Anda di halaman 1dari 2

Apakah benar air terproduksi CBM dapat digunakan dalam irigasi pertanian?

Penggunaan air terproduksi CBM untuk irigasi harus diberikan perhatian lebih. Garam
terakumulasi dalam akar dan akan menghambat pertumbuhan tanaman. Tanaman tersebut
memerlukan energi yang lebih untuk menyerap air dari dalam tanah. Peningkatan konsentrasi
sodium dan klorida juga dapat membahayakan tanaman rumput sekitar karena diambil oleh
sel akar atau secara langsung menuju daun yang akan mengakibatkan daun terbakar di
sepanjang sisinya. Sodium secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan benih dengan
menyebabkan penurunan kalsium, potasium, dan magnesium. Jika air yg teririgasi bersifat
garam, karakteristik dari tanah tersebut akan berubah, berdampak pada kemampuan untuk
menyerap.

Bagaimana cara/tindakan dalam menangani air terproduksi CBM?


Surface discharge: air terproduksi dari beberapa sumur dipompa ke pusat pengolahan
kemudian air tersebut dialirkan ke lingkungan. Pelepasan air ke aliran sungai diatur sesuai
dengan baku mutu dan mempertimbangkan erosi yang berlebihan pada aliran sungai,
sehingga debit air yang dibuang diatur sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kriteria
yang telah ditentukan. Sebelum dibuang ke lingkungan biasanya ada beberapa treatment yang
harus dilakukan terutama dalam hal penyelidikan kandungan kimia pada air CBM tersebut,
apabila telah memenuhi ambang batas mutu air lingkungan maka, air tersebut dapat saja
dibuang langsung ke lingkungan melalui sungai terdekat atau dapat pula dimanfaatkan oleh
masyarakat untuk kebutuhan industri maupun rumah tangga.
Impundments: air terproduksi dari beberapa sumur dipompa ke kolam untuk diuapkan
(evaporasi), penguapan dibantu dengan alat penyemprot atau diresapkan kembali kedalam
akuifer. Sebelum digunakan untuk kebutuhan pertanian maupun rumah tangga terlebih dahulu
di kumpulkan dalam sebuah kolam. Jika kandungan airnya saline tentu dapat merusak
vegetasi, dan jika tidak di filteralisasi (saring) kadar garamnya tentu akan dapat mencemari
air tanah.
Shallow re-injections: air terproduksi dari beberapa sumur ditampung ke kolam kemudian
dipompakan ke dalam lapisan akuifer (lapisan Formasi batuan) yang mempunyai salinitas
tinggi melalui sumur injeksi ke dalam tanah pada kedalaman tertentu. Harga sumur injeksi ini
juga cukup mahal yaitu hampir sama dengan harga sumur CBM.
Reverse osmosis: proses pengolahan yang dapat memisahkan kandungan senyawa organik
dan anorganik dari air. Teknik ini banyak digunakan untuk desalinasi air laut dan payau,
pengolahan limbah indusri dan lain-lain. Prinsip osmosa terbalik adalah memindahkan
pelarut dari larutan encer ke larutan pekat, dengan mengalirkan air (pelarut) melalui
membrane semi permeable, tekanan yang digunakan harus lebih besar dari tekanan osmotic
(biasanya kira-kira tiga kali lebih besar). Membran yang digunakan pada proses ini biasanya
adalah membran yang porinya sangat kecil atau padat. Bahan membran yang digunakan
adalah selulosa asetat, komposit, polimida dengan modul tubular, spiral wound, flat sheet
atau hallow fiber.

Bagaimana Kolam induk dapat menahan semua air yang dihasilkan dari
pengembangan CBM?
Kolam penahan air prodiksi cbm (biasa disebut kolam infiltrasi, kolam evaporasi, atau kolam
pengosongan) ini di desain untuk menahan air CBM dan menghindari pelepasan ke daerah
permukaan. Secara khas kolam penahan tidak mengkerut dan oleh karena itu melepaskan air
ke subsurface. Sementara MT Bureau of Mines and Geology memantau sumur-sureaumur
untuk menunjukkan kenaikan level-level air dalam merespon kebocoran pada kolam pada
area dimana air produksi CBM ingin dijual. Fenomena ini seperti yang dilaporkan oleh
peneliti The Bureau of Land Manajemen memantau kolam penahan di dekat cekungan The
powder River.

Bisakah air produksi CBM di olah agar bisa lebih di manfaatkan?


Satu-satunya untuk mengurangi konsentrasi garam pada larutan air garam adalah
melemahkan dengan air non garam, reverse osmosis (proses pengolahan yang dapat
memisahkan kandungan senyawa organik dan anorganik dari air ) atau presifikasi garam
dengan sebuah proses evaporasi (penguapan) yang mengeluarkan garamnya (menguapkan)
dan menjebak air hasil evaporasi. Metode ovaporasi terlalu mahal. Dan metode evaporasi dan
presifikasi garam lebih ekonomis namun tidak memungkinkan untuk di gunakan pada air
garam CBM yang sangat banyak. Pengenceran air produksi CBM hanya mungkin dipakai
apabila terdapat banyak air non garam yang dapat mengencerkan air garam.

Anda mungkin juga menyukai