PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Pengambilan
keputusan
menjadi
hal
penting
yang
akan
dapat
menyederhanakan
kompleksitas
dan
mengakomodir
Sistematika Penulisan
membentu
memberikan
solusi
yang
tepat
dalam
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
keterangan :
5
= nilai tengah bilangan fuzzy untuk level penilaian linguistik keL = jumlah kriteria
K = jumlah alternatif
ni = jumlah kriteria dari skala linguistik untuk alternatif keij = nilai numerik dari skala linguistik untuk alternatif ke- dan kriteria kec. Menentukan nilai batas atas (nilai tengah level di sebelumnya i (i+1)))
dan batas bawah (nilai tengah level di setelahnya i (i-1))).
3.Membuat tabulasi hasil penilaian yang telah diberikan pada langkah ke-2
untuk mendapatkan nilai bobot agregasi tiap kriteria. Rumus nilai bobot
agregasi dapat dilihat pada Persamaan 2, 3, dan 4.
dengan :
n= merupakan jumlah responden/penilai
a tj= nilai batas bawah kriteria subyektif ke oleh pembuat keputusan ke
b tj= nilai tengah kriteria subyektif ke oleh pembuat keputusan ke
c tj= nilai batas bawah kriteria subyektif ke oleh pembuat keputusan ke
4.Menghitung nilai tunggal dari hasil langkah ke-3 dengan menggunakan
model defuzzifikasi Center of Grafity dengan rumus pada Persamaan 5.
keterangan :
Wi = nilai bobot
Zi = skor setiap kriteria
Defuzzifikasi adalah sebuah model konversi dari bentuk nilai fuzzy
kedalam besaran yang lebih presisi. Inti dari defuzzifikasi adalah bertujuan
untuk menghasilkan aksi pengendalian non-fuzzy yang merupakan
representasi terbaik dari distribusi kemungkinan aksi pengendalian fuzzy
yang tersimpulkan [9]. Terdapat beberapa metode pengembangan model.
Salah satu metodenya adalah metode Center of Grafity. Metode ini
merupakan metode yang paling banyak diusulkan oleh banyak peneliti
karena dianggap merupakan metode yang paling lazim [10]. Metode ini
biasa diformulasikan seperti pada Persamaan 7.
Hermawati
dan
Sunarto
(2007)
Faiz Al
Fakhri
(2010)
Topik Penelitian
Analisis
Pengendalian
Kualitas Produk
Dengan
Menggunakan
Statistical
Processing Control
(SPC)
Pada PT. BOSOWA
MEDIA GRAFIKA
(TRIBUN TIMUR)
Analisis
Pengendalian
Mutu produk PT.
Meiwa Indonesia
Plant II Depok
Variabel
Belum
terkendalinya
kualitas
sehingga
terjadi
kecacatan
produk
Alat Analisis
Statistical
Process
Control
Adanya
beberapa
produk yang
mengalami
penolakan
oleh
konsumen
Mean-Chart
Uji-Z
Analisis
Pengendalian
Kualitas Produksi di
PT. Masscom
Graphy Dalam
Upaya
Mengendalikan
Tingkat Kerusakan
Produk
Menggunakan Alat
Bantu Statistik
Terdapat
beberapa
penyimpanga
n penerapan
kualitas
produk dari
standart yang
telah
ditetapkan
Check
Sheet,
peta kendali
p, diagram
pareto,
diagram
sebabakibat.
Kesimpulan
diketahui faktor
penyebab kerusakan
dalam proses
produksi, yaitu berasal
dari faktor
pekerja, mesin
produksi, metode
kerja, material/bahan
baku dan lingkungan
kerja.
ditemukan bahwa
beberapa produk
masih berada pada
batas bawah toleransi
mutu yang ditetapkan
sedangkan pada uji-Z
klaim konsumen
dengan standart yang
ditetapkan tidak
terdapat perbedaan
Dari penelitian
ditemukan bahwa
terjadinya
penyimpangan mutu
akibat dari kesalahan
pada proses
pembuatanya serta
pekerjanya
Banyaknya
lini produksi
yang harus
diobservasi
sehingga
dapat
menghasilkan
kompleksitas
yang tinggi
binary
sorting
algorithm
(BSA) dan
cost of
quality
(COQ)
Dadi, He
(2010)
dapat
dilakukan
peningkatan
profit dengan
menggunaka
n konsep
TQM
Total
Quality
Manageme
nt (TQM)
Engineering Quality
Systems: Cost of
Quality
Refrensi
Hatani, La. 2008. Manajemen Pengendalian Mutu Produksi Roti Melalui
Pendekatan Statistical Quality Control (SQC).
Tjiptono, Fandy dan Anastasia Diana. 2003. Total Quality Management.
Edisi 5. Yogyakarta: Penerbit Andi.
10