolehan, penyimpanan, ingatan
kembali, generalisasi, perlakuan, dan umpan balik
c. Kelebihan dan kekurangan teori kognitif
1. Kelebihan teori kognitif
Kelebihan dalam teori belajar ini ialah dapat meningkatkan
kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah juga dapat
meningkatkan
motivasi
belajar peserta
didik
karena
peserta
didik
10