Penggunaan air terproduksi CBM untuk irigasi harus diberikan perhatian lebih. Garam
terakumulasi dalam akar dan akan menghambat pertumbuhan tanaman. Tanaman tersebut
memerlukan energi yang lebih untuk menyerap air dari dalam tanah. Peningkatan konsentrasi
sodium dan klorida juga dapat membahayakan tanaman rumput sekitar karena diambil oleh
sel akar atau secara langsung menuju daun yang akan mengakibatkan daun terbakar di
sepanjang sisinya. Sodium secara tidak langsung mempengaruhi pertumbuhan benih dengan
menyebabkan penurunan kalsium, potasium, dan magnesium. Jika air yg teririgasi bersifat
garam, karakteristik dari tanah tersebut akan berubah, berdampak pada kemampuan untuk
menyerap.
Bagaimana Kolam induk dapat menahan semua air yang dihasilkan dari
pengembangan CBM?
Kolam penahan air prodiksi cbm (biasa disebut kolam infiltrasi, kolam evaporasi, atau kolam
pengosongan) ini di desain untuk menahan air CBM dan menghindari pelepasan ke daerah
permukaan. Secara khas kolam penahan tidak mengkerut dan oleh karena itu melepaskan air
ke subsurface. Sementara MT Bureau of Mines and Geology memantau sumur-sureaumur
untuk menunjukkan kenaikan level-level air dalam merespon kebocoran pada kolam pada
area dimana air produksi CBM ingin dijual. Fenomena ini seperti yang dilaporkan oleh
peneliti The Bureau of Land Manajemen memantau kolam penahan di dekat cekungan The
powder River.